1
Isi Presentasi
• Pendahuluan
• Pemetaan Mikrozonasi Amplifikasi
• Pemetaan Mikrozonasi Likuifaksi
• Kesimpulan
• Ucapan Terimakasih
2
Pendahuluan
3
Latar belakang
Peta tektonik aktif wilayah Indonesia
o
(Natawidjaja, 2005) 4
Jenis-Jenis Bahaya Gempabumi
o Bahaya utama:
▪ Amplifikasi goncangan tanah
▪ Dislokasi di permukaan (surface rupture) Ground shaking, Palu 2018
o Bahaya ikutan/susulan :
▪ Tsunami
▪ Likuifaksi
▪ Tanah longsor
Patahan Palu Koro
North
Legend :
Alluvial
Alluvial fan
Undifferentiated flow
Jurassic sedimentary rock
Jurassic limestone
Fault
9
Fenomena kerusakan bangunan di Kota Padang akibat goncangan
gempabumi 30 September 2009 (Mw 7,9)
(Koleksi pribadi)
10
Jenis-jenis manifestasi likuifaksi di Kota Padang akibat gempa bumi
2009 (Tohari et al, 2011).
1. Penurunan tanah dasar,
2. Pergerakan tanah lateral
3. Semburan pasir
11
Untuk mengurangi resiko bencana gempabumi di masa mendatang di
Kota Padang, upaya untuk memitigasi bahaya gempabumi sangat
diperlukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyusunan peta
mikrozonasi seismik :
12
Mikrozonasi Amplifikasi Tanah
Wilayah Kota Padang
13
Faktor Amplifikasi Tanah
• Amplifikasi : pembesaran gelombang seismik yang terjadi akibat adanya
perbedaaan yang karakteristik lapisan tanah.
• Kerentanan Seismik : Indeks yang menggambarkan tingkat kerentanan
lapisan tanah permukaan terhadap deformasi saat terjadi gempabumi
(Nakamura, 2008).
• Pengaruh yang disebabkan oleh struktur
geologi lokal atau site effect (TSITE). TSITE
menunjukkan puncak amplifikasi pada
frekuensi dasar dari suatu lokasi.
T S S
TSITE = TH 𝑇𝐻 = S 𝐻𝑆 𝑇𝑉 = S 𝑉𝑆 Model cekungan yang berisi material sedimen
V 𝐻𝐵 𝑉𝐵
(Nakamura, 2000)
16
Pengukuran Mikrotremor di Kota Padang
Frekuensi sampling : 100 Hz.
Durasi pengukuran : 660 seconds
Jumlah titik pengukuran : 250
𝑇𝐻𝑆
𝐻𝑉𝑆𝑅 = 𝑇𝑆𝐼𝑇𝐸 =
𝑇𝑉𝑆
HVSR =
𝑆𝑈𝑡𝑎𝑟𝑎−𝑆𝑒𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 2 + 𝑆𝑇𝑖𝑚𝑢𝑟−𝐵𝑎𝑟𝑎𝑡 2
(Tohari, 2020) 𝑆𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙
17
Jenis-jenis spektra rasio H/V tanah
1 puncak 2 puncak Tanpa puncak
20
Zonasi Kerentanan Amplifikasi di Kota Padang
21
Mikrozonasi Kerentanan Amplifikasi Kota Padang
Penurunan tanah
Zonasi kerentanan
total (cm)
<5 Sangat rendah
5 – 10 Rendah
10 – 20 Menengah
20 – 40 Tinggi
(Tohari, 2020) > 40 Sangat tinggi
Lokasi Uji CPT
27
Jenis lapisan tanah berdasarkan data pemboran teknik
28
Jenis lapisan tanah berdasarkan data CPT
29
Hasil Analisis Potensi Likuifaksi
Hasil uji penetrasi konus (CPT) dan analisis potensi likuifaksi di lokasi Pasir Jambak (Tohari, 2020)
30
Hasil Analisis Potensi Likuifaksi
Hasil uji penetrasi konus (CPT) dan analisis potensi likuifaksi di lokasi UNP (Tohari, 2020)
31
Hasil Analisis Potensi Likuifaksi
32
Hasil Analisis Potensi Likuifaksi
33
Zonasi Indeks Potensi Likuifaksi
o Berdasarkan indeks likuifaksi,
hampir seluruh wilayah Kota
Padang berada di zonasi potensi
risiko likuifaksi sangat tinggi.
