Anda di halaman 1dari 24

Hubungan Nutrisi, Gen, dan Penyakit

Diabetes Tipe 2

Oleh :

1. Taqiyya Firdausi Aliyya (18051334003)


2. Vivi Ade Rifani (18051334005)
3. Fourynisa Maretta F (18051334028)
Diabetes Mellitus
Pada penderita diabetes mellitus, penurunan
fungsi sel β pankreas menyebabkan kondisi gula
Diabetes Mellitus adalah
darah yang tinggi di dalam darah
penyakit hiperglikemia
(hiperglikemia).
yang ditandai dengan
ketiadaan absolut insulin
atau penurunan relatif
insentivitas sel terhadap Kondisi hiperglikemia mengakibatkan
insulin. peningkatan radikal bebas di dalam sel dan pada
jumlah yang berlebihan dapat bersifat toksik yang
mendorong terjadinya stres oksidatif sehingga
dapat terbentuk Reactive Oxygen Species (ROS)
atau Reactive Nitrogen Species (RNS)
Penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika
tubuh kurang atau sama sekali tidak dapat
DIABETES menghasilkan hormon insulin. Kekeliruan
MELLITUS TIPE 1 sistem imun pada penderita diabetes tipe 1
tersebut bisa difaktori oleh genetika dan
paparan virus di lingkungan.
DIABETES
MELLITUS Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak
menghasilkan cukup insulin. Kekurangan
hormon insulin pada orang dengan diabetes
DIABETES tipe 2 membuat tubuh tidak bisa
MELLITUS TIPE 2 menggunakan insulin untuk mengolah gula
darah menjadi energi secara efektif. Dalam
istilah medis kondisi ini disebut
dengan resistensi insulin.

Pada presentasi ini kami membahas Diabetes Mellitus Tipe 2 karena pada DM jenis
ini peran dari genetik dan asupan zat gizi sangat besar pengaruhnya.
NUTRISI MAKRO TERKAIT DM TIPE 2
Karbohidrat sederhana merupakan jenis
•Asupan karbohidrat karbohidrat yang mudah diubah menjadi
sederhana berlebih glukosa, sehingga karbohidrat ini sangat
cepat meningkatkan kadar glukosa darah.

Dapat meningkatkan resistensi insulin.


•Kalori yang berlebih Konsumsi energi yang melebihi
kebutuhan tubuh menyebabkan lebih
banyak glukosa yang ada dalam tubuh

Lemak mempunyai peranan yang penting


•Asupan lemak berlebih dalam mempertahankan sensitivitas
insulin. Asupan lemak yang tinggi akan
menurunkan kadar adiponektin dalam
darah yang bertugas untuk mengontrol
sensitivitas insulin.
NUTRISI MIKRO TERKAIT DM
TIPE 2
Merupakan kofaktor dalam meningkatkan kerja insulin dalam
Kromium pemindahan glukosa ke dalam sel. Kromium sangat penting untuk
mengatasi resistensi insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Vitamin C berfungsi sebagai agen pereduksi (donor elektron) radikal


Vitamin bebas dan menonaktifkannya, sementara vitamin C sendiri menjadi
C radikal askorbil.

Vitamin Vitamin E sebagai tokoferol berfungsi mencegah peroksidasi membran


E fosfolipid.

Vitamin C dan vitamin E merupakan antioksidan yang berfungsi menangkap radikal


bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai.
SERAT
(Fiber)

Serat hanya melewati saluran pencernaan dan tidak dicerna. Hal


tersebut membuat makanan berserat cenderung tidak dapat
menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Selain itu, makanan
berserat juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini
mencegah dari rasa lapar berlebihan dan dari makan berlebihan
yang dapat memicu kenaikan gula darah.
Diet untuk penderita DM tipe 2

• Rendah Glikemiks Indeks


• Rendah Lemak
• Rendah kalori
• Tinggi serat
Anjuran Nutrisi Untuk DM Tipe 2
KARBOHIDRAT
•Komposisi karbohidrat kompleks 54-60% yang
banyak mengandung serat dengan GI rendah
lebih mengenyangkan dan dapat menurunkan
kolestrol.
•Sumber Karbohidrat kompleks : Nasi, jagung,
roti, kentang, ubi, singkong, dan talas.
•Hindari karbohidrat sederhana seperti :
gula,sirup, es krim, susu kental manis.
PROTEIN

