Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

‘’MANAJEMEN OLAHRAGA"

OLEH :
Abdiyanto Kurniawan Zai

6192121006

PKO A 2019

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjat kan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kita rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa
menyelesaikan tugas Critical Book Report Buku .
Pembuatan Critical Book ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah
Administrasi Pertandingan dan sebagai bahan perkuliahan.
Penulis mengucapkan terimakasih pada dosen pengampu yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian Critical Book ini. Penulis meyakini
bahwa critical book ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan
baik dari segi isi maupun penyusunannya. Atas semua itu penulis ucapkan maaf
dan semoga critical book ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Medan, 8 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

- Latar Belakang 1

- Identitas Buku 4

BAB II PEMBAHASAN

- Ringkasan 7

- Kelebihan dan kekurangan 17

BAB III PENUTUP

- Kesimpulan 20

- Saran 20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia
Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan
sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa
kebangsaan nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat
dipisahkan dengan olahraga. Baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai
kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.
Administrasi Olahraga, Pengorganisasian administrasi dan sistem
pertandingan sangat dibutuhkan dalam suatu turnamen maupun pertandingan.
Pada suatu kejuaraan di perlu kan adanya manajeman yang baik yang di kelola
oleh orang yang ahli yang disebut dengan MANAGER
1. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan penentuan lebih awal dari suatu tujuan yang
akan di capai.
Perencanaan meliputi> A-B-S, yang merupakan :
A = Apa yang akan di capai
B= Bagaimana mencapainya/melakukannya
S= Siapa yang akan melakukannya
2. PENGORGANISASIAN
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bersepakat untuk
bekerjasama dan memiliki komitmen untuk mencapait ujuan.
Dalam pengorganisasian akan merumumuskan
 Aktivitas yang akan dikerjakan
 Personil yang akan melakukannya
 Faktorfisik yang di butuhkan
Pengorganisasian  bertujuan ,sebagai berikut :
 Membagitugas / pekerjaan yang akan di laksanakan
 Menentukan kelompok kerja
 Menyeimbangkan antara otoritas dan tanggungjawab.
3. KEPEMIMPINAN
Pemimpin merupakan seorang yang dapat membuat keputusan yang
tepat pada saat yang di butuhkan. Seorang pemimpin dapat
mengarahkan dan membangkitkan motivasi serta memberikan
tuntutan  atapun pengedalian terhadap perilaku anggotanya.
4. EVALUASI
Evaluasi adalah melihat kembali hasil kerja yang telah dilaksanakan,
baik keberhasilan maupun merupakan kegagalan kerja untuk
perbaikan di masa-masa yang akan datang.

