Laporan Tahun 2020
Laporan Tahun 2020
PUSKESMAS SURALAGA
ALAMAT : JALAN JURUSAN SURALAGA - TUMBUH MULIA KECAMATAN
SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR KP. 83651
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya bagi
kami di dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga Tahun 2020”.
Laporan Tahunan ini berisi gambaran kegiatan Puskesmas Suralaga Selama 1 tahun berjalan untuk
dijadikan bahan evaluasi.
Segala kegiatan ini tentunya tidak akan berhasil baik tanpa kesatuan tekad dan semangat
tinggi dari seluruh tenaga yang ada di Puskesmas Suralaga. Demi perbaikan dan keberhasilan yang
lebih baik, kami mengharapkan kritik, saran serta bantuan materi dan inmateri bagi Puskesmas
Suralaga Suralaga.
Semoga Allah SWT selalu menganugerahkan kekuatan iman dan taqwa kepada kita di
dalam melaksanakan tugas mulia ini. Amin.
Nip. 197305311992031002
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
C. Sistematika Penyajian................................................................................................................3
A. Kondisi Geografis......................................................................................................................5
B. Kondisi Demografi....................................................................................................................6
B. KEGIATAN PUSKESMAS....................................................................................................26
BAB V PENUTUP.............................................................................................................................55
A. Kesimpulan..............................................................................................................................55
B. Saran........................................................................................................................................55
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan nasional pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang sehat
dan sejahtera, yang ditandai oleh penduduknya yang telah membudayakan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu,
hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga kelompok dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui penyelenggaraan upaya
kesehatan perorangan dan masyarakat yang bermutu dan terjangkau, penyediaan
sarana dan perbekalan yang memadai, peningkatan promosi dan pemberdayaan
masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kualitas lingkungan serta pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular dengan perhatian pada penduduk
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Kebijakan
pembangunan kesehatan periode lima tahun kedepan (2019-2023) diarahkan pada
tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama bagi
kelompok menengah kebawah dengan sasaran peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
Pusat kesehatan masyarakat selanjutnya disebut Puskesmas adalah organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok. Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Menurut
kemenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas merupakan unit Pelayanan
teknis Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sebagai unit pelayanan teknis (UPT)
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, secara operasional Puskesmas Suralaga
memberikan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan melalui penyelenggaraan upaya
kesehatan perorangan (UKP) dan Upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang bermutu
dan terjangkau.
1
Pada era ini tuntutan publik terhadap layanan kesehatan yang memuaskan atau
“Service Exelent” menjadi semakin tinggi. Tidak terkecuali di Fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP) salah satunya Puskesmas. Maka dari itu setiap unit layanan
yang ada di Puskesmas haruslah dikelola dengan baik dan diarahkan menuju service
exelent. Termasuk pada UKM dan UKP di Puskesmas. Sehingga pemanfaatan seluruh
layanan yang ada di Puskesmas oleh masyarakat meningkat. Baik di Puskesmas, dan
setiap unit dibawahnya yaitu Pustu, Polindes, dan Posyandu.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional pembangunan kesehatan keberadaan
Puskesmas yang merata dan terjangkau mutlak diperlukan. Oleh karena itu
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam hal ini terus membangun dan
menambah keberadaan puskesmas sehingga akan tercapai rasio ideal dengan jumlah
penduduk yang ada. Salah satu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lombok
Timur adalah Puskesmas Suralaga, Kecamatan Suralaga.
Maka dalam upaya mengamati sejauh mana Puskesmas mampu menggerakkan
semua umber daya yang ada untuk menghasilkan capaian program yang diharapkan,
untuk itu harus dibuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam rentang waktu 1 Tahun
dalam bentuk Laporan Tahunan Puskesmas. Berdasarkan Laporan Tahunan tersebut
Program Puskesmas dapat di evaluasi sehigga diketahui berbagai hambatan, peluang
dan kekuatan atau yang muncul dari pelaksanaaan berbagai kegiatan dalam rentang
waktu 1 Tahun. Hal ini juga digunakan untuk melakukan perencanaan program di
tahun berikutnya.
Dengan latar belakang tersebut, Puskesmas Suralaga menyusun laporan tahun
2020 ini, yang memuat hasil pencapaian program selama tahun 2020 berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang telah di rencanakan di awal tahun.
2
1. Memberikan gambaran umum tentang wilayah kerja Puskesmas Suralaga dan
hasil pelaksanaan kegiatan program UKM dan UKP yang telah di laksanakan
di Puskesmas Suralaga.
2. Mengetahui permasalahan dan hambatan dalam pelaksaan kegiatan program
kesehatan di Puskesmas Suralaga;
3. Bahan evaluasi keberhasilan setiap program selama tahun 2020, sejauh mana
kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan.
4. Sebagai bahan perencanaan kegiatan tahun 2021.
5. Sebagai bahan penilaiana kinerja program dan kinerja petugas Puskesmas
Suralaga.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan diterbitkannya Laporan
Tahunan Puskesmas Suralaga, serta menyajikan sistematika penyajian yang
diuraikan secara ringkas.
BAB II Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskemas
Suralaga yang meliputi kondisi geografis, kondisi demografi, kedudukan
struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi puskesmas, kondisi sumber daya
kesehatan, kondisi sarana dan prasarana, serta kondisi sumber pembiayaan.