Komposisi protein pada diet yang


dianjurkan adalah 10-20% dari total
asupan energi, dengan angka
kebutuhan harian adalah 0,8 gr/kg berat
badan yang berasal dari sumber protein
berkualitas baik (protein yang dapat
dicerna dan mengandung sembilan jenis
asam amino esensial). Contohnya
adalah daging, unggas, ikan, telur, susu,
keju, dan kedelai.
LEMAK

Komposisi Cis-monounsaturated
fat 10–20%, polyunsaturated fat 5-
10% dan saturated/ trans fat 5-
10%. Direkomendasikan asupan
asam lemak jenuh yang <7% dari
energi total harian, seminimal
mungkin asupan asam lemak
trans, dan asupan kolesterol harian
<200 mg. Konsumsi asam lemak
omega-3 dari ikan atau dari
suplemen telah terbukti
mengurangi risiko penyakit
kardiovaskuler
SERAT
Anjuran konsumsi serat untuk penderita diabetes adalah 20-25 gram per hari yang
berasal dari berbagai sumber bahan makanan, seperti kacang-kacangan, buah,
sayuran, dan sumber karbohidrat yang tinggi serat.

KROMIUM
Pemberian kromium pada penderita diabetes memberikan efek dalam pengendalian
kadar glukosa darah. Jenis makanan yang mengandung kromium yaitu
brokoli, kacang polong, kentang, dan apel
VITAMIN C

Vitamin C pada penderita diabetes


disesuaikan dengan kecukupan
yang dianjurkan (AKG). Sumber
vitamin C dapat diperoleh dari
berbagai buah-buahan dan sayuran
seperti pepaya, jambu biji, jeruk
atau lemon, brokoli, dan bayam.
Penderita diabetes perlu asupan vitamin E
yang cukup setiap hari. Pasalnya, vitamin E
berfungsi untuk melawan racun dan
meningkatkan aktivitas insulin dalam tubuh.
Tak hanya itu, vitamin E juga bertindak
sebagai antioksidan yang mampu
mencegah radikal bebas. Dengan memenuhi
kebutuhan vitamin E harian, gejala
diabetes akan lebih mudah dikendalikan
dan menurunkan risiko komplikasi diabetes.
Sumber vitamin E dapat diperoleh dari
kacang-kacangan, alpukat, bayam, brokoli
Gen, Nutrisi dan DM 2
Kaput, et al, 2007, menjelaskan :

• Komponen genetik secara individual


diturunkan dari nenek moyangnya memiliki
kemampuan yang bervariasi terhadap
makanan dan kerentanan terhadap penyakit
kronis seperti Diabetes Melitus type 2
• Ada 52 kandidat gen yang diduga berperan
dalam mekanisme biokimiawi, regulasi dan
jalur signal transduksi menghasilkan interaksi
gen dan faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap onset DM 2, seprti insulin.

👉
Dalam sebuah penelitian
di Belanda, seorang anak
yang lahir dengan berat
badan rendah cenderung
memiliki kadar gula darah
post-pandrial lebih tinggi ADA juga menjelaskan
bahwa anak yang lahir
dengan BB>4000 gr
Pada penelitian di India memiliki resiko untuk
disebutkan anak dibawah menderita diabetes
2 tahun yang memiliki
IMT dibawah normal
cenderung memiliki
resiko tinggi diabetes

Kesimpulannya, Konsumsi ibu hamil akan sangat mempengaruhi


terhadap pertumbuhan bayi, terutama pada metabolisme
karbohidrat yang beresiko pada DM

👉
Interaksi Insulin Reseptor dengan Ligan
dan Penyerapan Glukosa
Insulin Hormon yang disekresikan oleh sel beta
pankreas untuk merespon perubahan
kadar karbohidrat dalam darah

Merangsang terjadinya penyerapan


glukosa, asam lemak dan asam amino ke
jaringan adiposa, otot dan hati

Terdiri dari dua ekstraseluler subunit alpha


dan dua transmembran subunit beta yang
berikatan dengan ikatan disulfida

👉
Mekanisme

👉
Penjelasan ….

