Anda di halaman 1dari 97

TENAGA PEMBENTUK

MUKA BUMI
MATERI PERSIAPAN OLIMPIADE GEOGRAFI

Asthina Novita Syanur


Teknik Geodesi dan Geomatika ITB
EROSI

KESEIMBANGAN DINAMIK
( DYNAMIC EQUILIBRIUM )

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


TENAGA PEMBENTUK MUKA
BUMI
Proses yang berlangsung sekarang dapat dibedakan menjadi
1. Proses yang terjadi dari dalam bumi (endogen):
Tektonisme, Vulkanisme, Seisme
2. Proses yang terjadi di permukaan (eksogen):
Pelapukan, Pengikisan (Erosi), Pemindahan bahan
(Transportasi), Pengendapan (Sedimentasi)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Tektonisme

Tenaga
Endogen Vulkanisme

Seisme

RELIEF MUKA BUMI

Erosi

Tenaga Pelapukan
Eksogen
sedimentasi

Masswasting

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PROSES
ENDOGENIK
TEKTONISME, VULKANISME, SEISME

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


1. TEKTONISME
Tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun lateral
yang mengakibatkan perubahan lokasi atau letak lapisan batuan yang
membentuk permukaan bumi

EPIROGENESA OROGENESA

Luas & Lambat Sempit dan Cepat

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Epirogenetik
positif

Epirogenetik
negatif

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


OROGENESA
Tenaga geologi yang bekerja di areal yang relatif sempit dengan
kecepatan yang relatif cepat

LIPATAN

PATAHAN

RETAKAN

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


LIPATAN (FOLD)

Pusat lipatan adalah batuan Pusat lipatan adalah batuan


paling tua paling muda

Antiklin Sinklin
ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
JENIS JENIS LIPATAN

Tegak (Simetris) Miring (Asimetris)

Menggantung (Overturned) Rebah (Recumbent)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
Various Folds (cont'd)
Various Folds (cont'd)
Various Folds (cont'd)

Axis
ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
Sinklinorium

Antiklinorium

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PATAHAN/SESAR (FAULT)

Kulit bumi yang bersifat padat mengalami retak atau patah saat
terjadi orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami pergeseran
(dislocated)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
Triangular Facet (Faset Segitiga)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Turun/Normal
Dip Slipe Fault
Naik/Reverse
PATAHAN
Strike Slip Fault Dekstral

Sinistral
Oblique Fault

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Patahan Naik/Reverse

Patahan Turun/Normal

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Patahan Transform/Geser

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


(JOINT/FRACTURE)
Retakan pada batuan yang belum mengalami pergeseran

1. Kekar tarik (tension Joints): disebabkan oleh gaya tarik


yang bekerja pada batuan, bidang kekar tegak lurus
terhadap arah gaya tariknya. Contoh : kekar tiang dan
kekar kekar lembaran pada batuan Basalt

2. Kekar gerus (shear joints): disebabkan oleh gaya


kompresi yang cenderung menggeser batuan

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
KEKAR TIANG (Columnar)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


KEKAR LEMBAR (Sheet)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


SHEETING JOINT
Half Dome, Yosemite Valley,
California

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


KEKAR GERUS

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


2. VULKANISME
Peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam
perut bumi

Apakah perbedaan
magma, lava, dan lahar???

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


KOMPOSISI MAGMA

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


VISKOSITAS MAGMA
VISKOSITAS berhubungan dengan kekentalan atau
fluiditas suatu likuid

VISKOSITAS TINGGI VISKOSITAS RENDAH

Kental Cair
Eksplosif Efusif
Asam Basa
Relatif dingin Relatif panas

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PROSES KELUARNYA
MAGMA

INTRUSI EKSTRUSI

Proses ketika magma Proses ketika magma mencoba


mencoba keluar dari dalam keluar dari dalam perut bumi
perut bumi namun BELUM namun TELAH mencapai
mencapai permukaan bumi permukaan bumi

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


INTRUSI MAGMA
A. KONKORDAN
1. Laccolith
2. Lopolith
3. Sill
4. Pacolith
B. DISKORDAN
1. Dyke
2. Batholith
3. Stock

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


 KONKORDAN (sejajar dengan perlapisan)
1. Sill, tubuh batuan batuan beku berupa lembaran sejajar dengan
perlapisan
2. Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome),
3. Lopolith, bentuk tubuh batuan berbentuk cembung ke bawah.
4. Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin
yang telah terbentuk sebelumnya

 DISKORDAN (memotong dengan perlapisan)


1. Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya
dan memiliki bentuk tabular atau memanjang.
2. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran sangat besar
yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar di
dapur magma.
3. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip Batolith tetapi ukurannya
lebih kecil

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


EKSTRUSI
MAGMA/ERUPSI
BERDASARKAN KEKUATAN LETUSAN

EFUSIF EKSPLOSIF
Meleleh Meledak
Magma Basaltik Magma Granitis
Menghasilkan guguran/aliran lava Menghasilkan piroklastik