BAB III Visi, Misi, dan Kegiatan Puskesmas
Bab ini berisi visi dan misi, serta kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Suralaga.
BAB IV Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas, Masalah dan Upaya Pemecahan
Masalah
Bab ini berisi uraian pelaksanaan kegiatan di Puskesmas yang meliputi
pencapaian kegiatan program, permasalahan, serta upaya dalam pemecahan
masalah.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dimana disajikan hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga Tahun
3
2020, serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembanguan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Suralaga.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Geografis
1. Batas Wilayah.
Puskesmas Suralaga terletak di Wilayah Kecamatan Suralaga, Kabupaten
Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang terdiri dari 6 (Enam) desa
dan 29 dusun. Dan secara administratif wilayah Puskesmas Suralaga memiliki
batas wilayah sebagai berikut:
5
B. Kondisi Demografi
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk menurut jenis klamin di Wilayah Puskesmas Suralaga
Tahun 2020
Dengan luas wilayah 11,49 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 31.276
maka kepadatan penduduk adalah seperti tabel di bawah ini.
6
Luas
Jumlah Penduduk Kepadatan
Desa wilayah
(jiwa) (Jiwa/Km2)
(Km2)
Desa Anjani 1,63 km2 11.019 6.760
Desa Gapuk 3,71 km2 1.573 424
Desa bintang rinjani 1,95 km2 1.617 829
Desa Suralaga 0,40 km2 9.060 22.650
Desa Tumbuh Mulia 0,80 km2 2.600 3.250
Desa Bagek Payung 3,00 km2 3.979 1.326
11,49 km2 31.276 2.722
Sumber : Suralaga Dalam Angka, BPS, 2020
7
Jiwa Napza :
Remasila:
UKGM :
Kestrad :
PJ UKP Kefarmasian dan Laboratorium :
Pemeriksaan Uumum :
Rawat Inap :
UGD :
Kefarmasian :
Laboratorium :
Persalinan :
Poli Gigi :
PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas :
Pol. Bintang Rinjani
Pol. Anjani
Pol. Tumbuh Mulia
Pol. Suralaga
Pol. Gapuk
Pol. Bagik Payung
Pustu. Bagik Payung.
Pustu Anjani
Pustu Suralaga
Jejaring Fasyankes :
PJ Bangunan Sarana dan Pralatan :
PJ Mutu :
Mutu Admin :
Mutu UKP :
Mutu UKM :
Audit Internal :
PJ PPS :
PJ Keselamatan Pasien
8
2. STRUKTUR ORGANISASI
9
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SURALAGA TAHUN 2020
10
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
a. Kepala Puskesmas
Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Puskesmas adalah Orang yang bertanggung
jawab penuh memimpin, mengawasi serta mengkoordinir seluruh kegiatan
Puskesmas.atas segala bentuk palayanan yang dilakukan di Puskesmas
Suralaga.
Tugas Pokok Dan Fungsi Kasubag Tata Usaha adalah memiliki tanggung jawab
untuk membantu kepala Puskesmas dalam mengelola, Melaksanakan analisis
kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan dan beberapa kegiatan
diantaranya seperti :
11
d. Penanggung Jawab UKM Pengembangan
12
f. Penanggung Jawab jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaraign
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Keliling
Puskesmas Pembantu
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Bidan Desa
Target Realisasi %
1. Pelayanan kesehatan pada Usia Produktif; 620 656 105,81
13
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi; 1 1 100
Tahun 2020
Indikator Satuan
Target Realisasi %
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga 90% 620 656 105,81
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
95% 620 656 105,81
4. Cakupan pelayanan Ibu Nifas
100% 93 55 59,14
5. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
100% 600 750 125
6. Cakupan kunjungan bayi
100% 6 6 100
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 97.69% 93,6 % 94,75
8. Cakupan pelayanan anak balita
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6- % 100 100 100
24 bulan keluarga miskin
100% 1 1 100
10. Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan
100% 670 670 100
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 4.112 3387 105,60
12. Cakupan peserta KB Aktif
Per
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <
100.000
15 tahun
14
% 1088 1088 100
e. Penemuan Penderita Diare
% 6 6 100
14. Cakupan Desa Siaga Aktif
15
Pada tahun 2020 jumlah kasus kematian Balita (1-5 tahun) di
puskesmas Suralaga yang ditemukan sebanyak 0 kasus sehingga secara
keseluruhan belum ada kematian bayi dan balita.
16
2. Balita dengan Pneumonia Ditangani
Peneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau napas
sesak. Sedangkan cakupan Balita dengan pneumonia yang ditangani adalah
cakupan penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia pada Balita yang
mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke RS di satu
wilayah pada kurun waktu tertentu.
4. Diare Ditangani
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuatif namun penyakit ini
masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan
kematian.
Penderita diare yang ditangani yaitu jumlah penderita yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader disuatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun Jumlah kasus ditemukan dan ditangani di wilayah Puskesmas Suralaga
sebanyak 1088 kasus ( 100 %) sasaran kasus diare sudah ditangani.
17
hemokonsentrasi ( peningkatan hematokri t≥ 20% ). Sedangkan Angka Kesakitan
DBD adalah jumlah kasus DBD yang ditemukan pada suatu wilayah dibandingkan
dengan jumlah penduduk pada tempat dan waktu yang sama. Sampai saat ini
jumlah kasus DBD yang di temukan di wilayah puskesmas Suralaga sebanyak 5
kasus dan sudah 100 % di tangani.
