Disusun Oleh :
AHMAT RIFAI
( 621420006 )
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nyayang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Mikrobiologi yang berjudul “FUNGI DAN PROTOZOA PADA SALURAN
PENCERNAAN TERNAK” dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat berdasarkan buku panduan yang berkaitan dengan Mikrobiologi, serta
informasi dari media massa yang berhubungan dengan Mikrobiologi. Disadari bahwa makalah
ini masih kurang sempurna. Untuk itu penulis meminta maaf atas kekurangan tersebut, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi terciptanya makalah
yang lebih baik untuk kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1Latar Belakang....................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1 Protozoa Dan Fungi Pada Pencernaan Ternak...................................................................................5
A. Protozoa..............................................................................................................................................5
B. Fungi....................................................................................................................................................6
2.2 Spesies Protozoa Dan Fungi...............................................................................................................7
1. Fungi....................................................................................................................................................7
2. Protozoa..............................................................................................................................................8
3. Karakateristik Fungi......................................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Protozoa terhadap pakan dalam rumen baik pada ruminansia muda maupun dewasa. Terlepas dari
kenyataan bahwa protozoa merupakan bagian yang besar dari biomassa Peran Protozoa pada Pencernaan
Ruminansia dan Dampak Terhadap Lingkungan Yanuartono, dkk. 2019 J. Ternak Tropika Vol 20, No 1:
16-28, 2019 19 rumen, namun peran mereka dalam fermentasi maupun kontribusinya terhadap
metabolisme dan nutrisi bagi hospes masih menjadi kontroversi dari banyak ahli (Santra et al., 2007).
Penelitian penelitian lain pada berbagai spesies ruminansia setelah tahun tahun tersebut menunjukkan
bahwa protozoa sebenarnya juga memiliki peran yang penting pada ruminansia.
menurut pendapat reston dan leng, 1987,fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan
melarutkan pelindung lignin, tapi tidak mendegradasi lignin. komponen tanamandari berbagai hijauan
menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungi. Secara in vitro, perkembangan aktifitas fungi
rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N danasam laktat oleh bakteri.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Protozoa
Populasi protozoa, salah satu jenis mikroba yang hidup di dalam rumen, berkisarantara
105-106 sel/ml cairan rumen, dan sangat tergantung pada jenis ransum yang dikonsumsi.
Protozoa biasanya memberikan kontribusi sekitar 40% dari total nitrogen mikroba rumen.
Walaupun populasinya hanya setengah dari populasi bakteri yang adadalam rumen, tetapi
biomassanya jauh lebih besar yaitu mencapai 50% dari total biomassa seluruh mikroba rumen
(Uhi,2006). Populasi protozoa ini di dalam rumen berbanding lurus dengan produksi gas metan.
Karakteristik fermentasi di rumen yang mengarah pada sintesis propionat lebih menguntungkan,
karena propionat mampu mengurangi energi yang terbuang menjadi metana.
Salah satu protozoa bersilia yang memiliki peran penting dalam rumen adalah
Diploplastron affine. Protozoa tersebut umum terdapat pada hewan ternak dan memiliki
kemampuan mencerna selulosa serta karbohidrat asal bijian (Wereszka and Michałowski, 2012).
Lebih lanjut, holotrich protozoa, meskipun dalam jumlah yang sedikit juga memiliki enzim yang
bertanggung jawab untuk degradasi selulosa dan hemiselulosa. Selain hal tersebut diatas,
Nagaraja (2016) menyatakan bahwa Holotrichid bersilia adalah protozoa pengguna utama gula
terlarut sedangkan sebagian besar entodiniomorph memanfaatkan berbagai macam substrat.
Hampir semua jenis entodiniomorph mampu mencerna partikel tanaman pakan serta
memanfaatkan karbohidrat dari dinding sel. Peran positif protozoa dalam rumen lebih banyak
ditunjukkan pada kerbau dibandingkan dengan sapi (Jabari et al., 2014).
Fungsi protozoa didalam rumen yaitu mempertahankan PH rumen agar tetap pada
keadaan netral, stabilitas fermentasi, sumber polisakarida, sumber protein bagi ternak induk
dengan kualitas protein yang lebih baik (Soeharsono,2010).Mengurangi konsumsi serat rendah
dapat mengurangi retensi serat dalam rumen dan mungkin menurunkan jumlah protozoa dalam
rumen sapi (Nematollah,2013). Tidak seperti bakterirumen, ciliata dapat diklasifikasikan atas
dasar morfologinya karena ukuranselnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mm.
