Anda di halaman 1dari 55

PROFIL

PUSKESMAS SURALAGA
ALAMAT : JALAN JURUSAN SURALAGA - TUMBUH MULIA KECAMATAN
SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR KP. 83651

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya bagi
kami di dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga Tahun 2020”.
Laporan Tahunan ini berisi gambaran kegiatan Puskesmas Suralaga Selama 1 tahun berjalan untuk
dijadikan bahan evaluasi.

Segala kegiatan ini tentunya tidak akan berhasil baik tanpa kesatuan tekad dan semangat
tinggi dari seluruh tenaga yang ada di Puskesmas Suralaga. Demi perbaikan dan keberhasilan yang
lebih baik, kami mengharapkan kritik, saran serta bantuan materi dan inmateri bagi Puskesmas
Suralaga Suralaga.

Semoga Allah SWT selalu menganugerahkan kekuatan iman dan taqwa kepada kita di
dalam melaksanakan tugas mulia ini. Amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Suralaga, 18 Februari 2020

Meidinaam Insya, S. Kep

Nip. 197305311992031002

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Maksud Dan Tujuan..................................................................................................................2

C. Sistematika Penyajian................................................................................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM............................................................................................................5

A. Kondisi Geografis......................................................................................................................5

B. Kondisi Demografi....................................................................................................................6

C. Kedudukan Struktur Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas.....................................7

D. KONDISI SUMBER DAYA KESEHATAN...........................................................................13

E. Kondisi Sarana Dan Prasarana.................................................................................................20

F. Kondisi Sumber Pembiayaan...................................................................................................24

BAB III VISI, MISI, DAN KEGIATAN PUSKESMAS.................................................................26

A. VISI DAN MISI......................................................................................................................26

B. KEGIATAN PUSKESMAS....................................................................................................26

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS, MASALAH DAN UPAYA


PEMECAHAN MASALAH..............................................................................................................27

A. PENCAPAIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM..................................................................27

B. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALA..............................................53

BAB V PENUTUP.............................................................................................................................55

A. Kesimpulan..............................................................................................................................55

B. Saran........................................................................................................................................55

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan nasional pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang sehat
dan sejahtera, yang ditandai oleh penduduknya yang telah membudayakan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu,
hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga kelompok dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui penyelenggaraan upaya
kesehatan perorangan dan masyarakat yang bermutu dan terjangkau, penyediaan
sarana dan perbekalan yang memadai, peningkatan promosi dan pemberdayaan
masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kualitas lingkungan serta pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular dengan perhatian pada penduduk
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Kebijakan
pembangunan kesehatan periode lima tahun kedepan (2019-2023) diarahkan pada
tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama bagi
kelompok menengah kebawah dengan sasaran peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
Pusat kesehatan masyarakat selanjutnya disebut Puskesmas adalah organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok. Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Menurut
kemenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas merupakan unit Pelayanan
teknis Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sebagai unit pelayanan teknis (UPT)
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, secara operasional Puskesmas Suralaga
memberikan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan melalui penyelenggaraan upaya
kesehatan perorangan (UKP) dan Upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang bermutu
dan terjangkau.

1
Pada era ini tuntutan publik terhadap layanan kesehatan yang memuaskan atau
“Service Exelent” menjadi semakin tinggi. Tidak terkecuali di Fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP) salah satunya Puskesmas. Maka dari itu setiap unit layanan
yang ada di Puskesmas haruslah dikelola dengan baik dan diarahkan menuju service
exelent. Termasuk pada UKM dan UKP di Puskesmas. Sehingga pemanfaatan seluruh
layanan yang ada di Puskesmas oleh masyarakat meningkat. Baik di Puskesmas, dan
setiap unit dibawahnya yaitu Pustu, Polindes, dan Posyandu.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional pembangunan kesehatan keberadaan
Puskesmas yang merata dan terjangkau mutlak diperlukan. Oleh karena itu
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam hal ini terus membangun dan
menambah keberadaan puskesmas sehingga akan tercapai rasio ideal dengan jumlah
penduduk yang ada. Salah satu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lombok
Timur adalah Puskesmas Suralaga, Kecamatan Suralaga.
Maka dalam upaya mengamati sejauh mana Puskesmas mampu menggerakkan
semua umber daya yang ada untuk menghasilkan capaian program yang diharapkan,
untuk itu harus dibuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam rentang waktu 1 Tahun
dalam bentuk Laporan Tahunan Puskesmas. Berdasarkan Laporan Tahunan tersebut
Program Puskesmas dapat di evaluasi sehigga diketahui berbagai hambatan, peluang
dan kekuatan atau yang muncul dari pelaksanaaan berbagai kegiatan dalam rentang
waktu 1 Tahun. Hal ini juga digunakan untuk melakukan perencanaan program di
tahun berikutnya.
Dengan latar belakang tersebut, Puskesmas Suralaga menyusun laporan tahun
2020 ini, yang memuat hasil pencapaian program selama tahun 2020 berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang telah di rencanakan di awal tahun.

B. Maksud Dan Tujuan


1. Maksud
Maksud penyusunan Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga Tahun 2020
adalah sebagai dokumen hasil pencapaian pelaksanaan kegiatan program
puskesmas untuk dapat di evaluasi keberhasilan, hambatan, peluang dan kekuatan
di dalam pelaksanaan kegiatan program Puskesmas Suralaga.
2. Tujuan

Tujuan dibuatnya Laporan kegiatan di Puskesmas Suralaga ini adalah :

2
1. Memberikan gambaran umum tentang wilayah kerja Puskesmas Suralaga dan
hasil pelaksanaan kegiatan program UKM dan UKP yang telah di laksanakan
di Puskesmas Suralaga.
2. Mengetahui permasalahan dan hambatan dalam pelaksaan kegiatan program
kesehatan di Puskesmas Suralaga;
3. Bahan evaluasi keberhasilan setiap program selama tahun 2020, sejauh mana
kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan.
4. Sebagai bahan perencanaan kegiatan tahun 2021.
5. Sebagai bahan penilaiana kinerja program dan kinerja petugas Puskesmas
Suralaga.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga adalah sebagai berikut :
 BAB I Pendahuluan
Bab ini menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan diterbitkannya Laporan
Tahunan Puskesmas Suralaga, serta menyajikan sistematika penyajian yang
diuraikan secara ringkas.
 BAB II Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskemas
Suralaga yang meliputi kondisi geografis, kondisi demografi, kedudukan
struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi puskesmas, kondisi sumber daya
kesehatan, kondisi sarana dan prasarana, serta kondisi sumber pembiayaan.
 BAB III Visi, Misi, dan Kegiatan Puskesmas
Bab ini berisi visi dan misi, serta kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Suralaga.
 BAB IV Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas, Masalah dan Upaya Pemecahan
Masalah
Bab ini berisi uraian pelaksanaan kegiatan di Puskesmas yang meliputi
pencapaian kegiatan program, permasalahan, serta upaya dalam pemecahan
masalah.

 BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dimana disajikan hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Laporan Tahunan Puskesmas Suralaga Tahun

3
2020, serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembanguan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Suralaga.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Geografis
1. Batas Wilayah.
Puskesmas Suralaga terletak di Wilayah Kecamatan Suralaga, Kabupaten
Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang terdiri dari 6 (Enam) desa
dan 29 dusun. Dan secara administratif wilayah Puskesmas Suralaga memiliki
batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara : Kecamatan Aikmel


b. Sebelah Barat : Kecamatan Lenek
c. Sebelah Timur : Kecamatan Labuhan Haji
d. Sebelah Selatan : Kecamatan Sukamulia
2. Luas Wilayah.
Luas wilayah Puskesmas Suaralaga 11, 49 km2

Tabel 2.1. Luas Wilayah Puskesmas Suralaga tahun 2020

NO Desa Luas wilayah (Km2)

1. Desa Anjani 1,63 km2


2. Desa Gapuk 3,71 km2
3. Desa bintang rinjani 1,95 km2
4. Desa Suralaga 0,40 km2
5. Desa Tumbuh Mulia 0,80 km2
6. Desa Bagek Payung 3,00 km2
JUMLAH 11,49 km2
Sumber: Semua Desa Wilayah Puskesmas Suralaga Dalam Angka, BPS, 2020

Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Suralaga

5
B. Kondisi Demografi

Wilayah Puskesmas Suralaga mempunyai penduduk sebanyak 31.276 jiwa,


terdiri dari 13.030 laki-laki dan 14.065 perempuan.

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk menurut jenis klamin di Wilayah Puskesmas Suralaga
Tahun 2020

No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah


1. Desa Anjani 5462 5557 11019
2. Desa Gapuk 792 781 1573
3. Desa Bintang Rinjani 797 820 1617
4. Desa Suralaga 4374 4686 9060
5. Desa Tumbuh Mulia 1269 1331 2600
6. Desa Bagik Payung 2685 2722 3979
Jumlah 15.379 15.897 31.276
Sumber : Suralaga Dalam Angka, BPS, 2020

Dengan luas wilayah 11,49 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 31.276
maka kepadatan penduduk adalah seperti tabel di bawah ini.

Tabel 2.3. Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas Suralaga Tahun 2020.

