Anda di halaman 1dari 8

Step 1 istilah sulit

Luka abrasi = luka lecet ketika kulit bergesekan dengan benda atau permukaan kasar. 3 tipe

Fraktur = patah tulang. Retak atau patah akibat trauma, pembengkakan.

Luka laserasi = luka dalam atau sobekan luka terbuka yang disebabkan oleh benda, biasa dari pisau

Step 2 identifikasi masalah

1. Kenapa bisa terjadi fraktur pada gigi anterior RA? (3)


2. Apa yang menyebabkan luka menjadi warna kebiruan? (2)
3. Mengapa terjadi pembengkakan pada wajah pria tersebut (1)
4. Apakah pasien bisa terkena penyakit lain atau infeksi lain (8)
5. Bagaimana pemeriksaan pada pasien menurut scenario (5)
6. Bagaimana cara penanganan atau perawatan pada pasien di scenario (6)
7. Apa dampak fraktur pada pasien tersebut (4)
8. apakah ketika pasien mengalami fraktur boleh di cabut atau dilakukan perawatan lain terlebih
dahulu (7)
9. luka apa saja selain luka abrasi dan luka laserasi di rongga mulut (10)
10. apa tindakan preventif untuk luka dan fraktur (13)
11. etiologi fraktur (11)
12. apa saja jenis-jenis fraktur atau trauma pada maksilofacial (12)
13. apakah usia berpengaruh pada proses penyembuhan luka yang diderita oleh pasien (9)

