Anda di halaman 1dari 16

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral


Republik Indonesia

Strategi Mendorong
Penggunaan Energi
Surya untuk SPKLU

Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan Indonesia - BPPT


29 Juli 2021

Chrisnawan Anditya
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan
Direktorat Jenderal EBTKE
Foto: Hasrullah Arifin/Lomba Foto KESDM 2019

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 1


KOMITMEN INDONESIA DI SEKTOR ENERGI
UNFCCC - COP21, Desember 2015 Leaders Summit on Climate, 22 April 2021

Komitmen Nasional 2016-2030: Komitmen Nasional 2021-2050:


• Amanat UU No 16/2016 tentang Pengesahan Paris • Melaksanakan aksi konkrit perubahan iklim melalui
Agreement: menurunkan emisi GRK 29% (kemampuan moratorium konversi hutan dan lahan gambut menurunkan
sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada kebakaran hutan hingga 82%;
2030 sesuai NDC;
• Mendorong green development melalui pengembangan
• Sektor energi menurunkan emisi GRK sebesar 314–398 Green Industrial Park seluas 12.500 Ha di Kalimantan Utara;
Juta Ton CO2 tahun 2030, melalui pengembangan
energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan • Membuka investasi terhadap transisi energi melalui
konservasi energi, serta penerapan teknologi energi pengembangan biofuel, industri baterai lithium, dan
bersih. kendaraan listrik.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 2


TRANSISI ENERGI
Teknolgi
Bahan
Bahan Bakar
Bersih
(CCT, CCUS)
Bakar Fosil + Net Sink
Fosil Kemandirian
Energi
Energi Hijau
Percepatan EBT : Ketahanan
- Substitusi Energi Primer/Final Energi
Availability, (BBN, Co-firing, RDF/SRF)
Accessibility, - Konversi Energi Primer Fosil.
Affordability, - Penambahan Kapasitas EBT, fokus - KBLBB Pengembangan
Acceptability, pada PLTS Atap.
- Baterai Berkelanjutan
Sustainability & - Hidro (termasuk Pump Storage)
Competitiveness - Bayu (Onshore dan Offshore) - Nuklir
- Biomassa dan Sampah (termasuk
SMR) Ketahanan Iklim &
- Panas Bumi Rendah Carbon
Energi Baru - Energi Samudra - Hidrogen
Terbarukan - Pemanfaatan EBT Non Listrik/Non
BBN (Briket, Biogas, CBG).

Smart Energy, Smart Grid,


Konservasi Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 3
GRAND STRATEGI Solusi

ENERGI 1: Meningkatkan produksi crude 1 juta bopd dan akuisisi


lapangan minyak luar negeri untuk kebutuhan kilang.
Visi 2: Meningkatkan kapasitas kilang BBM.
Mewujudkan ketahanan dan 3: Mengoptimalkan pemanfataan gas bumi (seperti BBG utk
kemandirian energi nasional transportasi dan gas untuk industri)
4: Meningkatkan penggunaan kendaraan listrik

Tantangan 5: Mempercepat pemanfaatan pembangkit EBT (dominasi


PLTS) dan mengoptimalkan produksi BBN (biodiesel atau
Demand energi meningkat* dan biohidrokarbon)
A
kapasitas pasokan energi terbatas:
6: Meningkatkan produksi LPG domestik
1. Produksi minyak mentah (crude)
7: Meningkatkan pembangunan Jaringan gas kota
turun, impor crude & BBM jenis
8: Mendorong pemanfaatan kompor listrik
gasoline meningkat
9: Mengembangkan produksi DME, methanol, pupuk &
2. LPG masih impor B syngas
3. Ekspor batubara tertekan
4. Infrastruktur gas dan listrik belum 10: Membangun transmisi gas & LNG receiving terminal
C
terintegrasi 11: Membangun transmisi & distribusi listrik, smart grid,
pembangkit off grid dan membangun PLTN skala kecil
*rata-rata ekonomi growth 2020-2040: 5% (RUEN 7,5%)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 4


