Anda di halaman 1dari 6

“Bed Penghitung Estimasi Blood Volume dan Cardiac Output Pada Pasien Pre

Operasi”
Nimas Fadilah R., Hj. Her Gumiwang Ariswati, Priyambada Cahya Nugraha

ABSTRAK

Alat Penghitung Estimasi Blood Volume (EBV) dan Cardiac Output (CO) merupakan alat yang
digunakan untuk menentukan perkiraan jumlah volume darah dalam tubuh manusia dan jumlah
volume darah ynag dipompa oleh jantung per menit. Perhitungan EBV memanfaatkan berat badan
yang dikalikan dengan standart volume darah berdasarkan usia pasien. Perhitungan CO
memanfaatkan detak jantung pasien per menit (heart rate) dan dikalikan dengan standart stroke
volume berdasarkan usia yang diperlakukan terhadap pasien sebelum menjalani operasi.
Untuk dapat melakukan pengukuran EBV dan CO pada pasien yang mengalami kesulitan
berdiri maka penulis mencoba untuk membuat modul bed pengukur EBV dan CO yang dapat
digunakan pasien dengan cara berbaring di atas ranjang. Menggunakan BPM finger untuk
menghitung nilai denyut jantung per menit. Menggunakan empat buah sensor load cell yang
diletakkan di kaki bed. Menggunakan HX711 sebagai penguat dan konversi data output loadcell.
Hasil data yang didapatkan diolah pada mikrokontroler Atmegs16 dan ditampilkan pada display
LCD 4x16.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan antara modul dan alat pembanding didapat nilai
error rata-rata sebesar 0.26% pada parameter berat badan dan 0,32% pada parameter BPM. Maka
dapat disimpulkan bahwa modul yang dibuat penulis sudah cukup baik.

Kata Kunci : Estimasi Blood Volume, Cardiac Output, Load cell, Finger Sensor, Berat Badan, BPM

PENDAHULUAN stroke volume berdasarkan usia yang


diperlakukan terhadap pasien sebelum
Latar Belakang Masalah menjalani operasi. Perhitungan CO digunakan
Alat penghitung Estimasi Blood Volume untuk melihat kekuatan jantung dalam
(EBV) dan Cardiac Output (CO) merupakan mengalirkan darah ke seluruh organ tubuh.
alat yang digunakan untuk menentukan Alat peghitung EBV dan CO ini hanya
perkiraan jumlah volume darah dalam tubuh dikhususkan untuk pasien yang mengalami
manusia dan jumlah volume darah yang lumpuh total dimana pasien tersebut tidak dapat
dipompa oleh jantung per menit. Untuk berdiri atau duduk. Proses pengukurannya
menentukan perkiraan jumlah volume darah dengan cara pasien dibaringkan diatas alat EBV
dalam tubuh manusia, perhitungan EBV dan CO.
memanfaatkaan berat badan dan dikalikan Berdasarkan hasil telaah pustaka, alat
dengan standart volume darah berdasarkan usia Penghitung EBV dan CO pernah dibuat oleh
pasien.[9] M. Tubagus W (2013), namun desain alat
Perhitungan EBV digunakan untuk tersebut masih menggunakan kursi. Alat
menentukan perkiraan jumlah volume darah tersebut apabila digunakan untuk pasien
pada pasien sebelum operasi. Apabila terjadi lumpuh total yang tidak bisa berdiri maupun
pendarahan selama operasi dokter dapat duduk, maka pada saat proses pengukuran
mengetahui berapa banyak volume darah menjadi kurang nyaman.
pasien yang hilang, sehingga dokter dengan Melihat kekurangan alat tersebut, agar
mudah untuk mengganti darah yang hilang pasien merasa nyaman pada saat proses
tersebut dengan cairan sesuai dosis. pengukuran, maka penulis ingin
Menurut informasi yang penulis dapat dari menyempurnakan alat penghitung EBV dan CO
dokter spesialis anastesi (Rahadi Hamsya, dengan memanfaatkan tempat tidur (bed).
2016) menjelaskan bahwa perhitungan CO Dari hasil identifikasi masalah tersebut
memanfaatkan detak jantung pasien per menit penulis ingin mengembangkan alat peghitung
(heart rate) dan dikalikan dengan standart EBV dan CO yang bernama “Bed Penghitung
Estimasi Blood Volume dan Cardiac Output tentang alat penunjang medis khususnya
Pada Pasien Pre Operasi”. penghitung EBV dan CO.

