Anda di halaman 1dari 40
MESIN TAK SEREMPAK (MESIN INDUKSI) 5-1.Umum. Mesin listrik baik arus searah maupun bolak balik terdiri dari gene- rator dan motor sehingga untuk mesin tak serempak ini dapat dibagi : 1. Generator Tak Serempak, sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi jarang dipergunakan, kadang-kadang dipergunakan dalam pe- ngreman regeneratif yakni bila motor tak serempak berputar melebihi kecepatan sinkronnya maka secara otomatis motor bekerja sebagai ge- nerator dan berlangsung proses pengreman. 2. Motor Tak Serempak (motor asinkron atau motor induksi) yang ba- nyak dipergunakan di pabrik, industri dan peralatan-peralatan rumah tangga sebagai penggerak atau penghasil tenaga mekanis. Motor induksi dapat dibagi : 1. Berdasarkan prinsip kerja : a. Motor induksi rotor sangkar dan motor induksi rotor belitan (lihat gambar 5-1 dan 5-2). b. Motor komutator seri, kompensasi, shunt dan repulsion. 2. Berdasarkan arus dan tegangan : a. Tiga fase b. Satu fase 120 Pengantar Teknik Tenaga Listrik 3. Berdasarkan kecepatan 4. Berdasarkan struktur a. Bervariasi a. Terbuka b. Bisa di atur b. Tertutup c. Setengah tertutup d. Berventilasi Gambar 5-2. Motor induksi rotor belitan tiga fase, kelihatan rotor dan cincin gesernya. Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 321 5-2, Konstruksi Motor Induksi. Konstruksi motor induksi terdiri dari : 1. Stator, bagian motor yang diam. 2. Rotor, bagian motor yang berputar. 3. Celah udara, adalah ruangan antara stator dan rotor. Konstruksi stator (lihat gambar 5-3) terdiri dari a, Rumah stator dari besi tuang. b, Inti stator dari besi lunak atau baja silikon. c. Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakkan belitan. d. Belitan stator dari tembaga. Belitan stator dirangkai untuk motor induksi tiga fase tetapi juga dapat dirangkai untuk motor induksi satu fase, disamping itu juga dirangkai untuk jumlah kutub tertentu. Gambar 5-3. Stator motor induksi. 122 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Konstruksi rotor, (ihat gambar 5-4 dan gambar 5-5) terdiri dati : a. Inti rotor bahannya sama dengan inti stator. b. Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakkan belitan. ¢. Belitan rotor bahannya dari tembaga, dari konstruksi lilitan akan mem- berikan dua macam rotor yakni : i. Motor induksi dengan rotor sangkar atau rotor kurung. ii, Motor induksi dengan rotor belitan. d. Poros atau as. Cincin penghubung ujung penghantar Gambar 5-5. Rotor belitan dari motor induksi. - oe n- -~— ho i Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 123 Stator dan rotor membentuk rangkaian magnetis, berbentuk silin- dris yang simetris dan diantaranya terdapat celah udara. Celah udara ‘antara stator dan rotor kalau terlalu luas maka efisiensi mesin rendah, sebaliknya jika terlalu sempit menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin, 5-3. Prinsip Kerja Motor Induksi. Prinsip kerja motor induksi tiga fase berdasarkan induksi elektro- magnetis, yakni bila belitan/kumparan stator diberi sumber tegangan bolak-balik 3 fase maka arus akan mengalir pada kumparan tersebut, menimbulkan medan putar (garis-garis gaya fluks) yang berputar dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan | Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong penghantar-penghantar rotor sehingga pada penghantar- penghantar tersebut timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya ‘Gerak Listrik) atau tegangan induksi. Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada dalam medan magnit berputar dari stator maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya yang berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menimbulkan torsi yang cenderung memutar rotomya, rotor akan berputar dengan kecepatan putar (N)) mengikuti putaran medan putar stator (N,). 124 Pengantar Teknik Tenaga Listrik 5-3-1. SLIP (S). Slip timbul karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor ‘Ada tiga macam slip: 1. Slip mutlak, dinyatakan oleh persamaan : S=N-WN 5 . 