Beberapa PTM yang dialami oleh sebagain besar masyarakat antara lain
hypertensi, stroke, diabetes melitus, penyakit jantung obstruksi kronis, dan
rhematoid arthritis. Pada lansia penyakit hypertensi masih menjadi masalah utama
yang dialami. Dari hasil pemeriksaan selama 1 Tahun di dapatkan ada 347 kasus
lansia dengan hypertensi, 179 kasus Diabetes Mellitus .
C. STATUS GIZI
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan individual, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam
kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu
hamil dan ibu menyusui.
Berat Badan Lahir Rendah ( < 2.500 gram ) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 (dua) kategori, yaitu BBLR karena prematur ( usia kandungan
< 37 minggu ) atau BBLR karena Intra Uterine Retardation (IUGR) yaitu bayi yang
lahir cukup bulan tetapi berat badan nya kurang.
18
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada balita
adalah dengan metode anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan
menurut Umur ( BB / U ) atau Berat Badan terhadap Tinggi Badan ( BB / TB ).
Kategori yang digunakan adalah : Gizi Lebih ( Z – score > + 2SD ; Gizi Baik ( Z –
score – 2 SD sampai + 2SD ; Gizi Kurang ( Z - score < -2 SD sampai - 3SD dan
Gizi Buruk ( Z - score < -3 SD). Dari hasil bulan penimbangan yang dilakukan pada
bulan Desember menunjukkan 0,4 % Balita dengan gizi buruk, 13,2% dengan gizi
kurang dan 86,4% gizi baik.
1. Kepala Puskesmas 1 1 0 0 0
3. Dokter Umum 2 1 1 0 0
4. Dokter gigi 0 0 0 0 0
5. Perawat 19 7 12 0 0
6. Perawat gigi 3 1 2 0 0
7. Bidan 51 12 39 0 0
8. Kesehatan Masyarakat 2 2 0 0
9. Kesehatan Lingkungan 1 1 0 0 0
10. Gizi 4 2 2 0 0
11. Laboratorium 1 1 0 0
12. Kefarmasian 5 5 0 0
13. Administrasi 15 15 0 0
14. Sopir 3 3 0 0
15. Sekurity 1 1 0 0
Jumlah 112 26 85 0 00
19
E. Kondisi Sarana Dan Prasarana
A. SARANA KESEHATAN
Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya maka Puskesmas
Suralaga didukung oleh sarana prasarana berupa :
1. Puskesmas Induk : 1 buah
2. Puskesmas Pembantu : 3 buah
3. Poskesdes/Polindes : 6 buah
4. Puskesmas keliling : 2 buah
5. Sepeda Motor : 4 buah.
6. Posyandu Balita :40 buah.
7. Posyandu Lansia : 10 buah
8. Posbindu : 10 buah
B. KETENAGAAN
Untuk mendukung kelancaran kegiatan pelayanan di Puskesmas Suralaga dan jaringannya
didukung oleh 112 tenaga yang terdiri dari Kepala Puskesmas, KaSubbag TU, Dokter,, Perawat,
Bidan, Apoteker, Nutrisionis, Sanitarian, Analis, Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi , dan
Administrasi.
Tabel 2.4. Perbandingan Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di
Wilayah Puskesmas SuralagaTahun 2020
Rasio %
20
C. Kebutuhan Pegawai
Tabel 3.1. Daftar Jenis Pendidikan dan Jumlah Kebutuhan Pegawai di Puskesmas Suralaga
Tahun 2020
1 Dokter Umum 5
2 Perawat 35
dr. Gigi 2
4 Kesehatan Lingkungan 4
5 Gizi 3
6 Laboratorium 3
7 Kefarmasian 2
F. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Untuk melaksanakan kegiatan opersional sehari-hari di Puskesmas Suralaga berasal dari
Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan Non Fisik berupa Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Puskesmas Suralaga , yang
masih diambikan l dari 40% anggaran Puskesmas Kerongkong sebagai induknya.
21
KEGIATAN ADMINISTRATIF
A. TATA USAHA
1. Kepegawaian
2. Pengiriman laporan secara periodik dengan menggunakan format yang terdiri dari :
a. Laporan Bulanan Meliputi:
- Format LB1 (Format Data Kesakitan)
- Format LB2 (Data Laporan Penggunaan dan Lembar Permintaan Obat)
22
- Format LB3 (data GIZI, KIA, KB, Imunisasi dan P2P)
- Format LB4 (Data Kegiatan Puskesmas)
Untuk laporan bulanan ini dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
23
Tabel 2.4. RINCIAN JUMLAH PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BERDASARKAN
ALOKASI ANGGARAN PADA TAHUN 2020
24
BAB III
VISI, MISI, DAN KEGIATAN PUSKESMAS
A. VISI DAN MISI
Visi Puskesmas Suralaga adalah “Suralaga Sehat untuk semua demi tercapainya
kecamatan sehat menuju kabupaten sehat ”
Untuk mewujudkan visi tersebut maka Puskesmas Suralaga memiliki misi-misi
antara lain :
1. Menyelenggarakan Peningkatan dan pemerataan Pelayanan kesehatan dasar
perorangan .