1. Mengapa terjadi pembengkakan pada wajah pria tersebut


Bengkak merupakan suatu dari reaksi inflamasi yang terjadi saat seseorang luka. Proses
inflamasi-pemulihan luka merupakan suatu upaya tubuh untuk membatasi dan menetralkan
luka serta menjaga kelangsungan morfologi jaringan. Dalam proses inflamasi terjadi peningkatan
permeabilitas membran kapiler oleh histamin yang berlangsung antara 15-30 menit atau bahkan
sampai dengan 1 jam setelah terjadi infeksi. Ini akan meningkatkan jumlah protein plasma yang
keluar dari kapiler menuju ruang interstitial. Hal ini berakibat terjadinya peningkatan tekanan
osmosis sekitar luka meningkat sehingga air masuk, dengan demikian daerah sekitar luka
menjadi bengkak. Mungkin mengalami benturan keras sehingga mengalami inflamasi terjadinya
vasolidatasi sehingga terjadi pembengkakan. Karna fraktur pada gigi RA. Pembuluh darah pecah
atau kerusakan jaringan setelah itu terjadi peradangan inflamasi setelah itu menjadi tumor atau
bengkak.
2. Apa yang menyebabkan luka menjadi warna kebiruan
Karna biasa 2-3 hari luka menjadi biru gelap karna kurangnya oksigen, beberapa factor umur
penderita pada anak gampang terjadi memar, penyakit lainnya obesitas, pencandu alcohol, obat
aspirin, kurangnya vit c. 1. Kondisi dan Tipe Jaringan Luka
Disaat darah dari pembuluh darah keluar dari pembuluh darah, harus ada tempat yang cukup di
luar pembuluh darah untuk darah yang keluar berakumulasi. Hal ini menjelaskan mengapa
memar terilhat pada jaringan yang longgar seperti mata atau skrotum dan kejarangannya timbul
pada telapak kaki ataupun telapak tangan, dimana ada jaringan fibrous yang padat dan bidang
fasia yang terbatas yang mencegah akumulasi dari darah. Karena lebih besarnya volume jaringan
subkutan pada orang-orang yang gemuk, mereka akan lebih mudah mendapatkan memar
dibandingkan orang yang mempunyai lapisan subkutan yang lebih tipis
2. Umur Penderita
Pada anak-anak dan orang yang tua lebih mudah terkena memar. Volume dari darah yang hilang
ke jaringan dapat dipengaruhi oleh kerentanan pembuluh darah dan koagulasi dari darah, pada
orang yang tua, kerentanan pembuluh darah sangat ekstrim dan memar yang luas dapat timbul
bahkan dari tekanan yang pelan. Kulit juga menjadi kurang fleksibel dan lebih tipis karena
Pertanyaan : apakah perubahan warna selain ungu gelap setelah 2-3 hari?
Ada warna hijau pucat adanya penyembuhan sedang berlangsung.
3. Kenapa bisa terjadi fraktur pada gigi anterior RA
Karna mungkin pria tersebut mengalami benturan pertama pada bagian gigi rahang atas . Untuk
yang mengalami kecelakaan akan mengalami fraktur pada bagian maksila. Trauma facial 42-50%
terjadi karena kecelakaan kenderaan bermotor, 21% karna terjatuh, melemahnya tulang atau
osteoporosis berpengaruh pada maksila, mungkin posisi rahangnya pada keadaan terbuka
menjadi dominan fraktur pada gigi rahang atas tersebut .
4. Apa dampak fraktur pada pasien tersebut
Menyebabkan gangguan fungsional pada gigi, jika melibatkan dentin bisa mengalami sensitive
dan menimbulkan nyeri. Yang pasti = terdapat fraktur diperlukan pemeriksaan lanjut, tidak pasti
= pembengkakan trismus, parastesi pada persyarafan. Dampak pada tulang alveolar dan
sekitarnya.
5. Bagaimana pemeriksaan pada pasien menurut scenario
Pemeriksaan radiografi untuk fraktur, inspeksi, pemeriksaan ekstra oral dan intra oral dilakukan
tes kegoyangan pada gigi , vital sign, anamnesis, pemeriksaan penunjang : foto rontgen
6. Bagaimana cara penanganan atau perawatan pada pasien di scenario
Luka abrasi atau lecet ; diberi obat-obatan, betadin, antibiotic, dilakukan pencucian secepatnya,
pembersihan luka
Luka laserasi ; diberikan terapi, kalau besar dilakkukan
Fraktur ; pencabutan gigi lalu memberikan penyembuhan,
Pembersihan luka dengan baik berupa irigasi, pemberian antiseptic, menghilangkan benda asing
Menghilangkan bagian yang tajam saja, dapat melakukan penambalan, untuk fraktur akar
sebaiknya dicabut.
7. Apakah ketika pasien mengalami fraktur boleh di cabut atau dilakukan perawatan lain terlebih
dahulu
Dicabut dahulu, menurut kondisii fraktur dan pasien tersebut, kalau fraktur di mahkota bisa
dilakukan perawatan setelah itu melakukan penambalan, harus mengetahui apakah pasien
memiliki penyakit sistemik, tergantung posisi terjadinya fraktur,
8. Apakh pasien bisa terkena penyakit lain atau infeksi lain
Bisa jika luka pasien tidak segera ditangani jadi bisa terkena infeksi lain, karna ketika kita
mengalami luka maka bakteri akan sangat aktif dan menyebkan infeksi oportunistik,
9. Apakah usia berpengaruh pada proses penyembuhan luka
Usia merupakan salah satu factor untuk proses penyembuhan luka, dapat memperlambat
proses penyembuhan luka,
10. Luka apa saja selain luka abrasi dan laserasi
Luka terbuka dan tertutup, luka insisi atau teriris karna benda yang tajam seperti pisau, luka
karna gigitan, luka bakar, luka tembakan. Tertutup ; memar,
Luka berdasarkan penyebabnya, berdasarkan integritas, berdasarkan kedalaman
11. Etiologi fraktur
Kecelakaan. 2 sengaja dan tidak sengaja. Sengaja ; benturan keras yang mengenai dagu,
berkelahi, kebiasaan. Tidak disengaja ; jatuh.
2 tipe fraktur longitudinal terjadi pada seluruh gigi disebabkan oleh tekanan oklusal seperti
kebiasaan mengunyah es, dll . Fraktur horizontal dibagi menjadi disengaja, tidak disengaja.
Kecelakaan olahraga, tindakan kekerasan paling banyak kecelakaan lalu lintas.

