Disusun Oleh :
Nama : Santosius
Nim : 16.0415.750.01
Puji dan syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan keperawatan
keluarga binaan. Penyusunan laporan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan kelulusan mata kuliah Keperawatan Gerontik penelitian pada ITKES WIYATA
HUSADA Jurusan Ilmu Keperawatan. Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat
dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ns. Siti Mukaromah, M.Kep, Sp.Kep.Kom selaku dosen koordinator mata kuliah keperawatan
keluarga
2. Kepada dosen-dosen yang pernah mengajar mata kuliah keperawatan keluarga memberi
masukan
3. Ibu dan keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doa
4. Kepada teman-teman saya khususnya kelas keperawatan 7A
Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu – persatu yang telah membantu penulis baik
langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan ini.
Walaupun demikian, dalam laporan ini, saya menyadari masih belum sempurna. Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan ini. Namun demikian adanya,
semoga laporan ini dapat dijadikan acuan untuk saya lebih baik lagi dalam membuat laporan di mata
ajar berikutnya
Peneliti
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................................... 3
B. Tujuan kegiatan.............................................................................................. 4
C. Manfaat kegiatan........................................................................................... 4
D. Lingkungan....................................................................................................
E. Struktur Keluarga........................................................................................... 3
F. Fungsi Keluarga............................................................................................. 4
G. Stress dan Koping Keluarga........................................................................... 4
H. Harapan Keluarga.......................................................................................... 5
I. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................... 5
J. Masalah yang di Hadapi Keluarga................................................................. 6
K. Keterkaitan..................................................................................................... 6
L. Diagnosa........................................................................................................ 6
M. Lampiran........................................................................................................ 8
PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN 2............................................................. 9
A. Data Umum.................................................................................................... 9
B. Riwayat dan T................................................................................................10
C. Lingkungan....................................................................................................10
D. Struktur Keluarga...........................................................................................11
E. Fungsi Keluarga.............................................................................................12
F. Stress dan Koping Keluarga...........................................................................12
G. Harapan Keluarga..........................................................................................13
H. Pemeriksaan Fisik..........................................................................................13
I. Masalah yang di Hadapi Keluarga.................................................................13
J. Keterkaitan.....................................................................................................14
K. Diagnosa........................................................................................................14
L. Lampiran........................................................................................................16
DOKUMENTASI.....................................................................................................17
I. Analisa Data....................................................................................................31
J. Pengelolaan Data.............................................................................................32
3
K. Etika Penelitian...............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................33
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang luhur, mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan
kebudayaan, menghargai peran serta kedudukan para lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan seseorang akan mengalami bertambahnya usia dan perubahan-
perubahan sesuai dengan hukum kodrat manusia yang pada umumnya dikenal dengan istilah “menua”
(Hurlock, 2007).
Perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi struktur baik fisik maupun mental dan keberfungsiannya.
Proses penuan tentunya Dukungan Sosial dan Kebahagiaan Lansia (Salamatul Hidayah) berdampak
pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi dan kesehatan. Pencapaian tujuan dan sasaran yang akan
dicapai berdasarkan pada peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada
Undang-Undang RI No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial serta peraturan lainnya,
sehingga para lansia dapat menikmati sisa hidup yang tentram lahir dan batin serta mampu melaksanakan
fungsi sosial dengan baik (Setiawan, 2014).
Jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas terdapat sekitar 4,85 persen atau 151.297 jiwa dari jumlah
penduduk Kalimantan Timur sebanyak 3,5 juta jiwa. Diantaranya, yang masuk kategori terlantar
sebanyak 21 ribu orang atau mencapai 23,13 persen dari penduduk lanjut usia. Selain itu, terdapat
68 unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia yang dibina atas kerjasama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Komisariat Daerah Lansia Kaltim yang menfokuskan pada
pelayanan kesehatan lansia. Dinas Sosial Kaltim terus berupaya meningkatkan pelayanan dan penanganan Lansia
dengan melakukan berbagai program, diantaranya pemberian bantuan jaminan sosial lanjut usia (JSLU) sebanyak
310 orang, pemberian alat bantu sebanyak 100 orang, pemberian Usaha Ekonomi Produktif untuk
155 orang dan pelayanan lansia dalam panti pemerintah sebanyak 160 orang, serta bantuan pemenuhan kebutuhan
dasar lansia dalam panti swasta sebanyak 40 orang (Setiawan, 2014).