6
Luas
Jumlah Penduduk Kepadatan
Desa wilayah
(jiwa) (Jiwa/Km2)
(Km2)
Desa Anjani 1,63 km2 11.019 6.760
Desa Gapuk 3,71 km2 1.573 424
Desa bintang rinjani 1,95 km2 1.617 829
Desa Suralaga 0,40 km2 9.060 22.650
Desa Tumbuh Mulia 0,80 km2 2.600 3.250
Desa Bagek Payung 3,00 km2 3.979 1.326
11,49 km2 31.276 2.722
Sumber : Suralaga Dalam Angka, BPS, 2020

Kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas Suralaga sangat tinggi dengan


rata-rata kepadatan 2.722 jiwa/Km2. Sedangkan Desa terpadat adalah Desa
Suralaga dengan kepadatan 22.640 jiwa / km2. Ini akan memberikan permasalah
sendiri di bidang kesehatan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik terutama
penyebaran penyakit yang bersumber pada lingkungan.

C. Kedudukan Struktur Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas


1. Kedudukan
 Kepala Puskesmas :
 Kepala Tata Usaha :
 Umum dan Kepegawaian :
 Bendahara Penerimaan :
 Bendahara Pengeluaran :
 PJ UKM Esensial dan Perkesmas :
 KIA :
 GIZI:
 Kesling
 Promkes :
 Imunisasi :
 Perkesmas :
 PJ. UKM Pengembangan :
 K3 JH(Haji) :
 K3 dan Kesorga:

7
 Jiwa Napza :
 Remasila:
 UKGM :
 Kestrad :
 PJ UKP Kefarmasian dan Laboratorium :
 Pemeriksaan Uumum :
 Rawat Inap :
 UGD :
 Kefarmasian :
 Laboratorium :
 Persalinan :
 Poli Gigi :
 PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas :
 Pol. Bintang Rinjani
 Pol. Anjani
 Pol. Tumbuh Mulia
 Pol. Suralaga
 Pol. Gapuk
 Pol. Bagik Payung
 Pustu. Bagik Payung.
 Pustu Anjani
 Pustu Suralaga
 Jejaring Fasyankes :
 PJ Bangunan Sarana dan Pralatan :
 PJ Mutu :
 Mutu Admin :
 Mutu UKP :
 Mutu UKM :
 Audit Internal :
 PJ PPS :
 PJ Keselamatan Pasien

8
2. STRUKTUR ORGANISASI

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas umum pelayanan kesehatan


masyarakat yang memiliki peran penting dalam mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Puskesmas dikenal luas oleh masyarakat sebagai
organisasi fungsional yang menyelanggarakan upaya kesehatan yang merata,
terpadu, menyeluruh dan bisa diterima oleh masyarakat dan biasanya sebuah
Puskesmas dipimpin oleh kepala Puskesmas yang memiliki tanggung jawab
kepada dinas kesehatan.

Puskesmas Suralaga termasuk Puskesmas pedesaan mempunyai pola yang


sama dengan Puskesmas perkotaan. Sementara untuk struktur organisasi
yang diterapkan pada Puskesmas Suralaga untuk lebih detailnya dapat dilihat
dibawah ini. Pola struktur organisasi Puskesmas pada dasarnya mengacu
pada peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes/PMK) Nomor 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

9
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SURALAGA TAHUN 2020

10
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

a. Kepala Puskesmas

Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Puskesmas adalah Orang yang bertanggung
jawab penuh memimpin, mengawasi serta mengkoordinir seluruh kegiatan
Puskesmas.atas segala bentuk palayanan yang dilakukan di Puskesmas
Suralaga.

b. Kasubag Tata Usaha

Tugas Pokok Dan Fungsi Kasubag Tata Usaha adalah memiliki tanggung jawab
untuk membantu kepala Puskesmas dalam mengelola, Melaksanakan analisis
kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan dan beberapa kegiatan
diantaranya seperti :

 Sistem Informasi Puskesmas


 Kepegawaian
 Rumah Tangga
 Keuangan
c. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat Bagian ini membawahi :

 pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS


 pelayanan gizi yang bersifat UKM
 pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
 pelayanan kesehatan lingkungan
 pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
 pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

11
d. Penanggung Jawab UKM Pengembangan

Bagian ini membawahi segala bentuk upaya pengembangan


Puskesmas, seperti :

 pelayanan kesehatan gigi masyarakat


 pelayanan kesehatan jiwa
 pelayanan kesehatan tradisional komplementer
 pelayanan kesehatan lansia
 pelayanan kesehatan indera
 pelayanan kesehatan kerja
 pelayanan kesehatan olahraga
 pelayanan kesehatan lainnya

e. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium

Bagian ini membawahi beberapa kegiatan seperti :

 pelayanan pemeriksaan umum


 pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
 pelayanan gizi yang bersifat UKP
 pelayanan kesehatan gigi dan mulut
 pelayanan persalinan
 pelayanan gawat darurat
 pelayanan laboratorium
 pelayanan kefarmasian
 pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan
pelayanan rawat inap

12
f. Penanggung Jawab jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaraign
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Bagian ini membawahi beberapa fasilitas pelayanan seperti :

 Puskesmas Keliling
 Puskesmas Pembantu
 Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
 Bidan Desa

D. KONDISI SUMBER DAYA KESEHATAN

Kondisi sumber daya kesehatan di Wilayah Puskesmas Suralaga Tahun 2020


berdasarkan hasil pelaksanan program / kegiatan pembangunan kesehatan dalam rangka
mewujudkan masyarakat Suralaga yang sehat, produktif dan berkualitas dapat dilihat
melalui derajat kesehatan masyarakat yang meliputi : perilaku masyarakat, kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, dan ketersediaan sumberdaya kesehatan.

Gambaran yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan masyarakat di wilayah


Puskesmas Suralaga pada tahun 2020 adalah adalah Indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan dan Indikator Kabupaten Sehat. Adapun pencapaian
indikator SPM tahun 2020 dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Pencapaian Indikator SPM Bidang Kesehatan di Kecamatan Suralaga Kabupaten


Lombok Timur Tahun 2020

Indikator Tahun 2020

Target Realisasi %
1. Pelayanan kesehatan pada Usia Produktif; 620 656 105,81

2. Pelayanan kesehatan Bayi baru lahir; 620 656 105,81

3. Pelayanan kesehatan balita; 93 55 59,14

4. Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar; 600 750 125

5. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa; 6 6 100

97.69% 93,6 % 94,75


6. Pelayanan Kesehatan Ibu
7. Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut; 100 100 100

13
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi; 1 1 100

9. Pelayanan kesehatan orang bersalin; 670 670 100

10. Pelayanan kesehatan penderita terduga tuberculosis; 4.112 3387 105,60

11. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang


melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus).

12. Pelayan Kesehatan ibu hamil;

13. Pelayanan kesehatan penderita diabetes Melitus;

Tabel 2. Pencapaian Indikator SPM Bidang Kesehatan di Kecamatan Suralaga Kabupaten


Lombok Timur Tahun 2020

Tahun 2020
Indikator Satuan
Target Realisasi %

98% 648 699 109,87


1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
90% 111 172 154,95
2. Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga 90% 620 656 105,81
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
95% 620 656 105,81
4. Cakupan pelayanan Ibu Nifas
100% 93 55 59,14
5. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
100% 600 750 125
6. Cakupan kunjungan bayi
100% 6 6 100
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 97.69% 93,6 % 94,75
8. Cakupan pelayanan anak balita
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6- % 100 100 100
24 bulan keluarga miskin
100% 1 1 100
10. Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan
100% 670 670 100
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 4.112 3387 105,60
12. Cakupan peserta KB Aktif

13. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit

Per
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <
100.000
15 tahun

% 2515 429 17,05


b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita
% 86 21 24,42
c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
% 4 4 100
d. Penderita DBD yang Ditangani

14
% 1088 1088 100
e. Penemuan Penderita Diare
% 6 6 100
14. Cakupan Desa Siaga Aktif

Sumber: Laporan SPM Bidang Kesehatan Puskesmas Suralaga, 2020

Sedangkan gambaran Indikator yang juga mendukung pencapaian indikator SPM,


yakni: Angka Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi
Masyarakat.

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

1. Angka Kematian Bayi ( AKB )

Angka Kematian Bayi ( AKB ) adalah banyaknya bayi yang meninggal


sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan
merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak
termasuk pemeliharaan kesehatannya.

Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan


Anak ( PWS – KIA ) diwilayah Puskesmas Suralaga dapat di laporkan
perkembangan jumlah kasus kematian bayi sebanyak 3 kasus. Sedangkan
jumlah kematian neo sebanyak 3 orang dengan penyebab IUFD.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan


pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang
dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti gizi, sanitasi,
penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat
kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk,
sehingga sering dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi
penduduk.Adapun nilai normatif AKABA yakni > 140 tergolong sangat
tinggi, antara71- 140 tergolong sedang, dan < 71 tergolong rendah.

15
Pada tahun 2020 jumlah kasus kematian Balita (1-5 tahun) di
puskesmas Suralaga yang ditemukan sebanyak 0 kasus sehingga secara
keseluruhan belum ada kematian bayi dan balita.

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal


dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahir kan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI)
berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status
gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu
melahirkan dan masa nifas.

Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan


Anak ( PWS - KIA ) di Puskesmas Suralaga belum ditemukan kasus
kematian pada maternal. Meskipun demikian telah terjadi kasus kematian ibu
sebanyak 1 kasus yang terjadi sebelum Puskesmas beroperasi , disebabkan pre
eklamsi 1 kasus .