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


EKSTRUSI
MAGMA/ERUPSI
BERDASARKAN TEMPAT KELUARNYA MAGMA

LINIER

CENTRAL AREAL

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


JENIS LAVA BASA (Efusif)
LAVA PAHOEHOE
Permukaan halus dan
berundulasi (roping
surfaces), lebih cair dan
panas

LAVA AA
Permukaan kasar, tajam,
lebih kental dan dingin

LAVA BANTAL (Pillow)


Pembekuaan magma
dibawah air

LAVA BONGKAH (Blocky),


tidak tertransportasi jauh
dari lubang kepundan

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


HASIL ERUPSI SENTRAL
(BENTUK GUNUNG API)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
LAHAR
Aliran piroklastik (pyroclastic flow) berupa
campuran air (panas atau dingin) dengan
fragment batuan menuruni lereng gunung,
umumnya mengalir di aliran sungai
1. Lahar Panas
2. Lahar Dingin

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Tipe Letusan Berdasarkan Viskositas,
Tekanan, Kedalaman Dapur Magma

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
MATERIAL YANG
DIKELUARKAN
1. PADAT (Eflata) : Bom, Lapili, Ash
2. CAIR : Lava, Lahar, Makdani, Geyser
3. GAS (Ekshalasi) : Solfatar, Mofet, Fumarol

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


AKTIFITAS GUNUNG API
A. Gunungapi aktif: secara konstan melakukan kegiatan erupsi
B. Gunungapi tidur (dormant): tidak aktif dalam periode waktu yang
lama
C. Gunungapi mati : sudah tidak aktif untuk waktu beberapa ribu
tahun dan dianggap tidak mampu aktif lagi
D. Gunungapi destruktif: sudah mati dan mengalami proses
penghancuran oleh erosi

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
3. SEISME

Definisi Menurut USGS (United States Geological Survei)


Earthquake is a term used to describe both sudden slip on a fault, and the resulting
ground shaking and radiated seismic energy caused by the slip, or by volcanic or
magmatic activity, or other sudden stress changes in the earth.

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ISTILAH
1. Hiposentrum: daerah di dalam bumi yang menjadi pusat terjadinya
gempa
2. Episentrum: daerah/titik proyeksi pusat gempa di permukaan bumi
3. Isoseista: garis yang menghubungkan daerah yang memiliki
intensitas gempa yang sama
4. Pleistoseista: garis yang melingkari daerah dengan kerusakan
terbesar
5. Episentral: daerah yang terletak di dalam pleistoseista
6. Seismograf: alat pencatat gempa
7. Seismogram: rekaman getaran bumi yang dicatat oleh seismograf

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ELASTIC REBOUND HYPOTHESIS

Gempa bumi pada umumnya


terjadi hasil dari pelepasan
energi elastis yang tersimpas
di batuan atau lempeng yang
mengalami tekanan/gaya yang
besar

Ketika tingkat elastisitas


batuan terlewati, batuan
secara tiba-tiba patah,
menyebabkan getaran yang
disebut gempa bumi

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


GELOMBANG GEMPA
Gelombang gempa (Seismic Waves) adalah gelombang-gelombang yang
menjalar di bumi, biasanya dihasilkan oleh gempa tektonik. 

Secara umum, gelombang gempa dikategorikan menjadi


1. Gelombang Badan (Body Wave)
◦ Gelombang yang menjalar di interior bumi

2. Gelombang Permukaan (Surface Wave)


◦ Gelombang yang menjalar di permukaan bumi

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


GELOMBANG BADAN (BODY WAVE)
A. GELOMBANG PRIMER

B. GELOMBANG SEKUNDER

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


GELOMBANG PRIMER vs SEKUNDER
Gelombang Gelombang
Primer Sekunder
Kedatangan Pertama Kedua

Gerakan Perambatan sejajar arak gerak Perambatan tegak lurus arah


gerak

Sebutan lain Longitudinal Transversal

Kecepatan 7 – 14 km/s 4 – 7 km/s

Medium Padat, Cair, Gas Padat saja

Amplitudo Kecil Besar

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


GELOMBANG PERMUKAAN (SURFACE WAVE)

GELOMBANG LOVE GELOMBANG RAYLEIGH


• gelombang transversal (arah gerak partikel • Gerakan eliptik retrograde/ “ground roll”
tegak lurus dengan arah rambatan) (tanah memutar ke belakang tapi secara
• kecepatan 70% dari S-wave umum gelombangnya merambat ke depan—
• Getaran yang dirasakan manusia pertama analog dengan gelombang laut)
kali • Sedikit lebih cepat dari Love Wave (90% dari
• Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911 kecepatan S-wave)
• Ditemukan oleh Lord Rayleigh pada 1885

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PS L R

Surface

P wave S wave

waktu

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
PENENTUAN EPISENTRUM
GEMPA

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PRINSIP TRILATERASI
RUMUS LASKA

Jarak = ((S - P) – 1’ ) X 1000 km

Contoh Soal :
Pada tanggal 1 januari 2001 di Jakarta,
gelombang primer tercatat pada pukul
4.30.25 WIB sedangkan gel sekunder
pada pukul 4.33.40 WIB. Berapa jarak
episentrum dari kota jakarta?

