Anda di halaman 1dari 14

Potensi

Pemanfaatan Fabby Tumiwa


Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI)

Energi Surya bagi Pekan Inovasi EBT BPPT


Jakarta, 29 Juli 2021

SPKLU dan SPBKLU


Untuk mendapatkan manfaat penurunan emisi GRK dari penggunaan
kendaraan listrik, emisi GRK dari sumber energi listrik harus lebih rendah

Hubungan antara faktor emisi grid dan penurunan emisi

Emission 0% 10% 20% 30% 40% 50% 58%


reduction

Grid emission
factor 734 608 482 356 231 105 0
(gCO2/kWh)
Berdasarkan ketersediaan lahan, potensi teknis PLTS di Indonesia mencapai lebih
dari 3,4 TWp - 19,8 TWp dan potensi pembangkitan hingga 4.705 - 26.791
TWh/tahun

Sumber: IESR (2021)


105.7 USD/W

Harga sel surya terus mengalami penurunan, - 90% dalam 1 dekade!

2 USD/W
0.2 USD/W
Manfaat PLTS sebagai sumber energi di SPKLU dan SPBKLU
Construction

Akses lokasi PLTS Atap berada di lokasi dimana terdapat permintaan listrik, sehingga tidak memerlukan infrastruktur tambahan.
Demikian juga tidak diperlukan akses tambahan untuk O&M.
Modularitas Dapat dirancang sesuai kebutuhan dan dapat ditambah seiring kenaikan permintaan listrik.

Operation & Maintenance

Energi primer Sinar matahari tersedia dan gratis. PV tidak menyebabkan dampak lingkungan saat mengkonversi energi matahari
menjadi listrik.
Perawatan PLTS membutuhkan perawatan yang sangat minimal.

Puncak pembangkitan PLTS mengurangi permuintaan listrik dari grid.

Kematangan teknologi Teknologi PLTS sudah cukup matang dan terbukti, telah beroperasi lebih dari 30 tahun.

Dampak

Investasi Capex PLTS semakin kompetitif dan tidak memerlukan tambahan biaya untuk membangun infrastruktur tambahan
(jaringan, T&D, dll).
Biaya Biaya O&M rendah, dan mengurangi harga listrik dari grid yang relatif lebih tinggi.

Lingkungan PV/PLTS tidak mengakibatkan polusi dan dampak lingkungan langsung, dan dampak jejak karbon pada sisi produksi
sel surya dapat dikompensasi dari produksi energi selama usia pakai, dengan manfaat yang jauh lebih besar.

Sunber: dimodifikasi dari ADB (2014)


Kendaraan listrik memberikan manfaat
lingkungan (penurunan emisi GRK) sepanjang
sumber energi listriknya nir-emisi.
Kebutuhan Produksi listrik dari PV bervariasi setiap waktu
pengisian EV dan setiap musim. Dibutuhkan battery yang
mahal dan cukup besar.
dan tantangan
Dampak pada stabilisasi jaringan dengan
pengisian listrik adanya pengisian daya listrik secara bersamaan
dengan PLTS pada kendaraan listrik.

Kebutuhan pemilik kendaraan listrik untuk


melakukan pengisian battery dalam waktu yang
singkat (quick charging).
PV inverter EV Charger
• DC – DC connection EV-PV à meningkatkan efisiensi
• Hanya 1 AC/DC converter à menghemat biaya converter
• Kapabilitas bidirectional à memungkinkan moda V2G (grid di masa depan?)
• 4 arah daya (power flow) à pengelolaan daya yang lebih mudah

Sumber: Ram, Gautam and Bauer, Pavol (n.d.)


Penutup

• Untuk mendapatkan manfaat penurunan emisi GRK, maka sumber listrik untuk pengisian
kendaraan listrik harus berasal dari sumber energi terbarukan.
• PLTS menjadi salah satu teknologi energi terbarukan yang dapat diintegrasikan dengan SPKLU &
SPBKLU karena sumber energi surya yang melimpah di Indonesia, fleksibilitas teknologi, dan biaya
teknologi yang semakin kompetitif, serta manfaat ekonomi dan lingkungan.
• Penggunaan PLTS memberikan keuntungan ekonomi karena LCOE dari PV bisa lebih kompetitif
dibandingkan listrik dari grid.
• Teknologi EV charger yang akan dipasang perlu mempertimbangkan arah pengembangan
teknologi kendaraan listrik dan smart grid yaitu V2G.
• Perlu kiranya dipikirkan pengembangan bidirectional charging EV menggunakan PV dan
mengakomodasi teknologi V2G untuk mobil listrik (electric car).
Fabby@iesr.or.id |www.iesr.or.id | www.aesi.or.id

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai