Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PERISTIWA PENTING DI DUNIA

“PERANG DUNIA II”

OLEH
IBNU ARIFAN
XII IPS 2

SMA NEGERI 5 MANDAU


KECAMATAN MANDAU
KABUPATEN BENGKALIS
PROVINSI RIAU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perang Dunia II adalah perang global yang berlangsung dari tahun 1939 sampai 1945.
Perang ini melibatkan banyak negara di dunia termasuk semua kekuatan yang besar akhirnya
membentuk dua aliansi militer bertentangan dengan Sekutu dan Axis. Perang ini adalah
perang yang melibatkan terluas dalam sejarah lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan
militer. Dalam keadaan “perang total”, negara-negara besar di seluruh kemampuan untuk
memaksimalkan tujuan perang ekonomi, industri, dan ilmiah untuk, sehingga menghilangkan
perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Ditandai dengan sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga
sipil, termasuk Holocaust dan penggunaan senjata nuklir dalam perang, perang merenggut
nyawa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Hal ini membuat jumlah kematian Perang Dunia
II konflik paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Perang Dunia II telah
menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian
terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun
menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan
dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Perang Dunia yang berlangsung antara tahun
1939-1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan
Kerohanian bagi Negara-Negara di Dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Perang Dunia II?
2. Apa faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II?
3. Bagaimana jalannya Perang Dunia II?
4. Apa akibat dari Perang Dunia II?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perang Dunia II
Kekaisaran Jepang berusaha mendominasi Asia Timur dan telah memulai perang
dengan Republik Cina pada tahun 1937, namun secara umum perang dunia pecah pada
September 1, 1939 dengan invasi Polandia oleh Jerman yang diikuti serangkaian deklarasi
perang terhadap Jerman oleh Perancis dan Inggris. Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, dalam
serangkaian kampanye dan perjanjian, Jerman membentuk aliansi dengan Italia Poros,
dikendalikan atau menaklukkan sebagian besar benua Eropa. Setelah Pakta Molotov-
Ribbentrop, Jerman dan Uni Soviet dipisahkan dan mencaplok negara-negara tetangga saja di
Eropa, termasuk Polandia. Inggris, kekaisaran dan persemakmuran, menjadi satu-satunya
negara besar Sekutu yang terus berjuang melawan Axis blok, dengan memegang pertempuran
di Afrika Utara dan Pertempuran Atlantik.
Pada bulan Juni 1941, Axis Eropa melancarkan invasi Uni Soviet yang menandai
pembukaan teater tanah terbesar dari perang dalam sejarah, yang melibatkan sebagian besar
pasukan militer Axis sampai akhir perang. Pada bulan Desember 1941, Jepang bergabung
dengan Axis blok, menyerang Amerika Serikat dan wilayah Eropa di Samudra Pasifik, dan
dengan cepat menguasai sebagian besar Pasifik Barat. Invasi Axis berhenti pada tahun 1942,
setelah kekalahan Jepang dalam banyak pertempuran laut dan pasukan Eropa Axis
dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad.
Pada tahun 1943, melalui serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi Sekutu
dari Italia, dan kemenangan AS di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka dan strategis
mundur di semua lini. Pada tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu Perancis, sementara merebut
kembali Soviet dari semua wilayah yang pernah dicaplok dan menyerbu Jerman dan
sekutunya. Perang di Eropa berakhir dengan 8 Mei 1945. Sepanjang tahun 1944 dan 1945,
Amerika Serikat mengalahkan Angkatan Laut Jepang dan menduduki beberapa pulau di
Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di negara menjelang Kepulauan invasi ke Jepang.