Menurut Setiawan (2014) berdasarkan sistem panti yang ada di dalam UPTD Panti Sosial Tresna Werdha
Nirwana Puri Samarinda, sasaran penting dalam dunia panti sosial adalah lanjut usia yang telah berusia 60 tahun ke
atas dan terlantar, keluarga yang tidak mampu secara ekonomi dan tidak dapat merawat orang tua sehingga
terpaksa orang tua tersebut tinggal di panti sosial dan masyarakat, organisasi masyarakat atau lembaga sosial
masyarakat yang peduli terhadap masalah kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar. Sebagian besar para lansia
yang berada di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda memiliki rentang usia
sekitar 60 tahun ke atas. Data-data yang didapat pada tahun 2014 jumlah keseluruhan lansia yang
tinggal di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda berjumlah 105 orang. Berdasarkan
jenis kelamin laki-laki berjumlah 43 orang dan perempuan berjumlah 62 orang. Jumlah pegawai yang ada di
UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda Pegawai Negara Sipil (PNS) berjumlah
37 orang, Tenaga PTT 3 Orang dan tenaga honorer berjumlah 17 orang.
5
Ada beberapa pelayanan di panti sosial meliputi : Bimbingan Fisik meliputi senam bersama.
senam kesehatan jantung di laksanakan pada hari Senin Rabu dan Sabtu. Bimbingan Keagamaan
meliputi sholat berjamaah untuk lansia dan melakukan pengajian bersama di hari Selasa, Kamis
dan Jumat. Bimbingan Sosial meliputi pengembangan kemampuan saling bertukar fikiran secara
harmonis dengan teman sebaya. Perlindungan Sosial Terhadap Lansia yaitu Perlindungan Sosial
Lansia Terlantar Dalam Panti yaitu seperti proses rehabilitasi kepada lansia sebelum ditempatkan
dipanti. Pemberdayaan Terhadap Kesejahteraan Sosial pada lanjut usia seperti Pelatihan
Keterampilan Lansia, seperti menjahit menyulam, kerajinan tangan utuk membuat tas dari limbah
plastik. Pelayanan Kesehatan Lansia meliputi pengecekan kesehatan jantung, dan pengecekan
kesehatan fisik dalam waktu dua minggu sekali yang dilakukan perawat dari RSJ Atma Husada
beserta dokter. Dan dokter dari Puskesmas Remaja. Penyediaan Kebutuhan Dasar Lansia meliputi
pola makan 3 kali dalam satu hari, mengetahui ahli gizi / atau dokter untuk jangka waktu setiap 1
minggu. serta 15 ruangan wisma lansia dan disertai dengan fasilitas sesuai prosedur dalam
kebutuhan dasar yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha “Nirwana Puri Samarinda”.
B. Tujuan kegiatan
1. Tujuan Umum
Dalam program Praktik lapangan keperawatan Gerontik di harapkan mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperwatan Gerontik pada lansia sesuai konsep dan teori keperawatan
gerontik.
2. Tujuan Khusus
Dalam program praktik lapangan keperawatan gerontik di harapkan mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi data yang diperlukan
b. Mengumpulkan data dengan menggunkan metode/ strategi yang sesuai
c. Menganalisa data yang diperlukan
d. Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
e. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan berdasarkan kriteria
tertentu
f. Melaksanakn rencana keperawatan
g. Melakukan evaluasi keperawatan.
C. Manfaat kegiatan
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep keperawatan gerontik serta mampu
mengaplikasikan asuhan keperawatan gerontik dengan baik dan benar.