Batasan Masalah
1.1.1 Menggunakan load cell sebagai sensor Manfaat Praktis
berat pada tiap kaki bed (tempat tidur). Dengan dirancangnya alat ini, penulis
1.1.2 Menggunakan rentang pengukuran 0 berharap dapat membantu tenaga medis dalam
kg sampai 120 kg. pengukuran EBV dan CO pasien yang
1.1.3 Menggunakan finger sensor untuk mengalami kesulitan berdiri dan duduk.
perhitungan BPM
1.1.4 Penempatan finger sensor hanya pada METODOLOGI
jari telunjuk tangan
1.1.5 Menggunakan mikrokontroler Diagram Blok Sistem
ATMega16 sebagai pengolah data dan
kontrol sistem alat.
1.1.6 Menggunakan display LCD untuk
menampilkan hasil pengukuran.
1.1.7 Tidak membahas tentang Estimasi
Blood Loss (EBL).
1.1.8 Pengukuran dilakukan pada pasien usia
diatas 5 tahun hingga usia dewasa

Rumusan Masalah
“Dapatkah dibuat alat Bed Penghitung
Estimasi Blood Volume dan Cardiac Output
Pada Pasien Pre Operasi ?”

Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dibuatnya Bed Penghitung Estimasi Gambar Blok Diagram Sistem
Blood Volume dan Cardiac Output Pada
Pasien Pre Operasi.
Diagram Mekanis Alat
2. Tujuan Khusus
 Membuat rangkaian minimum sistem
mikrokontroler ATMega16.
 Membuat program untuk menjalankan
sistem.
 Membuat rangkaian untuk mendeteksi
BPM menggunakan finger sensor
 Membuat 1 rangkaian combinator HX711
yang digunakan untuk 4 buah sensor
loadcell Gambar Desain Mekanis Alat
 Membuat rangkaian untuk memfungsikan
LCD 4x16 sebagai display. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dan Analisa


Manfaat Penelitian
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
Manfaat Teoritis alat osiloskop untuk mengetahui bentuk
Penulis berharap hasil penelitian dapat gelombang output dari rangkaian sensor dan
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan penguat operasional. Selain itu tujuan dari
pengukuran dan pengujian ini adalah untuk Pengukuran Output Penguat 1
mengetahui ketepatan dari pembuatan project
dan memastikan apakah masing-masing
komponen pada rangkaian project bekerja
sesuai dengan fungsinya sesuai yang
direncanakan.

Langkah-langkah pengukuran dan pengujian


modul adalah sebagai berikut :
Pengukuran Output Filter 2
 Menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan
 Melakukan pengecekan terhadap
masing-masing jalur rangkaian pada
PCB tentang ketepatan komponen,
koneksi pin-pin pada IC.
 Melakukan pengukuran terhadap
masing-masing TP (Test Point) yang Pengukuran Output Penguat 2
dibutuhkan.
 Melakukan pengujian alat ke pasien.
 Membuat kesimpulan.

Hasil Pengukuran

Pengambilan data, semua responden adalah


pada saat aktivitas normal.
Pengukuran Output Combiner
Pengukuran Output Sensor
4

3
Nilai Tegangan (mV)

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Pengukuran Output filter 1 Berat (Kg)

Analisis
Analisa Data Pengukuran
Dari hasil pengukuran BPM dan berat
badan didapatkan hasil yang bervariasi. Banyak
faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran,
diantaranya:
a. Pasien tidak berada dalam kondisi diam dan
rileks saat pengukuran dilakukan.
b. Peletakan finger sensor pada jari kurang pas.
c. Keadaan kesehatan fisik pasien itu sendiri.

PEMBAHASAN
Rangkaian Keseluruhan dipengaruhi oleh kepekatan darah. Saat
+5v
jantung memompa maka darah akan
R1
1K
+5v