B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)


1. PenderitaTB Paru BTA+
Angka kesembuhan pendeita TB Paru BTA+ (Cure Rate) merupakan
salah satu indikator keberhasilan tatalaksana penderita TB Paru BTA+ .Angka
kesembuhan TB Paru BTA+ adalah jumlah penderita TB Paru BTA+ yang
sembuh pada suatu wilayah tertentu dan dalam kurun waktu tertentu
dibandingkan dengan jumlah penderita TB Paru BTA+ yang diobati pada suatu
wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Dapat disembuhkan artinya penderita
TB Paru yang setelah menerima pengobatan Anti TB Paru dinyatakan sembuh (
hasil pemeriksaan dahak nya menunjukkan 2 kali negatif ).

Jumlah penderita TB Paru BTA + yang ditemukan sebanyak 21 kasus


baru dari 86 suspec yang sudah di tangani dan sudah sembuh 19 kasus

16
2. Balita dengan Pneumonia Ditangani
Peneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau napas
sesak. Sedangkan cakupan Balita dengan pneumonia yang ditangani adalah
cakupan penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia pada Balita yang
mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke RS di satu
wilayah pada kurun waktu tertentu.

Jumlah kasus pneumonia yang ditemukan dan ditangani tahun 2020


sebanyak 290 kasus yaitu 90,34 % kasus

3. Penemuan Penderita HIV - AIDS

Penemuan penderita HIV pada tahun 2020 di wilayah Puskesmas Suralaga


adalah 0 kasus.

4. Diare Ditangani
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuatif namun penyakit ini
masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan
kematian.

Penderita diare yang ditangani yaitu jumlah penderita yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader disuatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun Jumlah kasus ditemukan dan ditangani di wilayah Puskesmas Suralaga
sebanyak 1088 kasus ( 100 %) sasaran kasus diare sudah ditangani.

5. Acute Flaccid Paralysis(AFP) Anak Usia < 15Tahun


Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah penderita dengan gejala lumpuh layuh
mendadak ( akut ), bukan disebabkan rudapaksa, yang ditemukan pada anak usia <
15 tahun dan diduga kuat poliomyelitis. Sampai saat ini belum ditemukan kasus
adanya AFP di Wilayah Puskesmas Suralaga.
6. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) adalah penderita demam tinggi


mendadak berlangsung 2 - 7 hari, disertai manifestasi perdarahan ( antara lain uji
tourniqet positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan /
atau melena, dsb ) ditambah trombosit openia (trombosit ≤ 100.000/mm³) dan

17
hemokonsentrasi ( peningkatan hematokri t≥ 20% ). Sedangkan Angka Kesakitan
DBD adalah jumlah kasus DBD yang ditemukan pada suatu wilayah dibandingkan
dengan jumlah penduduk pada tempat dan waktu yang sama. Sampai saat ini
jumlah kasus DBD yang di temukan di wilayah puskesmas Suralaga sebanyak 5
kasus dan sudah 100 % di tangani.

7. Cakupan Penyakit Tidak Menular (PTM)

Pembangunan bidang kesehatan saat ini dihadapkan pada peningkatan


kasus-kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Penyakit Akibat Gaya Hidup, serta
penyakit degeneratif. Kecenderungan ini dipacu oleh perubahan gaya hidup akibat
urbanisasi, modernisasi dan globalisasi.

Beberapa PTM yang dialami oleh sebagain besar masyarakat antara lain
hypertensi, stroke, diabetes melitus, penyakit jantung obstruksi kronis, dan
rhematoid arthritis. Pada lansia penyakit hypertensi masih menjadi masalah utama
yang dialami. Dari hasil pemeriksaan selama 1 Tahun di dapatkan ada 347 kasus
lansia dengan hypertensi, 179 kasus Diabetes Mellitus .

C. STATUS GIZI
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan individual, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam
kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu
hamil dan ibu menyusui.

1. Bayi Dengan Berat Badan LahirRendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah ( < 2.500 gram ) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 (dua) kategori, yaitu BBLR karena prematur ( usia kandungan
< 37 minggu ) atau BBLR karena Intra Uterine Retardation (IUGR) yaitu bayi yang
lahir cukup bulan tetapi berat badan nya kurang.

2. Status Gizi Balita


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

18
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada balita
adalah dengan metode anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan
menurut Umur ( BB / U ) atau Berat Badan terhadap Tinggi Badan ( BB / TB ).
Kategori yang digunakan adalah : Gizi Lebih ( Z – score > + 2SD ; Gizi Baik ( Z –
score – 2 SD sampai + 2SD ; Gizi Kurang ( Z - score < -2 SD sampai - 3SD dan
Gizi Buruk ( Z - score < -3 SD). Dari hasil bulan penimbangan yang dilakukan pada
bulan Desember menunjukkan 0,4 % Balita dengan gizi buruk, 13,2% dengan gizi
kurang dan 86,4% gizi baik.

Tabel. Jumlah ketenagan di Puskesmas Suralaga Bulan Desember 2020

No Jenis Ketenagaan Jumlah PNS Non PNS Magang Nusantara


Sehat

1. Kepala Puskesmas 1 1 0 0 0

2. Ka. Sub. Bag. Tu 1 1 0 0 0

3. Dokter Umum 2 1 1 0 0

4. Dokter gigi 0 0 0 0 0

5. Perawat 19 7 12 0 0

6. Perawat gigi 3 1 2 0 0

7. Bidan 51 12 39 0 0

8. Kesehatan Masyarakat 2 2 0 0

9. Kesehatan Lingkungan 1 1 0 0 0

10. Gizi 4 2 2 0 0

11. Laboratorium 1 1 0 0

12. Kefarmasian 5 5 0 0

13. Administrasi 15 15 0 0

14. Sopir 3 3 0 0

15. Sekurity 1 1 0 0

16. Jaga Malam 0 0 0 0

17. Cleaning Service 2 2 0 0

Jumlah 112 26 85 0 00

19
E. Kondisi Sarana Dan Prasarana
A. SARANA KESEHATAN
Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya maka Puskesmas
Suralaga didukung oleh sarana prasarana berupa :
1. Puskesmas Induk : 1 buah
2. Puskesmas Pembantu : 3 buah
3. Poskesdes/Polindes : 6 buah
4. Puskesmas keliling : 2 buah
5. Sepeda Motor : 4 buah.
6. Posyandu Balita :40 buah.
7. Posyandu Lansia : 10 buah
8. Posbindu : 10 buah
B. KETENAGAAN
Untuk mendukung kelancaran kegiatan pelayanan di Puskesmas Suralaga dan jaringannya
didukung oleh 112 tenaga yang terdiri dari Kepala Puskesmas, KaSubbag TU, Dokter,, Perawat,
Bidan, Apoteker, Nutrisionis, Sanitarian, Analis, Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi , dan
Administrasi.

Tabel 2.4. Perbandingan Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di
Wilayah Puskesmas SuralagaTahun 2020

Rasio %

No Tenaga Kesehatan Ideal PuskesmasSuralaga

1 Dokter Umum 1 : 3000 2 : 31.276 x 100.000 6,39

1 Dokter Gigi 1: 3000 0 0

2 Perawat 1 : 600 19 : 31.276 x 100.000 60,75

3 Perawat Gigi 1 : 1.800 4 : 31.276 x 100.000 12,79

4 Bidan 1 : 1.300 51 : 31.276 x 100.000 163,86

5 Sanitarian 1 : 1300 1 : 31.276 x 100.000 3,13

6 Analis Kesehatan 1 : 5.500 1 : 31.276 x 100.000 3,13

7 Nutrisionist 1 : 10.000 1 : 31.276 x 100.000 3,13

8 Apoteker 1 : 11.000 1 : 31.276 x 100.000 3,13

9 Tenaga Adminnistrasi 21:31..276 X 100.000 67.14

10 Tenaga Kes. Masyarakat 1 : 31.276 x 100.000 3,13

11 Tenaga Teknik Biomedik 1 : 31.276 x 100.000 3,13

20
C. Kebutuhan Pegawai

Untuk meningkatkan kelancaran pelayanan pada masyarakat maka Puskesmas


Suralaga masih membutuhkan Pegawai untuk tahun 2020. Adapun rincian kebutuhan
pegawai di Puskesmas Suralaga pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1. Daftar Jenis Pendidikan dan Jumlah Kebutuhan Pegawai di Puskesmas Suralaga
Tahun 2020

No. Jenis pegawai Jumlah Kebutuhan

1 Dokter Umum 5

2 Perawat 35

dr. Gigi 2

4 Kesehatan Lingkungan 4

5 Gizi 3

6 Laboratorium 3

7 Kefarmasian 2

F. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Untuk melaksanakan kegiatan opersional sehari-hari di Puskesmas Suralaga berasal dari
Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan Non Fisik berupa Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Puskesmas Suralaga , yang
masih diambikan l dari 40% anggaran Puskesmas Kerongkong sebagai induknya.

21
KEGIATAN ADMINISTRATIF

A. TATA USAHA

1. Kepegawaian

Jumlah karyawan pada Puskesmas Suralaga termasuk yang bertugas di Pustu


dan Polindes yang ada di wilayah kerja Puskesmas Suralaga berjumlah 112 orang
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Suralaga Perjanjian Kerja,
Kelompok Kerja dan Magang.

2. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas


Suralaga selama tahun 2020, telah dikirim beberapa karyawan untuk mengikuti
pelatihan tehnis kesehatan. Selain ini peningkatan kapasitas juga dilakukan dengan
metode on the job training di Puskesmas.
3. Kebutuhan Pegawai

Untuk meningkatkan kelancaran pelayanan pada masyarakat maka Puskesmas


Suralaga masih membutuhkan Pegawai untuk tahun 2020. Adapun rincian kebutuhan
pegawai di Puskesmas Suralaga pada tabel dibawah ini.