1.2 IdentitasBuku
Buku 1
Judul Buku : Pengantar Manajemen Olahraga
Pengarang : Prof. Dr. Harsuki, M.A.
Penerbit : Pt RajagrafindoPersada
TahunTerbit : 2012
Berat : 0,5 Kg
JumlahHalaman : 296 Halaman
Isbn : 9789797694095
Buku 2
Judul :KAJIAN TERKINI(PERKEMBANGAN OLAHRAGA
TERKINI (Kajian Para Pakar)
Pengarang :Prof. Dr. H. Harsuki, MA., dan
Dra. Soewatini Elias, M.Si. (Editor)
Tebal halaman : 449 (+ xi)
Ukuran buku : 15,5 x 24 cm
Tahun terbit : Cetakan I, Juni 2003
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Kota : Jakarta
ISBN : 979-421-969-X
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 RINGKASAN BUKU
Buku 1
Dari buku Pengantar Manajemen Olahraga ini, para pembaca khususnya
para mahasiswa dan generasi muda lainnya, dapat belajar tentang sejarah dan teori
manajemen olahraga. Karena pada dasarnya kegiatan olahraga sudah dilakukan
sejak manusiaini ada. Bahkan olimpiade olahraga pun sudah ada sejak zaman
Yunani Kuno. Artinya bahwa manajemen olahraga sudah dilakukan sejak zaman
sebelum masehi. pembaca juga dapat mempelajari bagaimana tahap-tahap
perkembangan manajemen olahraga dari zaman dahulu hingga sekarang.
Olahraga membutuhkan para manajer yang handal dan memiliki perspektif
luas dalam bidang organisasi keolahragaan. Manajemen olahraga telah terbukti
mampu melahirkan berbagai organisasi keolahragaan yang handal dan sangan
berprestasi.
Fungsi-fungsi manajemen umum juga harus dikuasai dengan baik oleh para
manajer dibidang olahraga, seperti planning, organizing, actuating, dan
controlling, didalam menjalankan tugas-tugas organisasi keolahragaan.
Bagaimana perencanaan organisasi harus disiapkan, bagaimana cara mengelola
organisasi olahraga yang sehat, dan bagaimana menggerakkan organisasi dengan
dinamis, serta bagaimana melakukan evaluasi denganbenar, semua dituliskan
secara jelas dalam buku ini.
Buku ini sangat berguna bagi para pecintaolahraga, para guru olahraga, para
dosen olahraga, dan siapapun yang berkecimpung didalam organisasi
keolahragaan, sehingga diharapkan mampu mengelola, mengantarkan
cabangolahraga yang dibinanya menuju prestasi yang lebih baik.
Buku ini juga akan memenuhi kebutuhan khalayak ramai yang
menginginkan untuk mengetahui apa dan bagaimana menerapkan manajemen
olahraga itu. Sebagaimana diketahui manajemen olahraga sudah digunakan
manusia sejak bermulanya olimpiade kuno yang tercatats ekitar 776 Sebelum
Masehi. Waktu itu manusia yang bermukim di sekitar pegunungan Olympic di
Yunani bagian selatan, telah dapat mengelola suatu pertandingan olahraga
antarsuku-suku bangsa yang mendiami wilayah di Yunani bagian selatan tersebut,
serta berhasil mengelola program pertandingan seperti adu lari di dalam stadion,
dan pertandingan gabungan tinju dan gulat (disebut pankration) di arena yang
disebut ”palaestra”. Sekarang pertandingan olahraga antar suku-suku tersebut
disebut olimpiade kuno. Sedangkan olimpiade modern digagas oleh bangsawan
Prancis bernama Baron Pieerre de Coubertin, sehingga melahirkan olimpiade
pertama tahun 1886 di Athena, Yunani.
Akan tetapi dalam perkembangannya telah tertinggal jauh dari manajemen
industry dewasa ini. Hal ini dapat karena orang yang menganggap manajemen
olahragahanya sebagai bermain (seperti play, games, dan sport) dan menganggap
manajemen industri/ ekonomi/ bisnis/, sebagai bekerja yang akan dapat
menentukan untung dan ruginya.
Buku ini menguraikan dasar-dasar ata senam bagian besar manajemen
olahraga, yaitu: Manajemen olahrag apendidikan, Manajemen olahraga
pemerintah, Manajemen olahraga dalam lingkup Gerakan Olympic (Olympic
Movement), Manajemenolahragarekreasi, Manajemenolahraga professional, dan
Manajemen Olahraga Bisnis dan Industri.
Buku Pengantar Manajemen Olahraga ini, mencoba untuk memenuhi
harapan beberapa strata pembaca, dari umum sampai akademisi, dari prakti
sehingga teoretikus, meliputi bidang olahraga pendidikan, rekreasi, prestasi
(dalam lingkup olympic movement maupun profesional), olahraga publik , bisnis
dan industri.

