Anda di halaman 1dari 4

Nama : Pierre Mozes Alfons

Tingkat/Prodi : I/Teologi

Semester : II

Mata Kuliah : Prolegomena Bibliologi

Dosen Pengampu : Dewi Magdalena Rotua, M.Th

Definisi wahyu :

a. Menurut buku “The Moody Handbook of Theology 1” karya Paul Enns:

Kata wahyu berasal dari bahasa Yunani apokalupsis, yang berarti


“penyingkapan” atau “pembukaan”. Jadi wahyu menunjukkan bahwa Allah
menyingkapkan diri-Nya sendiri kepada umat manusia. Fakta bahwa wahyu
telah ada memungkinkan adanya teologi; apabila Allah tidak pernah
mewahyukan diri-Nya, maka tidak akan pernah ada pernyataan yang akurat
dan proposisional tentang Allah.

Wahyu dapat dijelaskan sebagai “tindakan Allah yang menyingkapkan


diri-Nya atau mengkomunikasikan kebenaran kepada pikiran, di mana hanya
melalui hal itu, makhluk ciptaan-Nya dapat mengenal-Nya. Wahyu dapat
terjadi dalam waktu yang cukup panjang, dan komunikasi tentang diri-Nya
dan kebenaran-Nya dapat dipahami oleh pikiran manusia dalam berbagai
tingkat kepenuhan.” Penekanan yang penting di sini adalah Allah
menyingkapkan kebenaran tentang diri-Nya yang jika tidak dilakukan-Nya,
maka manusia tidak dapat mengetahuinya. Roma 16:25 dan Lukas 2:32
mengindikasikan bahwa Allah telah menyingkapkan diri-Nya dalam pribadi
Yesus Kristus. Ia adalah contoh ideal dari wahyu Allah.

Dalam penggunaan yang lebih luas, wahyu menyatakan “Allah


menyingkapkan diri-Nya sendiri melalui ciptaan, sejarah, hati nurani manusia
dan Kitab Suci. Hal ini diberikan baik melalui peristiwa maupun perkataan.”
Oleh karena itu, ada wahyu “umum” di mana Allah menyatakan diri-Nya
melalui sejarah dan natur, dan ada wahyu “khusus” dimana Allah
menyatakan diri-Nya melalui Kitab Suci dan Anak-Nya.

b. Menurut buku “Teologi Sistematis” karya Ichwei G. Indra :

Istilah wahyu berasal dari kata kerja Arab yang berarti ‘mengilhamkan’
atau’membisikkan’ sesuatu kepada seseorang. Dalam Alkitab, dibedakan
antara wahyu umum dan wahyu khusus.

c. Menurut KBBI :
Wahyu merupakan petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada
para nabi dan rasul melalui mimpi dan sebagainya.

Pengertian wahyu umum :

Wahyu umum berarti penyataan Allah ditujukan kepada semua orang,


supaya mengenal siapa pencipta dunia ini. Wahyu Allah melalui alam
mungkin merupakan demonstrasi yang paling menonjol dari wahyu umum.
Dalam Mazmur 19 : 1-6 meneguhkan penyataan-Nya kepada umat manusia
melalui langit dan bumi. Pemazmur mengindikasikan bahwa wahyu ini terus-
menerus, dan tidak berhenti (ay.2), ruang lingkup wahyu ini mencakup
seluruh dunia (ay.4), tidak ada seorang pun yang dikecualikan dari wahyu
Allah ini. Kemana pun manusia memandang di alam semesta ini, ada
harmoni dan keteraturan. Demikianlah Allah telah menyatakan diri-Nya di
atas bumi (ay.1). Selain melalui alam, tubuh manusia yang luar biasa
mungkin merupakan bukti yang paling baik dari wahyu umum di bumi ini.
Keseluruhan tubuh manusia, mulai dari sistem aliran darah, struktur tulang,
sistem pernapasan, otot-otot, sistem syaraf termasuk pusatnya di otak,
semua hal ini hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk menyatakan kebesaran
Allah.

Allah juga mewahyukan diri-Nya kepada manusia melalui kontrol


pemeliharaan-Nya. Allah memelihara manusia dengan kebaikan-Nya, Ia juga
senantiasa memenuhi kebutuhan manusia dengan matahari dan hujan
sehingga memungkinkan mereka hidup dan berfungsi (Mat. 5:45; Kis. 14:15-
17).

Allah juga telah menyatakan diri-Nya melalui hati nurani. Dalam Roma
2:14-15 menunjukkan bahwa Allah telah menempatkan pengetahuan
institusional tentang diri-Nya dalam hati manusia.

Pengertian wahyu khusus :

Wahyu khusus fokusnya terbatas pada Yesus Kristus dan Kitab Suci.
Dan tentu saja, semua yang dapat diketahui tentang Kristus didapat melaui
Kitab Suci; karena itu dapat dikatakan bahwa wahyu khusus terbatas pada
Kitab Suci. Dalam Kristus, melalui bagian Alkitab yang terdapat dalam Yoh.
6:33; 14:10, menjelaskan bahwa Bapa memberikan hidup kepada mereka
yang percaya pada Putra-Nya, selain itu dalam Yoh 5:36-37, menjelaskan
bagaimana belas kasihan Bapa bagi kita. Dalam bagian Alkitab lainnya, yaitu
2 Tim. 3:16, dan I Ptr. 1:21 menjelaskan bahwa Alkitab diilhamkan oleh Allah,
dan ditulis oleh manusia yang digerakkan oleh Roh Kudus, maka Alkitab
secara keseluruhan dapat dipercaya dan akurat dalam menggambarkan
Yesus Kristus, memastikan Firman yang tanpa salah. Alkitab secara akurat
menyajikan wahyu khusus tentang Allah dalam Kristus.

Penerima wahyu :

Allah dapat menyampaikan wahyu kepada siapa saja yang dipilh-Nya,


dalam Alkitab, penerima wahyu dibedakan menjadi dua, yaitu wahyu yang
diterima oleh satu orang pribadi, dan juga wahyu yang diterima oleh
beberapa orang, bahkan untuk semua orang.

1. Kepada pribadi :

a. Filipus (Kis. 8:26)


b. Yusuf (Mat 2:13)
c. Ananias (Kis 9:10-16)
d. Petrus (Kis 12:7-10)
e. Paulus (Kis 16:6-10)
2. Kepada umum :

Allah menyampaikan wahyu dan maksud-Nya melalui nubuat, yang


disampaikan oleh nabi ataupun rasul yang Tuhan pilih dan wahyu itu
ditujukan untuk semua orang, contohnya yang terdapat dalam 2 Pet. 1:20.

Bagaimana wahyu diberikan :

1. Melalui mimpi (Kej. 37)

2. Melalui suara yang dapat didengar (1 Sam. 3)

3. Melalui malaikat (Kej. 19)

4. Lewat mujizat-mujizat (Kel. 3)

5. Melalui binatang (Bil. 22)

6. Melalui alam (Maz. 19)

7. Melalui objek tertentu (Kel. 28)

Terdapat berbagai bukti dalam Alkitab, yang menjelaskan bahwa Allah dapat
menggunakan berbagai hal disekitar kita untuk menyampaikan wahyu-Nya
kepada orang yang dipilih-Nya.

Anda mungkin juga menyukai