o Lokasi fenomena likuifaksi akibat
gempabumi 2009 berada di zonasi
potensi likuifaksi sangat tinggi
o Daerah di kecamatan Koto
Tangah, Padang Utara, Padang
Timur dan Padang Selatan,
dimana semburan pasir,
penurunan tanah dan pergerakan
lateral, berada di zonas potensi
risiko likuifaksi tinggi hingga
sangat tinggi.
34
Mikrozonasi Penurunan Tanah Akibat Likuifaksi
o Berdasarkan penurunan tanah, Kota
Padang dibagi menjadi 5 zonasi
kerentanan likuifaksi : kerentanan
sangat rendah – sangat tinggi.
o Daerah kerentanan tinggi hingga
sangat tinggi terkonsentrasi di
sepanjang garis pantai dan alira
sungai utama.
o Daerah di kecamatan Koto Tangah,
(Tohari, 2020) Padang Utara, Padang Timur, and
Padang Selatan dimana terjadi
penurunan tanah, berada di zona
kerentanan tinggi hingga sangat
tinggi..
o Hasil mikrozonasi ini menunjukkan
kesesuaian dengan lokasi-lokasi
fenomena penurunan tanah yang
teramati terjadi saat gempabumi 2009.
35
Kesimpulan
36
o Daerah pesisir pantai Kota Padang, yang tersusun oleh endapan
alluvial, cenderung mempunyai nilai faktor amplifikasi lebih
tinggi dibandingkan dengan daerah perbukitan yang disusun
oleh kipas alluvial dan perbukitan vulkanik.
o Kota Padang dapat diklasifikasikan menjadi lima zonasi
kerentanan amplifikasi getaran gempabumi. Lokasi dimana
bangunan tinggi hancur saat gempabumi 2009 berada pada
zonasi kerentanan amplifikasi tinggi hingga sangat tinggi.
o Fenomena likuifaksi di Kota Padang menghasilkan penurunan
tanah dengan besaran yang bervariasi, sehingga Kota Padang
dapat dibagi menjadi 5 zonasi kerentanan penurunan tanah
akibat likuifaksi (kerentanan sangat rendah hingga sangat
tinggi).
37
o Mikrozonasi kerentanan likuifaksi sesuai dengan fenomena
likuifaksi yang teramati saat gempabumi tahun 2009.
o Perlu disusun mikrozonasi amplifikasi dan likuifaksi untuk
wilayah perkotaan di daerah pesisir lainnya yang rentan
goncangan gempabumi besar berdasarkan standard pemetaan
yang berlaku.
38
Ucapan Terima Kasih
o Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI :2006 – 2008 & 2013
o Japan Science and Technology (JST) : 2010 – 2011
o Japan International Cooperation Agency (JICA) : 2010 – 2011
o Bappeda Kota Padang : 2012-2013
39
Daftar Publikasi
Adrin Tohari, 2020. Seismic microzonation of soil amplification and liquefaction for
Padang City, E3S Web of Conferences 156, 02008 (2020). DOI:
10.1051/e3sconf/202015602008
Adrin Tohari dan Dadan Dani Wardhana, 2018. Mikrozonasi Seismik Wilayah Kota
Padang Berdasarkan Pengukuran Mikrotremor, Jurnal Riset Geologi dan
Pertambangan, Vol. 28, No. 2, Desember 2018, 205-220. DOI:
10.14203/risetgeotam2018.v28.984.
Tohari, A., Sugianti, K., and Soebowo, E (2011): “Liquefaction potential at Padang City: a
comparison of predicted and observed liquefactions during the 2009 Padang
Earthquake, J. RISET Geologi dan Pertambangan, Vol. 21 (1), 7- 19.
40
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
41