2. Menyelenggarakan Pembinaan dan pengendalian Kesehatan.
3. Menyelenggarakan Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan,
4. Menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas yang bermutu.
5. Menyelenggarakan Advokasi dalam mewujudkan Lingkungan Sehat melalui
pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas Suralaga memiliki motto “KEREN” (Komitmen , Empati,
Responsif, Efektip dan Naratif ).
B. KEGIATAN PUSKESMAS
Kegiatan Puskesmas Mengacu pada Standar pelayanan minimal bidang Kesehatan
yang di sebut ( SPM merupakan ketentuan Jenis dan Mutu Pealyanan Dasar yang
wajib di laksanakan di Puskesmas . Adapun jenis pelayanan dasar pada SPM
Kesehatan Daerah yang dilaksanakan di Puskesmas antara lain :
1. Pelayan Kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan Bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada Usia Produktif;
7. Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes Melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis;
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
25
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS, MASALAH DAN UPAYA
PEMECAHAN MASALAH
A. PENCAPAIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM
1. PROMOSI KESEHATAN
26
Tabel 5.1. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat.
1. Desa Anjani 8 12 1 40 2 2
2. Desa Gapuk 3 3 1 15 1 1
3. Desa bintang 3 4 1 15 1 1
rinjani
4. Desa Suralaga 6 9 1 30 2 2
5. Desa Tumbuh 3 3 1 15 2 2
Mulia
6. Desa Bagek 6 9 1 30 2 2
Payung
Jumlah 29 40 4 200 10 10
1 Desa Anjani 0 12 0 0 12 40
2 Desa Gapuk 0 3 0 0 3 15
4 Desa Suralaga 0 9 0 0 9 30
JUMLAH 0 38 0 3 40 200
Dari tabel di atas menunjukkan dari 40 jumlah posyandu yang ada, sebagian besar
masih berada dalam stratifikasi madya ( 95 %) dan hanya 2 Posyandu yang sudah kategori
27
mandiri. Oleh karena itu pembinaan yang lebih intensif dan fokus ke permasalah perlu
dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada bersama-sama atau bersinergi dengan stake
holder yang ada, baik ditingkat dusun, desa dan Kecamatan.
A. KESEHATAN LINGKUNGAN
Program kesehatan lingkungan bertujuan agar tercapai lingkungan yang bersih dan
sehat, bebas dari pencemaran dan penularan penyakit dengan didukung oleh Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3. Desa bintang rinjani 675 327 48.44 303 44,89 353 52,30
5. Desa Tumbuh Mulia 967 655 67,74 618 63,91 200 20,68
6. Desa Bagek Payung 1230 573 46,59 722 58,23 767 62,36
Dari grafik di atas cakupan JAGA juga masih di bawah target yaitu : 55,90%
atau kurang dari 85%, SAB masih dibawah target, dan demikian juga dengan SAB.
28
Dengan demikian cakupan kegiatan program kesehatan lingkungan secara
keseluruhan masih di bawah target. Dari jumlah JAGA yang ada masih sebanyak 174
3709(52,27%) sudah memenuhi syarat. SAB yang memenuhi syarat 58,23 % (4132).
di 20 kekadusan yang ada. Selama tahun 2020 jumlah kekadusan yang dipicu sebanyak
12 kekadusan dengan 13 kali pemicuan. Dari hasil pemicuan selama 3 bulan tersebut
didapatkan hasil adanya penambahan jumlah jamban keluarga yang terbangun sebanyak
21 buah.
Selain itu upaya meningkatkan status menjadi desa Open Defecation Free
(ODF) atau desa dengan bebas buang air besar sembarangan maka kegiatan
tahun 2020 Desa ODF yang ada di Puskesmas Suralaga sudah ada satu desa yaitu Desa
Tumbuh Mulia, Desa yang sudah STBM yaitu Bintang Rinjani . Untuk selanjutnya
Inspeksi sanitasi dan kaporisasi juga merupakan salah satu kegiatan yang
rutin dilakukan oleh sanitarian. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit
berbasis lingkungan. Selama tahun 2020, hasil inspeksi sanitasi dan kaporisasi dapat
Tabel 5.4. Cakupan SAB yang di Inspeksi Sanitasi dan kaporisasi di Puskesmas
29
Suralaga Tahun 2020
Jml
N
Jumlah yang di IS Dikapo Jml yang di kaporisasi JML
Desa
o
risasi
Pipa SGL Jml di IS R S T AT
1. Gapuk 6 84 90 41 48 1 0 89
2. Anjani 6 59 65 31 36 0 0 65
3. Bintang Rinjani 18 49 67 32 33 2 0 59
4. Suralaga 6 73 79 36 41 2 0 77
5. Tumbuh Mulia 12 59 71 37 33 1 0 70
6. Bagik Payung 6 61 67 20 38 0 0 67
Puskesmas 54 385 439 105 227 6 0 427
Di samping kegiatan di luar gedung, tidak kalah penting adalah kegiatan yang
dilakukan di dalam gedung dalam bentuk konseling klinik sanitasi yang dipadukan
dalam bentuk MTBS Plus. Kegiatan ini diharapkan dapat memutus rantai penyakit-
penyakit yang berbasis lingkungan. Selain itu masyarakat juga paham akan pentingnya
penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan mereka. Selama tahun 2020 jumlah
pasien atau klien yang melakukan konseling sebanyak 41 orang yang terdiri penyakit
diare 80 orang, kulit 34 dan ISPA 248 orang dan telah dilakukan follow up dengan
kesehatan ibu dan anak sehingga kematian bayi dan ibu melahirkan dapat diturunkan
serendah mungkin.
