Analisis Jurnal
Analisis Jurnal
ANALISIS JURNAL
Preseptor Institusi,
Disusun
Oleh :
1. Judul Artikel
“Pengaruh Kombinasi Terapi Spiritual Deep BreathingExersice Terhadap Nyeri Dan Kecemasan Pada Pasien
Post Operasi Orthopedi Fraktur Nonpatologis”
Tujuan:
Kekuatan:
Metode penelitian dan pengambilan sampel sudah dijelaskan
secara rinci.
9. Pengolahan sebelum di berikan intervensi motivasi spiritual sebagaian
data besar responden memiliki kepatuhan rendah sebanyak 37
responden (84%) dan sebagaian kecil kepatuhan sedang
sebanyak 7 responden (16%).Kepatuhan minum obat rendah
dilihat dari karakteristik usia menunjukkan bahwa sebagian
besar responden usia 30-40 tahun sebanyak 29 orang (66%).
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin kepatuhan minum
obat ARV cenderung lebih rendah pada jenis kelamin
perempuan sebanyak 34 orang (77%) dibandingkan dengan
jenis laki-laki.
Berdasarkan karakteristik pendidikan, kepatuhan minum
obat ARV menunjukkan sebagaian besar responden
berpendidikan SD sebanyak 19 responden
(43%).Berdasarkan karakteristik penghasilan menunjukkan
sebagian besar responden berpenghasilan Rp.1.000.000 –
Rp.2.000.000 sebanyak 22 responden (50%) di dukung
pekerjaan responden wiraswasta yang penghasilanya tidak
sebegitu besar. sebagaian besar responden wiraswasta
sebanyak 20 responden (46%). Berdasarkan karakteristik
lama sakit menunjukkan sebagian besar responden lama
sakit selama <6 Bulan sebanyak 20 responden (45%).
Berdasarkan karakteristik jarak rumah menunjukkan
sebagian besar responden ke rumah sakit sekitar 10 – 15 Km
sebanyak 22 responden (50%).
Sesudah di berikan motivasi spiritual di dapatkan hasil
sebagaian besar responden memiliki kepatuhan sedang 23
responden (52%) dan kepatuhan rendah 3 orang (7%).
Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test
diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum diberikan motivasi
spiritual adalah 3.73 dan nilai standart deviasinya 1,590
sedangkan nilai rata-rata sesudah diberikan motivasi
spiritual adalah 7.02 dan nilai standart deviasianya 0.976.
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisa dengan uji
statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai
signifikan = 0.000.
Kekuatan:
Untuk pengolahan data sudah jelas, baik itu uji yang
digunakan dan hasil yang didaptkan.
Kekurangan:
Sebaiknya ditambahkan mengenai tahap pengolahan data,
mulai dari editing, coding, entry data dan tabulating.
10. Hasil sebelum di berikan intervensi motivasi spiritual sebagaian
besar responden memiliki kepatuhan rendah sebanyak 37
responden (84%) dan sebagaian kecil kepatuhan sedang
sebanyak 7 responden (16%).Sesudah di berikan motivasi
spiritual di dapatkan hasil sebagaian besar responden
memiliki kepatuhan sedang 23 responden (52%) dan
kepatuhan rendah 3 orang (7%).
Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test
diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum diberikan motivasi
spiritual adalah 3.73 dan nilai standart deviasinya 1,590
sedangkan nilai rata-rata sesudah diberikan motivasi
spiritual adalah 7.02 dan nilai standart deviasianya 0.976.
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisa dengan uji
statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai
signifikan = 0.000 berarti p<0,05 maka H1 diterima artinya
ada pengaruh motivasi spiritual terhadap kepatuhan minum
obat ARV pasien HIV/AIDS.
Kekuatan: sudah dijelaskan secara terperinci
11. Pembahasan Sebelum dilakukan motivasi spiritual sebagaian besar
responden memiliki katagori kepatuhan minum obat ARV
rendah. Sesudah diberikan motivasi spiritual Sebagaian
besar responden memiliki katagori kepatuhan minum obat
ARV sedang. Ada pengaruh sebelum dan sesudah di
lakukan motivasi spiritual terhadap kepatuhan minum obat
ARV pada pasien HIV/AIDS.