Buku 2
Bab I
Tulisan Prof.Dr. Sukintaka menjadi pembuka, dengan judul “Filsafat
Pendidikan Jasmani: Keberhasilan Dikjas Mendukung Keberhasilan Olahraga”.
Guru besar yang priyayi Jawa ini mengajak para pembaca berdiskusi tentang
filsafat yang berarti love of wisdom, untuk ngonceki lagi peranan filsafat
pendidikan jasmani dan bagaimanakah peranan itu dilaksanakan. Tentang
pendidikan jasmani (terjemahan dari physical education, dikenal juga dengan
istilah licha melijkeopvoeding) dan tujuan pendidikan jasmani, serba sedikit
penulis menampilkan pendapat beberapa pakar seperti Charles Bucher, Rijsdorp,
Annarino, Cowell, Hazelton, Gabbard, LeeBlanc, Lowy, Wuest, juga yang
tercantum dalam kurikulum. Pendidikan jasmani adalah pendidikan, dengan
menggunakan jasmani sebagai wahana; sedangkan tujuannya paling tidak meliputi
domain physic, psychomotor, affective dan cognitive.
Dilanjutkan tulisan Dr. Noerbai, M.Pd.: “Menyelamatkan Aktivitas
Olahragadari Korban Apapun”. Penulis mengingatkan lagi bahwa olahraga harus
dilakukan dengan menjunjung tinggi fair play, sebagai konsep moral yang harus
diawal itunduk 100% pada peraturan serta penghargaan terhadap lawan dan
hargadiri. Pertandingan/ perlombaan olahraga tanpa semangat fair play, dapat
dikatakan bukan lagi olahraga, karena fair play is very essence of sport.
Pembahasan diawali dengan ilustrasi tentang Olympiade (kuno), yang sementara
diyakini dilaksanakan mulai tahun 776 sM, dan dilaksanakan sebagai
penghormatan kepada dewa Zeus. Juga diingatkan cita-cita yang Olympiade
(modern), yang “dihidupkan” lagi oleh Bapak Olympiade, Baron Pierre de
Coubertin, yaitu: mendidik atlet dalam sportivitas dan menjalin persahabatan antar
bangsa. Dampak iptek (termasuk didalamnya doping) dalam olahraga dikaji
singkat, juga filosofi pembinaan yang berkembang di beberapa negara kuat.