2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
6
Sebagai masukan atau penambahan perpustakaaan yang dapat di jadikan bahan bacaan untuk
semua mahasiswa ITKES WIYATA HUSADA
3. Bagi Instansi Layanan Kesehatan
Membantu fungsi puskesmas,klinik setempat dalam pencegahan dalam pencegahan gangguan
yang ada pada lansia.
4. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan masyarakat dalam tindakan memaknai kehidupan lansia terkait cara
mencegah gangguan penuaan secara dini.
7
BAB II
PENGKAJIAN GERONTIK DI PANTI
B. Karakteristik Individu
1. Identitas Diri Klien
- Nama : TN. A
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : Middle (45-59); Eldery (60- Old (79-90); Very Old
84); (>90)
- Status perkawinan : Menikah; Tidak Menikah; Janda; Duda
8
- Diagnosis Medis (bila ada):
3. Aktivitas Rekreasi
a. Hobi : Sepak bola
b. Bepergian/ wisata :-
c. Keanggotaan Organisasi :-
b. Cairan
1) Frekuensi minum : jarang minum
2) Jenis minuman : Air Mineral, Teh
3) Minuman yang tidak disukai :-
4) Pantangan minuman :-
5) Keluhan yang berhubungan dengan minum :-
c. Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi dan waktu : 2x sehari
2) Kebiasaan BAK pada malam hari : Iya
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAK :-
9
b. BAB
1) Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari
2) Konsistensi : lembab, padat
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAB :-
4) Pengalaman memakai laxatif/ pencahar :-
D. Personal Hiegene
a. Mandi
- Frekuensi dan waktu mandi : 3x seminggu
- Pemakaian sabun (ya/tidak) : Iya
b. Oral Hiegene
- Frekuensi dan waktu gosok gigi : 1x sehari
- Menggunakan pasta gigi : Iya
c. Cuci rambut
- Frekuensi : 1x sehari
- Penggunaan shampo (ya/tidak) : Iya
d. Kuku dan tangan
- Frekuensi gunting kuku : 1x dalam 2 minggu
- Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : kadang-kadang
J. Status Kesehatan
a. Status kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : sakit pinggang
b. Gejala yang dirasakan : Sakit seperti ditusuk
c. Faktor pencetus : usia,pola makan,kurang olahraga
11
f. Telinga : Pendengaran kadang tidak terlalu mendengar
g. Mulut, gigi dan bibir : Mulut (-), dan bibir kering,gigi mulai hilang
h. Dada : normal
i. Abdomen : simetris
j. Kulit : Mulai keriput
k. Ekstremitas atas : normal
l. Ekstremitas bawah : normal
Santosius
12
Resume :
.............................................................................................................................................................
O. Analisa Data
4. Data Subjektif :
- Ny.A mengatakan saat ini
masih minum obat nyeri.
- Ny. A mengatakan lagi
banyak pikiran.
- Ny.A mengatakan makan Gaya Hidup
makanan yang disediakan
pihak panti.
Data Objektif :
- Tekanan darah ketiga 130/80
mmHG.
P. Diagnosa Keperawatan
1. Kurangnya pengetahuan
2. Nyeri kronis
3. Isolasi sosial
13
Q. RENCANA KEPERAWATAN
14
di rumah, cuaca tidak menentu. b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat.
d) Ketidakadekuatan pemahaman c) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk Keterangan :
(sekunder akibat defisit meningkatkan perilaku hidup bersih dan 1. Menurun
kognitif, kecemasan, gangguan sehta. 2. Cukup menurun
penglihatan/pendengaran, 3. Sedang
kelelahan, kurang motivasi) 4. Cukup meningkat
Gejala & tanda mayor 5. Meningkat
Subjektif :
a) Menolak mengikuti anjuran. Tingkat Pengetahuan
Objektif : Definisi : Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan
a) Perilaku tidak mengikuti dengan topik tertentu.
program perawatan/pengobatan. Kriteria Hasil :
b) Perilaku tidak menjalankan 1. Perilaku sesuai anjuran
anjuran. 2. Verbalisasi minat dalam belajar
Gejala & tanda minor 3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
Objektif ; suatu topik.
a) Tampak tanda/gejala 4. Kemampuan menggambarkan pengalaman
penyakit/masalah kesehatan sebelumnya yang sesuai dengan topik.
masih ada atau meningka. 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan.