REGULASI KLBB
BAB IV PERPRES No. 55 TAHUN 2019
TENTANG PERCEPATAN PROGRAM KENDARAAN BERMOTOR PERMEN ESDM Nomor 13 Tahun 2020
LISTRIK BERBASIS BATERAI (BATTERY ELECTRIC VEHICLE) UNTUK tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk
TRANSPORTASI JALAN
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Pasal 17 ayat (1)
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan insentif untuk
mempercepat program KBL BB untuk transportasi jalan.
Permen ini terdiri dari 8 Bab, 35 Pasal, dan 5 Lampiran, dengan
Pasal 17 ayat (3) pokok-pokok pengaturan:
Insentif diberikan kepada: Infrastruktur Pengisian KBL Berbasis Baterai berupa SPBKLU dan
f. perusahaan yang menyediakan penyewaan Baterai (battery swap) sepeda
SPKLU;
Motor Listrik;
i. perusahaan yang menyediakan SPKLU dan/atau instansi atau hunian yang Badan Usaha SPBKLU adalah Badan Usaha yang memiliki NIB dan
menggunakan instalasi listrik privat untuk melakukan pengisian listrik Pengesahaan Izin dari Kemenkum HAM;
KBL BB;
Badan Usaha SPKLU adalah Badan Usaha pemegang IUPTL
Pasal 22 ayat (3) Terintegrasi atau IUPTL Penjualan yang memiliki Wilayah Usaha
Infrastruktur pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai sebagaimana dimaksud lintas provinsi;
pada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan Proses perizinan SPKLU dilayani melalui Online Single Submission
(OSS);
Pasal 23:
Dalam melakukan penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) PT PLN Skema usaha SPBKLU dan SPKLU;
(Persero) dapat bekerja sama dengan BUMN dan / atau Badan Usaha lainnya
Kodefikasi nomor identitas SPBKLU dan SPKLU;
sesuai peraturan perundang – undangan.
Tarif tenaga listrik untuk SPBKLU dan SPKLU;
Pasal 27:
Tarif Tenaga Listrik yang diberlakukan pada pengisian listrik untuk KBL Berbasis Fasilitas keringanan untuk Badan Usaha SPBKLU dan SPKLU; dan
Baterai ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang Keselamatan Ketenagalistrikan SPBKLU, SPKLU, dan Instalasi Listrik
energi dan sumber daya mineral.
Privat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 5


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 6
KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI (KBLBB)
PUBLIC LAUNCHING
17 Desember 2020
Kebijakan Pendukung:
Program KBLBB adalah untuk
Peraturan Menteri ESDM No. 13/2020
meningkatkan Ketahanan Energi memberikan kemudahan bagi pemilik instalasi
Nasional dengan mengurangi listrik swasta, pemegang IUPTL dan badan
ketergantungan impor BBM, usaha SPBKLU:
yang akan berdampak positif dalam 1) Keringanan biaya penyambungan
pengurangan tekanan pada Neraca 2) Jaminan berlangganan listrik
Pembayaran Indonesia akibat impor
3) dibebaskan dari kewajiban membayar
BBM," Menteri ESDM Arifin Tasrif
jumlah minimum untuk dua tahun pertama.

15 juta unit di 2030 yang ▪ Keringanan biaya penyambungan


Target terdiri dari 13 juta unit roda Insentif ▪ Jaminan langganan tenaga listrik
2 dan 2 juta unit roda 4 ▪ Pembebasan rekening minimum 2 tahun pertama
KBLBB

▪ Penghematan energi hingga 28.84 mboe di tahun 2030


▪ 32 ribu unit SPKLU di
Infrastruktur 2030
Manfaat ▪ Pengurangan Impor BBM mencapai 81.63 ribu boepd di
2030
▪ 67 ribu unit SPBKLU di
▪ Total Penurunan Emisi GRK hingga 7,23 juta ton CO2-e di
2030
2030

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 7


80.000 Roadmap SPKLU & SPBKLU | Unit

ROADMAP SPKLU 70.000 SPKLU

SPBKLU
& SPBKLU SERTA
60.000

50.000
PROYEKSI 40.000

KENDARAAN 30.000

LISTRIK 20.000

10.000

Satuan 2021
2021 2025
2025 2030
2030
SPKLU Unit 572 6.318 31.859
SPBKLU Unit 3.000 17.000 67.000
Potensi mobil listrik Ribu Unit 125 374 2.195
Potensi motor listrik Ribu Unit 1.344 11.793 13.000
Potensi pengurangan
Juta KL 0,44 2,56 6,03
konsumsi BBM*
*Asumsi konsumsi BBM mobil 1800 L/tahun dan motor 160 L/tahun
SPKLU: Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
SPBKLU: Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 8