Uni Soviet kemudian diikuti melalui negosiasi dengan menyatakan perang terhadap
Jepang dan menginvasi Manchuria. Kekaisaran Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus
1945, sehingga mengakhiri perang di Asia dan memperkuat total kemenangan Sekutu atas
Axis. Perang Dunia II mengubah jalannya struktur politik dan sosial di dunia. PBB (UN)
didirikan untuk memperkuat kerja sama internasional dan mencegah konflik yang akan
datang. Kekuatan besar yang merupakan pemenang perang Amerika Serikat, Uni Soviet,
Cina, Inggris, dan Perancis menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan super bersaing dan mengatur
panggung Perang Dunia yang akan berlangsung selama 46 tahun ke depan. Sementara itu,
pengaruh kekuatan-kekuatan besar Eropa mulai melemah, dan dekolonisasi Asia dan Afrika
dimulai. Sebagian besar negara-negara industri sangat terpengaruh dihentikan pemulihan
ekonomi menjalani. Integrasi politik, khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya untuk
menstabilkan hubungan pascaperang.
B. Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia II
1. Penyebab Umum Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945, sebagai lanjutan dari Perang Dunia
I. Perang ini jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan Perang Dunia I. Perang Dunia
II wilayahnya jauh lebih luas, hampir semua negara terlibat dalam perang besar ini.
Meletusnya Perang Dunia II dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu sebab-sebab umum dan sebab-sebab khusus.
Sebab-sebab Terjadinya Perang Dunia II sebagai berikut:
a. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia. LBB
bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik Negara-negara besar
untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara
besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan
terhadap Ethiopia.
b. Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataannya.
Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai
komunisme Rusia, tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasional-
sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya Negara-negara tersebut
memperkuat militer dan persenjataannya.
c. Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya
perang besar, maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar
yakni Blok Fasis dan Blok Sekutu.
d. Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspensi. Jerman mengumumkan
“Lebensraum”nya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah dan Italia
menginginkan Italia Irredenta (Italia Raya) yang meliputi seluruh laut Tengah dan
Abbesinea, serta Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya.
Ini berarti merupakan tantangan terhadap imperialisme Inggris, Perancis, dan
Amerika Serikat.
e. Adanya pertentangan paham demokrasi, fasisme, dan komunisme.
f. Adanya politik balas dendam “Revanche Idea” Jerman merasa dihina dengan
Perjanjian Versailles.
2. Penyebab Khusus Perang Dunia II
Salah satu isi Perjanjian Versailles menuntut agar Prusia Timur (daerah Jerman
Timur) dipisahkan dari Jerman dengan Koridor Polandia sebagai pemisahnya. Di tengah-
tengah koridor ini, terletak kota Danzig yang berada di bawah penguasaan Liga Bangsa-
Bangsa (LBB). Status kota Danzig adalah kota merdeka. Hitler menuntut kota Danzig
dimasukkan ke wilayah Jerman karena penduduknya berkebangsaan Jerman. Namun,
Polandia menolak. Polandia justru mengadakan perjanjian dengan Inggris, Perancis,
Rumania, dan Yunani untuk saling menjamin kemerdekaan di antara mereka.
Hitler menjawab perjanjian tersebut dengan mengadakan perjanjian dengan Rusia.
Dalam perjanjian itu, Rusia menyatakan tidak akan menyerang Jerman. Pada tanggal 1
September 1939, Jerman menyerbu Polandia. Oleh karena itu, pada tanggal 3 September
1939, Inggris dan Prancis mengumumkan perang terhadap Jerman. Bagi bangsa Asia,
penyerbuan Jepang atas Cina, pada tahun 1937, merupakan sebab langsung Perang Dunia
II. Sementara itu, Amerika Serikat berpendapat bahwa penyerbuan Jepang atas Pearl
Harbour (7 Desember 1941) adalah penyebab Perang Dunia II.