Kondisi klinis terkait : 6. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi.
Masalah kesehatan yang 7. Persepsi yang keliru terhadap masalah
membutuhkan perubahan pola 8. Menjalankan pemeriksa yang tidak tepat.
hidup.
2. Nyeri kronis Manajemen nyeri Kontrol nyeri
15
Definisi :
Definisi : Definisi :
Pengalaman sensori atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman Tindakan untuk meredakan pengalam sensorik atau
jaringan aktual atau fungsional,
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
dengan onset mendadak atau lambat
dan berintensitas ringan hingga kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset jaringan
berat dan konstan, yang berlangsung
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
lebih dari 3 bulan.
hingga berat dan konstan. - kemampuan mengenali onset nyeri
Penyebab
- melaporkan nyeri terkontrol
a. Peningkatan indeks
masa tubuh Tindakan - kemampuan mengenali penyebab nyeri
b. Penekanan saraf
- Identidikasi skala nyeri
Gejala dan tanda mayor - Indentifikasi faktor yang Status kenyamanan
- Ngeluh nyeri
memperberat dan memperingan
- Gelisah
- Tidak mampu nyeri Definisi:
menuntaskan
- Identifikasi Keseluruhan rasa nyaman dan aman secara fisik,
aktifitas
lokasi,karakteristik,durasi,frekue psikologis,spiritual,sosial budaya dan lingkungan.
nsi,kualitas,intensitas nyeri
Edukasi - Gelisah
- Jelaskan strategi meredakan nyeri - Keluhan sulit tidur
- Jelaskan penyebab,periode dan - Pola hidup
pemicu nyeri - Pola tidur
- Anjurkan monitor nyeri secara - Suhu ruangan
mandiri - Dukungan sosial dari teman rileks
3 Isolasi sosial Bina hubungan saling percaya Klien dapat menyebutkan penyebab tanda dan gejala
16
- Beri salam setiap berinraksi isolasi sosial
- Perkenalkan nama dan panggil nama kesukaan - Tanyakan orang yang paling dekat dengan klien di
klien rumah atau di ruangan sekarang tempat klien tinggal
- tunjukan sifat jujur dan menepati janji setiap - Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
kali berintraksi - Tanyakan orang yang tidak dekat dengan klien di
- tanyakan masalah yang di hadapi klien tempat tinggal sekarang
- dengarkan dengan penuh perhatian - Apa yang membuat klien tidak bias dekat dengan orang
tersebut
- Upaya apa yang sudah dilakukan klien untuk dekat
dengan orang tersebut
Diskusi dengan klien
- Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan orang lain.
- Diskusikan bersama tentang manfaat berhubungan
sosial dan kerugian menarik diri
- Beri motivasi dan bantu klien untuk berkomunikasi,
bersosialisasi dengan perawat, klien lain, kelompok.