INFRASTRUKTUR: PENGISIAN LISTRIK KBL BERBASIS
BATERAI
Stasiun Penukaran Baterai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) Umum (SPKLU)

Charging
Battery Swap

Izin Usaha SPBKLU: Izin Usaha SPKLU:


Nomor Induk Berusaha (NIB); dan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) Terintegrasi;
atau
Pengesahaan Pendirian Badan Usaha dari Kemenkumham.
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) Penjualan.
1 Untuk pertama kali, penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk KBL berbasis Baterai dilaksanakan
melalui penugasan kepada PT PLN (Persero);
2 Dalam melaksanakan penugasan PT PLN (Persero) dapat bekerja sama dengan BUMN dan / atau Badan
Usaha lainnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 9
SKEMA USAHA STASIUN PENGISIAN SKEMA USAHA SPKLU
1. Skema Usaha SPKLU untuk Pemegang IUPTL Terintegrasi Wilayah Usaha (TWU) Lintas Provinsi (LP)

SKEMA USAHA SPBKLU POSO SO by IUPTL


(Provider, Owner, Self Operated)

BPCO POPO PO by IUJPTL


(Battery Provider, Cabinet Owner)
IUPTL-TWU LP (Provider, Owner, Privately Operated)

PO by IUJPTL
PPOO
(Provider , Privately Owned & Operated)

PLSO SO by IUPTL
Battery Swap (Provider, Lease, Self Operated)

PLPO PO by IUJPTL
BU (Provider, Lease, Privately Operated)

BPCL 2. Skema Usaha SPKLU untuk Pemegang IUPTL Penjualan Wilayah Usaha (PWU) Lintas Provinsi membeli
(Battery Provider, Cabinet Lease) tenaga listrik dari Pemegang IUPTL - TWU LP dan Pemegang IUPTL - TWU Non Lintas Provinsi (LNP)
Catatan:
Tidak memerlukan Izin Usaha khusus SPBKLU
SO by IUPTL
ROSO
(Retailer, Owner, Self Operated)
IUPTL-TWU LP
PO by IUJPTL
ROPO
IUPTL-PWU LP (Retailer, Owner Privately Operated)

PO by IUJPTL
RPOO
(Retailer, Privately Owned & Operated)

SO by IUPTL
RLSO
(Retailer, Lease, Self Operated)
IUPTL-TWU NLP
PO by IUJPTL
RLPO
(Retailer, Lease, Privately Operated)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 10


INFRASTRUKTUR KETENTUAN
CHARGING STATIONS
SPBU dan SPBG

Pusat Perbelanjaan
Perkantoran

Area Parkir
PENGISIAN LISTRIK
▪ Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
UNTUK KBLBB ▪
(IUPTL) dan Area Bisnis;
Perusahaan Energi Milik Negara dan/atau
badan usaha lainnya;
STANDAR & ▪ Penugasan awal untuk PLN;
▪ PLN dapat bekerja sama dengan BUMN
KESELAMATAN dan/atau badan usaha lainnya.

Stasiun pengisian wajib TARIF


memenuhi ketentuan
TENAGA LISTRIK
Keselamatan Ketenagalistrikan
(KESDM); Biaya sewa baterai:
Tarif: TTL Curah biaya isi ulang + investasi SPBKLU
Sertifikat Laik Operasi dari x Q, dimana
stasiun pengisian oleh Lembaga 0,8 ≤ Q ≤ 2
TTL Curah:
Inspeksi Teknik (KESDM);
Rp707/kWh
Kesesuaian standar produk dari
stasiun pengisian oleh Lembaga Tarif:
Sertifikasi Produk (BSN dan TTL Layanan Khusus x N,
dimana N ≤ 1,5
KESDM).
TTL Layanan Khusus:
Rp1.650/kWh
▪ Fasilitas Pengisian Ulang; (Peraturan Menteri ESDM No. 28
▪ Fasiltas Pertukaran Baterai. tahun 2016 tentang Tarif Listrik yang
Disediakan oleh PT PLN (Persero))

