Anda di halaman 1dari 7

BAB

KONSEP MUSIK KONTEMPORER

Unsur-Unsur Musik Kontemporer


Musik pada umumnya mencakup unsur: warna nada (tone color), ritme, melodi, dan harmoni.
Secara umum, musik kontemporer memiliki unsur yang sama dengan musik pada umumnya,
namun banyak elemen-elemen baru yang digunakan untuk menimbulkan dan menonjolkan
impresi.

Berikut adalah unsur-unsur musik kontemporer:

 Warna nada (tone color)

Dalam musik kontemporer, terdapat sedikit penekanan pada campuran suara. Selain itu, perkusi
juga memainkan peran utama. Warna nada yang dimainkan secara individu akan terdengar jelas
pada musik ini.

 Harmoni

Dalam musik kontemporer, dikenal istilah polychord, dimana 2 kunci nada terdengar pada waktu
yang bersamaan. Dalam harmoni musik kontemporer juga menggunakan 4 kunci nada.

Selain itu, musik kontemporer juga menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari suara piano.
Dalam musik kontemporer juga dikenal istilah polytonality, yaitu penggunaan 2 atau lebih kunci
nada pada waktu yang bersamaan.

 Ritme

Ritme merupakan salah satu unsur musik kontemporer yang paling mencolok. Kebanyakan ritme
yang digunakan merupakan ritme yang membangkitkan semangat, dorongan, dan kegembiraan.
Juga terdapat kelompok ketukan yang tak beraturan.

Dalam ritme musik kontemporer, dikenal istilah polyrhrthm, yaitu penggunaan dua ritme yang
kontras dalam waktu yang bersamaan.

 Melodi

Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendek nada dalam musik. Melodi dalam
musik kontemporer dikenal memiliki range yang sangat lebar atau besar dan menggunakan 12
nada kromatik tanpa tonel center.

Karakteristik Musik Kontemporer


Pada era ini, ada banyak variasi gaya dari pos-modernisme hingga impresionisme, bahkan
muncul juga konsep melodi irama baru dari musik Bartok, Stravinsky, Prokofiev, Copland,
Shostakovich, Barber, dan Gorecki. Berikut adalah karakteristik umum pada musik kontemporer:

1. Melodi liriknya tak sebanyak periode sebelumnya


2. Adanya harmoni yang disonan
3. Ritme yang kompleks
4. Terdapat banyak suara perkusi
5. Suara dari alat musik tiup wood wind dan brass, serta suara perkusi lebih banyak
ditemukan dibandingkan dengan periode sebelumnya
6. Penggunaan suara sintetis dan elektronik

Ciri-Ciri Musik Kontemporer


Selain karakteristik, dari sekian banyaknya ragam jenis musik, kita dapat mengenali jenis musik
kontemporer dengan memperhatikan ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri musik kontemporer
yang hampir senantiasa melekat dalam kehadirannya:

 Judul

Judul-judul aneh dan asing tampaknya sangat lazim digunakan dalam karya-karya musik
kontemporer. Misalnya: “Gymnopedie”, “Liturgi Kristal”, “Telemusik”, dan bahkan ada juga
yang menggunakan bahasa yang sudah tak lazim, seperti karya Stevie Reich berjudul “Tehilin”.

 Tema

Tema-tema percintaan, kegalauan, duka, dan kegembiraan sudah lazim digunakan dalam karya-
karya musik pada umumnya. Namun dalam musik kontemporer seringkali mengangkat tema-
tema yang tak biasa. Misal, “Tetabuhan Sungut” karya Slamet Abdul Sjukur yang mengusung
tema eksplorasi kemampuan bunyi mulut manusia.

 Instrumentasi

Instrumen dalam musik kontemporer tak terbatas pada alat-alat musik saja, namun setiap benda
yang dapat menghasilkan bunyi dapat diolah menjadi suara instrumen yang harmonis. Misalnya,
musik dari tepukan tangan karya Steve Reich dan modifikasi piano yang disumbat dengan sekrup
dan benda-benda logam karya John Cage.