12. Apa saja jenis fraktur atau trauma pada maksilofasial


Kelas 1 pada mahkota gigi berwarna putih
Kelas 2 luas smpai dentin karna gigi anak-anak memiliki dentin besar
Kelas 3 pada pulpa
Klas 4 merupakan gigi yang mengalami trauma menjadi non vital
dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota
Klas 5 kehilangan gigi
Klas 6
Klas 7 mahkota dan akar
Klas 8
Klas 9 merupakan trauma pada gigi decidui
Jaringan keras gigi ; letak mahkota, email dentin pada mahkota gigi tanpa melibatkan pulpa,
kompleks mengenai smua , pendukung ; trauma mengenai pendukung gigi sehingga lebih sesitif,
dan jaringan lunak laserasi, contusion luka memar akibat benda tumpul, abrasi pada daerah
superfisial

Alveolar rahang atas karna trauma, alveolar rahang bawah, fraktur pada labial rahang atas,
fraktur rahang atas, fraktur rahang bawah

Fraktur enamel hanya mengenai lapisan enamel, fraktur akar,

13. Apa tindakan preventif untuk luka dan fraktur


Memakai helm untuk keselamatan, Menggunakan seat belt, mouth guard,
Primer penggunaan moth guard, dll
Sekunder mengobati pada gigi fraktur
Tersier

Step 4 kerangka teori


trauma

jaringan lunak jaringan keras

etiologi maksilofacial Dentoalveolar

Klasifikasi etiologi etiologi

Penatalaksanaan Klasifikasi Klasifikasi

Pencegahan Penatalaksanan Penatalaksanaan

Pencegahaan Pencegahan

Learning objective

1. Mahasiswa mampu menjelaskan trauma jaringan lunak


a. Etiologi
Jatuh dari ketinggian paling umum, cidera pada saat olahraga 12%, kecelakaan bersepeda,
trauma, luka berhubungan dengan hewan, benda asing, senjata.
Diakibatkan oleh abrasi kulit, tusukan dan laserasi.
Luka memar akibat benturan, luka abrasi karna gesekan dengan benda lain, luka tusuk, luka
tembak karna peluru.
Luka lecet karna jatuh dari motor.
b. Klasifikasi
- Abrasi disebabkan oleh gaya geser atau lecet, pada superfisial biasa perawatan local,
pada epidermis pendarahan yang minimal
- Contusion/ Memar disebabkan oleh trauma tumpul yang menyebabkan pendarahan
- Laserasi oleh luka tajam, luka yang dangkal atau dalam pada mukosa karna robekan oleh
benda tajam
- Gigitan hewan dapat mengakibatkan jaringan awal dan estetika
- Luka tembakan
- Vulnus karna warna kulit menghitam, bentuknya ga beraturan
- Vulnus scissum
- Luka akut
- Luka kronis
Pertanyaan apakah bisa terjadi 2 luka sekaligus dalam 1 tempat? Bisa
Apakah ulser masuk trauma jar lunak? Gatau
c. Penatalaksaan
Laserasi ada 4 pembersihan, debridement penghapusan contusion , hemostasis, penutupan
luka dengan jahitan.
Secara umum : membersihkan daerah luka, jika terdapat fraktur tulang di terapi dulu,
penutupan jaringan lunak dengan dijahit.
Perawatan darurat : pembersihan luka, memberikan antiseptic, dilakukan imunisasi tetanus,
melakukan eksisi pada jar nekrotik, penutupan luka
Evaluasi anatomic untuk diagnosis, teknik dasar, menghindari penyuntikan di luka, hindari
dari larutan yang tidak sesuai, penjahitan, pengaplikasian, jahitan luka dibuka pada 6 hari.
Untuk pemeriksaan klinis dan radiografi untuk melihat adanya fraktur wajah.
Selama 48 jam pertama akan mengalami cairan kadar plasma rendah, untuk luka bakar
dilakukan eksisi bisa dicangkok kulit.
d. Pencegahan
Ada 2 primer : memakai pelindung mulut, memberikan edukasi resiko trauma dan
ssekunder : di evaluasi, dibersihkan.
General : penyediaan edukasi dan tim medis. Kalau di rumah orang tua memberikan edukasi
kepada anak.
Harus memakai helm full face untuk keselamatan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan trauma jaringan keras yang meliputi maksilofacial dan
dentoalveolar
a. Etiologi
Maksilofacial : karna patah tulang, terjatuh, dipukul, olahraga,
Ekstrinsik : secara langsung dan tidak langsung, akibat kontraktor otot yang berlebihan
Intrinsic : penyakit tulang atau sistemik , kista tulang, hiperparatiroid, osteomyelitis kronis
73 % oleh karena kendaraan bermotor, tergelincir dan jatuh, 18% jatuh pada saat anak-anak
bermain, penyerangan oleh orang yang tidak dikenal
Dentoalveolar : usia penderita biasa anak sekolah yang terjatuh, oleh olahraga, berkelahi,
kecelakaan lalu lintas
Fraktur longitudinas akibat mengunyah es
Fraktur horizontal karna jatuh, benturan, kecelakaan lalu lintas.
Jatuh penyebab umum atau utama 64%, olahraga, kecelakaan sepeda, pelecehan, disengaja,
tidak disengaja.
b. Klasifikasi
Maksilofacial : berdasarkan lokasi : fraktur frontal, nasal,
Multiple : mandibular
Tipe 2 karna edema, level 3 kraniofacial seluruh bagian tengah wajah tengkorak.
Fraktur os nasal : ada 5 tipe.
Tipe 1 : unilateral tidak ada penyimpangan pada garis tengah
Tipe 2 : ada penyimpangan pada garis tengah
Tipe 3 : pecahnya septum
Tipe 4 : unilateral atau bilateral rusaknya garis tengah hidung
Tipe 5 : cidera berat meliputi laserasi dan trauma, kondisi hidung tersumbat oleh tulang
keras, sobeknya jaringan
Manifestasi os nasal : angulasi, epistaksis, nyeri tekan, suara sendi, hematoma septum.
Dentoalveolar : ada 2 pada jaringan keras, hancurnya soket alveolar, fraktur dinding soket,
fraktur prosesus alveolaris maksila dan mandibular, fraktur maksila,