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 11


POTENSI ET BELUM TERMANFAATKAN
SECARA MAKSIMAL Total Potensi Total Pemanfaatan
450,4 GW 10,5 GW (2,3%)

“ Potensi ET yang
besar menjadi
modal ketahanan
SAMUDERA

PANAS BUMI
17,9 GW

23,9 GW
0 MW*) (0%)

2.130,7 MW (8,9%)
energi nasional BIOENERGI 65,2 GW 1.901,7 MW (2,9%)

BAYU 60,6 GW 154,3 MW (0,3%)


HIDRO 75 GW 6.142,7 MW (8,2%)

SURYA 207,8 GW 177,6 MWp (0,1%)

*) Penelitian
Potensi energi terbarukan akan di update
Energi Samudera:
• Teknologi gelombang laut:
o Oscillating Water Column (OWC) berpeluang ditempatkan di perairan selatan Enggano.
o Heaving Device berpeluang di wilayah Mentawai.
• Teknologi energi panas laut: Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), di Perairan Bali Utara.
• Telah dilakukan Feasibility Study teknologi Arus Laut di Selat Alas (antara P. Lombok dan P. Sumbawa), Selat
Sape (antara P. Sumbawa dan P. Komodo) dan Selat Pantar (antara P. Pantar dan P. Alor) oleh Balitbang
ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 12


PLTS TERINTEGRASI DENGAN STASIUN PENGISIAN
15 juta unit di 2030 yang terdiri dari 13 juta unit roda 2
Target dan 2 juta unit roda 4

▪ 32 ribu unit SPKLU di 2030


Infrastruktur ▪ 67 ribu unit SPBKLU di 2030
KBLBB

▪ Keringanan biaya penyambungan


Insentif ▪ Jaminan langganan tenaga listrik
▪ Pembebasan rekening minimum 2 tahun pertama

▪ Penghematan energi hingga 28.84 mboe di tahun 2030


Manfaat ▪ Pengurangan Impor BBM mencapai 81.63 ribu boepd di 2030
▪ Total Penurunan Emisi GRK hingga 7,23 juta ton CO2-e di 2030

Estimasi Kapasitas PLTS dan Kebutuhan Lahan

Slow Medium Fast Ultra


PV Charging Station
Kapasitas Charging Station (kW) 3,5 22 60 150
Kapasitas PV (kWp) 4,86 30,56 83,33 208,33 Asumsi :
➢ 1 kWp membutuhkan lahan 10 m2
Luasan Area (m2) 48,6 305,6 833,3 2.083,3 ➢ Jam operasi CS : 5 jam

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 13


KEBUTUHAN REGULASI
• Ketentuan PV Charging Station
Siapa yang dapat membangun, dimana dapat dibangun
• Perizinan
• Tarif Tenaga Listrik
• Standar dan Keselamatan Ketenagalistrikan
• Mekanisme Back-up (baterai, hybrid, PLN/Pemegang Wilus)
PV Charging Station
Pasal 22 ayat (1) Perpres No. 55 Tahun 2019 dan Pasal 2 ayat (1) Permen ESDM No. 13 Tahun 2020
(1) Infrastruktur pengisian listrik untuk KBL Berbasis Baterai meliputi:
a. Fasilitas pengisian ulang (charging) paling sedikit terdiri atas:
1) Peralatan Catu Daya Listrik;
2) Sistem control arus, tegangan, dan komunikasi; dan
3) Sistem proteksi dan keamanan; dan/atau
b. Fasilitas penukaran Baterai
Catu Daya Listrik adalah peralatan yang mempunyai fungsi sebagai sumber listrik
untuk memberikan pasokan energi listrik pada Baterai KBL Berbasis Baterai
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 14
PENUTUP

01 Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan meningkatkan
diversifikasi energi pada sektor transportasi dengan mengoptimalkan penggunaan gas alam,
meningkatkan pemanfaatan biodiesel, dan mengembangkan KBLBB.

02 PLTS yang terintegrasi pada SPKLU dapat membantu meningkatkan pemanfaatan energi bersih
dalam rangka mendukung transisi energi menuju net zero emission.

03 Dibutuhkan regulasi untuk mendorong


penggunaan energi surya untuk SPKLU yang
penyusunannya melibatkan stakeholders.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 15


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 16
16

Anda mungkin juga menyukai