Anda di halaman 1dari 11

PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan

Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

PELATIHAN PEMBUKUAN DASAR SEDERHANA BAGI IBU-IBU PKK


PELAKU USAHA KECIL DI KELURAHAN KEPUTRAN SURABAYA
Tineke Wehartaty1
Jesica Handoko2
Shanti3
Ronny Irawan4
Widya Mandala Catholic University Surabaya
tineke@ukwms.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan
Article history:
Received : 14 April 2018 memberikan edukasi dan mendidik peserta pelatihan agar
Revised :20 April 2018 mampu mengolah data keuangan yang diperolehnya selama
Accepted :9 Mei 2018 berusaha sehingga data tersebut dapat menjadi informasi yang
bermanfaat bagi perkembangan bisnis. Namun pada prakteknya,
banyak UMKM yang tidak melaksanakan pembukuan dasar
Key words: akuntansi karena tidak memiliki pengetahuan pembukuan dasar
Pelatihan Pembukuan Dasar akuntansi. Sejumlah 19 orang peserta yang berpartisipasi dalam
kegiatan ini menunjukkan respon positif, dan berharap pelatihan
ini dapat berlanjut di masa mendatang. Melalui pembinaan lebih
lanjut antara pihak akademisi maupun pemilik UMKM
DOI: https://doi.org/10.33508/.v1i1.2292 diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

LATAR BELAKANG memproduksi komoditi ekspor non migas


Dalam Rencana Strategik Koperasi dan (Glendoh, 2001).
UMKM 2010-2014 dikatakan bahwa UMKM Meskipun berperan sangat besar dalam
(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) perekonomian Indonesia, UMKM sangat
merupakan pelaku ekonomi terbesar rentan mengalami kegagalan. Tambunan
(leader) dalam perekonomian Indonesia (2001) mengatakan bahwa masalah
dan terbukti menjadi katup pengaman pemasaran, ketrampilan yang sesuai,
perekonomian nasional dalam masa krisis kekurangan bahan baku, kekurangan
ekonomi. Dari pendataan akhir tahun 2008, komponen dan sumber input lainnya, serta
diketahui jumlah pelaku UMKM mencapai kelemahan dalam penyerapan teknologi
51,3 juta unit. Ditinjau dan penyerapan merupakan permasalahan yang dihadapi
tenaga kerja, UMKM mampu menyerap UMKM. Dalam Republika (3 Agustus 2009),
sebanyak 90.896.270 orang tenaga kerja. diberitakan bahwa banyak pelaku usaha
Artinya 97,22% dari 93.491.243 jumlah mikro kecil dan menengah (UMKM) minim
pekerja nasional bekerja di sektor UMKM. pengetahuan akuntansi. Hal ini disebabkan
Dapat dikatakan, dalam era globalisasi saat karena latar belakang pemilik UMKM yang
ini, peran UMKM sangat besar, yaitu: (1) kurang mengenal akuntansi atau tata buku,
sebagai penyerap tenaga kerja, (2) penghasil kurang disiplin dalam pelaksanaan
barang dan jasa pada tingkat harga yang pembukuan akuntansi, tidak adanya
terjangkau bagi kebutuhan rakyat banyak kecukupan dana untuk mempekerjakan
yang berpenghasilan rendah, (3) sebagai akuntan atau membeli software akuntansi
penghasil devisa negara yang potensial untuk mempermudah pelaksanaan
karena keberhasilannya dalam pembukuan akuntansi (Rudiantoro dan

53
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

Siregar, 2011). Minimnya pengetahuan membutuhkan pembukuan dasar


akuntansi ini dapat berdampak pada sederhana yang praktis dan efisiensi dalam
timbulnya ketidakefektifan pemanfaatan waktu pengerjaan untuk keperluan
informasi akuntansi untuk berbagai pengukuran kinerja yang akurat dan
pengambilan keputusan bisnis. pelaporan pajak (mengingat peraturan
Mengingat peran usaha kecil tersebut pajak baru yang mengenakan pajak
sangat besar andilnya bagi negara dan berdasarkan omzet penjualan). Keakuratan
masyarakat kecil dilapisan bawah, maka pengukuran kinerja sangat penting dan
pembinaan dan pengembangannya sangat tercermin dalam laporan laba rugi usaha,
perlu diperhatikan (Glendoh, 2001). Dari melalui perhitungan harga pokok penjualan
penjelasan di atas dapat disimpulkan yang tepat. Perhitungan harga pokok yang
tentang pentingnya memahami fungsi tepat ini dapat dilakukan apabila ibu-ibu
akuntansi dalam proses bisnis UMKM. PKK sebagai pelaku usaha kecil dapat
Sebagai bahasa bisnis, pelaku bisnis UMKM memisahkan biaya pribadi dengan biaya
perlu memiliki sistem pembukuan yang untuk keperluan usaha, dengan demikian
baik agar mereka dapat mengolah berbagai ibu-ibu PKK dapat menghitung laba usaha
data transaksi yang terjadi dalam upaya secara akurat.
mereka mempertahankan dan Dengan demikian untuk memotivasi
mengembangkan bisnis. Melalui para ibu-ibu PKK agar tetap berwirausaha
pembukuan dasar akuntansi yang baik, dengan menjalankan pembukuan dasar dari
akan mampu membantu pemilik UMKM awal usaha, maka kami mengajukan
yang berfungsi juga sebagai pihak kegiatan pelatihan pembukuan dasar yang
manajemen perusahaan dalam sangat sederhana untuk para ibu-ibu PKK
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di Kelurahan Keputran Surabaya. Target
yang cenderung terbatas jumlahnya. peserta adalah 25 ibu-ibu PKK yang
Dengan membukukan berbagai transaksi berpotensi sebagai pengusaha kecil pemula
yang dilakukan oleh UMKM akan dapat di Kelurahan Keputran Surabaya yang
diketahui capaian kinerja laba serta posisi memiliki problem terutama terkait
keuangan yang menunjukkan sejauh mana pembukuan/ sistem informasi akuntansi
bisnis UMKM telah mengalami yang bermanfaat bagi proses bisnis mereka
perkembangan. dan memiliki pengetahuan komputerisasi
Pada saat ini, jumlah UMKM di dasar.
Surabaya berkembang dengan pesat, selain
itu dengan bantuan pemerintah dan bank Perumusan Masalah
usaha bisnis para UMKM ini juga Pembinaan dan pengembangan UMKM
berkembang dengan pesat dilihat dari sangat perlu diperhatikan dan dilakukan
peningkatan pendapatan yang karena UMKM adalah tonggak
diperolehnya. Berdasarkan survei yang perekonomian Indonesia. Sesuai dengan
dilakukan oleh beberapa dosen dan hasil wawancara dengan Ibu Lurah
mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Keputran Surabaya, banyak ibu-ibu PKK
Bisnis Universitas Widya Mandala yang mulai merintis bisnis kecil seperti
Surabaya (melalui kegiatan gereja – berjualan makanan dan menjahit sambil
Kevikepan, pameran UMKM dan kuesioner melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga.
mahasiswa dalam pengerjaan tugas akhir), Bisnis sampingan ibu-ibu PKK ini
banyak ibu-ibu PKK yang berpotensi dilakukan untuk menambah penghasilan
sebagai pengusaha kecil pemula di para suami guna memenuhi kebutuhan
Kelurahan Keputran Surabaya yang pokok. Keluhan terbesar dari ibu-ibu PKK