 Partitura

Dalam musik kontemporer, notasi balok dan angka tidaklah cukup. Konsep musik kontemporer
seringkali harus disertai petunjuk detail tentang gambaran bunyi dan cara memproduksi bunyi
tersebut. Maka itulah kenapa dalam ranah musik kontemporer dikenal pula notasi auditif dan
notasi tindakan.
 Teknik Garapan

Komponis musik kontemporer seringkali menciptakan sendiri tata gramatika dan idiom
musiknya, serta susunan dan struktur harmoni yang baru. Ide garapan bisa saja menggunakan
idiom dan tata gramaitika musik tradisi, perhitungan nilai matematis, atau dapat pula dengan
ratio atau perbandingan sebuah struktur rancangan bangunan.

Fungsi-Fungsi Musik Kontemporer


pixabay.com

Musik kontemporer telah mengawali era musik baru sejak abad ke-19 dan semakin marak dan
berkembang hingga kini. Di Indonesia sendiri, Musik kontemporer telah memiliki beragam jenis
karya. Dengan jumlahnya yang besar, Musik kontemporer telah merambah ke berbagai segmen,
bahkan turut memberi pengaruh pada dunia musik rohani.

Selain berfungsi sebagai salah satu bagian dari seni, Musik kontemporer juga memiliki fungsi
dalam berbagai bidang kehidupan yang dibedakan berdasarkan fungsi secara umum sebagai
bagian dari seni musik dan fungsi musik kontemporer secara spesifik.

Sebagai bagian dari seni musik, seni musik kontemporer juga berfungsi sebagai alat propaganda
untuk menyampaikan nilai-nilai yang bersifat rohani, edukasi, atau pesan-pesan dan perasaan
yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada masyarakat, di samping sebagai hiburan bagi
pendengar-pendengarnya.

Namun secara spesifik, fungsi-fungsi musik kontemporer dapat kita rinci sebagaimana berikut:

1. Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar dari tradisi ataupun tidak
2. Aktualisasi gaya bermusik para komponis
3. Sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya gramatika musik
4. Suatu pembuktian bahwa sumber bunyi dapat diolah menjadi musik

Konsep Berkreasi Musik Kontemporer


Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer tak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang
tradisi budayanya meskipun sumber-sumber tradisi itu masih terasa lekat. Namun, semua itu
tetap kembali pada sikap dan pemikiran individual sebagai landasan dalam proses kreatif musik
kontemporer.

Musik kontemporer mengubah cara pandang, cita rasa, dan kriteria estetik yang sebelumnya
telah dikurung oleh sesuatu yang terpola, standarisasi, seragam, global, dan bersifat sentral.
Konsep musik kontemporer bersifat sangat individual, sehingga perkembangannya pun sangat
beragam.
Paham inilah yang coba ditawarkan dalam musik kontemporer, sehingga karya-karya yang lahir
sering terjadi pembaruan teknik garapan dan tradisi yang telah mapan ke dalam bentuk yang
baru, terkesan aneh, nakal, dan urakan.

Secara komposisi dan karakteristik, karya musik kontemporer dapat dipetakan menjadi tiga
kategori, yaitu:

Pertama, karya musik yang bersifat iringan. Konsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar
pada penciptaan suatu melodi (instrumen), kemudian elemen-elemen lainnya berperan
mengiringi melodi tersebut.

Kedua, Karya musik yang bersifat ilustratif. Konsep komposisinya berusaha menggambarkan
sesuatu dari naskah cerita, puisi, atau yang semisalnya. Dengan begitu, orientasi musiknya lebih
tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya.

Ketiga, karya musik yang bersifat otonom. Biasanya, karya musik semacam ini sangat sulit
dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku, gramatika musiknya pun sangat
berbeda dengan karya-karya tradisi. Kadang, karya-karya musik seperti ini sering menimbulkan
kontroversi.

Dari segi alat musik, sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara instrumen tradisional
dan modern, sehingga menambah variasi suara yang dihasilkan. Dari segi sikap penyaji, bergerak
sesuai alur cerita, dengan jalan, berdiri, atau duduk.

“Body Tjak”, Kombinasi antara Barat dan Timur


Salah satu contoh garapan musik kontemporer dengan media ungkap yang berbeda, hasil
kolaborasi antara dua seniman, I Wayan Dibia dan Keith Terry, yaitu “Body Tjak“.  Karya ini
merupakan seni pertunjukan multikultural yang memadukan unsur-unsur seni budaya Barat
(Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia).

“Body Tjak” digarap dengan kombinasi unsur-unsur seni kecak Bali dengan Body
Music, menghasilkan sebuah jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai
sumber bunyi. Garapan bernuansa seni budaya global ini lahir dengan dua produksinya, yaitu
“Body Tjak 1990” (BT90) dan “Body Tjak 1999” (BT99).

