PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam kegiatan
Pengusulan naik pangkat
OLEH :
SOFIA MAJID,S.Pd
GURU SMAN 1 Kec.SITUJUAH LIMO NAGARI
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
1. Judul Penelitian PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
7E KELAS XI IPA
SMAN 1 KEC.SITUJUAH LIMO NAGARI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Mutu pendidikan matematika harus
maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi
kehidupan sehari-hari.
Nagari dan diskusi dengan guru kelas pada tanggal 24 Januari 2019, terlihat
sedang hingga sulit, yakni soal atau masalah yang tidak ada contohnya di dalam
buku. Hal ini dikarenakan peserta didik terbiasa memperoleh soal berupa aplikasi
rumus yang sederhana dan bersifat rutin. Mereka belum terbiasa dalam
hal ini peserta didik membutuhkan inovasi baru dalam proses pembelajaran yang
mampu memfasilitasi peserta didik untuk menggali potensi yang mereka miliki,
memahami soal. Peserta didik harus terlebih dahulu tahu apa yang diketahui,
apa yang dicari, rumus atau teorema yang dapat digunakan dan cara
menyelesaikannya. Untuk itu dalam mengerjakan soal-soal matematika
tidak aktif atau hanya satu peserta didik yang aktif dalam pasangannya.
pembelajaran juga terlihat bahwa banyak peserta didik yang tidak mau mencatat,
pembelajaran. Saat guru menjelaskan materi dan contoh soal masih ada peserta
materi yang dipelajarinya, mereka lebih suka bertanya pada temannya dari pada
kepada guru.
mengerjakan latihan yang soalnya ada pada buku paket. Saat diberikan latihan
diberikan. Apabila guru memberikan soal latihan yang tidak sama dengan contoh
mengerti sama sekali dengan soal yang diberikan, padahal mereka hanya perlu
mengaitkan materi yang baru dipelajari dengan materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
Pembelajaran yang terjadi belum memfasilitasi peserta didik untuk
pemecahan masalah peserta didik yang masih rendah terlihat dari lembar
jawaban ulangan harian. Berdasarkan hasil ulangan harian peserta didik kelas XI
IPA 2 SMAN 1 Kec.Situjuah Limo Nagari dengan KKM 75, ternyata nilai ulangan
mereka masih banyak yang belum mencapai KKM. Dari 32 orang peserta didik di
kelas tersebut hanya 10 orang yang mencapai KKM, artinya hanya 31% peserta
Soal ulangan harian yang diberikan oleh guru adalah soal pemecahan
masalah dalam bentuk soal cerita. Sebagian besar peserta didik dalam
Sebagian besar peserta didik tidak membuat apa yang diketahui dan apa yang
ditanya dari soal yang diberikan. Kemudian mereka tidak menafsirkan hasil
dicapai dengan baik. Berikut ini soal dan hasil jawaban salah seorang peserta
ini.
Gambar 1
Salah Satu Jawaban Peserta Didik Tentang Perbandingan
membuat perbandingan tetapi tidak dijelaskan dari mana datangnya angka yang
digunakan. Selain itu peserta didik juga tidak membuat terlebih dahulu apa yang
masalah dengan benar. Selain itu, peserta didik juga tidak menafsirkan hasil
gambar 1 tidak hanya dibuat oleh satu peserta didik saja, akan tetapi sebagian
peserta didik membuat seperti itu. Hal yang sama juga terjadi untuk soal cerita
lainnya.
matematika. Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak pada hasil belajar
peserta didik dan peserta didik juga akan terus mengalami kesulitan dalam
yang harus dilakukan peserta didik. Fase pertama yaitu Elicit, guru
memfokuskan perhatian peserta didik dan menyelidiki pengetahuan awal yang
telah dimiliki peserta didik. Fase kedua yaitu Engage, guru memotivasi,
sehingga mereka berrminat terhadap konsep yang akan diajarkan. Fase ketiga
yang akan dipelajari seperti bekerja sama dengan kelompoknya untuk menjawab
data dan memilih iniformasi yang relevan dalam mengidentifikasi masalah. Fase
analisis dan penjelasan tentang konsep yang mereka temukan. Pada fase ini
kasus yang berbeda. Pada fase ini peserta didik dapat menggunakan atau
masalah yang diberikan. Selain itu peserta didik juga dapat menafsirkan hasil
jawaban yang mereka peroleh. Fase keenam yaitu Evaluate, evaluasi dari hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Dan fase ketujuh yaitu, Extend, refleksi
pemecahan masalah peserta didik terhadap materi yang dipelajari menjadi lebih
baik sehingga berpengaruh kepada peningkatan hasil belajar. Untuk itu
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
matematika,
C. Batasan Masalah
Merujuk pada identifikasi masalah, agar penelitian ini lebih terarah maka
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai di atas, maka manfaat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
guru (elicit) dan diakhiri dengan pemberian kesempatan kepada siswa untuk
ilmiah yang telah dikuasainya pada situasi yang lebih kompleks dalam
dikontruksi oleh siswa itu sendiri, dipahami dan dimaknai dengan baik dan
pada akhirnya diterapkan dalam situasi baru yang lebih kompleks dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Elicit
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Para siswa
gagasan atau ide awal siswa. Dari kegiatan pada fase ini, guru dapat
2. Engagement
Pada fase ini, siswa diberi motivasi guna membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu mereka tentang topik yang akan dibahas. Siswa diajak untuk
3. Exploration
Pada fase ini, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
pratikum atau studi lapangan maupun melalui studi pustaka. Para siswa
diberi kesempatan berinkuiri dengan melibatkan seluruh panca inderanya
telah dilakukan.