54
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

yang berpotensi sebagai pengusaha kecil Manfaat Kegiatan


pemula di Kelurahan Keputran Surabaya Kegiatan ini dapat memberikan
ini adalah memisahkan biaya pribadi bantuan secara nyata kepada pemilik
dengan biaya untuk keperluan usaha UMKM dalam mengolah dan
sehingga mereka kesulitan dalam memanfaatkan informasi akuntansi yang
menghitung laba usaha secara akurat. dimilikinya agar UMKM makin
Maka, sebagai pelaku bisnis UMKM berkembang besar. Bagi lembaga, kegiatan
khususnya ibu-ibu PKK yang berpotensi ini dapat memberikan citra positif di
sebagai pengusaha kecil pemula perlu masyarakat sebagai Universitas yang juga
sedini mungkin memiliki pengetahuan memberikan pengabdian secara riil untuk
tentang membukukan berbagai transaksi meningkatkan kesadaran masyarakat akan
dalam sistem pembukuan akuntansi yang kewajiban mereka.
baik, agar mereka dapat mengolah berbagai
data transaksi yang terjadi dalam upaya KAJIAN LITERATUR
mereka mempertahankan dan Pengertian UMKM
mengembangkan bisnis. Dengan memiliki Berdasarkan UU No. 20 tahun 2008
bahkan mampu memanfaatkan tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
pengetahuan akuntansi sedini mungkin terdapat beberapa kriteria dalam
dapat meningkatkan efektivitas dalam membedakan usaha mikro, kecil, dan
pengambilan berbagai keputusan bisnis, menengah, yaitu:
pengukuran kinerja perusahaan yang 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif
akurat dan pelaporan pajak. milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Tujuan Kegiatan Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Kegiatan pengabdian kepada Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Mikro
masyarakat ini merupakan kegiatan adalah sebagai berikut: (a) memiliki
pengembangan dan pendidikan kekayaan bersih paling banyak
masyarakat. Tujuan utamanya adalah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
memberikan bantuan secara nyata kepada tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
ibu-ibu PKK yang berpotensi sebagai usaha; atau (b) memiliki hasil penjualan
pengusaha kecil pemula di Kelurahan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
Keputran Surabaya dalam mengolah dan (tiga ratus juta rupiah).
memanfaatkan informasi akuntansi yang 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
dimilikinya agar usaha makin berkembang produktif yang berdiri sendiri, yang
besar dengan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh orang perorangan atau
wajar dari awal usaha. Selain itu kegiatan badan usaha yang bukan merupakan anak
ini bertujuan agar peserta mampu membuat perusahaan atau bukan cabang perusahaan
daftar biaya usaha yang sudah terpisah yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
dengan biaya pribadi. Pada akhirnya bagian baik langsung maupun tidak
kegiatan ini juga bertujuan membantu ibu- langsung dari usaha menengah atau usaha
ibu PKK yang berpotensi sebagai besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
pengusaha kecil pemula tersebut untuk sebagaimana dimaksud dalam Undang-
keperluan pengukuran kinerja yang akurat Undang ini. Kriteria Usaha Kecil adalah
dan pelaporan pajak (mengingat peraturan sebagai berikut: (a) memiliki kekayaan
pajak baru yang mengenakan pajak bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima
berdasarkan omzet penjualan) puluh juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

55
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

rupiah) tidak termasuk tanah dan dan rendahnya kualitas produk, dan (i)
bangunan tempat usaha; atau (b) memiliki Keterbatasan bahan baku. Lebih jauh,
hasil penjualan tahunan lebih dari Dalam Republika (3 Agustus 2009),
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) diberitakan bahwa banyak pelaku usaha
sampai dengan paling banyak mikro kecil dan menengah (UMKM) minim
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus pengetahuan akuntansi. Hal ini disebabkan
juta rupiah). karena latar belakang pemilik UMKM yang
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi kurang mengenal akuntansi atau tata buku,
produktif yang berdiri sendiri, yang kurang disiplin dalam pelaksanaan
dilakukan oleh orang perseorangan atau pembukuan akuntansi, tidak adanya
badan usaha yang bukan merupakan anak kecukupan dana untuk mempekerjakan
perusahaan atau cabang perusahaan yang akuntan atau membeli software akuntansi
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik untuk mempermudah pelaksanaan
langsung maupun tidak langsung dengan pembukuan akuntansi (Rudiantoro dan
Usaha Kecil atau usaha besar dengan Siregar, 2011).
jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur Sistem Akutansi
dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Pembukuan adalah aktivitas
Menengah adalah sebagai berikut: (a) pencatatan data usaha suatu perusahaan
memiliki kekayaan bersih lebih dari dengan cara tertentu, sedangkan akuntansi
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) terutama mementingkan aktivitasnya
sampai dengan paling banyak dalam mendesain sistem pencatatan,
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar menyiapkan laporan keuangan berdasarkan
rupiah) tidak termasuk tanah dan data yang ada, dan mengintepretasikan
bangunan tempat usaha; atau (b) memiliki laporan tersebut (Rudianto, 2012:6). Setiap
hasil penjualan tahunan lebih dari perusahaan membutuhkan laporan
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus keuangan untuk bisa memperoleh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak informasi yang berguna bagi pengambilan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar keputusan bisnis mereka.
rupiah). Menurut Rudianto (2012:16), akuntansi
Pada umumnya, UMKM memiliki adalah aktivitas mengumpulkan,
beberapa karakteristik, yaitu (Rahmana, menganalisis, menyajikan dalam bentuk
2008): (a) Rendahnya kualitas sumber daya angka, mengklasifikasikan, mencatat,
manusia, (b) Masih lemahnya struktur meringkas dan melaporkan
kemitraan dengan usaha besar, (c) aktivitas/transaksi perusahaan dalam
Lemahnya quality control terhadap produk, bentuk informasi keuangan. Untuk bisa
(d) Belum ada kejelasan standardisasi sampai pada informasi keuangan yang
produk yang sesuai dengan keinginan tersaji dalam laporan keuangan,
konsumen, (e) Kesulitan dalam akses dibutuhkan sebuah proses yang disebut
permodalan terutama dari sumber-sumber sebagai siklus akuntansi. Berikut ini
keuangan yang formal, (f) Pengetahuan merupakan siklus akuntansi suatu
tentang ekspor masih lemah, (g) Lemahnya perusahaan.
akses pemasaran, (h) Keterbatasan
teknologi, akibatnya produktivitas rendah