30
- Pemeriksaan kehamilan baik di Puskesmas, Polindes maupun posyandu.
1. Kesehatan Ibu
Hasil pencapaian program KIA Kesehatan Ibu Puskesmas Suralaga selama tahun
2020 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.5.Cakupan Hasil Kegiatan Kesehatan Ibu di Puskesmas Suralaga Tahun 2020.
2. Anjani 254 111,89 250 110.13 64 142,22 227 104,61 227 104.61
4. Suralaga 214 132.10 194 119.75 59 184,38 192 123,27 196 123.27
Jumlah 755 116.51 699 107.87 172 154,95 656 105.81 656 105.81
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa hasil cakupan Puskesmas sudah mencapai
target, Namun dari hasil cakupan per Desa masih ada Desa yang Cakupan belum mencapai
target .
31
Tabel 5.7. Hasil Kegiatan Kesehatan Maternal di Puskesmas Suralaga Tahun 2020
Infeksi/Partus
Perdarahan Preeklamsi Kasus Lain
No. Nama Desa Lama
1. Gapuk 0 0 0 0 0 0 7 0
2. Anjani 7 0 13 0 14 0 47 0
3. Bintang
0 0 0 0 3 0 5 0
Rinjani
4. Suralaga 10 0 5 0 1 0 44 0
5. Tumbuh Mulia 0 0 0 0 2 0 5 0
6. Bagik Payung 6 0 3 0 2 0 16 0
Puskesmas 23 0 21 0 22 0 124 0
2. Kesehatan Anak
Hasil pencapaian kesehatan Neonatal Puskesmas Suralaga pada tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut.
32
Tabel 5.10. Hasil Kegiatan Perinatal & Neonatal di Puskesmas Suralaga Tahun 2020
Cacat
BBLR TN Aspeksia Kasus Lain
NO Nama Desa Bawaan
Kom mati Kom Mati Kom Mati Kom Mati Kom Mati
1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gapuk
2 1 0 0 0 0 0 1 0 12 0
Anjani
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bintang Rinjani
4 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1
Suralaga
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumbuh Mulia
6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bagik Payung
5 0 0 0 0 0 1 0 19 1
Puskesmas
3. Keluarga Berencana
33
JENIS KONTRASEPSI
No. Nama Desa
IUD MOP MOW Impl Sntk Pil Kondom
1 Gapuk 8 0 0 71 202 17 1
1. Pekan Penimbangan
Kegiatan pekan penimbangan bertujuan untuk menjaring kasus gizi buruk
yang ada di suatu wilayah, kegiatan ini dilakukan sampe bulan Agustus 2020 dengan
target semua balita yang ada di wilayah ditimbang dan diukur tinggi badan untuk
diolah status gizinya berdasarkan Berat Badan dibanding Umur (BB/U) serta Badan
dibanding Tinggi Badan (BB/TB).
Dari hasil pengukuran BB/U menujukkan angka 4,22 % Balita dengan Berat
badan sangat kurang, 19,16% dengan gizi kurang, 73,66 % berat badan normal dan
2,96 % resiko lebih. Sedangkan dari hasil Pengukuran BB/ TB menunjukkan bahwa
Gizi Buruk 0,08 %, Gizi kurang 12,71%, Normal 77,07%, resiko lebih 5,6%, Gizi
lebih 2,72%, obesitas 1,83%.
34
Tabe :5. 14. Hasil Kegiatan Program Perbaikan Gizi Tahun 2020
Target
No Indikator Pencapaian Ket.
SPM 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa cakupan program yang belum
mencapai target seperti N/D dan ASI eksklusif. Banyak faktor penyebabnya, antara lain
pengetahuan ibu balita masih kurang dalam menerapkan PMBA (Praktik Pemberian
Makanan Bayi dan anak), walaupun telah dilakukan penyuluhan melalui posyandu, kelas
gizi ibu hamil, kelas gizi ibu balita. Disamping itu juga balita sering mengalami penyakit
infeksi, yang disebabkan oleh kurangnya penerapan PHBS oleh keluarga balita.
Sedangkan untuk cakupan garam beryodium penyebab utama belum semua desa
menjadi desa baik, karena masih kurangnya kesadaran ibu akan manfaat gaber, garam
tidak tersedia disemua desa, cara penyimpanan garam yang kurang tepat oleh ibu RT.
35
Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
membebaskan masyarakat dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh penyakit
menular. Program P2P meliputi kegiatan antara lain : Program Imunisasi,
Pemberantasan Penyakit TB-Paru dan Kusta, Program Penyakit Diare dan Ispa, Program
Pemberantasan Penyakit Malaria, Surveylans Epidemiologi Penyakit Menular.
1. IMUNISASI
a. Imunisasi Rutin.