C1
100nF
SW1
Reset
C1
semakin pekat. Ketika terdapat denyutan
Y1 100nF
C2 C3
+5v
U1

maka resistansi photodioda besar

10
22p 11.052 22p
+5v 9 22 PC0 J1

VCC
RESET PC0/SCL 23 PC1 1
13 PC1/SDA 24 PC2 2
12 XTAL1 PC2/TCK 25 PC3 3
J2 XTAL2 PC3/TMS 26 PC4 4
2 PA0 40 PC4/TDO 27 PC5 D1 5
1 PA1 39 PA0/ADC0 PC5/TDI 28 PC6 6
PA2 38 PA1/ADC1 PC6/TOSC1 29 PC7 7
PA3 37 PA2/ADC2 PC7/TOSC2 8
PA3/ADC3

sehingga output tegangan yang


POWER SUPPLY PA4 36 14 PD0 9
PA5 35 PA4/ADC4 PD0/RXD 15 PD1 10
PA6 34 PA5/ADC5 PD1/TXD 16 PD2 11
PA7 33 PA6/ADC6 PD2/INT0 17 PD3 12
PA7/ADC7 PD3/INT1 18 PD4 13
PB0 1 PD4/OC1B 19 PD5 R2 14
J4 PB1 2 PB0/T0/SCK PD5/OC1A 20 PD6 15
PB2 3 PB1/T1 PD6/ICP1 21 PD7 16
PA0 1 PB3 4 PB2/AIN0/INT2 PD7/OC2
PA1 2 J6PROGRAMMER 5 PB3/AIN1/OC0 +5v 220
PA2 3 6 PB4/SS LCD
5 PB5/MOSI