C. Jalannya Perang Dunia II


1. Wilayah Perang Dunia II
a. Medan Eropa
Pada awal perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan kilat
(Blitzkrieg) berhasil memenangkan pertempuran di semua medan tempur Eropa,
medan tempur tersebut antara lain:1) Penyerbuan Jerman ke Polandia dan Finlandia:
Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam tempo singkat,
sebagian besar daerah Polandia berhasil dikuasai. 2) Penyerbuan Jerman ke Norwegia
dan Denmark: Pada tanggal 9 April 1940, Jerman melancarkan serangan laut dan
udara ke wilayah Norwegia. Dalam waktu singkat, pasukan Jerman telah berhasil
menduduki Oslo, Bergen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik. Pasukan Norwegia yang
dibantu Inggris dan Perancis sempat memberikan perlawanan yang sengit. Akan tetapi
pada tanggal 30 April 1940, Norwegia terpaksa menyerah kepada Jerman Sementara
itu, dalam waktu yang sama, pasukan Jerman juga menyerbu Denmark. Dengan
mudah Jerman menaklukkan Denmark. 3) Jatuhnya Belanda, Belgia, dan Prancis:
Tanpa pengumuman apa pun, pasukan Jerman melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg)
ke Belanda, Belgia, dan Luxemburg pada tanggal 10 Mei 1940. Ratu Wilhelmina dari
Belanda melarikan diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III memerintahkan
Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940. Pada awal Juni 1940,
pasukan Jerman yang telah menduduki Luxemburg bersiap-siap menyerbu Prancis
melalui kota Sedan. Setelah terjadi pertempuran sengit di kota Verdum pada tanggal
15 Juni 1940, kemerdekaan Perancis tidak dapat dipertahankan lagi. (Kemudian,
Jenderal Petain membentuk pemerintahan Prancis yang tunduk kepada Jerman di Kota
Vichy. Pasukan Perancis yang tetap setia kepada Perancis, di bawah pimpinan
Jenderal Charles de Gaulle, melakukan perlawanan dengan mendirikan pemerintahan
pengasingan di London. 4) Pertempuran Jerman–Inggris: Jatuhnya Perancis
menyebabkan perhatian Jerman dialihkan ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan
laut dan angkatan udaranya, Jerman menyerang Inggris. Hal ini membuat Inggris
menandatangai kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat tanggal 2 September
1940. Dengan bantuan Amerika Serikat ini, pasukan Inggris bangkit melawan dan
dapat mengimbangi kekuatan tempur Jerman. Hal ini membuat frustrasi angkatan
udara Hitler. Oleh sebab itu, Jerman menjalin kerja sama yang melibatkan poros
Roma-Berlin-Tokyo dengan ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman,
Italia, dan Jepang pada tanggal 27 September 1940. Tetapi dengan mengalirnya uang,
senjata, dan bahan makanan; bahkan kesepakatan untuk menstandardisasi
persenjataan mereka, Inggris dapat bertahan dari serangan Jerman yang siang malam
terus menerus menggempurnya. 5) Perang Jerman–Rusia: Tanpa menghiraukan
perjanjian nonagresi, Jerman menyerbu Rusia pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam
serangan kilat ini, Jerman dapat memukul pasukan Rusia sehingga mundur jauh ke
timur. Rusia yang mundur ke timur kemudian meminta bantuan dari Inggris dan
Amerika Serikat. Sehingga pada tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris, dan Amerika
Serikat menandatangani Protokol Moskow. (Isi perjanjian itu adalah bahwa Inggris
dan Amerika Serikat akan memberi bantuan kebutuhan- kebutuhan pokok kepada
Rusia selama 9 bulan. Selain itu, Amerika akan memberikan kredit dalam rangka
Lend and Lease Bill sebesar $ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu dan taktik bumi
hangus, Rusia berhasil menahan laju pasukan Jerman.
b. Perang di Afrika (1940 – 1943)
Peperangan di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang
terhadap Perancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya
menyerang Perancis Selatan. Italia juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di
Afrika Utara dan Afrika Timur. Akan tetapi, pasukan Italia dapat dipukul oleh
pasukan Perancis dan Inggris yang dipimpin Jenderal de Gaulle dan Jenderal
Montgomery. Peristiwa itu terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941. Melihat
pasukan Italia yang tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari Jerman segera
turun tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan
mudah mengalahkan pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa
mundur sampai ke perbatasan Mesir di kota Tobruk pada tanggal 20 April 1941.
Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel telah merebut kota El Alamein yang
terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan demikian, medan perang Afrika
Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
c. Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke
Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah Pangkalan
Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini menyebabkan Amerika Serikat tidak
lagi mempertahankan sikap netralnya dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah
kejadian itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan perang
terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu pecahnya perang di Asia Pasifik. Sama dengan
medan tempur lainnya pada tahap awal perang, pihak blok sentral memperoleh
kemenangan, pada medan perang Asia Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan,
Jepang dapat mengalahkan sekutu dan berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.
2. Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya
Perang Dunia II dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
a. Tahap permulaan (1939-1942)
Pada tahap ini, negara-negara Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan
pertempuran. Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
b. Titik Balik (1942)
Pada bulan Desember 1941, Perang Dunia II menjadi benar-benar mendunia
dengan masuknya Jepang dan Amerika Serikat ke dalam kancah peperangan.
Masuknya Amerika Serikat ke dalam blok sekutu sangat membantu karena industri
raksasanya dapat menyuplai peralatan perang dan perbekalan yang jauh lebih banyak
dibandingkan gabungan produksi negara-negara poros.
Pada bulan November 1942, pasukan Korps Afrika Jerman yang sebelumnya
kelihatan tidak terkalahkan berhasil dipukul mundur oleh negara Inggris pimpinan
Jendral Bernard Montgomery. Hal itu diikuti oleh pendaratan pasukan sekutu pimpinan
Jendral Dwight D. Einsenhower di Afrika Utara, yang kemudian memaksa seluruh
pasukan Poros di wilayah itu menyerah. Kemenangan terbesar sekutu terjadi di Rusia
Antara bulan November 1942 – Februari 1943, Jerman kehilangan setengah juta
prajuritnya dalam pertempuran di Stalingrad saat menghadapi pasukan Rusia Pimpinan
Jendral Georgi K. Zhukov. Pasukan Rusia kemudian perlahan-lahan berhasil mengusir
pasukan Jerman dari tanah airnya.
c. Tahap Akhir/Kemenangan Sekutu (1943-1945)
Pada tahun 1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat dibendung
lagi. Kota demi kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24 Agustus 1944,
Rumania menyerah kepada Rusia. Bulgaria menyerah kepada Rusia pada tanggal 20
Oktober 1944. Sesudah itu, Rusia terus melancarkan serangan sampai memasuki
wilayah Jerman dan menggempur kota Berlin dari arah timur. Dengan tulang
punggung Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu membentuk satuan ekspedisi khusus
yang disebut Allied Expeditionary Forces di bawah komando Jenderal Eisenhower.
Serangan ini didukung AD, AL, dan AU yang meliputi 10. 000 pesawat tempur dan 4.
000 kapal perang terus menyerang masuk wilayah Jerman. Meskipun pasukan Jerman
memberikan perlawanan sengit sampai akhir tahun 1944, perlawanan itu tidak lagi
membawa dampak besar. Kejayaan Jerman telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan
memenangkan perang. Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan Jerman. Rakyat di
Jerman sendiri putus asa, sehingga kehidupan industri, ekonomi, tentara, dan
politiknya kacau balau. Pasukan Jerman hancur di medan selatan, timur, dan barat pada
awal tahun 1945. Di Front Timur, pasukan Rusia telah merebut Warsawa, Krakow, dan
Lozt pada pertengahan Januari 1945. Kemudian, pada awal Februari 1945, di Front
Barat, pasukan Inggris merebut Nijmegen. Pasukan Amerika merebut Trier, Cologne
dan menyeberangi lembah Ruhr. Pada bulan April 1945, pasukan Amerika dan Rusia
telah bertemu di sepanjang Sungai Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih tetap
bertahan. Sementara itu, angkatan udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman
untuk mendukung serangan pasukan infantri di darat.