- berikan selalu pujian terhadap kemampuan klien
mengukapkan perasaannya
17
Catatan Perkembangan
18
R. Masalah Kesehatan Kronis
Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan
Selalu Sering Jarang T. Pernah
No klien dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan
(3) (2) (1) (0)
dengan fungsi-fungsi
A Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan Kabur
2. Mata Berair
3. Nyeri pada mata
B Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
C Fungsi Paru (Pernapasan)
1. Batuk lama disertai keringat malam
2. Sesak napas
3. Berdahak/ sputum
D Fungsi jantung
4. Jantung berdebar-debar
5. Cepat lelah
6. Nyeri dada
E Fungsi Pencernaan
7. Mual/ muntah
F 8. Nyeri ulu hati
9. Makan dan minum banyak (berlebihan)
10. Perubahan kebiasaan BAB (mencret atau
sembelit)
G Fungsi Pergerakan
11. Nyeri kaki saat berjalan
12. Neri pinggang atau tulang belakang
13. Nyeri persendian/ bengkak
H Fungsi persarafan
14. Lumpuh/ kelemahan pada kaki atau tangan
15. Kehilangan rasa
16. Gemetar/ tremor
17. Nyeri/ pegal pada daerah tengkuk
I Fungsi Saluran perkemihan
18. BAK banyak
19. Sering BAK pada malam hari
20. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air
Kemih
Jumlah 2 5 20
Analisis Hasil :
Skor : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor : ≥ 51 : Masalah kesehatan kronis berat
19
S. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan daya orientasi
Analisis Hasil:
Skor Benar : 8-10 : Tidak ada gangguan
Skor Benar : 0-7 : Ada gangguan
20
T. Status Fungsional
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untik
melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
(nilai 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, dan
1
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengenakannya 1
3 Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut,
1
mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan daerah bokong) 1
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 1
7 BAK di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah
1
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan tanpa alat
1
bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut 1
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan tempat tidur,
1
mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga 1
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang sendiri) 1
14 Menggunakan sarana transportasi umum untuk bepergian 1
15 Menyiapkan obat atau minum obat sesuai dengan aturan (takaran
1
obat dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga
dalam hal penggunaan uang, aktivitas sosial yang dilakukan 1
dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, sosial,
1
rekreasi, olah raga, dan menyalurkan hobi)
Jumlah poin mandiri 17
Analisis Hasil :
Nilai : 13-17 : Mandiri
21
U. Status Psikologis (Skala Depresi Geriatik Yesavage, 1983)
Analisis Hasil:
22
V. Pengkajian Status Sosial
Dukungan Keluarga pada lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR keluarga. Penilaian : jika
pertanyaan yang dijawab selalu ( poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir tidak pernah (poin 0)
APGAR Keluarga
Analisis Hasil :
Nilai < 3 disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Nilai 4 – 6 disfungsi keluarga sedang
23
DOKUMENTASI
24
LAMPIRAN
25
BAB III
PENGKAJIAN GERONTIK DI RT 42 KEL. LOA BAHU
B. Karakteristik Individu
a. Identitas Diri Klien
- Nama : TN. T
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Umur : Middle (45-59); Eldery (60- Old (79-90); Very Old
74); (>90)
- Status perkawinan : Menikah; Tidak Menikah; Janda; Duda
26
- Diagnosis Medis (bila ada): Maag
c. Aktivitas Rekreasi
d. Hobi : Baca Alquran
e. Bepergian/ wisata : jarang
f. Keanggotaan Organisasi :sering ikut oerganisasi
2. Cairan
a. Frekuensi minum : 6-8 kali
b. Jenis minuman : Air Mineral, The, kopi
c. Minuman yang tidak disukai : tidak ada
d. Pantangan minuman : tidak ada
e. Keluhan yang berhubungan dengan minum : tidak ada
3. Eliminasi
c. BAK
1) Frekuensi dan waktu :3-4x sehari
2) Kebiasaan BAK pada malam hari : iya
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAK :-
27
d. BAB
1) Frekuensi dan waktu : 1x dalam pagi hari
2) Konsistensi : lembab
3) Keluhan yang berhubungan dengan BAB :-