Bab II
Bagian kedua, diawali tulisan Prof. (Em.) Arma Abdullah, M.Sc.:
“Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan Menengah dan
Tinggi”. Pendapat para ahli diungkap untuk memberiarti pendidikan jasmani dan
tujuan akhir yang diharapkan; seperti: Nash (1948), Bookwalter (1951), Frost
(1975), Brownell (1951) Nixon and Jewett (1980), juga menurut UNESCO, UURI
no. 4 tahun 1954, UURI no. 2 th 1989 tentang SPN. Sedangkan pada arti dan
masalah olahraga, penulis mengawali dengan berbagai istilah yang
bermaknadekatdenganitu, seperti: sukan, play, game, physical activity, sport.
Pakar yang pendapatnya diusung dalam diskusi ini adalah Bennet (1983), Coakley
(1978), Wilkerson and Dodder (1979), juga dari NCAA, NAAAA. Penulis
meyakini salah satu masalah utama adalah fasilitas olahraga. Di Amerika, penulis
mengutip Bucher (1995), karena olahraga memiliki nilai positif bagi
perkembangan mahasiswa untuk menjadi warga negara yang baik dan demokratis,
kegiatan yang mulanya diselenggarakan/diprakarsai oleh mahasiswa diambil alih
oleh lembaga sebagai salah satu program perguruan tinggi, yang dinamakan
intramural dan extramural, sebagai bagian dari program pendidikan jasmani.
Tulisan kedua bagian dua, Prof. Dr. Abdul kadir Ateng: “Olahraga di
Sekolah”. Mengawali dengan diskusi pengertian olahraga, yang merupakan kata
majemuk olah dan raga; Olah artinya upaya mengubah/mematangkan atau upaya
untuk menyempurnakan; atau olah dan raga (bhs. Jawa), ulah artinya perbuatan,
tindakan atau tingkah laku. Bisa pula dengan menggunakan kata sport untuk
pendanannya, yang menurut sejarah berasal dari kata disportare (bhs. Inggris
kuno) artinya bersenang-senang, pengisi waktu luang. Di Indonesia, istilah
olahraga muncul tahun 60-an, saat istilah pendidikan jasmani yang sudah ada
lebih dulu dihapus. Dalam perkembangannya kedua istilah ini tetap muncul.
Usaha penyeragaman oleh Komisi Disiplin Ilmu Keolahragaan dari Ditjen Dikti
belum membuahkan hasil menggembirakan. Hanya perlu dicermati, organisasi
internasional pun masih banyak yang tetap membedakan (artinya menggunakan
keduanya) antara physical education dan sport, misalnya: ICSPE, ICHPERSD.
Dalam penyusunan program penjas, perlu diperhatikan empat komponen utama,
yaitu: (1) rangsang pertumbuhan dan perkembangan organik, (2) keterampilan
neuro muskuler motorik, (3) perkembangan intelektual, dan (4) perkembangan
emosional.
Prof. Dr. Harsuki, M.A., menulistiga: “Manajemen Olahraga” dan
“Pemasaran Olahraga”, pada bagian tiga; serta “Sport for All di Berbagai
Negara”, bagian enam. Pada “Manajemen Olahraga”, penulis membagi menjadi
tiga bagian besar yang tidak terpisahkan, yaitu manajemen event, manajemen
institusi permanen, manajemen fasilitas olahraga. Event yang dimaksud, misalnya
POMNAS, PORDA, PON, SEA Games, Olympic Games untuk multievent;
sedangkan Kerjurnas, Kejurdauntuk yang satu event. Lembaga yang dimaksud
misalnya KONI, Kantor Menpora, Pengda, Pengcab, Induk Organisasi. Contoh
fasilitas seperti komplek olahraga, stadion, kolam renang, gedung olahraga. Tiga
bagian besar itu masih dapat dibagi lagi menjadi sub-sub bagian manajemen,
misalnya: manajemen personel, program, pemasaran, informasi, prasarana.
Penulis mengutip sebuah skema hubungan antara administrasi, manajemen,
kepemimpinan dan hubungan antar manusia dari S. Siagian, seperti berikut:
Penjelasannya, manajemen merupakan inti dari administrasi, leadership
merupakan inti dari manajemen, human relation merupakan inti leadership.
Pada “Pemasaran Olahraga”, yang merupakan terjemahan langsung dari
sport marketing, penulis mengungkap bahwa pemasaran tidak sama dengan
penjualan; penjualan bukan satu-satunya aspek dari pemasaran, dan bukan pula
yang terpenting dari pemasaran. Menurut Kotter and Andreasen (1987),
penekanan pendekatan pemasaran adalah pada penentuanapa yang diinginkan dan
dibutuhkan pelanggan, kemudian memenuhinya. Mullin (1985) memerinci, bahwa
pemasaran olahraga berkembang dua arah, yaitu: (1) pemasaran produk dan
service olahraga kepada pelanggan olahraga, (2) pemasaran yang menggunakan
olahraga sebagai wahana promosi untuk pelanggan, service serta produk industri.
Sport marketing barang kali merupakan bagian manajemen olahraga paling
dinamis dan mengesankan karena meliputi lingkup promosi, pengiklanan,
penjualan dan humas. Di sampingitu yang membuat semakin menarik dan
menantang, karena olahraga merupakan sesuatu yang tidak konsisten, tidak dapat
diramalkan, karena banyak kemungkinan yang terjadi. Misalnya atlet cidera,
emosi pemain, cuaca berubah, penonton emosional, listrik mati, panitia
penyelenggara tidak profesional.
Bab III
Bagian terakhir, hanya satu tulisan Dra. Soewatini Elias, M.Si.,:
“Perpustakaan dan Informasi Olahraga”. Salah satu upaya mendukung misi
KONI, dalam upaya peningkatan prestasi olahraga (seperti tertulis di renstra),
adalah dengan meningkatkan jasa perpustakaan, informasi dan dokumentasi
bidang olahraga serta ilmu pendukung. Jasa perpustakaan ini diharapkan bias
dimanfaatkan oleh PB/PP, pembina, pelatih, atlet, juga para peneliti. Induk
organisasi anggota KONI Pusat lebihdari 40 buah ditambah 7 badan keolahragaan
fungsional, diharapkan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan, yang sampai
dengan tahun 1999 di bawah PIO, setelah itu menjadi seksi di bawah PSIO (Pusat
Sistem Informasi Olahraga). Perpustakaan KONI Pusat, berdiri 1975, dilihat dari
tugas dan fungsinya, merupakan perpustakaan khusus. Penulis menyarankan,
perpustakaan seyogyanya mempunyai kedudukan langsung di bawah Pimpinan
KONI Pusat, yang akan berimplikasi semakin lancer dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.