• Sel tubuh menangkap insulin pada


reseptor glikoprotein di membran sel,
yaitu pada subunit a

• Subunit a terfosforilasi, berubah


bentuk dan menghasilkan lebih dari
satu sinyal

• IRS (substrat reseptor insulin) yang terfosforilasi


kemudian memicu serangkaian reaksi kaskade
yang efek nettonnya adalah berkurangnya kadar
glukosa dalam darah (terbentuknya glikogen)

👉
Kerusakan Sel Beta Pankreas
Penyakit DM tipe 2 dapat terjadi karena kerusakan sel beta pankreas akibat
dari stress oksidatif.

Pola makan dengan konsumsi karbohidrat berlebih dapat memicu hiperglikemi


yang meningkatkan proses glikolisis. Akibatnya, produksi O2- , yang merupakan
penyebab peningkatan ROS, meningkat.

Produksi ROS mengakibatkan stres oksidatif yang merusak transkripsi gen,


ekspresi protein dan meningkatkan apoptesis sel beta pankreas

👉
Hiperglikemia menyebabkan beberapa jalur metabolisme
karbohidrat yang dapat meningkatkan stres oksidatif.

Jalur pertama, poliol


• (↑akumulasi sorbitol  ↓NADPH  ↓NO, sehingga merusak keseimbangan redoks
dalam sel)

Jalur kedua, meningkatkan glikasi non enzimatis yaitu pembentukan


Advanced Glycation End Product (AGEs). AGEs merupakan oksidan
dan meningkatkan pembentukan ROS, juga mengaktivasi NADPH
oksidase yang mempertinggi ROS
Jalur ketiga, menginduksi ekspresi jalur PKC. Aktivasi PKC
menyebabkan kerusakan ekspresi gen dan fungsi protein yang
berkontribusi pada perbaikan sel. PKC juga menginduksi NADPH
yang memproduksi superoksida

👉
• Streptozotosin (STZ) merupakan salah
satu senyawa diabetogenik yang
bersifat toksik.
• Mekanisme kerja streptozotosin:
– STZ masuk kedalam sel beta pankreas
melalui Glukosa Transporter (GLUT2), yang
kemudian menyebabkan alkilasi molekul
DNA dan menyebabkan kerusakan DNA
(dengan mengaktivasi ribosilasi poli ADP).
– Kerusakan DNA menyebabkan DNA adduct
dan mengganggu replikasi dan transkripsi
DNA. Sehingga produksi insulin berkurang.

👉
Resistensi Insulin dan Inflamasi
• Resistensi insulin adalah penurunan
kemampuan insulin untuk membawa glukosa
pada sel otot dan sel adipose dan menurunkan
kemampuan hati untuk menghasilkan glukosa.
• Ditandai dengan kadar glukosa yang tidak
turun pada produksi insulin meningkat
• Resistensi insulin dapat terjadi baik pada
reseptor insulin ataupun pada insulin tersebut.
– Beberapa senyawa seperti PKC dan senyawa
inflamasi sitokin (IL-6 dan TNF-α) dapat
menghambat sinyal insulin dan merusak reseptor
insulin. Akibatnya, insulin tidak dapat mengambil
glukosa dalam sel otot dan jaringan adiposa,
sehingga kadar gula darah tinggi.
– Glikasi protein pada insulin juga menyebabkan
kerusakan aksi insulin.
👉
Daftar Pustaka
• ASDI. 2020. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta: EGC
• https://rs-jih.co.id/readmore/menilik-penyeb
• http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/v
iew/86ab-dan-pencegahan-diabetes
• https://hellosehat.com/
• Supariasa, Nyoman. 2019. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta:
EGC
• Sunarti, dkk. 2014. Prosiding “Peran Makanan
Fungsional dalam Penanganan Penyakit Degeneratif
dengan Pendekatan Nutrigenomik. Yogyakarta : FK
UGM

Anda mungkin juga menyukai