Hitler yang putus asa melihat keadaan tersebut, pada tanggal 30 April 1945,
melakukan bunuh diri. Tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Laksamana Doenitz.
Meninggalnya Hitler serta menyerahnya pasukan Jerman di Austria tidak membuat
Laksamana Doenitz segera menyerah. Setelah seluruh Berlin diserbu oleh pasukan
Sekutu, Jenderal Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada
Sekutu. Dengan penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik balik setelah
terjadi pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di Guadalacanal (7 Agustus
1942-9 Februari 1943). Dalam pertempuran Sekutu menyusun taktik serangan dari
pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal
Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang
dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Dan Jepang mengalami kekalahan
besar. Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima direbut.
Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut pasukan Amerika.
Walaupun angkatan udara Amerika Serikat telah mengebom kota-kota di Jepang, tetapi
Jepang tetap tidak menyerah. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota
Hiroshima dibom atom. Karena Jepang tidak juga menyerah, maka pada tanggal 9
Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat untuk memaksanya
menyerah. Akhirnya, melalui pidato radio pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar
Hirohito menyatakan kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
D. Akibat Perang Dunia II
1. Akibat Perang Dunia II Pada Dunia
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena
keganasan perang, ekonomi pun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian
sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Perang Dunia yang
berlangsung antara tahun 1939-1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik,
Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi negara-negara di dunia.
2. Akibat Perang Dunia II bagi Indonesia
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa
Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan
Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang
menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada
tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan
Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan
(Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda.
Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Untuk
menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama
ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh
Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942
Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di
Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang.
Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia,
Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang
di berbagai pasukan militer. Peristiwa perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan
atau suatu paham fasisme yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional
menjelang Perang Dunia II menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I.
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak
50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling
mematikan sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami
banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun
demikian, Perang Dunia II ini juga berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik.
Pengaruh yang dibawa oleh PD II ini ada yang bersifat positif dan juga negatif.
Dampak positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap Negara Indonesia yaitu
berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di Indonesia, karena pada saat itu Negara
Indonesia mengalami Vacuum of Power sehingga Para tokoh Indonesia dapat segera
memproklamasikan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Perang Dunia II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerusakan harta
benda, dan nyawa sangat besar. Pada saat itu Indonesia dikuasai Jepang selama 3,5 tahun dan
menjadi masa-masa paling menderita akibat kebijakan politik, ekonomi dan sosial Jepang
seperti ekploitasi pertanian dan kerja paksa.
Tetapi di sisi lain Perang Dunia II juga berakibat postif bagi Indonesia. Setelah Jepang
kalah perang, Indonesia dalam keadaan ‘Vacuum Of Power’ (kekosongan kekuasaan), dan
Indonesia dapat memanfaatkan waktu itu. Dan pemerintah Jepang memutuskan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI, yang
berujung pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
B. Saran
Perang Dunia II telah menelan jutaan korban jiwa dan telah mengubah dunia, baik pada
bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Lebih baik jika kita mengambil hikmah dari
peristiwa ini dan selalu menjaga kedamaian antar sesama agar peristiwa ini tidak terulang
kembali. Setelah kita memahami berbagai akibat dari Perang Dunia II, kita menjadi sadar
bahwa meskipun masyarakat pada waktu itu termasuk masyarakat Indonesia menderita dalam
banyak aspek kehidupan, kita juga menyadari bahwa secara tidak langsung Perang Dunia II
telah membuka peluang Indonesia pada kemerdekaannya. Meski begitu, bukan berarti
kemerdekaan tersebut bisa diraih dengan mudah, banyak pengorbanan yang dilakukan oleh
para pendahulu kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh melupakan pengorbanan dan
perjuangan mereka bagi Indonesia. Kita juga tidak boleh berdiam diri dan harus ikut berjuang
untuk mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

Anda mungkin juga menyukai