Gambar 1 Siklus Akuntansi

56
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

Sumber: Rudianto (2012:16)

Transaksi

Dokumen Buku Jurnal Buku Besar Laporan


Dasar Keuangan

Transaksi merupakan peristiwa atau menyusun laporan keuangan, juga perlu


kejadian bisnis yang terjadi di dalam melakukan proses penyesuaian. Berikut ini
perusahaan dan diukur dengan adalah jenis-jenis laporan keuangan yang
menggunakan satuan moneter, dimana sesuai dengan Standar Akuntansi
peristiwa tersebut dapat menyebabkan Keuangan (Rudianto, 2012:17):
perubahan dalam posisi keuangan 1) Laporan laba rugi komprehensif, yaitu
perusahaan. Dokumen dasar merupakan laporan yang menunjukkan kemampuan
berbagai formulir yang menjadi bukti perusahaan dalam menghasilkan laba
terjadinya suatu transaksi atau peristiwa selama suatu periode akuntansi.
bisnis tertentu. Contohnya adalah nota, 2) Laporan perubahan ekuitas, yaitu
faktur, kwitansi, dan sebagainya. laporan yang menunjukkan perubahan hak
Dokumen atau bukti transaksi residu atas aset perusahaan setelah
kemudian dicatat dalam buku jurnal. Jurnal dikurangi semua kewajiban.
adalah buku yang digunakan untuk 3) Laporan posisi keuangan, yaitu daftar
mencatat transaksi secara kronologis, yang menunjukkan posisi sumber daya
sedangkan menjurnal adalah aktivitas yang dimiliki perusahaan, serta informasi
meringkas dan mencatat transaksi dari mana sumber daya tersebut diperoleh.
perusahaan di buku jurnal dengan 4) Laporan arus kas, yaitu laporan yang
menggunakan urutan tertentu berdasarkan menunjukkan aliran uang yang diterima
dokumen yang dimiliki (Rudianto, 2012:16). dan yang digunakan perusahaan selama
Setelah selesai proses menjurnal, maka satu periode akuntansi beserta sumber-
berikutnya adalah melakukan posting sumbernya.
jurnal ke dalam buku besar. Posting adalah 5) Catatan atas laporan keuangan, yaitu
aktivitas memindahkan catatan dari buku informasi tambahan yang harus diberikan
jurnal ke buku besar sesuai dengan jenis menyangkut berbagai hal yang terkait
transaksi dan nama akun masing-masing. secara langsung dengan laporan keuangan
Buku besar merupakan kumpulan dari yang disajikan oleh entitas tertentu, seperti
semua akun yang dimiliki oleh perusahaan kebijakan akuntansi dan informasi lain
beserta saldo yang dimiliki oleh masing- yang relevan dengan laporan keuangan.
masing akun tersebut. 6) Laporan posisi keuangan pada awal
Setelah memperoleh dan menghitung periode komparatif, yang disajikan jika
saldo untuk masing-masing akun, perusahaan menerapkan kebijakan
berikutnya adalah menyusun laporan akuntansi secara retrospektif.
keuangan dari saldo akun-akun yang ada. Dengan adanya peraturan pajak baru
Akan tetapi, perusahaan sebelum (PP no.46) yang ditujukan untuk UMKM