2. Slip pecahan, dinyatakan oleh persamaan : 3. Slip dalam persen (%), dinyatakan oleh persamaan : N_-N. sr x 100 ..... | = 5-3-2. FREKUENSI ARUS ROTOR. Pada waktu rotor masih diam maka frekuensi arus rotor sama de- ngan frekuensi arus stator (f). Waktu rotor berputar maka frekuensinya (f’) akan dipengaruhi oleh slip yang mengikuti persamaan: Contoh soal 5-1: Motor induksi 3 fase, 4 kutub bekerja dengan sumber tegangan yang frekuensinya 50 Hz. Hitung : a. Kecepatan medan putar stator. b. Kecepatan rotor jika slip 0,04. Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 125 ¢. Frekuensi arus rotor jika slip 0,03. d. Frekuensi rotor pada waktu diam. Penyelesaian : an ~ tL 120. 50 _ 1500 rpm N,-N, 1500 - N, b.S= —> 004 = N= 1440 rpm cf = S. f= 003 x 50 = 15 rps = 90 rpm d. Pada waktu diam $ = 1 f= f= 50 cps = 50 Hz Contoh soal 5-2: Motor induksi 3 fase, 6 kutub 440 volt, 50 Hz bekerja dengan beban penuh pada kecepatan 950 rpm. Hitung : a. Slip. b. Frekuensi arus dan tegangan rotor. Penyelesaian: 120 . 50 6 N, = 950 rpm a.N = 3 = 1000 rpm 1000 - 950 = aw = 005 atau 5% b. f= S. f= 0,05 x 50 = 25 Hz 126 Pengantar Teknik Tenaga Listrik 5-4. Rangkaian Rotor Motor Induksi. Belitan/kumparan rotor kalau digambarkan secara rangkaian lis- trik, gambarnya sebagai berikut : bs w Gambar 5-6. Rangkaian rotor motor induksi. Keterangan gambar 5-6 : R, = Resistans/tahanan/hambatan dari kumparan rotor dalam ohm (2) perfase. X, = Reaktans kumparan rotor pada waktu masih diam dalam ohm (Q) perfase. R, & adalah simulasi beban dari motor induksi. 1, = Arus yang mengalir di kumparan rotor dari induksi. E,= EMF (GGL) atau tegangan induksi yang dibangkitkan oleh kumparan rotor, pada waktu rotor masih dalam keadaan diam, dalam besaran volt. Pada waktu rotor berputar maka EMF (GGL) atau tegangan induksi pada kumparan rotor diberi simbul dengan E,, yang mengikuti per- samaan : Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 127 Demikian pula dengan reaktansnya pada waktu rotor berputar diberi simbul dengan X,, dan akan mengikuti persamaan : | X, = SX, ... Pada saat rotor berputar maka arus rotor : E,. Ss E, I, = = 2 Vin, +a) Vey +6x,) E, I, = aaa VR, 78)" + &, y Dari rangkaian rotor tersebut dapat dituliskan 1-S R/S = R, +R, aa | Persamaan tersebut dikalikan dengan I, menghasilkan : 2 2 2 I, RYS = 1, R+ 1, | dengan: LP R/S = Daya yang diterima rotor (P,), atau daya input rotor 7 (daya masuk rotor) atau daya yang ditarik oleh rotor 2PR = Rugi-rugi tembaga rotor atau daya yang hilang 2°52 berupa panas (P_,, ) 128 Pengantar Teknik Tenaga Listrik a2 R [1S] - Daya keluaran (output) rotor berupa daya mekanik 2 S| ~ @_) atau daya output rotor yang masih kotor (groos output) Dari butir 1, 2 dan 3 didapatkan bahwa : Pena ®,) Rugi tembaga [Fa,]-s« rotor Daya mekanik (P_,) = (1-8) xdaya masuk rotor (P, ) .....(5-11) Contoh soal 5-3 : Motor induksi 3 fasa rotor kurung,4 kutub 60 Hz sedang bekerja pada kecepatan 1710 rpm. Rugi tembaga rotor 6 Kw/fasa. Hitung : a. Daya masuk rotor b. Frekuensi arus rotor. Penyelesaian: 120.f 120 x60_ w, -72 x60 rpm N, = 1710 rpm N_-N. Se : = 2600 = 1710 0.05 atau 5% : 1800 Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 129 Daya masuk rotor = Pus t age rofor 6 Kw/fase = hos 120 Kw/fase b. Frekuensi arus rotor f= f.=S.f, = 0,05 x 60 He f, ~ 38 Hz = 3 rps = 3 eps 5.5. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi. Rangkaian ekivalen atau untai ekivalen atau rangkaian setara atau rangkaian pengganti berguna untuk menyelesaikan analisis perhitungan motor induksi. Ada dua macam rangkaian ekivalen: 1. Rangkaian ekivalen yang sebenarnya. 