Motivasi spiritual (spirituality) merupakan sesuatu yang
dicapai oleh seseorang dalam hubungannya dengan
kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan
suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya Tuhan, dan
permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah di
perbuat. Kepatuhan atau adherence adalah suatu keadaan di
mana pasien mematuhi pengobatannya atas dasar kesadaran
sendiri, bukan semata-mata mematuhi perintah dokter, salah
satu faktor penting dalam keberhasilan terapi ARV.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa motivasi spiritual bisa
di dapat dari, teman, dan tenaga profesioanl dapat
meningkatkan keterampilan dan sumber-sumber coping bagi
pasien HIV/AIDS Goldsmit et al ( 2013).Dalam penelitian
ini, peneliti memberikan motivasi spiritual yang
menyebabkan terjalinnnya hubungan yang baik dengan
penderita. Menurut WHO (2013), hubungan yang baik
antara tenaga kesehatan dan penderita dapat meningkatkan
kepatuhan dalam pengobatan terhadap kepatuhan minum
obat ARV.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Kartiko, dkk (2015), bahwa pemberian spiritual emotional
freedom techniqiue (SEFT) berpengaruh terhadap
penurunan kecemasan pasien kemoterapi di SMC RS Telogo
Rejo.
Kekuatan: dalam pembahasan sudah dijelaskan tentang
penurunan intensitas rasa haus pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa setelah dilakukan
intervensi baik itu kelompok intervensi maupun kelompok
control.
12. Kesimpulan Sebelum dilakukan motivasi spiritual sebagaian besar
responden memiliki katagori kepatuhan minum obat ARV
rendah. Sesudah diberikan motivasi spiritual Sebagaian
besar responden memiliki katagori kepatuhan minum obat
ARV sedang. Ada pengaruh sebelum dan sesudah di
lakukan motivasi spiritual terhadap kepatuhan minum obat
ARV pada pasien HIV/AIDS.
Kekuatan:
kesimpulan sudah tepat sesuai dengan tujuan penelitian.
Implikasi Keperawatan
Berikut ini adalah beberapa macam implikasi keperawatan dari analisis jurnal diatas:
1. Dalam pengaplikasian intervensi Motivasi Spritualini sangat memungkinkan untuk diberikan dalam
penatalaksaan pada pasien yang menjalani terapi obat baik itu pada penderita HIV/AIDS atau penderita
penyakit lainnya yang mengalami ketidak patuhan dalam meminum obat. Dari perspektif keperawatan
profesional intervensi ini juga minim efek samping sehingga sangat memungkinkan untuk diberikan
oleh perawat kepada pasien.
2. Pemberian intervensi jika ditinjau dari segi biaya juga sangat memungkinkan. Karena hanya
membutuhkan perawat itu sendiri dalam memberikan motivasi spiritual kepada pasien.
3. Sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan
mengenai intervensi ketidak patuhan dalam meminum obat bagi penderita HIV/AIDS atau penderita
penyakit lain yang memiliki kasus yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Aji HS.Kepatuhan HIV dan AIDS terhadap terapi antiretroviral di RSUP Dr. Kariadi.Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia. 2010; 5(1):58-67.
Bastable, S.B. (2008). Perawat sebagai pendidik: prinsip-prinsip pengajaran dan pembelajaran. Jakarta: EGC
Goldsmit et al,. (2013). "Social support and living with HIV : findings from
Khairunnisa, dkk. (2017). Gambaran Kepatuhan Pengobatan ARV pada Wanita Pekerja Seks,Vol. 5, No. 4,
Oktober 2017; Wanita Pekerja Seks di Kabupaten Batang JawaTengah
Morisky, D.E., Green, L.W., Levine, D.M. (1986). Concurrent and predictive validity of a self - reported
measure of medication adherence, Med Care.
Nursalam.(2015). Peningkatan Kemandirian perawatan Tenaga kerja Indonesia yang terinfeksi HIV melalui
pengembangan Model Pemberdayaaan Keluarga dan Peer Group Support.Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya.JUrnal Ners Vol 10 No 2 Oktober 2015.
Putranto, D.A., Nyumirah, S. (2012). Pengaruh Pemberian Motivasi Spritual Terhadap Penurunan Tingkat
Depresi Pasien Hemodialisis di RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang. Jrnal Keperawatan dan kesehatan
Masyarakat Cendekia Utama.VOL 1 (1).
Umah, K., & Irawanto, D. (2019). Motivasi Spiritual Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Arv pada pasien
HIV / AIDS ( Spiritual Motivation to Improve ARV Drug Compliance in HIV / AIDS Patients ). Journal of
Ners Community, 10(2), 251–263.