Buku 3
Bab I
Manajemen Olahraga
A. Latar Belakang Manajemen Olahraga
Apapun bentuk kegiatan yang jika dilaksanankan secara kelembagaan, yang
melibatkan sejumlah personal dan memamfaatkan sumber daya, maka unsure
manajemen memegang peranan penting. Kata kunci disini adalah manajemen
dibutuhkan karena kita selalu berhadapan dengan tantangan berupa kelangkaan
sumber daya. Tidak ada sumber daya yang berlebihan, lebih-lebih untuk kondisi
penjas dan olahraga di Indonesia seperti kondisi sekarang ini.
Makin besar organisasi, makin kompleks kelangsungan fungsi manajemen.
Jadi, yang menjadikonsep intinya adalah:
1. Manajemen berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program.
2. Istilah manajemen dan adminitrasi diartikan sama, namun lebih disukai untuk
menggunakan istilah manajemen
3. Manajemen merupakan sebuah proses yang melibatkan aspek perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
B. Tujuan Manajemen Olahraga
Secara umum tujuan penulisan ini adalah untuk dapat mendeskripsikan
tentang bagaimana peran dan perilaku sebuah organisasi dalam sebuah
manajemen, teruta mamanajemen olahraga.

C. Dampak Manfaat Manajemen Olahraga


Hasil kajian konsep tualini diharapkan dapat member kontribusi positif
sehingga bermanfaat untuk pengembangan ilmu manajemen khusus dibidang
pendidikan. Khususnya tentang peran dan perilaku organisasi dalam sebuah
manajemen.
D. Harapan
Demi meningkatnya pemahaman, improvisasi, penulis menyadari bahwa
dalam
penulisan buku ini, masih banyak terdapat kekurangan, kekeliruan baik yang
bersifat akademis dan yang datangnya dari saya sendiri.

