Anda di halaman 1dari 4

PUSAT INFORMASI OBAT HALU OLEO (PIOHALO)

Alamat: Fakultas Farmasi UHO Jl HEA Mokodompit Anduonuhu Kendari

WASPADA INFEKSI SALURAN


PERNAPASAN ATAS (ISPA)

Apa itu infeksi saluran


pernapasan atas?

Infeksi saluran pernapasan akut


(ISPA) adalah radang akut saluran
pernapasan atas dan bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik
atau bakteri, fungi dan virus (Alsagaff
dan Mukty, 2005). Jenis infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA)
Infeksi saluran pernapasan atas meliputi: rhinitis, sinusitis,
laryngitis, epilogtis, tonsillitis, dan otitis.

Etiologi infeksi saluaran napas atas terdiri dari

Prevalensi
Data World Health Organization
( W HO ) tahun 2012 prevalensi
ISPA di Indonesia adalah 25%
( D epkes, 2013 ) . Menurut profil
kesehatan tahun 2013 di Provinsi
Sulawesi Tenggara, terdapat 4.669

penderita ISPA pada balita, dari


jumlah tersebut hanya 19.71% pen-
derita yang ditangani. Kasus terting-
gi terdapat di Kabupaten Konawe
sebanyak 1.647 penderita dan ter- Bakteri virus

Page 1
Antibiotik

Senyawa antibiotik memiliki khasiat antibakteri


sehingga definisi dari antibiotik ialah senyawa yang
dihasilkan oleh berbagai jenis mikroorganisme (bakteri,
fungi, aktinomisetes) yang menekan pertumbuhan
mikroorganisme lainnya (Goodman & Gilman, 2014).
Definisi lain dari antibiotik adalah zat yang dihasilkan dari
suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau
dapat membasmi mikroba jenis lain (Tanu, 2007).

Klasifikasi Antibiotik

1. Berdasarkan aktivitas & spectrum D. Senyawa antivirus yang terdiri atas bebarapa golongan yaitu
analog asam nukleat, inhibitor trankriptase, inhibitor enzim-
Senyawa antibiotik memiliki khasiat antibakteri
enzim esensial virus lainnya, misalnya inhibitor protase
sehingga definisi dari antibiotik ialah senyawa yang
HIV atau neuraminidase infuenza.
dihasilkan oleh berbagai jenis mikroorganisme (bakteri,
fungi, aktinomisetes) yang menekan pertumbuhan E. Senyawa yang mempengaruhi metabolisme asam nukleat
mikroorganisme lainnya (Goodman & Gilman, 2014). bakteri seperti golongan rifampisin.

2. Berdasarkan mekanisme kerja antibiotik dikelompokan


sebagai berikut ;

A. Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel


bakteri ini meliputi penisilin dan sefalosforin yang
secara struktur mirip,.

B. Senyawa yang bekerja langsung pada membran sel


mikroorganisme.

C. Senyawa yang mempengaruhi metabolisme asam


nukleat bakteri,.

Page 2
Pentingnya pengobatan ISPA yang rasional

Infeksi saluran pernapasan atas bila tidak diatasi dengan


baik dapat berkembang menyebabkan infeksi saluran pernafasan
bawah (Depkes, 2005). Oleh karena itu pengobatan yang rasional
sangat diperlukan.

Tujuan penggunaan obat rasional menurut (Depkes, 2011).


Untuk menjamin pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai
dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dengan
harga yang terjangkau.

Jenis antibiotik yang digunakan untuk terapi infeksi saluran pernafasan akut yaitu golongan penisilin seperti
amoksisilin, amoksisilin– klavulanat. Golongan sepalosforin yang meliputi sefadriksil, sefiksim dan sefuroksim.
Golongan antibiotik makrolida yaitu azitromisin dan eritromisin, dan masih banyak lagi golongan antibiotik lainnya.

Page 3
Rasionalitas Penggunaan Antibiotik

Penelitian mengenai rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA telah dilakukan diberbagai daerah di Indonesia dan
hasilnya masih belum rasional sepenuhnya, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2014) meneliti 66 kasus di
Puskesmas Poasia Kota Kendari diperoleh persentase ketepatan obat adalah 71,2%, persentase ketepatan dosis adalah 95,7% dan
persentase ketepatan lama pemberian adalah 93,6%. Hasil penelitian artikel ini yang dilakukan oleh Suciawati (2017) menunjukkan
Pengggunaan Antibiotik pada pasien infeksi saluran pernapasan atas di poli anak Rumah Sakit Umum Daerah Konawe periode 2015
secara umum masih belum rasional sepenuhnya dengan rincian, Rasionalitas berdasarkan tepat obat sebesar 92,5% , rasionalitas
berdasarkan tepat dosis sebesar 77,03% , rasionalitas berdasarkan tepat indikasi sebesar 100%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penggunaan antibiotic ini perlu dipertimbangkan untuk di sesuaikan dengan kondisi
pasien dalam hal ini perlu di pastikan adanya infeksi bakteri pada ISPA non pneumonia, sebab penyebab utama infeksi pada ISPA non
pneumonia adalah virus yang tidak membutuhkan antibiotic. Penggunaan antibiotic yang tidak tepat akan menyebabkan terjadinya re-
sistensi yang dapat menyebabkan kerugian baik secara ekonomi maupun secara klinis berupa peningkatan terjadinya infeksi dan biaya
kesehatan.

Referensi

Alsagaff, H., Mukty, A., 2005. Dasar- Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya.

Goodman., Gilmann., 2008. Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . Jakarta.

Kemenkes RI., 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan.
Jakarta.

Kusuma, S,M.S., 2014. Rasionalitas Penggunaan A ntibiotik Infeksi Saluran Pernafasan A kut (ISPA) Pada Pasien A nak Di
Instalasi Rawat Inap Puskesmas Poasia. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo. Kendari.

Tanu, I. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.

Suciawati., 2015. Rasionalitas Penggunaan A ntibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Atas di Poli
Anak Rumah Sakit Umum Daerah Konawe 2015 Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo. Kendari.

Page 4

Anda mungkin juga menyukai