4. Explanation
bahasa mereka sendiri, serta meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan
mereka. Tugas utama guru pada fase ini adalah sebagai fasilitator dan
istilah dari konsep yang dipelajari. Pada fase ini juga diharapkan telah
kognitif siswa.
5. Elaboration
Pada fase ini, siswa terlibat dalam diskusi dan akan timbul hal-hal yang
6. Evaluation
masalah dalam konteks yang baru atau situasi yang baru. Tahap evaluasi
tingginya. Pada fase ini juga dapat diketahui seberapa dalam dan seberapa
dipelajari.
7. Extended
sebagai berikut:
3. Melalui kegiatan Engagement, siswa akan lebih aktif dan tergugah rasa
ingin tahunya,
4. Melalui kegiatan eksplorasi, siswa akan mengalami proses belajar
5. Kemampuan berfikir tingkat tinggi (berfikir kritis dan kreatif) siswa akan
individual or group of individual, that requires resolutions, and for wich the
menentukan solusinya. Hal ini berarti pula masalah tersebut dapat ditemukan
diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui cara
sebagai masalah.
merupakan suatu masalah apabila persoalan itu belum dikenalnya dan belum
dua, yakni masalah rutin dan masalah tidak rutin atau nonrutin. Masalah
prosedur matematika yang sama atau mirip dengan hal yang baru dipelajari,
dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Menurut Hudoyo (dalam Erma Suwaningsih, 2006:126) penyelesaian
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, yakni solusi dari masalah
dengan berbagai strategi yang ada, tetapi juga menyadari kekuatan dan
pelajari.
Menurut Polya (dalam Suherman, 2003:99), solusi pemecahan masalah
yaitu:
a. memahami masalah,
mengidentifikasi masalah,
berbagai bentuk,
masalah,
masalah,
g. menyelesaikan masalah.
informasi penting yang relevan dalam rangka memecahkan masalah dan apa
yang ditanyakan pada masalah. Begitu pun dengan indikator memilih strategi
menjadi satu indikator karena pada rubrik penilaian nantinya siswa akan
mengidentifikasi masalah,
bentuk,
memecahkan masalah,
d. Menyelesaikan masalah,
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar
pengetahuan, dan keterampilan pada diri peserta didik. Peserta didik mampu
yang baru.
belajar merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik maupun mental yang
dilakukan oleh individu untuk membangun pengetahuan dan keterampilan diri
melainkan guru harus mampu mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam
belajar.
demonstrasi, percobaan.
menyalin.
dan menganalisis.
pembelajaran.
pmbelajaran.
belajar peserta didik. Dalam hal ini guru berperan sebagai pendorong bagi
dikarenakan oleh:
secara integral.
3) Memupuk kerja sama antar peserta didik sehingga peserta didik mampu
demokratis.
bagi hubungan orang tua dengan sekolah. Hal-hal konkret yang menjadi
bahan kajian juga menuntun peserta didik menjadi lebih kritis dalam berpikir
dan bertindak.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu sumber belajar
informasi, sehingga peserta didik bisa aktif dalam pembelajaran. LKPD adalah
guru. LKPD berisi petunjuk dan langkah-langkah yang menuntun siswa untuk
memperoleh informasi.
Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya
LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
peserta didik.
telah disajikan.