4) Pengalaman memakai laxatif/ pencahar :-
4. Personal Hiegene
5. Mandi
a. Frekuensi dan waktu mandi : 2x sehari pagi dan sore
b. Pemakaian sabun (ya/tidak) : Iya
6. Oral Hiegene
a. Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x sehari
b. Menggunakan pasta gigi : Iya
7. Cuci rambut
a. Frekuensi : setiap mandi
b. Penggunaan shampo (ya/tidak) : Iya
8. Kuku dan tangan
a. Frekuensi gunting kuku : 1x dalam 2 minggu
b. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : kadang-kadang
18. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik (Observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi dan palpasi)
a. Keadaan umum (TTV) : TD = 130/80
b. BB/ TB :-
c. Rambut :-
d. Leher :-
29
e. Mata : Penglihatan masih cukup baik
30
f. Telinga : Pendengaran cukup baik
g. Mulut, gigi dan bibir : Mulut (-), dan bibir kering
h. Dada :-
i. Abdomen :-
j. Kulit : Mulai keriput
k. Ekstremitas atas :-
l. Ekstremitas bawah :-
19. Hasil Pengkajian khusus (Format terlampir)
a. Masalah kesehatan kronis : Tidak ada
b. Fungsi Kognitif :-
c. Status Fungsional :-
d. Status Psikologis (skala Depresi) :-
e. Dukungan keluarga : istri, anak dan keluarga
20. Lingkungan Tempat Tinggal
a. Luas bangunan :-
b. Bentuk bangunan : Rumah; Petak; Asrama; Paviliun
c. Jenis bangunan : Permanen; Semi Permanen; Non Permanen
d. Atap bangunan : Genting; Seng; Ijuk; Kayu; Asbes
e. Dinding bangunan : Tembok; Kayu; Bambu;Lainnya (sebutkan)
f. Lantai bangunan : Semen; Tegel; Keramik; Tanah; Kayu; Lainnya (sebutkan)
g. Kebersihan dan kerapihan ruangan: Rapi & bersih
h. Penerangan : PLN
i. Sirkulasi udara : Baik
j. Keadaan kamar mandi dan WC : Bersih
k. Pembuangan air kotor : Got/Paret
l. Sumber air minum : PDAM
m. Pembuangan sampah : Di TPA
n. Sumber pencemaran : parit tersumbat di dekat rumah tempat tetangga
o. Penataan Halaman (kalau ada) :-
p. Privasi :-
q. Risiko Injuri :-
Pengkaji
Santosius
31
Resume :
.............................................................................................................................................................
.................................................
21. Analisa Data
32
N Standar Diagnosa Standar Intervensi RASION
o Keperawatan Indonesia Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Keperawatan Indonesia AL
Nutritional status; food & Managemen nutrisi
1. Ketidak
seimbangan fluid intake Intervensi
nutrisi kurang
Ketidak seimbangan 1. kaji nyeri secara komprehensif
dari
kebutuhan nutrisi dalam tubuh dapat sekitar lokasi, karakteristik, durasi,
tubuh
teratasi dengan frekuensi kualitas, intensitas dan factor
Indicator: penyebab
a). Pasien mampu memenuhi 2. Observasi respon nonverbal
kebutuhan nutrisi melalui oral menunjukan ketidak nyamanan
b). pasien mampu memenuhi terutama pada pasien yang tidak
kebutuhan cairan melalui oral mampu berkomunikasi secara efektif
c.) Pasien mampu Mandiri
mempertahan berat badan. 1. Gunakan komunikasi terapuetik untuk
mengetahui nyeri dan respon pasien
tehadap nyeri
2. tentukjan dampak nyeri yang dirasakan
pasien
3. kurangsi prepitasi terhadap nyeri
Penyuluhan
a. Ajarkan teknik relaksasi
b.
2. Nyeri kronis Manajemen nyeri Kontrol nyeri
Definisi :
33
Definisi : Mengidentifikasi dan Definisi :
Pengalaman sensori atau
mengelola pengalaman Tindakan untuk meredakan pengalam
emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan sensorik atau emosional yang sensorik atau emosional yang tidak
aktual atau fungsional,
berkaitan dengan kerusakan menyenangkan akibat kerusakan jaringan
dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas jaringan atau fungsional
ringan hingga berat dan
dengan onset mendadak atau - kemampuan mengenali
konstan, yang berlangsung
lebih dari 3 bulan. lambat dan berintensitas ringan onset nyeri
hingga berat dan konstan. - melaporkan nyeri terkontrol
Penyebab
c. Peningkatan - kemampuan mengenali
indeks masa
Tindakan penyebab nyeri
tubuh
d. Penekanan - Identidikasi
saraf
skala nyeri Status kenyamanan
Gejala dan tanda mayor - Indentifikasi
- Ngeluh nyeri
faktor yang Definisi:
- Gelisah
Tidak mampu menuntaskan memperberat Keseluruhan rasa nyaman dan aman secara
aktifitas dan fisik, psikologis,spiritual,sosial budaya dan
memperingan lingkungan.