Imunisasi ini dilaksanakan sebagian besar diluar gedung (Posyandu) dan
hanya sebagian kecil dilaksanakan didalam gedung Puskesmas, Pustu dan
Polindes.Imunisasi Rutin terdiri dari : HB tepat waktu, BCG,DPT/HB Hib 1-3,
Polio1-4 dan Campak. Ada 4 indikator utama imunisasi yang harus dilihat untuk
menentukan keberhasilan imunisasi, yaitu seperti tabel dibawah ini :
Tabel 5.15.Persentase Target Jenis Imunisasi Untuk Puskesmas Suralaga Tahun 2020
36
Suralaga Tahun2020
Jumlah
No. Desa
Oral Kasus
1. Gapuk 66 16
2. Anjani 90 15
3. Bintang Rinjani 72 12
4. Suralaga 156 26
5. Tumbuh Mulia 31 13
6. Bagik Payung 96 16
Jumlah 511 98
Tabel 5.17. Data Bulanan Kasus Diare Puskesmas Suralaga Tahun 2020.
1. Gapuk 14 7 59 80
2. Anjani 6 13 57 76
3. Bintang Rinjani 6 11 54 71
4. Suralaga 27 30 72 129
5. Tumbuh Mulia 17 11 54 82
b. ISPA
Tabel 5.18.Data jumlah Kasus ISPA (Pneumonia dan Non Pneumonia) di
Puskesmas Suralaga tahun 2020
37
Pneumonia
Non pneumonia
Pneumonia
Non pneumonia
Pneumonia
Non pneumonia
Pneumonia
Non pneumonia
1. Gapuk 0 0 3 37 1 54 4 91
2. Anjani 0 7 5 39 2 11 7 57
3. Bintang Rinjani 0 5 2 58 2 10 4 73
4. Suralaga 0 9 7 58 3 97 10 57
5. Tumbuh Mulia 0 3 5 40 1 14 6 57
6. Bagik Payung 0 0 6 45 1 7 7 52
2. Surveilans
Untuk kegiatan surveilans di Puskesmas Suralaga tahun 2020 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 5.20. Data situasi Umum Penyakit Potensial di Wilayah Puskesmas Suralaga
Tahun 2020.
38
Jenis penyakit
Bulan Malaria
Diare Kholera Disentri Campak DBD Pneumonia
Klinis
Oktober 91 0 0 10 0 0 0
Nopember 92 0 0 12 0 1 24
Desember 356 0 0 14 0 3 38
Total 539 0 0 30 0 4 62
3. Malaria
Tabel 5.22. Data Situasi Kejadian Malaria di Puskesmas Suralaga tahun 2020
Sediaan Penderita
Penderita Penderita
Bulan Darah yang Klinis yang
Klinis Positif
diambil diobati
Oktober 0 0 0 0
Nopember 0 0 0 0
Desember 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0
Tabel 5.23. Jumlah Penderita Malaria Klinis di Puskesmas Suralaga Tahun 2020
Jml. Bulan
No. Nama Desa
Okt Nop Des JML %
Pnddk
1. Gapuk 10.926 0 0 0 0
2. Anjani 4.194 0 0 0 0
4. Suralaga 3.297 0 0 0 0
Jumlah 24.191 0 0 0 0
TTabel 5.24. Jumlah Penderita Positif Malaria berdasarkan Jumlah Umur di
Puskesmas Suralaga Tahun 2020
Oktober 0 0 0 0 0 0 0 0
Nopember 0 0 0 0 0 0 0 0
Desember 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Laboratorium
Kegiatan laboratorium sebagai kegiatan penunjang Puskesmas yang tidak
kalah pentingnya dibanding dengan kegiatan pokok lainnya, karena laboratorium
merupakan salah satu pendukung dalam menentukan diagnosa suatu penyakit.
Kegiatan dasar laboratorium yang dapat dilakukan di Puskesmas Suralaga
Baru adalah :
a. Melakukan pemeriksaan PCD, tes kehamilan dan pengambilan sputum dan piksasi
untuk menunjang kegiatan program TB paru, Golongan Darah dan lain-lain
b. Monitoring kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.
c. Pencatan dan pelaporan.
Kegiatan laboratorium dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Urine lengkap
Urine reduksi
Gol darah
Albumin
Malaria
Sputum
Bulan Total
Hbsag
Widal
Pp tes
GDS
Chol
HIV
UA
Hb
40
Oktober 14 12 12
71 110 20 79 126 96 85 30 30 6 30 39
5 5 3 1115
Nopember 12
65 93 12 75 90 77 105 27 27 4 19 94 92 48
4 952
Desember 11 10
146 185 16 77 90 83 189 25 25 2 26 89 40
5 0 1208
144
Jumlah 820 1086 119 752 1029 858 1132 299 299 33 336
6
983 974 496
10662
5. TB Paru
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium tuberculosis) sebagian besar kuman TB menyerang Paru, juga
dapat menyerang bagian tubuh lainnya dan menyerang semua kelompok umur.
Pengobatan TBC ini memerlukan waktu yang cukup lama (jangka pendek selama 6
bulan) dan memerlukan tatalaksana pengobatan yang baik dan teratur sehingga
dapat mengurangi sumber penularan.
a. Pengobatan penderita.
b. Follow up penderita.
c. Pelacakan penderita mangkir.
d. PMO.
e. Pembinaan kepada penderita maupun keluarganya.