c. Penatalkasanaan
Maksilofacial : aada 3 : reduksi, fiksasi, dan …… tujuannya untuk mengembalikan fungsi serta
mengembalikan kekuatan, mencegah terjadinya infeksi.
Reduksi ; proses reposisi fraktur ke posisi semula ada close reduksi ada 2 manipulasi reduksi
ketika pasien mobilitas besar, untuk open reduksi direct and indirect .
Primer survey : evaluasi yang cepat, perawatan jalan nafas, pernafasan dengan
terbentuknya jalan nafas harus di evaluasi memberikan oksigen tambahan, sirkulasi darah
ke jaringan, bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, dilakukan evaluasi neurologi singkat.

Dentoalveolar : infeksi tidak dilakukan perawatan, enamel fraktur dilakukan restorasi


dengan komposit, perawatan sementara dengan menutup dentin, complicated fraktur jika
pasien masi muda gigi masih berkembang perawatan jaringan pulpa, perawatan saluran
akar, pulpa yang terekspos bisa dengan ekstraksi, root fraktur dengan radiografi untuk di
stabilkan, bisa di splint jika ada luka gingiva bisa di jahit. Lateral luksasi perawatan stabilisasi
slama 4 minggu.
Metode tertutup ligature dental, each bar direct bisa langsung di gunakan dan indirect,
splint protesa,
Terbuka : perawatan pada area fraktur dengan multiple
Fraktur mahkota : adanya restorasi komposit
Fraktur mahkota dan pulpa dilakukan perawatan saluran akar dan pencabutan
Fraktur mahkota akarr dilakukan pencabutan
Pertanyaan : penggunaan archbar biasa bahan dasarnya titanium apakah ada bahan lain
yang dapat digunakaan untuk penggunaan archbar agar lebih aman?
d. Pencegahan
- Pencegahan pprimer dari keadaan yang dapat timbulnya luka ada general pelayanan
kesehatan seperti tim medis dan memberikan pengetahuan dan edukasi kepada pasien.
Menggunakan mouth guard, menggunakan alat pengamanan pada saat olahraga, pada
anak-anak akibat jatuh oleh karna itu butuh pengawasan orang dewasa, pencegahna
primer di sekolah perkelahian, kebiasaan makan pen.
- Pencegahan sekunder pada kasus trauma gigi pasien harus tenang, memberikan
pertolongan utama
- Pencegahan Tersier dilakukan perawatan dan mengobati
- Penggunaan helm dan keselamatan berkendara
- Memahami pengobatan secara klinis akibat kekerasan

Anda mungkin juga menyukai