nyeri - Gelisah
- Identifikasi - Keluhan sulit tidur
lokasi,karakteri - Pola hidup
stik,durasi,frek - Pola tidur
uensi,kualitas,i - Suhu ruangan
ntensitas nyeri - Dukungan sosial dari teman
Edukasi rileks
34
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
- Jelaskan
penyebab,perio
de dan pemicu
nyeri
Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
35
Catatan Perkembangan
36
1. Masalah Kesehatan Kronis
Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan
Selalu Sering Jarang T. Pernah
No klien dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan
(3) (2) (1) (0)
dengan fungsi-fungsi
A Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan Kabur
2. Mata Berair
3. Nyeri pada mata
B Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
C Fungsi Paru (Pernapasan)
1. Batuk lama disertai keringat malam
2. Sesak napas
3. Berdahak/ sputum
D Fungsi jantung
4. Jantung berdebar-debar
5. Cepat lelah
6. Nyeri dada
E Fungsi Pencernaan
7. Mual/ muntah
F 8. Nyeri ulu hati
9. Makan dan minum banyak (berlebihan)
10. Perubahan kebiasaan BAB (mencret atau
sembelit)
G Fungsi Pergerakan
11. Nyeri kaki saat berjalan
12. Neri pinggang atau tulang belakang
13. Nyeri persendian/ bengkak
H Fungsi persarafan
14. Lumpuh/ kelemahan pada kaki atau tangan
15. Kehilangan rasa
16. Gemetar/ tremor
17. Nyeri/ pegal pada daerah tengkuk
I Fungsi Saluran perkemihan
18. BAK banyak
19. Sering BAK pada malam hari
37
20. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air
kemih
Jumlah 5 22
Analisis Hasil :
Skor : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor : ≥ 51 : Masalah kesehatan kronis berat
38
2. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan daya orientasi
Analisis Hasil:
Skor Benar : 8-10 : Tidak ada gangguan
Skor Benar : 0-7 : Ada gangguan
39
3. Status Fungsional
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untik
melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
(nilai 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, dan
1
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengenakannya 1
3 Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut,
1
mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan daerah bokong) 1
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 1
7 BAK di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah
1
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan tanpa alat
1
bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut 1
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan tempat tidur,
1
mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga 1
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang sendiri) 1
14 Menggunakan sarana transportasi umum untuk bepergian 1
15 Menyiapkan obat atau minum obat sesuai dengan aturan (takaran
1
obat dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga
dalam hal penggunaan uang, aktivitas sosial yang dilakukan 1
dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, sosial,
1
rekreasi, olah raga, dan menyalurkan hobi)
Jumlah poin mandiri 17
Analisis Hasil :
Nilai : 13-17 : Mandiri
40
4. Status Psikologis (Skala Depresi Geriatik Yesavage, 1983)
Analisis Hasil:
41
5. Pengkajian Status Sosial
Dukungan Keluarga pada lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR keluarga.
Penilaian : jika pertanyaan yang dijawab selalu ( poin 2), kadang-kadang (poin 1),
hampir tidak pernah (poin 0)
APGAR Keluarga
Analisis Hasil :
Nilai < 3 disfungsi keluarga
yang sangat tinggi Nilai 4 – 6
disfungsi keluarga sedang
22
DOKUMENTASI
23
Penkes Keluarga Binaan. Di RT 42 Kelurahan.Lok Bahu
24