Tabel 5.28. Penemuan dan Pemeriksaan Suspec TB Paru di Puskesmas Suralaga
Tahun 2020
Oktober 28 5 0 0 0
Nopember 30 7 0 0 0
41
Suspec yg Tb paru positif Ro’ + Tb Ekstra
Bulan
diperiksa Baru Kambuh Paru
Desember 28 9 0 0 0
Jumlah 86 21 0 0 0
E. PENGOBATAN.
Puskesmas Suralaga merupakan salah satu Puskesmas Rawat Jalan dari 36
Puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Lobok Timur.
Selama 3 bulan, jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak ...pasien yang terdiri dari pasien
umum, pasien dgn Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sedangkan jumlah 10 penyakit terbanyak dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
160
140 155
120
100
80
83
60 67
40
45 46
38 40
20 28 25 10
0
Faringitis (J02) Nasopharing Gastritis Tidak Demam Typoid Gastro Intrentis Atsma NIDDM Tanpa Penyakit Tension Tipe Penyakit
Acute teridentifikasi Infeksi2 Komplikasi Jantung Headcahe Jantung
Rematik Akut Reumatik Akut
Tdk
Terspes ifikasi
42
Tabel 5.29. Sepuluh Penyakit terbanyak di Ruang perawatan Puskesmas Suralaga.
2. GEA 81
3. Dyspepsia 47
4. Vomitus 30
5. Gastritis 28
6. Observasi Febris 25
7. Asthma Bronchiale 15
8. Pneumonia 14
9. DADR 14
10 DHF 14
TOAL
NO KODE NAMA OBAT
PEMAKAIAN
43
7 712 Guafenisin (GG) 100 mg tab 3.100
Sedangkan jumlah siswa/siswi SLTP dan SLTA yang ada sebanyak 1705
orang dari 14 SLTP/SLTA. Dan jumlah siswa-siswi klas I sebanyak 549 orang.
4. Kesehatan Indera
Pada kegiatan kesehatan mata kasus katarak yang di temukan sebanyak kasus dari
5. Kegiatan Lansia
44
Pelayanan kesehatan kepada usia lanjut dilakukan di dalam gedung dan luar
gedung. Ada 2 posyandu Lansia yang ada di wilayah Puskesmas Suralaga, yaitu ,
Gubuk Puntik, dan Kepah dengan jumlah sasaran sebanyak 148 orang. Data
jumlah kunjungan lansia menurut kelompok umur di Puskesmas Suralaga bulan
Januari sampai desember tahun 2020 yang dilayani adalah sebagai berikut :
Tabel 4.35. Data Kunjungan Lansia di Wilayah Puskemas Suralaga Tahun 2020
Golongan Umur
Total
No Bulan 45-59 60-69 >70
L P L P L P L P
1 Oktober 14 82 16 83 12 41 42 206
Dari sejumlah kasus yang ditemukan pada lansia sebagian besar 44 orang mengalami
tekanan darah tinggi.
6. Kesehatan Kerja
Jumlah Usaha Kesehatan Kerja yang ada diwilayah Puskesmas Suralaga sebanyak
4 kelompok yang tersebar di desa Suralaga 3 kelompok, Dasan Tumbu 1
kelmpok. Jumlah sasaran yang mendapat pelayanan sejumlah 4 Kelompok .
Kegiatan yang dilakukan meliputi, Penyuluhan kesehata / Edukasi K3,
penyuluhan penyakit akibat kerja, pentingnya penggunaan APD dan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja, rujukan dilakukan bila diperlukan.
7. Kesehatan Haji
Kegiatan program haji di wilayah kerja Puskesmas Suralaga pada tahun 2020
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, seperti sosialisasi pemeriksaan fisik,
pemeriksaan kesehatan jama’ah calon haji, kemudian tes kebugaran. Jumlah
jama’ah calon haji yang dibina selama tahun 2020 sebanyak 7 orang. Namun
belum bisa di berangkatkan karena terjandi pandemi Covid- 19 ,
8. Kesehatan Jiwa
45
Penemuan kasus jiwa di wilayah puskesmas Suralaga tahun 2020 sebanyak kasus
yang terdiri dari kasus baru dan kasus lama.
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Tingkat pencapaian variabel Promosi Kesehatan dan UKS pada tahun 2020 belum
mencapai target yaitu mencapai 85, 24 % dari target rata-rata 84,40%, kegiatan yang
sudah mencapai target adalah Penyuluhan kelompok potensial di sekolah 100% ,
Pemberian ASI Eksklusif 95,51%, Kegiatan penyuluhan kelompok potensial 100%,
Penjaringan anak sekolah 100%. Sedangkan indikator yang belum mencapai target
adalah kegiatan pembinaan di Institusi pendidikan 88 %,Terbentuknya posyandu
purnama/mandiri baru mencapai 33,33 %, terbentuknya desa siaga purnama/mandiri
16,67% .
b. Kesehatan Lingkungan.