B. SISTIM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP)

Sistim Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas memegang peranan penting


sebagai sumber imformasi yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan
perencanaan, pengawasan atau pemantauan dan pengendalian terhadap semua program
yang ada di Puskesmas.
Pelaksanaan sistim pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas ini terdiri atas tiga
kegiatan

1. Pencatatan dan Penggunaan Format.


Dalam melakukan pencatatan mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh
Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu dan Polindes.

2. Pengiriman laporan secara periodik dengan menggunakan format yang terdiri dari :
a. Laporan Bulanan Meliputi:
- Format LB1 (Format Data Kesakitan)
- Format LB2 (Data Laporan Penggunaan dan Lembar Permintaan Obat)

22
- Format LB3 (data GIZI, KIA, KB, Imunisasi dan P2P)
- Format LB4 (Data Kegiatan Puskesmas)
Untuk laporan bulanan ini dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

b. Laporan Tahunan Meliputi :


- Format LT1 (Data Umum dan Fasilitas Kesehatan )
- Format LT2 (Data Ketenagaan)
- Format LT3 (Data Peralatan dan Inventaris Barang)
Laporan Tahunan ini dikirim satu kali dalam satu tahun setiap awal tahun berikutnya. Selain
laporan SP2TP terdapat juga laporan bulanan dari masing – masing program yang harus
dikirim ke pemegang program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur
karena dalam laporan SP2TP masih belum lengkap data yang dibutuhkan oleh pemegang
program di kabupaten dan hal ini menjadi beban tambahan bagi petugas Puskesmas.

3. Pengolahan, Analisa dan Pemanfaatan Data.


Pengolahan dan analisa data SP2TP ini dilaksanakan oleh masing – masing pemegang
program di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes secara umum untuk evaluasi
program dan perencanaan program berikutnya pada saat minilokakarya Puskesmas.

Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya maka


Puskesmas Suralaga didukung oleh sarana prasarana berupa :
1. Puskesmas Induk : 1 buah
2. Puskesmas Pembantu : 3 buah
3. Poskesdes/Polindes : 6 buah
4. Puskesmas keliling : 2 buah
5. Sepeda Motor : 4 buah.
6. Posyandu Balita : 40 buah.
7. Posyandu Lansia : 10 buah
8. Posbindu (PTM) : 10 buah
G. Kondisi Sumber Pembiayaan

Untuk melaksanakan kegiatan opersional sehari-hari di Puskesmas Suralaga


berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan Non Fisik berupa Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK), dan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Puskesmas Suralaga, serta pengembalian Dana Retribusi dengan rincian seperti tabel
di bawah ini.

23
Tabel 2.4. RINCIAN JUMLAH PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BERDASARKAN
ALOKASI ANGGARAN PADA TAHUN 2020

Penerimaan Pengeluaran Sisa


No Sumber Dana
(Rp) ( Rp) (Rp)
1. BOK 327.239.000 327.239.000 0

2. JKN 518.133.200 518.082.243 50.957

3. NON KAPITASI 120.101.000 39.150.000 0

4. RETRIBUSI 76.644.000 76.644.000 0

24
BAB III
VISI, MISI, DAN KEGIATAN PUSKESMAS
A. VISI DAN MISI
Visi Puskesmas Suralaga adalah “Suralaga Sehat untuk semua demi tercapainya
kecamatan sehat menuju kabupaten sehat ”
Untuk mewujudkan visi tersebut maka Puskesmas Suralaga memiliki misi-misi
antara lain :
1. Menyelenggarakan Peningkatan dan pemerataan Pelayanan kesehatan dasar
perorangan .
2. Menyelenggarakan Pembinaan dan pengendalian Kesehatan.
3. Menyelenggarakan Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan,
4. Menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas yang bermutu.
5. Menyelenggarakan Advokasi dalam mewujudkan Lingkungan Sehat melalui
pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas Suralaga memiliki motto “KEREN” (Komitmen , Empati,
Responsif, Efektip dan Naratif ).

B. KEGIATAN PUSKESMAS
Kegiatan Puskesmas Mengacu pada Standar pelayanan minimal bidang Kesehatan
yang di sebut ( SPM merupakan ketentuan Jenis dan Mutu Pealyanan Dasar yang
wajib di laksanakan di Puskesmas . Adapun jenis pelayanan dasar pada SPM
Kesehatan Daerah yang dilaksanakan di Puskesmas antara lain :
1. Pelayan Kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan Bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada Usia Produktif;
7. Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes Melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis;
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

25
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS, MASALAH DAN UPAYA
PEMECAHAN MASALAH
A. PENCAPAIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM
1. PROMOSI KESEHATAN

Program Promosi Kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan


dan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan terutama dalam Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), sehingga masyarakat mampu secara mandiri berprilaku hidup bersih
dan sehat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kegiatannya
meliputi :

1. Penyuluhan Dalam Gedung


Penyuluhan dalam gedung yang dilakukan adalah berupa penyuluhan
individu/konseling yang dlakukan secara terpadu di ruang MTBS/Konseling terpadu
oleh tenaga kesehatan berupa Bidan, Ahli Gizi dan Sanitarian. Kegiatan ini dilakukan
setiap hari kerja.

2. Penyuluhan di Luar Gedung atau di Posyandu.


Penyuluhan di luar gedung dilakukan di Posyandu, kantor desa, sekolah-
sekolah dan penyuluhan kelompok lainnya yang disesuaikan dengan jadwal
posyandu. Selain itu, penyuluhan juga dilakukan sesuai permintaan masyarakat,
seperti penyuluhan PHBS atau PTM di Kelompok pengajian atau Majelis Taklim.

3. Pembinaan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)


Jumlah UKBM yang ada di wilayah Puskesmas Suralaga sebanyak 38 buah
yang terdiri dari 40 Posyandu, 10 Posyandu Lansia dan 6 Polindes/Poskesdes yang
tersebar di 29 Dusun yang ada. Sedangkan jumlah kader yang melaksanakan
kegiatan tersebut sebanyak 220 orang kader, yang terdiri dari 200 kader Posyandu
Balita dan 10 kader Posyandu Lansia dan 10 kader Posbindu . Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

26
Tabel 5.1. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat.

Jumlah Jumlah Jumlah Kader


NO Desa Polindes
Dusun Posyandu Posyandu Posbindu Lansia

1. Desa Anjani 8 12 1 40 2 2

2. Desa Gapuk 3 3 1 15 1 1

3. Desa bintang 3 4 1 15 1 1
rinjani
4. Desa Suralaga 6 9 1 30 2 2

5. Desa Tumbuh 3 3 1 15 2 2
Mulia
6. Desa Bagek 6 9 1 30 2 2
Payung
Jumlah 29 40 4 200 10 10

Pembinaan UKBM seperti Posyandu, dilaksanakan oleh petugas yang berkunjung


setiap bulan dengan materi pembinaan catpor, motivasi dan peningkatan pengetahuan kader
posyandu. Dari 28 Posyandu yang telah dilakukan pembinaan oleh petugas dapat dilihat
hasilnya seperti tabel berikut.

Tabel 5.2.Data Tingkat Perkembangan Posyandu Puskesmas Suralaga Tahun 2020.

No Posyandu Jumlah Jumlah


Desa Posyandu Kader
. Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Desa Anjani 0 12 0 0 12 40

2 Desa Gapuk 0 3 0 0 3 15

3 Desa bintang rinjani 0 4 0 0 4 15

4 Desa Suralaga 0 9 0 0 9 30

5 Desa Tumbuh Mulia 0 3 0 0 3 15

6 Desa Bagek Payung 0 2 0 2 9 30

JUMLAH 0 38 0 3 40 200

Dari tabel di atas menunjukkan dari 40 jumlah posyandu yang ada, sebagian besar
masih berada dalam stratifikasi madya ( 95 %) dan hanya 2 Posyandu yang sudah kategori

27
mandiri. Oleh karena itu pembinaan yang lebih intensif dan fokus ke permasalah perlu
dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada bersama-sama atau bersinergi dengan stake
holder yang ada, baik ditingkat dusun, desa dan Kecamatan.

A. KESEHATAN LINGKUNGAN
Program kesehatan lingkungan bertujuan agar tercapai lingkungan yang bersih dan
sehat, bebas dari pencemaran dan penularan penyakit dengan didukung oleh Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Ruang lingkup kegiatan program Kesehatan Lingkungan meliputi penyediaan air


bersih, pembuangan air limbah, pemeriksaan kualitas air, Kaporisasi, Klinik Sanitasi,
Survey Perumahan dan Lingkungan, Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum (TTU).

Hasil kegiatan tahun 2020 menunjukkan bahwa cakupan penyehatan lingkungan,


baik berupa jamban keluarga (Jaga), Saluran Pembuangan air limbah (SPAL) dan Sarana
Air Bersih (SAB) masih menjadi kendala yang dihadapi di wilayah ini. Karena hampir
semua komponen tersebut belum mencapai target yang telah ditetapkan.