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PRINSIP TRILATERASI

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


JENIS GEMPA
A. BERDASARKAN BENTUK EPISENTRUM: Linier (Garis) & Sentral (Titik)
B. BERDASARKAN PENYEBABNYA : Tektonik, Vulkanik, Tektovulkanik,
Runtuhan
C. BERDASARKAN JARAK EPISENTER : Setempat (<10000 km), Jauh (~
10000 km), dan Sangat Jauh (> 10000 km)
D. BERDASARKAN KEDALAMAN HIPOSENTRUM : Dalam (>700 km),
Intermediet (300 – 700 km), Dangkal (<100 km)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PROSES
EKSOGENIK
PELAPUKAN, EROSI, MASS WASTING,
SEDIMENTASI

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


1. PELAPUKAN (WEATHERING)
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran atau perusakan dan
pelepasan partikel-parikel batuan

Kecepatan pelapukan ditentukan beberapa hal, antara lain:


1. tingkat kekuatan dan kekompakan batuan,
2. topografi/kemiringan lereng,
3. keadaan vegetasi atau organisme lain yang ada, serta
4. unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


JENIS PELAPUKAN

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Pelapukan Mekanik
A. FROST ACTION

Air mengisi Membeku Kemudian mencair


celah batuan menjadi es menyisakan rongga

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PERMAFROST MELTING

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
Pelapukan Mekanik
B. PERUBAHAN SUHU

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


EKSFOLIASI (Spheroidal Weathering jika skala kecil) DAN SHEETING

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Pelapukan Mekanik
C. ABRASI

Abrasi adalah
pemecahan partikel
batuan karena
menabrak batuan lain

Dapat terjadi karena angin, air, es, atau gravitasi

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Pelapukan Kimia
A. PELARUTAN (SOLUSI)

B. OKSIDASI

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
Pelapukan Biologis

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
2. EROSI/PENGIKISAN
1. Erosi oleh Air
2. Erosi oleh Angin
3. Erosi oleh Gelombang Laut (Abrasi)
4. Erosi oleh Es

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


JENIS EROSI
Macamnya:
◦ Erosi geologi (alami)  tidak berbahaya
◦ Erosi dipercepat  berbahaya

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


EROSI OLEH
GELOMBANG LAUT
EROSI OLEH AIR
AWAL:
Sheet erosion: 5 mm
Rill erosion: <50 cm
Gully: 50 – 150 cm
Gully dalam: 1.5 – 5 m

INTERMEDIATE
Ravine: > 5 m

LANJUT
Sungai meander

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


EROSI OLEH AIR
1. Erosi percikan (flash/splash erosion)
2. Erosi aliran permukaan (overland flow
erosion)
3. Erosi alur (rill erosion)
4. Erosi parit/selokan (gully erosion)
5. Erosi tebing (stream bank erosion)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


EROSI OLEH ANGIN

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


3. MASS WASTING
Proses perpindahan massa batuan dan tanah dalam
volume yang besar karena pengaruh gravitasi

• SLOW flOWAGE disebut juga rayapan massa (creep), adalah


perpindahan massa tanah dalam waktu yang sangat lambat.

• RAPID flOWAGE, adalah perpindahan massa batuan atau


tanah yang relatif cepat, karena dibantu oleh aliran air

• LANDSLIDE atau longsoran, yaitu perpindahan massa batuan


atau tanah dalam bentuk blok-blok besar dalam jangka waktu
yang cepat

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Faktor pengurang gravitasi FAKTOR

Faktor penambah gravitasi


1. Kekuatan material 1. Menambah sudut
dan Kohesi kemiringan lereng
2. Vegetasi 2. Pemotongan lereng
3. Gesekan internal 3. Pelapukan
pada butiran 4. Jumlah air yang ada
4. Sudut lapisan Overloading
batuan dibawahnya

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
PENYEBAB TIBA-TIBA MASS
WASTING
1. Gempabumi
2. Hujan Deras
3. Kebocoran pipa air atau kolam
4. Erupsi Vulkanik
5. Ledakan

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


MASS WASTING

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ROCK FALL (JATUHAN BATUAN)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
ROCK SLIDE (GELINCIRAN BATUAN)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BLOCK SLIDE

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


DEBRIS SLIDE (GELINCIRAN TANAH)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


SLUMP (NENDATAN)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Rayapan (Creep)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
ROCKSLIDE EARTHFLOW

RAYAPAN (CREEP) SOLIFUCTION


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
SLUMP

EARTHFLOW

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


4. SEDIMENTASI
1. Sedimentasi Darat : Terestris
2. Sedimentasi Laut : Marine
3. Sedimentasi Sungai : Fluvial/Alluvial
4. Sedimentasi Rawa : Limnis
5. Sedimentasi Es : Glasial
6. Sedimentasi Angin : Eolian

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Colluvium VS Alluvium
COLLUVIUM
Semua batuan, tanah, atau sedimen hasil pelapukan dan erosi yang
terendapkan di kaki lereng akibat gravitasi dan mass wasting

ALLUVIUM
Semua material yang terendapkan oleh air

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)

Anda mungkin juga menyukai