57
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

(pelaku bisnis dengan omzet penjualan Tempat :Kelurahan Keputran


dibawah Rp. 4 Milyar setahun, UMKM Surabaya
memerlukan pembukuan akuntansi
sederhana untuk membuat laporan 2. Hari/Tanggal :Jumat, 19 Desember
keuangan tersebut diatas. 2013
Waktu : pk. 10.00 – 11.00
METODE PELAKSANAAN WIB
Kegiatan pengabdian kepada Tempat : Kelurahan Keputran
masyarakat ini dilakukan melalui Surabaya
pemberian pelatihan kepada ibu-ibu PKK
yang berpotensi sebagai pengusaha kecil Acara ini terselenggara seperti yang
pemula di Kelurahan Keputran Surabaya, telah direncanakan. Dari total 20 orang
yaitu berupa pelatihan pembukuan dasar yang diundang oleh pihak kelurahan,
sederhana dengan penekankan pada sebanyak 17 (tujuh belas) peserta hadir dan
pemisahan biaya untuk keperluan pribadi mengikuti serangkaian acara pelatihan
(pengeluaran rumah tangga) dengan biaya dengan antusias (tingkat kehadiran 85%
untuk keperluan usaha sehingga dapat dengan daftar presensi terlampir). Dosen
menghitung laba usaha secara akurat. Jurusan Akuntansi, Fakultas Bisnis
Pelaksanaan diadakan pada: UKWMS yang berpartisipasi sebagai
1. Hari/Tanggal :Jumat,12 Desember instruktur adalah:
2013
Waktu :pk. 08.00 – 15.00 WIB

Tabel 1. Instruktur Kegiatan Abdimas


No. Nama Keterangan
1 Tineke Wehartaty, SE., MM Instruktur
2 Jesica Handoko, SE., M.Si., Ak Instruktur
3 Shanti, SE., M.Si., Ak Instruktur
4 Ronny Irawan, SE., M.Si., Ak., QIA. Instruktur

Metode Kegiatan memberikan kesempatan kepada tiap


Kegiatan Pengabdian Masyarakat peserta untuk mendiskusikan praktik bisnis
tentangPelatihan Pembukuan Dasar mereka terkait praktik pembukuan yang
Terkomputerisasi Bagi UMKM di Surabaya telah dan belum dilakukan atau pengaturan
dan Sekitarnya diberikan dalam bentuk keuangan dalam keluarga dengan seorang
pendekatan teaching & one-to-small group. instruktur dosen sehingga dapat dilakukan
Cara pengajaran di kelas diberikan dengan diskusi dengan lebih intensif, yang
alasan bahwa pemilik UMKM sebagian bertujuan lebih mengena pada bisnis yang
besar awam atau dapat dikatakan tidak sedang mereka geluti.
mengerti akuntansi/pembukuan, sehingga
diberikan materi praktis sederhana tentang HASIL DAN PEMBAHASAN
persamaan dasar akuntansi dan tanya Evaluasi Kegiatan
jawab/diskusi mengenai praktik yang Kegiatan Pengabdian Masyarakat
mereka alami pada usaha/keluarga mereka. tentang Pelatihan Pembukuan Dasar Bagi
One-to-group dapat dikatakan UMKM Keputran di Surabaya dapat
merupakancara pengajaran yang dikatakan cukup banyak peminatnya (85%

58
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

undangan hadir). Pelatihan ini diikuti sesi konsultasi) Pelaksanaan kegiatan ini
secara antusias sepanjang hari penuh, yang didukung penuh oleh LPPM UKWMS.
pada hari pelaksanaannya diikuti oleh 17 Beberapa yang dapat dicatat dari
orang ibu PKK pelaku UMKM (sesi 12 pemberian materi pelatihan pembukuan
Desember 2014) dan 2 orang ibu PKK berkomputerisasi ini dan masukan yang
pelaku UMKM (sesi 19 Desember 2014 – dapat diberikan kepada peserta pelatihan
dapat dirangkum sebagai berikut:

Tabel 2. Catatan dan Saran Instruktur Kegiatan Abdimas


Catatan tentang Materi/Peserta Saran terkait
Dalam latihan soal kasus pembukuan Sebelum pelatihan, perlu diadakan
sederhana, peserta cukup tertarik namun pertemuan dengan ketua PKK untuk
perusahaan dalam kasus tersebut bukan keperluan pembuatan soal kasus
merupakan usaha yang dijalankan peserta. pembukuan sederhana uang
Sedangkan peserta banyak yang mengkaitkan menggunakan salah satu usaha anggota
dengan masalah yang terjadi di usahanya. PKK.

Pada sesi konsultasi penerapan pembukuan Perlu bekerjasama dengan PKK dalam hal
sederhana atas materi yang telah diberikan pendampingan penerapan pembukuan
(sesi konsultasi pada tanggal 19 Desember usaha para ibu-ibu PKK, dimana pada
2014), hanya ada 2 peserta yang benar-benar awal pendampingan, pelatih membuatkan
antusias dalam pembenahan pembukuan atas lebih dahulu. Namun hal ini perlu
usahanya. Peserta lain masih mementingkan keterlibatan struktural
pemasaran usahanya sehingga belum Fakultas/Universitas/LPPM untuk
melakukan pembukuan sederhana. menjembatani kerjasama ini dan
dilakukan periodik.

Kesan dan Pesan pelatihan dapat disimpulkan bagus


Respon positif dari peserta disajikan berdasarkan hasil senerai. Beberapa
pada lampiran laporan pengabdian dokumentasi terkait materi dan keinginan
masyarakat ini. Respon peserta terhadap peserta atas pelaksanaan pelatihan ini:
kerjasama di antara panitia pelaksanaan
pengabdian masyarakat serta materi

Tabel 3. Komentar Dan Saran Peserta Kegiatan Abdimas


Nama Saran atau Masukan

I’in - Materi jelas dan gampang, terinci dan mudah dimengerti


Damayanti - Fasilitas kurang memadai karena tempat dan sarananya tidak nyaman
- Konsumsi baik dan cukup
- Keinginan: agar ada kelanjutan lagi guna bisa lebih terlatih.
Mamik W. - Materi jelas, mudah dimengerti
- Fasilitas cukup
- Konsumsi baik dan cukup
- Keinginan: berkelanjutan
B. Mahfud - Sangat jelas untuk informasi yang disampaikan kepada kami, akhirnya
bisa tahu tentang kas rumah tangga kami. Buku kas dan materinya

59
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

semoga bermanfaat buat kami


- Konsumsi yang diberikan sangat uuenak
- Kalau diadakan lagi bisa dengan materi yang berbeda
Lilik Fajarwati - Materinya jelas bisa diterima; Menambah pengetahuan kita tentang
mengatur keuangan
- Konsumsinya puas
- Bisa kita ulang kembali agar lebih bisa kita jelas
B. Rovie - Penjelasan sesuai dengan materi; pemberian buku kas dapat
dipergunakan sesuai yang dicontohkan
- Konsumsi terjamin
- Boleh diadakan pertemuan kembali untuk membahas kembali dan bisa
ditambahkan lagi ilmu pembukuan yang lain
Sukotjo - Materi jelas
- Fasilitas cukup; konsumsi baik dan memuaskan
- Keinginan: agar berlanjut dikemudian hari
- Saran/kesan: saya merasa puas atas pembelajaran ini sehingga saya
merasa bertambah ilmu dan bermanfaat bagi saya. Dosen-dosennya baik
semoga amalnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sunarto - Pemberian modul dan penyampaian materi jelas, rinci dan mudah
dimengerti serta aplikatif.
- Fasilitas yang diberikan untuk peserta berupa modul, atk, konsumsi yang
memadai dan bernilai tepat guna
- Semoga di lain kesempatan ada bimbingan membukukan neraca
keuangan organisasi PKK karena PKK menaungi a.l. iuran warga (=
jimpitan, orang sakit dan posyandu).

