Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyu Panji Wicaksono

Nim : 1807010075

Kelas : 5B

Judul : Hubungan antara kekerasan emosional pada anak terhadap


kecenderungan kenakalan remaja purwokerto
Variabel X : Kekerasan emosional pada anak

Variabel Y : Kecenderungan kenakalan remaja

Teori dasar dari :


Variabel Y

Pengertian Variabel Y : 1. Menurut Itabiliana (2016) Memiliki faktor yang


menyebabkan anak menjadi malas untuk bercerita
kepada orang tua seperti ; orang tuanya yang
mengajari anaknya ketika sedang bercerita
mengenai permasalahannya kepada orang tuanya,
Sikap orang tuanya yang selalu memarahi anaknya,
dan mengintrogasi, serta orang tua tidak memahami
permasalahan anaknya karena menyisihkan waktu
bersama anak.

2. Menurut Jessor (1977) Problem pada remaja yang


terjadi karena adanya perilaku yang dipandang
sebuah masalah pada segi social, ada hal yang tidak
sesuai norma dan ketentuan orang dewasa. Adanya
suatu permasalahan yang sering kerap muncul pada
masa remaja yaitu tindakan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja mengarah kepada perilaku yang
luas.

3. Menurut Sumiati (2009) Kenakalan remaja memiliki


tingkah laku yang dapat melampaui batas toleransi
orang lain dan lingkungannya. Hal ini merupakan
perbuatan yang dapat melanggar HAM hingga
melanggar hukum.

4. Menurut Hawari (2004) Faktor penyebab munculnya


kenakalan remaja tidak ada peran dari orang tua
sebagai contoh yang baik kepada anak anaknya.

5. Menurut Kartono (2006) Tingkat kasus kenakalan


remaja banyak dialami di usia 21 tahun kebawah,
dan diusia 15-19 tahun adalah tingkat tertinggi
kenakalan remaja. Perilaku kenakalan remaja dapat
menyakiti atau merugikan dirinya sendiri dan orang
lain dapat melanggar norma norma hukum, agama,
kelompok, menyalahgunakan obat obatan dan
membolos.

6. Menurut Dryfoon (2006) Kenakalan remaja dapat


mengacu tingkah langku yang tidak dapat diterima
secara social. Perilaku yang berlebihan di sekolahan
dapat melanggar aturan di sekolah seperti ;
melarikan diri, pencurian dan tindakan kriminal.
Bentuk kenakalan terlihat dari remaja. Apabila sudah
masuk ke ranah hukum, ada 2 perbedaan yaitu
pelanggaran indeks dan pelanggaran status.

7. Menurut Kartono (2006) Remaja nakal mempunyai


karakteristik yang berbeda dengan remaja yang
tidak nakal. Dari perbedaan tersebut mencangkup
dari perbedaan struktur intelektual, perbedaan fisik
dan psikis, serta perbedaan kepribadian.

8. Menurut Patterson (1982) Korban dari kekerasan


emosional bersifat agresif dapat bersosialisasi
dengan remaja lain yang mempunyai karakter yang
sama. Resiko dari kenakalan atau pelanggaran akan
semakin besar. Hal tersebut akan menjadi dampak
pembelajaran dari korban kekerasan emosional dari
perilaku orang tuanya, yang membawa ia terlibat
kenakalan remaja.

9. Menurut Sarwono (2013) Kenakalan remaja adalah


perilaku yang melanggar norma social, melawan
status dan melanggar hukum. Perilaku ini
menyimpang pada kebiasaan.

10. Menurut Hurlock (1980) Kenakalan remaja biasanya


menunjukkan symbol berupa merokok, minum
minuman keras, penggunaan narkoba dan
berhubungan seks diluar nikah.
Aspek/dimensi :
Variabel Y

Anda mungkin juga menyukai