Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR PENDIDIKAN

MAKALAH
“PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN”

Di susun Oleh:
KELOMPOK III

Muthia allya safitri A 221 19 006


Rinaldy kristokam ranuntu A 221 19 041
Ronaldo nasario topao A 221 19 043
Farida widya astuti A 221 19 002
Nur.azizah z.alhadar A 221 19 004

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1. Latar belakang ................................................................................ 1

2. Rumusan masalah............................................................................ 1

3. Tujuan............................................................................................... 1

4. Manfaat............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2

1. Pengertian......................................................................................... 2

2. Esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya ......... 6

3. Sumbangan pendidikan dan pembangunan.................................. 6

4. Pembangunan sistem pendidikan nasional.................................... 6

5. Keragaman persepsi konsep pembangunan.................................. 7

6. Peranan pendidikan dalam pembangunan.................................... 7

BAB III PENUTUP...................................................................................... 11

1. Kesimpulan....................................................................................... 11

2. Saran................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

|Page
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Kami juga berterima
kasih pada Ibu lestari selaku Dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan Universitas tadulako
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Dan terima kasih pula kepada seluruh anggota
kelompok 3 yang telah berperan aktif dalam membantu penyelesaian tugas makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka
dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

palu, 09 november 2019

Kelompok 3

|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada
keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan
praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem
pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan
dan tantangan itu, pemerintah melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang
memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan
rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam pembangunan sumber
daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak lagi peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara.

1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan perbedaan arah antara pendidikan dan pembangunan
2. Menjelaskan sumbangan pendidikan dalam pembangunan (pada umumnya)
3. Menunjukkan titik temu pendidikan dengan pembangunan.
4. Menjelaskan posisi manusia sebagai objek dan manusia sebagai subjek pembangunan.
5. Menjelaskan dengan menggunakan ilustrasi sumbangan pendidikan pada pembanguna
diliat dari segi: sasaran pendidikan, sistem/lingkungan pendidikan, dan jenjang
pendidikan.
6. Memberikan alasan, mengapa sistem pendidikan perlu selalu disempurnakan.
7. Menjelaskan aspek-aspek dari sistem pendidikan yang menjadi sasaran pembangunan.
8. Menjelaskan hubungan antara aspek-aspek sistem pendidikan.
9. Memberikan contoh yang dapat memperjelas pembangunan terhadap aspek-aspek sistem
pendidikan

|Page
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini antara lain :
1. sebagai salah satu referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan
masalah pendidikan dan pembangunan nasional.
2. salah satu wahana dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang menulis.

|Page
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah
peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah
pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi
masyarakat umum tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-
mata hanya beruang lingkup pembangunan material atau pembangunan fisik berupa gedung,
jembatan, pabrik, dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya pembangunan itu justru sangat
ditentukanoleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah/spiritual, yang secara bulat di
artikan pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.

2.2 Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya


Menurut paham umumnya kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan dengan
pembangunan ekonomi dan industri yang selanjutnya diaosiasikan dengan dibangunnya pabrik-
pabrik, jalanan, jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi dan
sejenisnya. Sedangkan hal yang mengenai sumber daya manusia tidak secara langsung terlihat
sebagai sasaran pembicaraan. Padahal banyak bukti yang dialami oleh banyak negara
menunjukkan bahwa kemajuan di bidang ekonomi da industri yang di tandai oleh kenaikan GNP,
lalu kenaikan volume ekspor dan impor sebagai indikator, ternyata tidak otomatis membawa
kesejahteraan masyarakatnya.Pembangunan dalam arti yang terbatas pada bidang ekonomi dan
industri saja beelumlah menggambarkan esensi yang sebenarnya dari pembangunan, jika
kegiatan-kegiatan tersebut belum dapat mengatasi masalah yang hakiki yaitu terpenuhinya hajat
hidup dari rakyat banyak material dan spiritual.Pembangunan ekonomi dan industri mungkin
dapat memenuhi aspek tertentu dan kebutuhan misalnya: kebutuhan akan sandangan, pangan,
dan papan, tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan spiritual yang lain.Bukankah kenyataan
menunjukkan bahwa banyak orang yang secara material cukup mampu, tetapi secara spiritual
menanggung banyak masalah.Dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi

|Page
tujuan akhir pembangunan adalah manusia, yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah dan
rohaniah, sebagai makhluk individua, makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan
demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk.Sebagai objek pembangunan
manusia dipandang sebagai sasaran yang di bangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtiar
ke dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang
meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap lingkungannya, tekad
hidup yang positif serta keterampilan kerja. Ikhtiar ini disebut pendidikan.Jadi pendidikan
mengarah ke dalam diri manusia, sedangkan pembangunan mengarah ke luar yaitu ke
lingkungan sekitar manusia.Jika pendidikan dan pembangunan dilihat sebagai suatu garis proses,
maka keduanya merupakan suatu garis yang terletak kontinu yang saling mengisi. Proses
pendidikan pada suatu garis menempatkan manusia sebagai titik awal. Pembangunan yang dapat
memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta mengangkat martabat manusia sebagai makhluk.
2.3 Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan
Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat diliat. Ada
jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil.
Jika pembangunan di pandang sebagai sistem makro maka pendidikan merupakan sebuah
komponen atau bagian dari pembangunan.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat diliat pada beberapa segi
a. Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang di tunjukkan kepada peserta didik agar menjadi manusia
yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan
adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang
manusiawi.
b. Segi Lingkungan Pendidikan
Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem.
Lingkungan keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal),
lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan
dan dalam jabatan.
1. Lingkungan Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.