Kedua karya ini murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan jiwanya yang telah
tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan berbekal pengalaman estetis
masing-masing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas kekinian, kedua seniman sepakat melakukan
eksperimen sehingga lahirlah musik kontemporer “Body Tjak”.

Musik kontemporer ialah istilah di bahasa Indonesia yang mengedepankan aktivitas kreatif pada
konteks berbahasa Inggris yang biasa dinamakan dengan musik baru, music kontemporer atau
yang tepatnya disebut dengan musik seni kontemporer.
Definisi musik kontemporer lainnya yakni memainkan musik tidak memakai alat musik asli,
namun alunan musik yang dihasilkan cukup baik seperti memakai alat musik aslinya seperti
memainkan musik dengan kaleng, pipa.

Keanekaragaman dari musik ini secara resmi diakui dan dilembagakan dan dalam hal ini
ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar yakni pekan komponis. Sebuah pertemuan
tahunan untuk para komposer dari  berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan ini biasanya
dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Pengertian Musik Kontemporer Menurut Para Ahli

Adapun pengertian musik kontemporer menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

 Menurut Gendon Humardani Seperti Yang Dikutip Rustopo (1990:22-26)


Membatasi kontemporer sebagai suatu sikap berkesenian yang sejalan dengan konsep seni
modern yang berorientasi pada masalahmasalah kehidupan masa kini.
 Menurut Mistortoify, (1991:3)
Penerapan pengertian kontemporer dari yang semula sangat ideologis menjadi lebih khusus,
yaitu mengarah ke sebuah gaya untuk menggolongkan karya-karya yang selalu disemangati
pencarian kemungkinan baru, menekankan sifat anti kaidah-kaidah kompositoris, bahkan anti
pada bentuk-bentuk penyajian musikal yang baku dan mapan
 Menurut Edi Sedyawati (1981:122)
Istilah kontemporer pengertiannya luas, rumusannya mudah dikatakan, tetapi tidak semudah
menentukan batas-batasnya, bahkan cenderung kurang memberi manfaat. Sedyawati
menawarkan suatu batasan yang bergeser dari arti katanya tetapi lebih mendekati maksud yang
dituju, yaitu seni kontemporer adalah seni yang menunjukkan daya cipta yang hidup sesuai
dengan kondisi kreatif dari masa terakhir.
 Menurut Jiwa Atmaja (1993:31)
Menerangkan bahwa seni kontemporer adalah buah hasil kreativitas dan konstalasi kerja keras
seniman yang ingin menuntut hak hidup yang sama dan berdampingan dengan seni-seni lainnya
 Menurut Suka Harjana (2003:252-253)
Menyatakan. “…Musik kontemporer tidak menunjuk kepada sesuatu apapun yang bersifat
spesifik kecuali menyiratkan tentang suatu waktu “masa kini” atau sesuatu yang bersifat
kekinian yang tidak dibatasi oleh suatu periode waktu tertentu. Sifat-sifat dasar musik
kontemporer pada setiap zaman, dulu maupun kini tidak pernah berubah, yaitu menyangkut
kebutuhan akan adanya pembaharuan sebagai tuntutan terhadap masa lalu yang dianggap
sudah tidak relevan dan usang”.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut kbbi adalah segala hal yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian yang terjadi pada
saat ini.

Sejarah Singkat Musik Kontemporer

Musik kontemporer muncul semenjak abad ke-19. Kemunculan seni kontemporer berawal dari
suatu gerakan seni lukis impresionis. Kelompok yang membentuk gerakan selanjutnya ialah
sekelompok pelukis dari Perancis yaitu Degas, Monet, Renoir, dan temannya yang lain.
Tokoh Musik Kontemporer di Dunia

Adapun, selanjutnya adalah 5 tokoh seni musik kontemporer yang tersedia di dunia:

 Johan Sebastian Bach


Musisi klasik populer Jerman, meninggal dunia di dalam usia 65 tahun. Bach dilahirkan pada
tahun 1685 di dalam keluarga yang mencintai musik. Ayahnya, Johann Ambrosius adalah
pemimpin group musik di kota Eisenach. Pada usia kanak-kanak, Johann Sebastian diajari
ayahnya memainkan biola. Dia terhitung mempelajari organ dari pamannya yang terhitung
populer sebagai musisi, Johann Christoph Bach. Pada usia delapan tahun, Bach memasuki Latin
Grammar School dan disana ia join di dalam kombinasi suara yang memicu bakat musiknya
makin lama terasah. Pada usia remaja, ia menjadi join di dalam bermacam group musik dan
selanjutnya ia menciptakan sendiri karya-karya musiknya yang banyak bertema relijius.
 Ludwig Van Beethoven
Ia adalah seorang komponis musik klasik asal Jerman. Karyanya yang populer adalah simfoni
kelima dan kesembilan, dan terhitung lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai keliru satu
komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting di dalam masa peralihan pada Zaman
klasik dan Zaman romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di pada
orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801 ia
menjadi jadi tuli dan makin lama kronis di 1817. Kemudian, ia terus mencipta musik dan
mencipta lebih dari satu karya-karyanya yang terbesar.
 Hector Berlioz
Ia adalah seorang komponis Perancis di Zaman Romantik. Karyanya yang populer adalah
Symphonie Fantastique, pertama kali ditampilkan pada tahun 1830. Berlioz menggemari sastra,
dan biasanya karya terbaiknya diilhami dari karya sastra. Berlioz terhitung mengagumi
Beethoven, yang saat itu tidak populer di Perancis.
 Anton Bruckner
Ia adalah komposer Austria yang paling dikenal dengan karya simfoni, misa, dan motet.
Komposisi musik Bruckner mendukung mendefinisikan radikalisme kontemporer, yang
mengambil disonan, modulasi tanpa persiapan dan harmoni rumit Bruckner. Karya Bruckner,
terhitung mempunyai pegkritik yang mengkritik panjangnya, banyaknya pengulangan. Dan ia
terhitung sering sangsi mana versi yang dia lebih utamakan.
 Robert Schumann
Ia adalah seorang penggubah dan pianis asal Jerman dan diakui sebagai keliru satu dari
komponis musik Romantik Eropa yang paling penting dan kritikus musik yang terkenal. Karya-
karya musik pertamanya merupakan percobaan untuk melepas diri dari rutinitas bentuk dan
susunan klasik yang dia pikir terlampau membatasi.

Tokoh Musik Kontemporer di Indonesia

Adapun, selanjutnya adalah lebih dari satu tokoh-tokoh musik kontemporer yang tersedia di
Indonesia:

 Harry Roesli
Beliau melahirkan budaya musik yang komunikatif, dan konsiten memancarkan kritik sosial. Dia
mampu secara kreatif melahirkan dan menyajikan kesenian secara komunikatif. Harry Roesli
bukan musisi biasa, kehidupan yang sesungguhnya baginya adalah seni musik. Alat yang
digunakan sebagai penunjang karyanya yaitu perkusi, band, rekaman musik dan lain-lain.
 Slamet Abdul Sjukur
Slamet mengaitkan karya musik ini dengan masa sekarang. Salah satunya ciri khasnya yaitu ada
cii-ciri mendobrak. Di di dalam musik itu banyak hal yang mesti dikembangkan. Maka dari itulah
tanda kreatifitas mengembangkan seni musik, ia terhitung menonjolkan tari dan musik yang
ditampilkan sendirian.
 I Nyoman Winda
Musik tradisional Bali sepanjang ini didominasi alat-alat pukul agar karakteristik musiknya
cenderung keras, bersemangat dan terhitung lincah. Inilah yang sering diakui sebagai ciri khas
musik Bali. I Nyoman Winda menggarap seni musik dengan komposisi baru, yaitu simfoni bambu
yang dipadu musik vokal.
 Djaduk Ferianto
Ia menggabungkan pada elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat
musik yang digunakan udah sering kami lihat, hanya saja perpaduan yang belum dulu tersedia
sebelumnya. Misal kendang dipadukan dengan flute. Djaduk banyak sekali bereksperiman
dengan group musiknya yang berbasis di Yogya, Sinten Remen.
 Al Suwardi
Gamelan Genta udah lama diakui “mati” di Kerajaan Solo. Suara yang indah itu, tampak-
tampaknya terus terngiang di telinga dan menggugat pikiran dan perasaan Al Suwardi yang
selanjutnya bersusah payah memicu peralatan baru dan tangga suara baru pula. Swara Genta,
begitulah judul yang akan menggema dari musik kontemporer Al Suwardi.

Anda mungkin juga menyukai