Tingkat pencapaian variabel Kesehatan lingkungan pada tahun 2020 Cakupan HS
tempat pengolahan makanan memenuhi syarat masih rendah baru mencapai 35,71 % ,
Cakupan rumah sehat bru mencapai 87,66%, dari target 100%, Cakuapan air minum
memenuhi syarat sudah mencapai target 100% , Cakupan sanitasi ( jamban sehat
88,25% , ada satu (1) desa yang melaksanakan STBM .
c. KIA –KB
Tingkat pencapaian variavel KIA - KB pada tahun 2020 sudah mencapai 101,4% dari
target rata-rata 92.3 %, namun indikator cakupan kegiatan yang sudah mencapai
target yaitu ANC K1 116,51 %,ANC K4 yaitu 107,87%, Penanganan komplikasi
46
kebidanan 173,74 %, KN1 105,8, KN1 108,33%, KN3 yaitu 106,33 %, Peserta KB
Aktif di Puskesmas 105,60 %. Sedangkan yang belum mencapai target adalah peserta
KB aktif MKJP di puskesmas 47,24 %, peserta KB baru MKJP di puskesmas 47,24
%.
d. Gizi
Tingkat pencapaian variavel Program Gizi pada tahun 2020 mencapai 91,66% dari
target rata-rata 93,6%, rata-rata semua indikator cakupan kegiatan sudah mencapai
target yaitu cakupan pemberian kapsul Vitamin A ( dosis 200.000si) pada balita 2
kali/th 95,11 %, Vitamin A ( dosis 100.000 SI) pada bai 100%, Cakupan D/S balita di
timbang 94,42 %, penaganan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan 100%, Upaya
perbaikan gizi ibu hamil dan ibu nipas suadah melebihi target yaitu 124, 4% hanya
beberapa indikator yang belum mencapai target yaitu cakupan N/D baru mencapai
68,71 %.
e. P2M
Program DBD menurut Renstra Kemenkes Tahun 2019-2024 dengan Incidence Rate
≤ 49/100.000 Penduduk. Sedangkan di Puskesmas Suralaga terdapat kasus DBD Pada
Tahun 2020 dengan jumlah kasus 7 orang, berarti Incidence Rate di Puskesmas
Suralaga pada Tahun 2020.
variavel P2M pada tahun 2019 baru mencapai 57,4 % dari target rata-rata 93,8 %,
indikator cakupan kegiatannya yang belum mencapai target yaitu Penemuan kasus TB
paru BTA + mencapai 24,4 % dari target 50% orang, kesembuhan penderita TB paru
mencapai 90,48 %. Untuk program malaria pemeriksaan sediaan darah (SD) pada
penderita malaria belum mencapaai target Cakupan imunisasi sudah mencapai target
125,2% dari target 100%
f. CAKUPAN IMUNISASI
Cakupan imunisasi HB I ≤ 7 hari 90 % dari target 95 %
Cakupan Imunisasi BCG 146,7 % dari target 95 %
Cakupan Imunisasi polio 4 bayi 1147 % dari target 95 %
Cakupan imunisasi campak 134 % dari target 95%
Cakupan imunisasi dasar lengkap 134 % dari target 100 %
47
L P L P L P L P
H. UKM Pengembangan
1. Tingkat pencapaian variavel UKM Pengembangan pada tahun 2020 baru mencapai 26,8 %
dari target rata-rata 95,2%, hanya beberapa indikator yang sudah mecapai target yaitu
deteksi dini penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa) yang datang berobat
ke puskesmas 100 %
2. Surveilans
PELAKU PERJALANAN KONTAK ERAT KASUS SUSPEK KASUS KONFIRMASI POSITIF COVID-19
PROBABLE
NO. DESA
MASIH MASIH MASIH
DISCARDED JUMLAH DISCARDED JUMLAH DISCARDED JUMLAH MASIH ISOLASI SEMBUH MENINGGAL JUMLAH
KARANTINA KARANTINA ISOLASI
JUMLAH MENINGGAL
1 GAPUK 0 34 34 0 83 83 0 0 0 3 3 0 5 1 6
3 BINTANG RINJANI 0 32 32 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0
5 TUMBUH MULIA 5 43 48 24 20 44 1 0 0 7 8 1 2 0 3
6 BAGIK PAYUNG 0 53 53 12 67 79 0 0 0 7 7 0 2 0 2
Luar Wilayah 10 2 12
Total Puskesmas 5 450 455 90 360 450 2 0 0 69 71 2 18 1 21
48
I. Upaya Kesehatan Perseorangan
Tingkat pencapaian variabel Upaya Kesehatan Perseorangan pada tahun 2020 mencapai
80,01% dari target rata-rata 84,7%, sedangkan indikator cakupan kegiatannya semua mencapai
target yang diharapkan kecuali beberapa yang belum mencapai target adalah kunjungan rawat
inap 75,83% dan vasektomi di puskesmas 0%.
49
B. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALA
50
6. Apotik Tidak ada wastafel Pengadaan wastafel
9. Jiwa Masih ada keluarga Data pasien sulit Melibatkan lintas sector
yang malu didapatkan untuk mensosialisasikan
mempunyai ODGJ karena keluarga kepada keluarga agar
tertutup dapat diberi pengobatan.
10. UKS
BAB V
PENUTUP
51
A. Kesimpulan
Program pokok pada umumnya telah terlaksanan sesuai perencanaan dan sebagian
sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa program yang belum mencapai target
memerlukan evaluasi secara menyeluruh dan mencari intervensi yang tepat. Untuk
terlaksananya semua kegiatan secara maksimal diperlukan optimalisasi kerjasama lintas
program dan lintas sektoral.
B. Saran
1. Pemaparan hasil kegiatan program selama tahun 2020 dalam bentuk Laporan Tahunan
ini, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi, untuk selanjutnya menjadi pedoman
dalam menyusun perencanaan program oleh pihak-pihak terkait.
52