KESIMPULAN Dari antusiasme peserta pelatihan


Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam bertanya dan merespon dapat
pengembangan dan pendidikan disimpulkan bahwa pelatihan ini
masyarakat. memberikan bantuan secara dibutuhkan sebagai salah satu cara untuk
nyata kepada ibu-ibu PKK yang berpotensi mengatasi permasalahan di dunia bisnis
sebagai pengusaha kecil pemula di sangat banyak dan dinamis. Praktisi
Kelurahan Keputran Surabaya dalam (masyarakat awam) belum tentu mengerti
mengolah dan memanfaatkan informasi banyak hal teoritis dalam menjawab
akuntansi yang dimilikinya agar usaha permasalahan bisnis mereka atau
makin berkembang besar dengan pelaporan pemenuhan kewajiban mereka. Selain itu,
keuangan yang wajar dari awal usaha. dapat dikatakan semua peserta
Selain itu kegiatan ini bertujuan agar menghendaki Fakultas Bisnis UKWMS
peserta mampu membuat daftar biaya mengadakan kelanjutan pelatihan
usaha yang sudah terpisah dengan biaya pembukuan sederhana dan sistem
pribadi. Dengan demikian, tujuan administrasi untuk perkembangan usaha
pemerintah untuk membangun/ UMKM.
mengembangkan perekonomian Indonesia
akan makin tercapai melalui semakin Saran
berkembangnya UMKM. Selain, kebutuhan pengetahuan akan
pembukuan sederhana, peserta pelatihan

60
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

juga membutuhkan pendampingan dalam DAFTAR PUSTAKA


menerapkan pembukuan sederhana secara Glendoh. 2001. Pembinaan dan
riil. Dimana pada awal pendapingan, Pengembangan Usaha Kecil. Manajemen
pelatih turut serta melakukan/membuatkan dan Kewirausahaan. Vol. 3 No. 1.
pembukuan sederhana usaha para peserta,
kemudian membimbing peserta untuk Pengetahuan Akuntansi UMKM Minim.
melakukan pembukuan sederhana sendiri http://www.republika.co.id. diunduh
(sekitar 2 minggu sampai dengan 1 bulan). tanggal 18 September 2009.
Dengan demikian harapan peserta
pelatihan untuk dapat melakukan Presiden Republik Indonesia. 2008.
pembukuan sederhana benar-benar dapat Undang-Undang Republik Indonesia
terwujud. Setelah peserta pelatihan dapat Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha
melakukan pembukuan sederhana maka Mikro, Kecil Dan Menengah.
dapat dilanjutkan dengan materi pelatihan
perhitungan laba rugi atau penetapan harga Rahmana, A. 2008. Komparasi Karakteristik
jual. Untuk program pendampingan, Dasar UMKM. Diunduh dari
diperlu bekerjasama dengan http://infoUMKM.wordpress.com/2008/0
PKK/Koperasi/Perkumpulan UMKM dan 8/11/komparasi-karakteristik-dasar-
keterlibatan struktural UMKM/# more-3 tanggal 18 September
Fakultas/Universitas/LPPM untuk 2011
menjembatani kerjasama ini dan dilakukan
periodik. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi:
Konsep & Teknik Penyusunan Laporan
Dengan kata lain, konsultasi yang Keuangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
dikemas dalam pengabdian kepada
masyarakat patut untuk diselenggarakan Rudiantoro, R. dan SV. Siregar. 2011.
kembali dan menjalin kerjasama dengan Kualitas Laporan Keuangan UMKM serta
Koperasi paguyupan UMKM atau Proses Implementasi SAK ETAP.
kelompok PKK Kecamatan atau paguyupan Proceeding Simposium Nasional Akuntansi
UMKM lainnya. Dosen Fakultas Bisnis XIV. Aceh.
UKWMS baik jurusan akuntansi maupun
manajemen perlu banyak membagikan Tambunan, T. 2001. Performance, Problem
pengetahuannya kepada masyarakat and Prospect of SMEs in Indonesia:
umum, sehingga dapat mengetahui praktik Harapan dan Kenyataan. Proceeding
yang ada di dunia bisnis agar pengetahuan Seminar Pengembangan Usaha Kecil di
yang dimilikinya makin lengkap dan Indonesia. Jakarta.
berkembang.

61
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

LAMPIRAN: FOTO KEGIATAN

62
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wehartaty, Handoko, Shanti & Irawan
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

63

Anda mungkin juga menyukai