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
penelitian yang dilakukan oleh Susi Susanti dengan judul “Pengaruh Model
Matematika Bagi Siswa Kelas X MIA SMAN Kristen Satya Wacana Salatiga”.
eksperimen dan rerata kelas control. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran
matematika peserta didik kelas X MIA SMAN Kristen Satya Wacana Salatiga.
didik dalam melakukan operasi hitung pada pecahan dapat ditingkatkan dengan
Cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik. Setelah itu,
Model Learning Cycle 7E Dengan Problem Posing Pada Materi Bangun Ruang
Sisi Datar Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa Kelas XI I SMPN 1
peserta didik yang diberikan perlakuan model Learning Cycle 7E dan model
peserta didik yang diberikan model Learning Cycle 7E dengan Problem Posing
Junior High School”. Jenis peneitian ini adalah peelitian eksperimen. Hasil
kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle
7E lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Frida Indah Sari Oktora dengan
kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol dan peserta didik
penelitian yang dilakukan oleh Ade Nurfatonah dengan judul “ The Influence of
Problem Solving at Junior High School”. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Problem Solving Ability”. Jenis penelitian ini adalh penelitian eksperimen. Hasil
dengan model Learning Cycle 7E lebih baik dari pada kemampuan pemecahan
penelitiannya pada hasil belajar, kemampuan berpikir kritis peserta didik serta
kreativitas belajar matematika peserta didik . Meskipun ada yang melihat pada
satuan pendidikannya.
C. Kerangka Konseptual
melainkan juga pada bidang ilmu pengetahuan lainnya dalam kehidupan sehari-
hari.
Melihat hal tersebut dapat dipahami bahwa seorang guru bertanggung jawab
untuk menciptakan kondisi belajar yang dapat membuka wawasan berpikir yang
secara optimal. Untuk itu, guru harus memilih model pembelajaran yang tepat
Dengan adanya analisis peserta didik terhadap konsep yang ditemukan, peserta
Tujuan Pembelajaran Matematika
didik dapat memilih dan mengembangkan pendekatan serta strategi yang tepat
Engage
Menyajikan suatu rumusan masalah secara
matematis dalam berbagai bentuk
Explore
Elaborate
Menyelesaikan masalah
Evaluate
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model yang
digunakan dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah model Kemmis
and Mc. Teggat. Dimana dalam satu siklus terdiri dari empat komponen:
(observation), refleksi (reflection), karena model Kemmis and Mc. Teggat ini
B. Setting Penelitian
a) Tempat penelitian
b) Waktu penelitian
c) Subjek penelitian
masih rendah
C. Variabel Penelitian
a) Variabel Bebas
Cycle 7E.
b) Variabel Terikat
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap, yaitu:
3. Pengamatan (observation)
4. Reflesi (reflection)
E. Tahapan Penelitian
berikut:
Fase 5 : Elaboration
Peserta didik mengaplikasikan konsep yang telah
diperoleh dalam pemecahan masalah.
Fase 6 : Evaluation
Peserta didik diberikan soal kuis untuk melihat sampai
dimana kemampuan siswa tersebut.
Fase 7: Extend
Guru membimbing peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan yang telah didapat pada konteks baru yang
dapat dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang
telah dipelajari dengan materi selanjutnya atau materi
sebelumnya.
Penutup a. Guru bersama peserta didik merefleksi dan membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan masukan positif dan negatif
mengenai pengalaman belajar yang telah dialami
peserta didik
c. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik
sebagai penguatan dari materi yang telah dipelajari
d. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dan peserta didik diminta
untuk mempelajari materi tersebut dirumah.
e. Guru beserta peserta didik mengakhiri proses
pembelajaran dengan membacakan Alhamdulillah
dan mengucapkan salam (Pengembangan
Pendidikan Karakter).
Penilaian dilakukan pada setiap akhir pertemuan berupa tes uraian tertulis
didik.
terdiri atas:
a. Kegiatan pendahuluan
akan dilakukan.
Learning Cycle 7E. Observasi dilakukan oleh dua orang yaitu guru pamong
dan satu orang rekan guru lainnya. Selain lembar observasi juga digunakan
4. Refleksi (reflection)
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah
berupa tes dan non tes. Tes digunakan untuk melihat kemampuan pemecahan
masalah matematika peserta didik dan non tes digunakan untuk melihat
G. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes
peserta didik.
b. Merancang soal
1. Lembar observasi
sebagai berikut:
BAB IV
KESIMPULAN
Keberhasilan suatu penelitian ditandai dengan adanya perubahan yang lebih
baik dari kondisi sebelumnya, baik secara proses maupun hasil. Peneliti
1. Melalui analisis secara deskriptif dari hasil observasi, peserta didik dan guru
Cycle 7E
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Andi Prastowo. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan
Press.
Indah, Frida. 2016. “The Effect of Use 7E Learning Cycle Model Against Upgrades
Kebudayaan.
Press.
Graha Ilmu
Posing Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Kreativitas Belajar
Bandung: JICA.