LAPORAN PENDAHULUAN
PASIEN DENGAN HYPERTENSIVE HEART FAILURE (HHF)
DI RUANGAN CVCU RSUD LABUANG BAJI
Oleh:
BAHUDDIN, S.Kep.
NIM: 70900119033
(...........................................) (...........................................)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesempatan, kesehatan dan pengetahuan
sehingga laporan pendahuluan Sistem Onkologi dengan “Ameloblastoma” ini bisa
selesai pada waktunya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan pendahuluan ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bahuddin, S. Kep
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
A. Defenisi ....................................................................................................4
B. Etiologi......................................................................................................4
C. Klasifikasi..................................................................................................5
D. Patofisiologi ..............................................................................................5
E. Manifestasi Klinis ....................................................................................6
F. Penatalaksanaan.........................................................................................7
G. Pemeriksaan Penunjang ............................................................................10
H. Pathway ....................................................................................................7
A. Pengkajian ................................................................................................11
B. Diagnosa Keperawatan .............................................................................12
C. Rencana Keperawatan .............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
A. Defenisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang dapat mengakibatkan angka
kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Hipertensi berarti
tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi yang
merupakan pengangkut darah dari jantung yang memompa darah keseluruh
jaringan dan organ-organ tubuh (Aryantiningsih & Silaen, 2018)..
Tekanan darah tinggi (hipertensi) , ditentukan oleh dua level (1)
peningkatan , dengan tekanan sistolik antara 120 dan 129 MmHg dan tekanan
diastolik kurang dari 80MmHg, dan (2) hipertensi stadium 1, dengan sistolik
130 hingga 139 MmHg atau diastolik 80 hingga 89 MmHg (ACC/AHA,
2017).
HHF adalah bentuk Gagal Jantung dekompensasi yang biasanya
ditandai dengan perubahan miokard yang kompleks termasuk gangguan
fungsi jantung dan aktivitas listrik, dan / atau kelainan aliran koroner akibat
respons terhadap tekanan biokimia yang dikenakan pada ventrikel kiri (LV)
oleh peningkatan kronis dan progresif dalam tekanan darah (BP)
(Ramakrishnan S, dkk, 2003).
B. Klasifikasi Hipertensi
Menurut (Widyanto, 2013) berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat
dibagi dalam 2 golongan yaitu :
a. Hipertensi esensial ( Hipertensi Primer )
Hipertensi primer biasanya dimulai sebagai proses labil ( intermiten )
pada individu umur 30-an dan awal 50-anyang secara bertahap akan menetap.
C. Etiologi
E. Manifestasi Klinis
pada pemeriksaan fisik mungkin tidak di jumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,
seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah,
dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus).
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan gejala sampai
bertahun-tahun. Gejala bila ada, biasanya menunjukan adanya kerusakan
vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang
divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Penyakit arteri koroner
dan angina adalah gejala yang menyertai hipertensi. Hipertrofi ventrikel kiri
F. Penatalaksnaan
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua
kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan
pengobatan penyakit jantung hipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang
dari 140/90 pada pasien tanpa penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronik
dan kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakit diatas. Berbagai macam
strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi menurut Oman (2008), yaitu :
a. Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau
dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa
memperbaiki keadaan LVH. Beberapa diet yang dianjurkan, yaitu :
1. Rendah garam,beberapa studi menunjukan bahwa diet rendah garam
dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Dengan
pengurangan komsumsi garam dapat mengurangi stimulasi system
reninangiotensin sehingga sangat berpotensi sebagai anti
hipertensi.Jumlah intake sodium yang dianjurkan 50–100 mmol atau
setara dengan 3-6 gram garam per hari.
2. Diet tinggi potassium,dapat menurunkan tekanan darah tapi
mekanismenya belum jelas.Pemberian Potassium secara intravena
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Somantri (2008), pemeriksaan penunjang untuk pasien Hipertensi Heart
Disease (HHD), yaitu :
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Myocard iskemik
Penurunan Perfusi Pk infark
curah jantung jaringan myocard
terganggu Nyeri dada
Nyeri
Aktivitas terganggu
Oedema paru
Sesak
Intoleransi
Pola nafas tidak aktivitas
efektif
I. PENGKAJIAN
b. Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran : compos mentis. Bangun tubuh kurus, gerak motorik
aktif terkoordinasi, turgor kulit baik, kulit lembab.
d. Nutrisi
Klien mengalami Anoreksia, Tidak dapat mencerna makanan dan
mengalami penurunan berat-badan.
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,
lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir
ini(meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.
e. Kebersihan perorangan
Kaji integritas kulit klien
g. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat
penyakit ginjal pada masa yang lalu).
h. Oksigenasi
j. Neurosensoris
Gejala: Keluhan pening /pusing,sakit kepala, dan menghilangkan secara
spontan setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan
kabur,epistakis).
k. Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural
III. INTERVENSI
Dx 1
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Observasi
Terapeutik
Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
Edukasi
Kolaborasi:
Dx 2
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Edukasi:
Kolaborasi:
Dx 3
Tujuan :
klien meningkat
Kriteria Hasil :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Dx 4
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
DAFTAR PUSTAKA
Aryantiningsih, D. S., & Silaen, J. B. (2018). Kejadian Hipertensi Pada
Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Jurnal
Ipteks Terapan, 12(1), 64. https://doi.org/10.22216/jit.2018.v12i1.1483
Bruner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 2.
EGC: Jakarta.
http://askepterkini.blogspot.co.id/2014/05/laporan-pendahuluan-asuhan-
keperawatan_9355.html diakses pada tanggal 9 Januari 2018 pukul 19.22
Jeffrey S. New ACC/AHA hypertension guidelines make 130 the new 140.
Medscape Medical News. Available at
Oman, Kathleen S. 2008. Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Jakarta :
Ramakrishnan, K., et al, 2007. Peptic ulcer disease. Am. Fam. Physician 76,
Smeltzer & Bare. (2014). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 8. Jakarta:
EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Indsikator Diagnostik. Edisi 1. PPNI : Jakarta Selatan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Indsikator Diagnostik. Edisi 1. PPNI : Jakarta Selatan.