Tabel 5.3. Cakupan Penyehatan Lingkungan Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Jml. JAGA SPAL SAB


No. Nama Desa
KK Cak % Cak % Cak %

1. Desa Anjani 3.205 1859 58 1709 53,32 1801 56,19

2. Desa Gapuk 529 249 47.07 302 57,09 176 33,27

3. Desa bintang rinjani 675 327 48.44 303 44,89 353 52,30

4. Desa Suralaga 490 304 62.04 478 97,55 412 84,08

5. Desa Tumbuh Mulia 967 655 67,74 618 63,91 200 20,68

6. Desa Bagek Payung 1230 573 46,59 722 58,23 767 62,36

Puskesmas 7.096 3.967 55,90 4132 79,25 3709 52,27

Target 85% 85% 85%

Dari grafik di atas cakupan JAGA juga masih di bawah target yaitu : 55,90%

atau kurang dari 85%, SAB masih dibawah target, dan demikian juga dengan SAB.

28
Dengan demikian cakupan kegiatan program kesehatan lingkungan secara

keseluruhan masih di bawah target. Dari jumlah JAGA yang ada masih sebanyak 174

(5,18 %) belum memenuhi syarat. SPAL yang memenuhi syarat sebanyak

3709(52,27%) sudah memenuhi syarat. SAB yang memenuhi syarat 58,23 % (4132).

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengakses jamban yang

memenuhi syarat, maka sanitarian bersama masyarakat melakukan kegiatan pemicuan

di 20 kekadusan yang ada. Selama tahun 2020 jumlah kekadusan yang dipicu sebanyak

12 kekadusan dengan 13 kali pemicuan. Dari hasil pemicuan selama 3 bulan tersebut

didapatkan hasil adanya penambahan jumlah jamban keluarga yang terbangun sebanyak

21 buah.

Selain itu upaya meningkatkan status menjadi desa Open Defecation Free

(ODF) atau desa dengan bebas buang air besar sembarangan maka kegiatan

pemasyarakatan pilar-pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terus dilakukan. Pada

tahun 2020 Desa ODF yang ada di Puskesmas Suralaga sudah ada satu desa yaitu Desa

Tumbuh Mulia, Desa yang sudah STBM yaitu Bintang Rinjani . Untuk selanjutnya

direncanakan Desa Anjani menjadi desa persiapan ODF.

Inspeksi sanitasi dan kaporisasi juga merupakan salah satu kegiatan yang

rutin dilakukan oleh sanitarian. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit

berbasis lingkungan. Selama tahun 2020, hasil inspeksi sanitasi dan kaporisasi dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4. Cakupan SAB yang di Inspeksi Sanitasi dan kaporisasi di Puskesmas

29
Suralaga Tahun 2020

Jml
N
Jumlah yang di IS Dikapo Jml yang di kaporisasi JML
Desa
o
risasi
Pipa SGL Jml di IS R S T AT
1. Gapuk 6 84 90 41 48 1 0 89
2. Anjani 6 59 65 31 36 0 0 65
3. Bintang Rinjani 18 49 67 32 33 2 0 59
4. Suralaga 6 73 79 36 41 2 0 77
5. Tumbuh Mulia 12 59 71 37 33 1 0 70
6. Bagik Payung 6 61 67 20 38 0 0 67
Puskesmas 54 385 439 105 227 6 0 427

Di samping kegiatan di luar gedung, tidak kalah penting adalah kegiatan yang

dilakukan di dalam gedung dalam bentuk konseling klinik sanitasi yang dipadukan

dalam bentuk MTBS Plus. Kegiatan ini diharapkan dapat memutus rantai penyakit-

penyakit yang berbasis lingkungan. Selain itu masyarakat juga paham akan pentingnya

kesehatan lingkungan terutama hygiene dan sanitasi dalam mencegah terjadinya

penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan mereka. Selama tahun 2020 jumlah

pasien atau klien yang melakukan konseling sebanyak 41 orang yang terdiri penyakit

diare 80 orang, kulit 34 dan ISPA 248 orang dan telah dilakukan follow up dengan

melakukan kunjungan ke desa sebanyak 205 orang.

B. KESEHATAN IBU, ANAK DAN KB (PROGRAM KIA – KB)

Program Kesehatan Ibu dan Anak bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan anak sehingga kematian bayi dan ibu melahirkan dapat diturunkan

serendah mungkin.

Adapun kegiatan program KIA – KB di Puskesmas Suralaga meliputi :

30
- Pemeriksaan kehamilan baik di Puskesmas, Polindes maupun posyandu.

- Pelayanan persalinan di Puskesmas dan Polindes.

- Pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas dan Polindes


- Pelayanan Kesehatan Anak.
Hasil Pelayanan kegiatan KIA-KB sampai Desember 2020 .di Puskesmas
Suralaga adalah sebagai berikut :

1. Kesehatan Ibu
Hasil pencapaian program KIA Kesehatan Ibu Puskesmas Suralaga selama tahun
2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.5.Cakupan Hasil Kegiatan Kesehatan Ibu di Puskesmas Suralaga Tahun 2020.

Maternal Persalinan Kunjungan


K1 K4
No. Nama Desa Resti Nakes Nifas
Kom % Kom % Kom % Kom % Kom %
1. Gapuk 31 88,57 28 80 10 142.86 30 100 31 103.33

2. Anjani 254 111,89 250 110.13 64 142,22 227 104,61 227 104.61

3. Bintang Rinjani 54 101,89 52 98.11 7 63,64 41 82 40 80

4. Suralaga 214 132.10 194 119.75 59 184,38 192 123,27 196 123.27

5. Tumbuh Mulia 89 118.67 78 104 10 66,67 72 100 72 100

6 Bagik Payung 113 117.71 97 101.04 22 115,79 90 97.83 7 7.29

Jumlah 755 116.51 699 107.87 172 154,95 656 105.81 656 105.81

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa hasil cakupan Puskesmas sudah mencapai
target, Namun dari hasil cakupan per Desa masih ada Desa yang Cakupan belum mencapai
target .

Tabel: 5.6 Hasil Capaian Program Keluarga BerencanaPuskesmasSuralaga 2020

TARGET TARGET PENCAPAIAN PENCAPAIAN


NO KEGIATAN
ABSOLUT PERSEN ABSOLUT %

1 Akseptor KB Aktif 3207 78 % 3387 105,60 %

Akseptor MKJP di 118 24, 21 %


2 448 78 %
Puskesmas

31
Tabel 5.7. Hasil Kegiatan Kesehatan Maternal di Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Infeksi/Partus
Perdarahan Preeklamsi Kasus Lain
No. Nama Desa Lama

Kom Mati Kom Mati Kom mati Kom Mati

1. Gapuk 0 0 0 0 0 0 7 0
2. Anjani 7 0 13 0 14 0 47 0
3. Bintang
0 0 0 0 3 0 5 0
Rinjani
4. Suralaga 10 0 5 0 1 0 44 0
5. Tumbuh Mulia 0 0 0 0 2 0 5 0
6. Bagik Payung 6 0 3 0 2 0 16 0
Puskesmas 23 0 21 0 22 0 124 0

2. Kesehatan Anak
Hasil pencapaian kesehatan Neonatal Puskesmas Suralaga pada tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.9. Hasil Kegiatan Neonatal di Puskesmas Suralaga tahun 2020

Kunjungan Neonatal Kunjungan Kunjungan Balita

NO Nama Desa Neonatus Resti Bayi 4 2


Ko Ko
Kom % % % Kom %
m m

1 36 128,57 5 125 25 89,29 34 18.18


Gapuk
2 221 97,36 33 97.06 233 102,64 114 100,70
Anjani
3 40 117,65 2 50 37 108,82 209 87,45
Bintang Rinjani
4 186 120 11 45.83 191 123,23 505 290,23
Suralaga
5 69 100 1 7,14 113 163,77 142 41,40
Tumbuh Mulia
6 86 98.85 3 23,08 102 117.24 349 80,05
Bagik Payung
Puskesmas 638 106,33 55 59,14 701 116,83 2383 94,75

32
Tabel 5.10. Hasil Kegiatan Perinatal & Neonatal di Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Cacat
BBLR TN Aspeksia Kasus Lain
NO Nama Desa Bawaan

Kom mati Kom Mati Kom Mati Kom Mati Kom Mati

1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gapuk
2 1 0 0 0 0 0 1 0 12 0
Anjani

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bintang Rinjani

4 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1
Suralaga

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumbuh Mulia

6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bagik Payung

5 0 0 0 0 0 1 0 19 1
Puskesmas

3. Keluarga Berencana

Table 5.12. Jumlah Peserta KB Aktif di Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Jumlah Peserta KB Aktif


No. Nama Desa
PUS JML %

1 Gapuk 307 307 86,189

2 Anjani 1857 1857 92,254

3 Bintang Rinjani 391 391 66,25

4 Suralaga 284 284 84,432

5 Tumbuh Mulia 560 560 66,25

6 Bagik Payung 713 713 84,432

Puskesmas 4112 4112 82,37

Dari tabel di atas terlihat bahwa cakupan KB Aktif Puskesmas Suralaga


sebanyak 82,37%. Sedangkan jenis kontrasepsi yang digunakan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 5.13. Jenis Kontrasepsi Yang digunakan di Puskesmas Suralaga Tahun2020

33
JENIS KONTRASEPSI
No. Nama Desa
IUD MOP MOW Impl Sntk Pil Kondom

1 Gapuk 8 0 0 71 202 17 1

2 Anjani 64 0 6 224 1221 23 12

3 Bintang Rinjani 20 0 2 186 103 26 0

4 Suralaga 69 0 7 147 114 84 9

5 Tumbuh Mulia 26 15 5 51 229 42 3

6 Bagik Payung 131 0 3 231 200 27 28

JUMLAH 318 15 23 892 2069 17 53

C. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat
mengerti, mau dan mampu melaksanakan Upaya Peningkatan Gizi Keluarga sesuai
dengan keadaan dan kemampuan yang dimiliki.