Peran sesungguhnya populasi protozoa di dalam rumen sampai saat ini masih belum
jelas, hal tersebut kemungkinan disebabkan karena perbedaan yang luas diantara spesies
ruminansia, sistem pakan dan kondisi lingkungan di seluruh dunia (Santra et al., 2003; Baraka,
2012). Protozoa memiliki kemampuan bertahan dalam rumen selama ribuan tahun dan saling
berinteraksi dengan bakteri serta protozoa. Pengetahuan tentang fungsi protozoa dapat
memberikan kunci untuk memperbaiki penampilan hewan produksi secara keseluruhan dan
pelestarian lingkungan (Nagaraja, 2016)
Keberadaan protozoa di dalam rumen dapat mempengaruhi jumlah, jenis bakteri rumen,
proporsi dan konsentrasi asam lemak volatile, pH rumen serta konsentrasi amonia. Protozoa juga
berkontribusi secara langsung pada proses pencernaan dan pemecahan materi organik dalam
rumen. Dampak apapun, baik positif maupun negatif, secara langsung ataupun tidak langsung,
protozoa kemungkinan memiliki pengaruh terhadap fungsi rumen secara keseluruhan. Salah satu
dampak protozoa dalam rumen yang dianggap merugikan adalah sifat protozoa yang
menggunakan bakteri dalam rumen sebagai sumber pakannya. Protozoa bersilia dalam rumen
memakan bakteri rumen sehingga mengakibatkan peningkatan daur ulang mikroba N dalam
rumen dan penurunan suplai asam amino ke usus sebesar 20-28%. Miresan et al. (2006)
menyatakan bahwa protozoa berperan penting sebagai penghasil protein karena mengonsumsi
bakteri sehingga menjadi protein protozoa yang lebih mudah dicerna serta memiliki nilai biologis
yang lebih tinggi.
1. Fungi
a. Jamur phycomycotesanaerob
Umumnya terdapat pada sapi dan domba yang diberi makanan berserat tinggi. Jamur ini
menempel pada dan membentuk koloni pada fragmen-fragmen pakan dalam rumen Jamur
tersebut tidak terdapat dalam isi rumenhewan yang diberi daun halus (Prayitno, 2010).
2. Protozoa
a. Ordo prostomatida
b. Ordo trichosmatida
c. Ordo entodiniomorphida Terbagi menjadi 6 famili yaitu: Ophryoscolecidea,Dixtiidae,
Cyclophostiidae,Telanodiniidae, Polydiniellidae, Tryglodytellidae.
Secara morfologis protozoa dalam rumen dibagi menjadi 2 kelompok antara lain:
a. Holotrich
Merupakan protozoa dengan ukuran yang lebih besar, berbentuk oval,dengan baris-baris
cilia menutupi pada seluruh tubuhnya. Ciri-ciri umum dariHolotricha adalah pergerakannya yang
cepat, bentuk sel umumnya oval danterdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama.
Terdapat 2 genusyaitu: isotrich dan dasytrich. Sumber makanan utamanya adalah glukosa,
fruktosa,sukrosa, xylosa, galaktosa dan pektin. Karbohidrat akan disimpan dalam
bentukamilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati). Jenis ciliata rumen inimempunyai
peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalanmenelan gula segera setelah masuk
ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin, yang selanjutnya akan melepaskan
kembali senyawa ini kedalamcairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau
pada fase pertumbuhannya.
b. Oligotrich
Merupakan protozoa dengan ukuran lebih kecil, dengan cilia di daerahmulut. Sumber
pakan utamanya adalah starch, selulase dan glactosil gliserida.Dapatnya mencerna plant fiber
adalah adanya proses simbiose intaseluler dengancellulolytic bacteria atau pada saat bakteria
dimakanoleh protozoa,
cellulaseyang berada dalam bakteria masih aktif untuk beberapa lama dan dapat memecahselulos
a.
- Turn over pada rumen relatif cepat, sedangkan protozoa proses regenerasinyarelatif lebih
lama.
- Ada perubahan fisik dan kimiawi pada pakan pelet sehingga lebih disenangi bakteria.
Bakteri selulolitik juga diketahui hidup secara simbiosis denganOligotricha di dalam selnya.
Spesies penting dari Oligotricha antara lain:
Diplodinium dentatum, Eudiplodinium bursa, Polypastron multivesiculatum, Entodinium
caudatum.
Karakateristik Fungi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam protozoa dan fungi memiliki beberapa
fungsi diantaranya:Fungsi protozoa didalam rumen yaitu mempertahankan PH rumen agar tetap
pada keadaan netral, stabilitas fermentasi, sumber polisakarida, sumber protein bagi ternak induk
dengan kualitas protein yang lebih baik,sedangkan pada Jamur/fungi anaerob sangat berperan
penting dalam komunitas mikrobarumen. Fungi/jamur akan memecah bahan makanan yang sulit
dicerna dalam mikroba rumen, selain itu fungi/jamur sangat berperan dalam degradasi serat
yangterkandung dalam pakan (Kostyukovsky, 1995)
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas,maka saran yang
dapat saya sampaikan yaitu perlu adanya tinjauan atau penelitian lebih lanjut mengenai fungi dan
protozoa yang ada pada saluran pencernaan ternak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2012 sistemPencernaanRuminansia.http://rangkaianhatierlin.blogspot.com/2012 /05/sistem-
pencernaan.html diakses pada tanggal 15 Desember 2012.
https://www.academia.edu/36001308/Makalah_Mikrobiologi_Terapan_Tentang_Mikroba_Rumen