Bab II
Hakikat Manajemen Olahraga
A. Pengertian Manajemen
Istilah adminitrasi dan manajemen yang saling berganti digunakan, meskipun
tidak begitu menganggu dalam pemahaman tentang makna dan subtansinya,
namunmemerlukanpenelusurantentanghakikatkonsepnya. Demikian juga
cakupanisi dan esensinya. Kecenderungan akhir-akhir ini menunjukan bahwa
istilah manajemen lebih sering di gunakan dengan konotasi makna yang lebih
sepesifik.
B. Filsafat Manajemen
Berbagai teori manajemen berdasar pada filsafat di bawah ini antara lain:
filasafat idealism13(suatu keadaan yang amat sempurna yang menjadi pola dari
segala sesuatu yang kita dapati didunia ini), filsafat ini diterapkan dalam
manajemen marxis dan codetermination yang popular di Negarasosialis, Jerman
dan Skandinavia. Teori filsafat realisme (dunia ini dan segala sesuatu yang
terdapat di dalamnya adalah kenyataan yang tidak dapat dibantah), filsafat ini
beriringan dengan revolusi industry Inggris yang disusun Frederick W.Taylor.
C. Praktik Manajemen
Aplikasi dari filsafat melahirkan beberapa tahapan penerapan manajemen
sebagaimana yang diungkapkan (George R. Terry (2006: 67) ) membagi tahapan
praktik manajemenantara lain:
Manajemen Partisipasi:
a) Manajemen berdasarkan hasil (Result ofmanagement)
b) Manajemenmem perkaya pekerjaan (Job ofenrichment),
c) Manajemen prioritas produktivitas,
d) Manajemen berdasarkan kemungkinan (contingency of management)
e) Manajemen pemanfaatan konflik.
D. Klarifikasi Konsep
Sesunguhnya tidak ada perbedaan pengertian yang tajam antara istilah
administrasi dan manajemen. Para ahli memaparkan definisi dengan beberapa
variasi, namun tanpak adanya kesamaan. Seperti yang di paparkan oleh Robbin:16
administrasi adalah suatu proses yang universal mengenai pelaksanaan aktivitas
yang tuntas danefisien oleh dan melalui orang lain. Inti pengertiannya adalah
melalui proses administrative dicapai pelaksanaan kegiatan secara efisien dan
mencapaitujuannya. Kegiatanitu di laksanakan orang lain,dan melalui merekalah
tujuan dapat di capai.
E. Proses Manajemen
Dari sudut pandang yang berbeda kita dapat memformulasikan definisi
administrasi/ manajemen yang berbeda dengan rumusan di atas. Manajemen itu
tidak lain adalah proses kelangsungan fungsi yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan.
F. Perilaku Organisasi dalam Manajemen Olahraga
Perilaku organisasi merupakan titik temuan tara perilaku manusia yang saling
berinteraksi di dalam sebuah organisasi itu sendiri. Akan tetapi keduanya tetap
diperlukan untuk pemahaman yang komprehensif dalam hal mempelajari perilaku
individual, karena organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh individu yang
ada di dalam organisasi tersebut. Menurut Slocum Perilaku Organisasi adalah
interaksi dinamis diantara karyawan, pemimpin, Tim, dan organisasi itu sendiri.
Sedangkan Robbins Perilaku organisasi adalah studi yang mempelajari
bagaimana pengaruh individu, kelompok dan struktur organisasi terhadap perilaku
didalam organisasi, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat dipublikasikan
untuk meningkatkan keefektifan organisasi.
G. Pengaruh Perilakudalam Organisasi
Setiap hari kita selalu mendengar orang memperbincangkan organisasi
atau membaca mengenai permasalahan organisasi Tidak peduli apapun bentuk,
sifat, macam dan tujuannya. Hal ini kita tidak perluh eran karena organisasi itu
lahir semenjak adanya manusia itu sendiri. Semakin kompleks kehidupan
manusia, akan semakin tinggi pula tuntutan akan kemampuan mengorganisasikan
seluruh satuan-satuan kerja yang ada di dalamnya.
I. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai
bentuk aktivitas. Kemampuan bertindak itu dapat diperoleh manusia baik secara
alami (ada dan dibawa sejaklahir) atau dipelajari. Walaupun manusia mempunyai
potensi untuk berperilaku tertentu tetapi perilaku itu hanya di aktualisasi pada
saat-saat tertentu saja. Potensi untuk berperilaku tertentu itu disebut ability
(kemampuan), sedangkan ekspresi dari potensi ini dikenal sebagai performance
(kinerja).
Bab III
Isu-Isu Strategis dalam Olahraga
A. Isu Strategis Global Olahraga Rekreasi
Saat ini pariwisata adalah nomor satu industry dunia saat olahraga
dianggap sebagai nomor satu industry di sector olahraga sebagai bentuk rekreasi.
Olahraga merupakan bagian integral dari semua budaya, dan sementara sering
dipandang sebagai suatu jenis kegiatan yang terpisah, hal itu terkait erat dengan
industry pariwisata yang lebih luas. Pariwisata olahraga muncul sebagai
komponen kunci dari sejumlah pasokan pariwisata.
B. IsuStrategis Nasional OlahragaRekreasi
Arah pengembangan olahraga pariwisata di Indonesia saat ini merupakan
suatu demand sehinggah arus dipertimbangkan supply yang harus tersedia disaat
demand atau permintaan meningkat. Sport of tourism merupakan perpaduan
antara
olahraga dan rekreasi (wisata) saat ini berkembang pesat dan banyak diminati
kalangan wisatawan muda yang melancong. Para wisatawan muda yang dating ke
Indonesia antara lain menginginkan petualangan dan tantangan alam dalam sport
of
tourism. Potensi Indonesia untuksport of tourism sangat besar baik olahraga
dirgantara (udara),marine (laut), dan olahraga darat seperti mendaki gunung dan
menyusuri sungai/arung jeram.
A. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
Kelebihan
Untuk buku pertama kelebihannya yakni dari segih materi buku pertama
sangat bagus dijadikan bahan bacaan dan buku pembelajaran, banyak gambar,
penjelasan tiap bab nya sangat jelas dan teratur, bahasanya dapat mudah
dimengerti.
Untuk buku kedua, buku gambarnya sangat bagus dan di sertakan dengan
penjelasan yang singkat dari pada gambar yang tertera.

Kelemahan
Untuk buku pertama kelemahannya yakni dari segih gambar yang kurang
jelas, tidak di sertakan penjelasan dari gambar tersebut.
Untuk buku kedua, banyak kata-kata yang sukar d artikan, dan penjelasan
materi tidak terurut, membuat pembaca kurang mengerti.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu pertandingan akan berjalan dengan baik bila memiliki perencanaan
yang baik. Administrasi Pertandingan adalah perencanaan yang baik untuk sebuah
pertandingan, Perencanaan ini dibicarakan terlebih dahulu dengan seluruh petugas
yang akan bekerjasama menengani suatu pertandingan. Perencanaan itu diawali
dengan susunan panitia sesuai dengan acara penyelenggaraan.

3.2 Saran
Untuk pengarang mungkin bisa lebih di teliti kekurangan apa saja yang ada
dan bisa untuk di perbaiki dan menjadikan sebagai bahan acuan yang berguna .

Anda mungkin juga menyukai