Berdasarkan laporan bulan Desember, cakupan K/S mencapai target yg


ditetapkan oleh Kabupaten dimana semua Balita yang ada telah terdaftar di Posyandu
Sebanyak 100%. Tingkat partisipasi masyarakat untuk datang membawa balitanya ke
Posyandu (D/S) telah sesuai dengan target yang ditetapkan (90%) . Sedangkan
keberhasilan program gizi (N/D) balita yang memiliki target (80%) belum tercapai,
Ini terjadi di hampir semua wilayah Puskesmas Suralaga. Dan hanya mampu
mencapai 68,77%

1. Pekan Penimbangan
Kegiatan pekan penimbangan bertujuan untuk menjaring kasus gizi buruk
yang ada di suatu wilayah, kegiatan ini dilakukan sampe bulan Agustus 2020 dengan
target semua balita yang ada di wilayah ditimbang dan diukur tinggi badan untuk
diolah status gizinya berdasarkan Berat Badan dibanding Umur (BB/U) serta Badan
dibanding Tinggi Badan (BB/TB).

Dari hasil pengukuran BB/U menujukkan angka 4,22 % Balita dengan Berat
badan sangat kurang, 19,16% dengan gizi kurang, 73,66 % berat badan normal dan
2,96 % resiko lebih. Sedangkan dari hasil Pengukuran BB/ TB menunjukkan bahwa
Gizi Buruk 0,08 %, Gizi kurang 12,71%, Normal 77,07%, resiko lebih 5,6%, Gizi
lebih 2,72%, obesitas 1,83%.

34
Tabe :5. 14. Hasil Kegiatan Program Perbaikan Gizi Tahun 2020
Target
No Indikator Pencapaian Ket.
SPM 2020

1 Balita yang naik Berat-badannya (N/D) 80% 68,77 %

Balita yang mendapatKapsul Vitamin A


2 90% 94,4 %
2 kali

3 Ibuhamil yang mendapat 90 tablet Fe 100% 102,3 %

Balita gizi buruk yang mendapat


4 100% 100 %
perawatan

5 Bayi dengan ASI Eksklusif 100% 95,72%

6 Balita BGM gakin yang diberi MP-ASI 100 % 100%

Jumlah desa dengan garam beryodium


7 100% 50 %
baik

8 Balita Bawah Garis Merah 5% 1,54%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa cakupan program yang belum
mencapai target seperti N/D dan ASI eksklusif. Banyak faktor penyebabnya, antara lain
pengetahuan ibu balita masih kurang dalam menerapkan PMBA (Praktik Pemberian
Makanan Bayi dan anak), walaupun telah dilakukan penyuluhan melalui posyandu, kelas
gizi ibu hamil, kelas gizi ibu balita. Disamping itu juga balita sering mengalami penyakit
infeksi, yang disebabkan oleh kurangnya penerapan PHBS oleh keluarga balita.

Sedangkan untuk cakupan garam beryodium penyebab utama belum semua desa
menjadi desa baik, karena masih kurangnya kesadaran ibu akan manfaat gaber, garam
tidak tersedia disemua desa, cara penyimpanan garam yang kurang tepat oleh ibu RT.

D. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

35
Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
membebaskan masyarakat dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh penyakit
menular. Program P2P meliputi kegiatan antara lain : Program Imunisasi,
Pemberantasan Penyakit TB-Paru dan Kusta, Program Penyakit Diare dan Ispa, Program
Pemberantasan Penyakit Malaria, Surveylans Epidemiologi Penyakit Menular.

1. IMUNISASI

a. Imunisasi Rutin.
Imunisasi ini dilaksanakan sebagian besar diluar gedung (Posyandu) dan
hanya sebagian kecil dilaksanakan didalam gedung Puskesmas, Pustu dan
Polindes.Imunisasi Rutin terdiri dari : HB tepat waktu, BCG,DPT/HB Hib 1-3,
Polio1-4 dan Campak. Ada 4 indikator utama imunisasi yang harus dilihat untuk
menentukan keberhasilan imunisasi, yaitu seperti tabel dibawah ini :

Tabel 5.15.Persentase Target Jenis Imunisasi Untuk Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Indikator Target SPM 2020 Pencapaian Ket.

1 Imunisasi HB 1 < 7 hari 503 90,46 %

2 BCG 503 147,71 %

3 HB/DPT3 503 147,71 %

4 Polio 4 503 149,30 %

5 Campak 503 134,79 %

6 TD pada anak Kls 1 SD 503 100%

7 TD pada anak kls 2 503 100%

8 Campak kls 1 503 100%

B. DIARE DAN ISPA


a. DIARE
Tabel 5.16. Data Jumlah Kasus Diare Yang diberi Oralit dan Infus di Puskesmas

36
Suralaga Tahun2020

Jumlah
No. Desa
Oral Kasus

1. Gapuk 66 16

2. Anjani 90 15

3. Bintang Rinjani 72 12

4. Suralaga 156 26

5. Tumbuh Mulia 31 13

6. Bagik Payung 96 16

Jumlah 511 98

Tabel 5.17. Data Bulanan Kasus Diare Puskesmas Suralaga Tahun 2020.

No Desa Oktober Nopember Desember Jumlah

1. Gapuk 14 7 59 80

2. Anjani 6 13 57 76

3. Bintang Rinjani 6 11 54 71

4. Suralaga 27 30 72 129

5. Tumbuh Mulia 17 11 54 82

6. Bagik Payung 21 20 60 101

Jumlah 91 92 356 539

b. ISPA
Tabel 5.18.Data jumlah Kasus ISPA (Pneumonia dan Non Pneumonia) di
Puskesmas Suralaga tahun 2020

No. DESA BULAN

Oktober Nopember Desember Jumlah

37
Pneumonia

Non pneumonia

Pneumonia

Non pneumonia

Pneumonia

Non pneumonia

Pneumonia

Non pneumonia
1. Gapuk 0 0 3 37 1 54 4 91

2. Anjani 0 7 5 39 2 11 7 57

3. Bintang Rinjani 0 5 2 58 2 10 4 73

4. Suralaga 0 9 7 58 3 97 10 57

5. Tumbuh Mulia 0 3 5 40 1 14 6 57

6. Bagik Payung 0 0 6 45 1 7 7 52

Jumlah 0 24 28 227 10 193 38 387

Tabel 5.19. Persentase Pencapaian Program ISPA dengan Pneumonia Di


Puskesmas Suralaga Tahun 2020.

No. Nama Desa Jml. Balita Pencapaian (%)

1. Gapuk 187 95 50,80

2. Anjani 1136 64 5,63

3. Bintang Rinjani 239 81 33,89

4. Suralaga 174 67 38,505

5. Tumbuh Mulia 343 63 18,367

6. Bagik Payung 436 59 13,53

JUMLAH 2515 429 17,05

2. Surveilans
Untuk kegiatan surveilans di Puskesmas Suralaga tahun 2020 dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 5.20. Data situasi Umum Penyakit Potensial di Wilayah Puskesmas Suralaga
Tahun 2020.

38
Jenis penyakit
Bulan Malaria
Diare Kholera Disentri Campak DBD Pneumonia
Klinis

Oktober 91 0 0 10 0 0 0

Nopember 92 0 0 12 0 1 24

Desember 356 0 0 14 0 3 38

Total 539 0 0 30 0 4 62

Adapun kendala yang dihadapi selama ini adalah masalah kurangnya


ketepatan laporan yang berasal dari Pustu. Oleh sebab itu perlu upaya kerja sama yang
baik dari petugas Puskesmas Induk maupun petugas Pustu agar dapat meningkatkan
kepeduliannya, untuk dapat melaksanakan pencatatan dan pelaporannya bisa lebih
baik dan tepat waktu sehingga dapat memberikan gambaran yang mendekati keadaan
sebenarnya di masyarakat.

3. Malaria
Tabel 5.22. Data Situasi Kejadian Malaria di Puskesmas Suralaga tahun 2020

Sediaan Penderita
Penderita Penderita
Bulan Darah yang Klinis yang
Klinis Positif
diambil diobati

Oktober 0 0 0 0

Nopember 0 0 0 0

Desember 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0

Tabel 5.23. Jumlah Penderita Malaria Klinis di Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Jml. Bulan
No. Nama Desa
Okt Nop Des JML %
Pnddk

1. Gapuk 10.926 0 0 0 0

2. Anjani 4.194 0 0 0 0

3. Bintang Rinjani 1.670 0 0 0 0

4. Suralaga 3.297 0 0 0 0

5. Tumbuh Mulia 1.803 0 0 0 0


39
6. Bagik Payung 2.301 0 0 0 0

Jumlah 24.191 0 0 0 0
TTabel 5.24. Jumlah Penderita Positif Malaria berdasarkan Jumlah Umur di
Puskesmas Suralaga Tahun 2020

Golongan Umur (tahun)


Bulan Total
1-5 6-9 10-14 15-44 45-54 55-64 >65

Oktober 0 0 0 0 0 0 0 0

Nopember 0 0 0 0 0 0 0 0

Desember 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0

4. Laboratorium
Kegiatan laboratorium sebagai kegiatan penunjang Puskesmas yang tidak
kalah pentingnya dibanding dengan kegiatan pokok lainnya, karena laboratorium
merupakan salah satu pendukung dalam menentukan diagnosa suatu penyakit.
Kegiatan dasar laboratorium yang dapat dilakukan di Puskesmas Suralaga
Baru adalah :

a. Melakukan pemeriksaan PCD, tes kehamilan dan pengambilan sputum dan piksasi
untuk menunjang kegiatan program TB paru, Golongan Darah dan lain-lain
b. Monitoring kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.
c. Pencatan dan pelaporan.
Kegiatan laboratorium dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.26. Jumlah dan Jenis Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas


Suralaga 2020

Jenis Pemeriksaan Laboratorium


Darah lengkap

Urine lengkap

Urine reduksi
Gol darah

Albumin
Malaria

Sputum

Bulan Total
Hbsag
Widal

Pp tes

GDS

Chol

HIV
UA
Hb

40
Oktober 14 12 12
71 110 20 79 126 96 85 30 30 6 30 39
5 5 3 1115

Nopember 12
65 93 12 75 90 77 105 27 27 4 19 94 92 48
4 952

Desember 11 10
146 185 16 77 90 83 189 25 25 2 26 89 40
5 0 1208

144
Jumlah 820 1086 119 752 1029 858 1132 299 299 33 336
6
983 974 496
10662

5. TB Paru
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium tuberculosis) sebagian besar kuman TB menyerang Paru, juga
dapat menyerang bagian tubuh lainnya dan menyerang semua kelompok umur.
Pengobatan TBC ini memerlukan waktu yang cukup lama (jangka pendek selama 6
bulan) dan memerlukan tatalaksana pengobatan yang baik dan teratur sehingga
dapat mengurangi sumber penularan.

Pelaksanaan kegiatan program P2 TB Paru di Puskesmas Suralaga Baru pada


2018 telah melakukan beberapa kegiatannya terfokus pada penemuan kasus /
penderita baru dengan cara Pelaksanaan kegiatan CBA dengan kerja sama lintas
program maupun lintas sektor.

Adapun kegiatan setelah ditemukan penderita baru adalah :

a. Pengobatan penderita.
b. Follow up penderita.
c. Pelacakan penderita mangkir.
d. PMO.
e. Pembinaan kepada penderita maupun keluarganya.
Tabel 5.28. Penemuan dan Pemeriksaan Suspec TB Paru di Puskesmas Suralaga
Tahun 2020

Suspec yg Tb paru positif Ro’ + Tb Ekstra


Bulan
diperiksa Baru Kambuh Paru

Oktober 28 5 0 0 0

Nopember 30 7 0 0 0

41
Suspec yg Tb paru positif Ro’ + Tb Ekstra
Bulan
diperiksa Baru Kambuh Paru

Desember 28 9 0 0 0

Jumlah 86 21 0 0 0

E. PENGOBATAN.
Puskesmas Suralaga merupakan salah satu Puskesmas Rawat Jalan dari 36
Puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Lobok Timur.

Pelayanan pengobatan Penyakit yang dilaksanakan di Puskesmas Suralaga


meliputi :

1. Pelayanan Pengobatan Rawat jalan.


Jenis Pelayanan Rawat jalan di Puskesmas Suralaga terdiri dari pengobatan
dasar, gigi dan mulut, MTBS, ANC, KB, konseling gizi dan klinik sanitasi.

Selama 3 bulan, jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak ...pasien yang terdiri dari pasien
umum, pasien dgn Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Sedangkan jumlah 10 penyakit terbanyak dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Sepuluh Penyakit Terbanyak


Di Puskesmas Suralaga Baru Tahun 2020
180

160

140 155

120

100

80
83
60 67
40
45 46
38 40
20 28 25 10
0
Faringitis (J02) Nasopharing Gastritis Tidak Demam Typoid Gastro Intrentis Atsma NIDDM Tanpa Penyakit Tension Tipe Penyakit
Acute teridentifikasi Infeksi2 Komplikasi Jantung Headcahe Jantung
Rematik Akut Reumatik Akut
Tdk
Terspes ifikasi

42
Tabel 5.29. Sepuluh Penyakit terbanyak di Ruang perawatan Puskesmas Suralaga.

No. Diagnosa Penyakit Kode Jml. Kasus

1. Demam Typoid 186

2. GEA 81

3. Dyspepsia 47

4. Vomitus 30

5. Gastritis 28

6. Observasi Febris 25

7. Asthma Bronchiale 15

8. Pneumonia 14

9. DADR 14

10 DHF 14

F. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut selain dilakukan di dalam gedung
(Puskesmas) juga diluar gedung (Posyandu) dan sekolah.

2. Penggunaan Obat dan farmasi


Tabel .34. Penggunaan Obat Terbanyak Puskesmas Suralaga Tahun 2020

TOAL
NO KODE NAMA OBAT
PEMAKAIAN

1 1404 Paracetamol 500 mg tab 7.100

2 1701 Besi Sulfat tab 6.200

3 403 Deksamethasone tab 4.600

4 T-02 Amoksisilin 500 mg tab 4.200

5 116 Antasida Doen tab 3.600

6 T-33 Asam Mefenamat 500 mg tab 3.600

43
7 712 Guafenisin (GG) 100 mg tab 3.100

8 1017 CTM 4 mg tab 2.900

9 1802 Vitamin B kompleks tab 2.400

10 902 Ibuprofen 400 mg tab 1.900

3. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Kegiatan UKS yang dilaksanakan selama tahun 2020 adalah pendataan,
penjaringan dan pembinaan.

Dari hasil pendataan didapatkan jumlah siswa/siswi yang ada di 14


SD/MI sebanyak 2950 orang, dengan 1539 siwa laki-laki dan 1411 siswa
perempuan. Sedangkan jumlah siswa kelas I adalah 534 orang, dengan siswa laki-
laki sebanyak 293 orang dan siswa perempuan sebanyak 241 orang.

Sedangkan jumlah siswa/siswi SLTP dan SLTA yang ada sebanyak 1705
orang dari 14 SLTP/SLTA. Dan jumlah siswa-siswi klas I sebanyak 549 orang.

Dari hasil penjaringan siswa SD/MI didapatkan hasil sebagai berikut :

- Dari pemantauan status gizi siswa didapatkan sebanyak 77 siswa (11,5%)


dengan status gizi kurus, dan 6 siswa (1,1%) dengan status gizi kurus sekali.
- Dan yang mengalami gangguan penglihatan sebanyak 2 siswa dengan rabun
jauh.
- Jumlah siswa yang mengalami gangguan pendengaran sebanyak 153 orang
dan anak dengan karies sebanyak 145 orang.
- Sedangkan pemeriksaan penunjang seperti anemia, kecacingan dan resiko
gaky belum dilaksanakan.
Kegiatan pembinaan dilakukan untuk mengetahui strata UKS sekolah yang ada.
Dari 14 SD/MI yang ada semuanya masih strata standar.

4. Kesehatan Indera
Pada kegiatan kesehatan mata kasus katarak yang di temukan sebanyak kasus dari

5. Kegiatan Lansia

44
Pelayanan kesehatan kepada usia lanjut dilakukan di dalam gedung dan luar
gedung. Ada 2 posyandu Lansia yang ada di wilayah Puskesmas Suralaga, yaitu ,
Gubuk Puntik, dan Kepah dengan jumlah sasaran sebanyak 148 orang. Data
jumlah kunjungan lansia menurut kelompok umur di Puskesmas Suralaga bulan
Januari sampai desember tahun 2020 yang dilayani adalah sebagai berikut :

Tabel 4.35. Data Kunjungan Lansia di Wilayah Puskemas Suralaga Tahun 2020

Golongan Umur
Total
No Bulan 45-59 60-69 >70

L P L P L P L P
1 Oktober 14 82 16 83 12 41 42 206

2 November 39 116 36 75 13 32 88 223

3 Desember 53 100 31 89 7 33 91 222

Jumlah 106 298 83 247 32 106 221 651

Dari sejumlah kasus yang ditemukan pada lansia sebagian besar 44 orang mengalami
tekanan darah tinggi.

6. Kesehatan Kerja
Jumlah Usaha Kesehatan Kerja yang ada diwilayah Puskesmas Suralaga sebanyak
4 kelompok yang tersebar di desa Suralaga 3 kelompok, Dasan Tumbu 1
kelmpok. Jumlah sasaran yang mendapat pelayanan sejumlah 4 Kelompok .
Kegiatan yang dilakukan meliputi, Penyuluhan kesehata / Edukasi K3,
penyuluhan penyakit akibat kerja, pentingnya penggunaan APD dan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja, rujukan dilakukan bila diperlukan.

7. Kesehatan Haji
Kegiatan program haji di wilayah kerja Puskesmas Suralaga pada tahun 2020
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, seperti sosialisasi pemeriksaan fisik,
pemeriksaan kesehatan jama’ah calon haji, kemudian tes kebugaran. Jumlah
jama’ah calon haji yang dibina selama tahun 2020 sebanyak 7 orang. Namun
belum bisa di berangkatkan karena terjandi pandemi Covid- 19 ,

8. Kesehatan Jiwa

45
Penemuan kasus jiwa di wilayah puskesmas Suralaga tahun 2020 sebanyak kasus
yang terdiri dari kasus baru dan kasus lama.

A. PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM

1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Tingkat pencapaian variabel Promosi Kesehatan dan UKS pada tahun 2020 belum
mencapai target yaitu mencapai 85, 24 % dari target rata-rata 84,40%, kegiatan yang
sudah mencapai target adalah Penyuluhan kelompok potensial di sekolah 100% ,
Pemberian ASI Eksklusif 95,51%, Kegiatan penyuluhan kelompok potensial 100%,
Penjaringan anak sekolah 100%. Sedangkan indikator yang belum mencapai target
adalah kegiatan pembinaan di Institusi pendidikan 88 %,Terbentuknya posyandu
purnama/mandiri baru mencapai 33,33 %, terbentuknya desa siaga purnama/mandiri
16,67% .
b. Kesehatan Lingkungan.
Tingkat pencapaian variabel Kesehatan lingkungan pada tahun 2020 Cakupan HS
tempat pengolahan makanan memenuhi syarat masih rendah baru mencapai 35,71 % ,
Cakupan rumah sehat bru mencapai 87,66%, dari target 100%, Cakuapan air minum
memenuhi syarat sudah mencapai target 100% , Cakupan sanitasi ( jamban sehat
88,25% , ada satu (1) desa yang melaksanakan STBM .

c. KIA –KB
Tingkat pencapaian variavel KIA - KB pada tahun 2020 sudah mencapai 101,4% dari
target rata-rata 92.3 %, namun indikator cakupan kegiatan yang sudah mencapai
target yaitu ANC K1 116,51 %,ANC K4 yaitu 107,87%, Penanganan komplikasi

46
kebidanan 173,74 %, KN1 105,8, KN1 108,33%, KN3 yaitu 106,33 %, Peserta KB
Aktif di Puskesmas 105,60 %. Sedangkan yang belum mencapai target adalah peserta
KB aktif MKJP di puskesmas 47,24 %, peserta KB baru MKJP di puskesmas 47,24
%.
d. Gizi
Tingkat pencapaian variavel Program Gizi pada tahun 2020 mencapai 91,66% dari
target rata-rata 93,6%, rata-rata semua indikator cakupan kegiatan sudah mencapai
target yaitu cakupan pemberian kapsul Vitamin A ( dosis 200.000si) pada balita 2
kali/th 95,11 %, Vitamin A ( dosis 100.000 SI) pada bai 100%, Cakupan D/S balita di
timbang 94,42 %, penaganan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan 100%, Upaya
perbaikan gizi ibu hamil dan ibu nipas suadah melebihi target yaitu 124, 4% hanya
beberapa indikator yang belum mencapai target yaitu cakupan N/D baru mencapai
68,71 %.
e. P2M
Program DBD menurut Renstra Kemenkes Tahun 2019-2024 dengan Incidence Rate
≤ 49/100.000 Penduduk. Sedangkan di Puskesmas Suralaga terdapat kasus DBD Pada
Tahun 2020 dengan jumlah kasus 7 orang, berarti Incidence Rate di Puskesmas
Suralaga pada Tahun 2020.
variavel P2M pada tahun 2019 baru mencapai 57,4 % dari target rata-rata 93,8 %,
indikator cakupan kegiatannya yang belum mencapai target yaitu Penemuan kasus TB
paru BTA + mencapai 24,4 % dari target 50% orang, kesembuhan penderita TB paru
mencapai 90,48 %. Untuk program malaria pemeriksaan sediaan darah (SD) pada
penderita malaria belum mencapaai target Cakupan imunisasi sudah mencapai target
125,2% dari target 100%

f. CAKUPAN IMUNISASI
 Cakupan imunisasi HB I ≤ 7 hari 90 % dari target 95 %
 Cakupan Imunisasi BCG 146,7 % dari target 95 %
 Cakupan Imunisasi polio 4 bayi 1147 % dari target 95 %
 Cakupan imunisasi campak 134 % dari target 95%
 Cakupan imunisasi dasar lengkap 134 % dari target 100 %

g. JUMLAH KUNJUNGAN UGD DAN RAWAT INAP TAHUN 2020

No. Jlh kunjungan Jlh kunjungan Jih Kunjungan Jumlah Rujukan


Rawat jalan Rawat Inaf UGD

47
L P L P L P L P

6088 7384 110 164 110 110 42 36

H. UKM Pengembangan
1. Tingkat pencapaian variavel UKM Pengembangan pada tahun 2020 baru mencapai 26,8 %
dari target rata-rata 95,2%, hanya beberapa indikator yang sudah mecapai target yaitu
deteksi dini penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa) yang datang berobat
ke puskesmas 100 %
2. Surveilans

PELAKU PERJALANAN KONTAK ERAT KASUS SUSPEK KASUS KONFIRMASI POSITIF COVID-19

PROBABLE
NO. DESA
MASIH MASIH MASIH
DISCARDED JUMLAH DISCARDED JUMLAH DISCARDED JUMLAH MASIH ISOLASI SEMBUH MENINGGAL JUMLAH
KARANTINA KARANTINA ISOLASI
JUMLAH MENINGGAL

1 GAPUK 0 34 34 0 83 83 0 0 0 3 3 0 5 1 6

2 ANJANI 0 142 142 41 144 185 1 0 0 23 24 1 5 0 6

3 BINTANG RINJANI 0 32 32 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0

4 SURALAGA 0 146 146 3 44 47 0 0 0 25 25 0 4 0 4

5 TUMBUH MULIA 5 43 48 24 20 44 1 0 0 7 8 1 2 0 3

6 BAGIK PAYUNG 0 53 53 12 67 79 0 0 0 7 7 0 2 0 2

Luar Wilayah 10 2 12
Total Puskesmas 5 450 455 90 360 450 2 0 0 69 71 2 18 1 21

48
I. Upaya Kesehatan Perseorangan
Tingkat pencapaian variabel Upaya Kesehatan Perseorangan pada tahun 2020 mencapai
80,01% dari target rata-rata 84,7%, sedangkan indikator cakupan kegiatannya semua mencapai
target yang diharapkan kecuali beberapa yang belum mencapai target adalah kunjungan rawat
inap 75,83% dan vasektomi di puskesmas 0%.

49
B. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALA

NO BIDANG Masalah Analisia Altermatif pemecahan


penyebab masalah
masalah

1. BP Umum Petugas kewalahan Kurang petugas Pengusulan shift petugas


saat kunjungan di BP yang standby di BP
banyak

2. BP Gigi a. Dental unit 1. Dental yang 1. Mengususlkan


tidak efektif ada rusak. untuk diberikan
b. Peralatan yang 2. Belum ada dental baru
belum memadai penerimaan 2. Mengususlkan
alat pengadaan alat-
alat yang belum
ada.

3. Laboratorium Pemeriksaan TB Tenaga masih Penambahan tenaga


belum maksimal kurang laboratorium.
dilaksanakan

4. Rekam medik 1. Terkendala 1. Bagian poli 1. Perlunya pengadaan


dalam tidak alat pengeras suara
pengambilan dan mengembalika untuk memanggial
penyimpanan n status dalam pasien
1x24 jam.
status pasien saat 2. Pemisahan antara
2. Jika bagian poli
kunjungan bagian informasi
menerima
sedang banyak dan pendaftaran
status yang
2. Status pasien 3. Koordinasi tentang
salah tidak
sering hilang. segera
pengembalian status

dikembalikan dari poli ke ruang


MR.

5. IGD 1. Ruangan 1. Atap IGD 1. Perlu adanya


pasien di bermasala perbaikan .
IGD sering h. 2. Usulan
bocor. 2. Belum pengadaan
2. Piker belum ada computer.
dapat computer
langsung
dilaksanakan

50
6. Apotik Tidak ada wastafel Pengadaan wastafel

7. Lansia Belum ada ruangan Usulan pengadaan


lansia khusus. ruangan poli Lansia.

8. PTM Kunjungna posbindu Kurang kesaradan Meningkatkan


masih sedikit masyarakat pengetahuan masyarakat
tentang tentang pentingnya
pentingnya posbindu
deteksi dini
penyakit tidak
menular melalui
posbindu.

9. Jiwa Masih ada keluarga Data pasien sulit Melibatkan lintas sector
yang malu didapatkan untuk mensosialisasikan
mempunyai ODGJ karena keluarga kepada keluarga agar
tertutup dapat diberi pengobatan.

10. UKS

11. TB 1. Capaian Penjaringan 1. Pembina wilayah


skrining suspek TB hanya diharapkan lebih
suspek masih dilakukan di aktif dalam
dibawah Puskesmas menjaring
target. suspek.
2. Masih ada 2. Meingkatkan
pasien TB kepedulian
yang tidak keluarga
terdeteksi terhadap
oleh petugas pengobatan
penderita.

BAB V

PENUTUP

51
A. Kesimpulan

Program pokok pada umumnya telah terlaksanan sesuai perencanaan dan sebagian
sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa program yang belum mencapai target
memerlukan evaluasi secara menyeluruh dan mencari intervensi yang tepat. Untuk
terlaksananya semua kegiatan secara maksimal diperlukan optimalisasi kerjasama lintas
program dan lintas sektoral.

B. Saran

1. Pemaparan hasil kegiatan program selama tahun 2020 dalam bentuk Laporan Tahunan
ini, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi, untuk selanjutnya menjadi pedoman
dalam menyusun perencanaan program oleh pihak-pihak terkait.

2. Untuk menunjang keberhasilan kegiatan diharapkan fleksebelitas dalam


mengalokasikan anggaran untuk masing-masing program dan kemudahan penyediaan
sarana dan prasarana pendukung.

3. Diperlukan upaya pembinaan yang berkesinambungan dari pihak Dinas Kesehatan


melalui kegiatan sosialisasi program, pelatihan-pelatihan untuk petugas serta
monitoring dan evaluasi yang lebih terarah.

52

Anda mungkin juga menyukai