dihasilkan menjadi besar pula


PA3 4 7 30
PA4 5 4 8 PB6/MISO AVCC 32

GND
PA5 6 3 PB7/SCK AREF 31 S1
PA6 7 2 AGND PD0 HX711
PA7 8 1 2 PB0

11
TARE 1 PB1
CON8
S2
PD1
J9
SET EBV BPM
PB0 PA1

dibandingkan saat kondisi tidak terdapat


1 2
PB1 2 S3 1
PB2 3 PD2
PB3 4
SET CO
J5
CON4
PD0 1 PD3
PD1 2
PD2 3 ENTER1
PD3 4
PD4

denyutan dari jantung sehingga keluar


5
PD5 6
PD6 7

CON7

sinyal AC. Kemudian sinyal tersebut


C1

10uF Q1
(2.7-5.5V)
MCU VDD masuk pada rangkaian blok DC dimana
3

RBWGY
E+ E- A- A+ 1 1 VSUP DVDD 16
0 2 BASE RATE 15
3 AVDD X1 14
E+ 1 (2.6-5.2V) 4 VFB X0 13

berfungsi untuk menekan tegangan DC


2

E- 2 5 AGND DOUT 12
1
2
3
4
5

S+ 3 6 VBG PD_SCK 11 0 0
S+ 4 C2 R1 7 INNA INNB 10
10uF 8 INPA INPB 9

HX711

0 0
R2
0 0
pada ground.
J5 J6 J7 J8
3
2
1

UPPER LEFT
3
2
1

UPPER RIGHT
3
2
1

LOWER LEFT
3
2
1

LOWER RIGHT
R3 100
C3
0,1uF
Sinyal masuk pada IC LM358 sinyal
C4

tersebut dikuatkan menggunakan


0,1uF
R4 100

R2 680K
R1 680K
penguatan non inverting dengan
R3 C1 R4 C2

VCC VCC 6K8 100nF 6K8 100nF

U1A
penguatan 101 kali dengan rumus :
U1B
4

LM358 J5
4

R5 R6 LM358 2 -
P1 6 - C3 1 1
5 6K8 1m C4 7 3 + 2
9 5 +
4

𝑅𝑓
8 1uF R7 CON2
8

3 1uF
8

7 R8 R9 220
2 68K 68K VCC

𝐺 =1+ ( )
1
2

6 VCC
1
D1

CONNECTOR DB9 LED J1

TP BPM 𝑅𝑖𝑛
J2 J3 J4
2 2 2
1 1 1

TP1 TP2 T3

680𝑘
=1+( )
6,8𝑘
Dari 4 sensor load cell dijadikan
menjadi 1 rangkaian pengganti load cell = 101 𝑋
dengan menggunakan combiner. Setelah
dan akan difilter menggunakan low pass
itu akan dioutputkan pada HX711 untuk
filter dengan cut off sebagai berikut :
penguatan dan pengolahan data.
Kemudian data yang diperoleh akan di
proses pada mikrokontroller yang 1
𝐹𝑐 = ( )
selanjutnya akan ditampilkan pada 2𝜋 . 𝑅𝑓 . 𝐶𝑓
display.
1
Rangkaian pengkondisi sinyal = ( )
2(3.14) . 68000 .2,2𝑢𝐹
menggunakan supply 5 volt. Saat
= 1,6𝐻𝑧
pendeteksian denyut jantung infrared
sebagai sumber cahaya yang dipancarkan Kemudian sinyal masuk pada
ke jari dan cahaya tersebut akan rangkaian penguatan kedua dimana
dipantulkan dan diterima oleh sinyal masuk pada filter aktif terlebih
photodioda. Cahaya yang diterima akan dahulu kemudian dikuatkan lagi sebesar
101 kali.dan difilter seperti blok 1. Latief Azis (2005). Hot Topics In
sebelumnya. Pediatrics. Kuliah Renjatan
Hipovolemi Pada Anak. RSU Dr.
Setelah didapat nilai berat badan dan Soetomo. Surabaya.
BPM maka dapat dihitung nilai EBV dan 2. Ahmad Nawawi Harahap (2010).
Sistem Pengukuran Detak Jantung
CO yang masing-masing nilai dihitung
Manusia Menggunakan Media Online
dengan faktor pengali sesuai usia yang Dengan Jaringan Wi-Fi Berbasis PC.
dibutuhkan. Skripsi FMIPA USU. Medan.
3. Angga Irsyad Pradita, 2016.
Kelemahan atau Kekurangan Sistem : Monitoring Baby Incubator Via
Wireless Dilengkapi Nursecall (BPM,
1. Semakin besar berat badan maka pembacaan Suhu Skin Dan Indikator Bayi
nilai sensor semakin kurang linier. Ngompol). Laporan Tugas Akhir
2. Posisi jari pada finger sensor harus benar- Jurusan Teknik Elektromedik
benar tepat. Politeknik Kesehatan Kemenkes
3. Nilai BPM yang terkadang masih kurang Surabaya.
sesuai dengan pembanding. 4. Dudung (2014). Pengertian jantung
dan fungsinya pada manusia.
PENUTUP http://www.dosenpendidikan.com/pen
gertian-jantung-dan-fungsinya-pada-
Kesimpulan
manusia/ Diakses pada 3 desember
Secara menyeluruh pada project ini dapat 2016 pukul 19.10 WIB.
disimpulkan bahwa : 5. Ery Leksana (2011). Pengelolaan
Heodinamik. Volume 38 Nomor 7
1. Dapat dibuat alat bed penghitung Tahun 2011. Bagian Anestesi dan
estimasi blood volume dan cardiac Terapi Intensif RSUP dr. Kariadi.
output yang digunakan untuk pasien
Semarang.
sebelum melakukan operasi
2. Dapat dibuat alat bed penghitung 6. Hamdan Heriryanto (2014). Sistem
estimasi blood volume dan cardiac Pengukuran Denyut Jantung Berbasis
output dengan menggunakan finger Mikrokontroller Atmega 8535. Skripsi
sensor, load cell, dan modul HX711 Universitas Hasanuddin. Makasar.
3. Nilai eror maksimal terbesar pada 7. Jake (2014). Principle of Operation.
pengukuran BPM sebesar 0,6% https://hackaday.io/project/1026-
4. Nilai eror maksimal terbesar pada
pengukuran berat badan sebesar 1,3% lifeguard-a-e-autodialler. Diakses pada
2 Desember 2016 pukul 15.45 WIB.
SARAN 8. Muhammad Rinaldi Sufri (2010).
Transfusi.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat http://calvariatmc.blogspot.co.id/2010/
dipertimbangkan untuk penyempurnaan project 12/transfusi.html. Diakses pada 2
lebih lanjut. November 2016 Pukul 20.00 WIB.
9. M. Tubagus W, 2013. Kursi
1. Pengembangan program system
Penghitung EBV dan CO Pada Pasien
penyimpanan data
Pre Op Berdasarkan Berat Badan dan
2. Alat dibuat secara portable
BPM Menggunakan Finger Sensor.
menggunakan baterai
Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik
DAFTAR PUSTAKA Elektromedik Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
10. Nuril Maghfiroh, 2016. Portable Bed http://fisikaveritas.blogspot.co.id/2014
Scale Berbasis Mikrokontroller /01/aplikasi-jembatan-wheatstone-
Atmega16. Laporan Tugas Akhir pada.html
Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya.
11. --- (2014). Aplikasi Jembatan
Wheatstone pada Sensor Resistif.

Anda mungkin juga menyukai