|Page
2. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal
yang telah di peroleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
3. Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal) perserta didik memperoleh bekal praktis
untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses
belajarnya melalui jalur formal.
c. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT)
memberikan bekal kepada para peserta didik secara bersinambungan.
d. Segi Pembidangan Kerja Atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi, hukum,
sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan,
dan lain-lain.Pembinaan dan pengenmbangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan
jika diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang di butuhkan. Orang orang
dimaksud hanya tersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.

2.4 Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional


Pada bagian ini dikemukakan dua hal, yaitu:
1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun
Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat
dididik dan harus selalu dididik (demikian menurut Langeveld). Manusia adalah satu-satunya
makhluk yang dikarunia potensi untuk selalu menyempurnakan diri.
Bisa dikatakan manusia hanya akan mengejar kesempurnaan agar dekat dengan kesempurnaan,
tetapi tidak pernah akan menyatu dengan kesempurnaan itu sendiri.
Persoalan tentangf bagaimana wujud manusia sebagai makhluk yang ingin menyempurnakan
diri, tetapi yang tidak kunjung dapat sempurna itu, banyak dibahas oleh para filosofi di dalam
bidang filsafat antropologi.

|Page
Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan yang harus
berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of social change (angen perubahan sosial)
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Strukturnya, kurikulum, pengelolaannya, tentang
kependidikan mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.
2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama bertali erat, yaitu:
a. Hubungan Antar Aspek-aspek
Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain, karena
memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain.
Meskipun aspek filosofi itu menjadi landasan tetapi tidak harus di artikan bahwa setiap terjadi
perubahan filosofi dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain itu secara
total.
b. Aspek Filosofi Keilmuan
Aspek filosofi berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan nasional
yang tentunya memberikan paluang bagi pengembangan sifat hakikat manusia yang bersifat
kodrati yang berarti pula bersifat wajar.
c. Aspek yuridis
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.
Tetapi kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya kebutuhan akan
penyempurna sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan-kebutuhan baru
tersebut.
d. Aspek struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur
pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang
satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
e. Aspek kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikulum berubah, maka
kurikulum berubah pula. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di negara kita telah
mengalami penyempurnaan dalam perjalanannya.

2.5 Keragaman Persepsi Konsep Pembangunan

|Page
Terdapat pula ahli yang berpendapat seperti yang dinyatakan oleh Fletcher (1976) ,
pembangunan adalah suatu yang alami bagaimana manusia, masyarakat , dan Negara untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya biji-
bijian atau sel tanaman yang akan berkembang menjadi dewasa.
Bila dianalisis secara filosofi pembangunan terjadi dalam ruang yang berinteraksi penuh dengan
factor budaya, sosial dan historis yang bersaman dalam satu kelompok atau masyarakat.

2.6 Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan


1. Mengembangkan Teknologi Baru
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan
penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi baru. Lembaga – lembaga
penelitian dan pengembangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan-badan
Penelitian dan Pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik hasil
pendidikan bekerja, dan menghasilkan berbagai teknologi baru.
2.Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di bidang konstruksi
yang menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik dan perusahaan. Pabrik-pabrik ini
yang akan menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa.
3. Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam pabrik-pabrik dan
perusahaan-perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang-barang
kebutuhan hidup dan jasa. Dengan demikian, adalah penghasil barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat.
4. Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya
Orang-orang terdidik hasil pendidikan tidak hanya merevisi kebudayaan masa lampau, tetapi
juga sekaligus individu-individu atau kelompok individu yang melakukan perbaikan dan
penciptaan unsure-unsur budaya baru berdasarkan budaya lama yang telah dimilikinya. Mereka
inilah yang memelihara dan memperbaiki nilai-nilai budaya dalam masyarakat.

|Page
5. Konsumen Barang dan Jasa
Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang mengkonsumsi barang-
barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan. Sebagai
konsumen, mereka merupakan konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya serta lebih kritis
dalam menggunakan barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila dibandingkan dengan
orang-orang yang tidak/kurang terdidik.

|Page
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan mempunya misi pembangunan. Mula-mula membangun manusianya, selanjutnya
manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya pembangunan.
Pembangunan yang di maksud baik yang bersasaran lingkungan fisik mau pun yang bersasaran
lingkungan social yaitu diri manusia itu sendiri
Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan maka di harapkan
lingkungannya akan terbangun dengan baik.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya, lingkungan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan.
Secara khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah pembangunan atas
penyampurnaan sistem pendidikan itu sendiri.

3.2 Saran
· Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan mutu
sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.
· Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.
· Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang
peningkatan mutu pendidikan.

|Page
DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.


Wahyudin, Dinn. dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tirtarahardja, Umar. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

|Page

Anda mungkin juga menyukai