2. Rangkaian ekivalen pendekatan 5-5-1. Rangkaian ekivalen yang sebenarnya. Rangkaian ini dapat diturunkan dari rangkaian listrik motorinduksi berikut : 2 —— R2 x2 Ip E 1-8 ‘o ‘2 Ry eZ Gambar 5-7. Rangkaian listrik motor induksi. Rangkaian listrik motor induksi tersebut terditi dari: 1. Rangkaian kumparan stator. Rangkaian ini baik komponen maupun besarannya sebagai berikut : R, = Resistans atau hambatan atau tahanan kumparan stator dalam ohm (Q) perfase. Pengantar Teknik Tenaga Listrik Reaktans kumparan stator dalam ohm perfase Resistans rangkaian penguat dalam ohm (2) perfase atau disebut konduktans (Go) yang besamya sama dengan 17 Ry Reaktans rangkaian penguat dalam ohm (& ) perfase atau disebut suseptans (B ) = 1/X,. Arus yang mengalir pada kumparan stator dalam Amper perfase jika motor berbeban. Arus yang mengalir pada kumparan stator bila motor tidak berbeban (beban nol) dalam Amper perfase. Tegangan masuk atau tegangan yang diberikan ke kumparan stator dari jala-jala (sumber energi listrik) dalam besaran volt perfase. Jika kumparan stator tiga fase hubungan bintang (Y) maka V, sama dengan tegangan antara fase (V, = V,, /V3), yang diberikan pada soal adalah a EMF atau GGL atau tegangan induksi pada kumparan stator dalam volt perfase. 2. Rangkaian Kumparan Rotor. Rangkaian kumparan rotor ini seperti yang telah diberikan (lihat gambar 5-6). Untuk mendapatkan rangkaian ekivalen maka rangkaian kumparan rotor harus disesuaikan besaran dari komponen-komponennya yakni dipindahkan atau dilihat pada sisi stator dengan mempethatikan perbandingan transformasi, lihat gambar 5-8 berikut : oo ae RL oa Ry X, -a" X, Gambar 5-8. Ranigkaian rotor motor induksi yang dilihat/dipindahkan kesisi stator. ‘Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 131 Dari gambar 5-8 tersebut maka hubungan komponennya sebelum dan sesudah dipindahkan ke stator akan mengikuti persamaan-persamaan: E,= aE,= q, = Ifa wi p iz 2 R/S =a R/S. 7 2 X,=¢@ x, Keterangan persamaan di sebelah : N, Kw a =e Re, = Perbandingan transformasi N, = Banyaknyalilitan kumparan stator N, = Banyaknyalilitan kumparan rotor Kw, = Kp, x Kd, = Faktor belitan stator Kw, -= Kp, x Kd, = Faktor belitan rotor K_~ = Faktor kisar belitan Ki = Faktor distribusi dari belitan Setelah besaran dari komponen kumparan rotor dirubah yakni dili- hat (dipindahkan) ke stator maka rangkaian ekivalen yang sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut : 132 Pengantar Teknik Tenaga Listrik 4 As. 20s Gambar 5-9, Rangkaian ekivalen yang sebenarnya dari motor induksi. Jika diperhatikan rangkaian ekivalen motor induksi disebelah sama dengan rangkaian ekivalen trafo yang telah dibahas pada bab 4, untuk motor induksi rangkaian sekundemya berputar sedang untuk trafo tidak. 5-5-2. Analisis Rangkaian Ekivalen Yang Sebenarnya. Dalam analisis perhitungan pada motor induksi maka dari rangkaian ekivalen yang sebenarnya (lihat gambar 5-9), dapat mempergu- nakan persamaan berikut : 1. Impedans rangkaian stator : x 2 = Zz -1 i Z, =@, +X, )=VR, +X? 0 igh 1 2. Impedans rangkaian penguat : 1 d cea ae hee x 0 o -- (5-18) Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 133 3. Impedans rotor yang telah dipindahkan ke stator. Z, = R/S +jX, 3 Z, Mr, 78) +X, «+ (5-19) - 6. Daya input stator (P,) atau daya masuk stator atau daya yang ditarik stator P, = V, 1, cos © perfase dalam watt ..... 7. Faktor daya input (faktor kerja input). (PF Pigg: ~ Cot Ox 134 Pengantar Teknik Tenaga Listrik 8, Arus yang mengalir pada rotor. 9. Arus beban nol: 2 Z, +Z, I, =, x 10. Rugi tembaga stator 2 P_ = 1,” R, perfase dalam watt ... . Rugi inti. P= 1,” R, perfase dalam watt (6-27) 12. Daya masuk rotor (daya input rotor) atau daya yang ditarik rotor 742 es 2 Pi = U, PR, /S = 1,? Ryg perfase dalam watt ...(5-28) 13, Rugi tembaga rotor Pay = [2] R,| = S. Py perfase dalam watt ... ‘Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 135, 14. Daya mekanik atau daya output yang masih kotor (Gross output). |: (1-8) Py perfase dalam watt (6-30) 15, Daya output atau daya keluaran bersih atau daya rem (Brake Horse Power = BHP). rugi-rugi angin’ P =P, [ae nt | perfose lata wnt wee (5-80) 16. Efisiensi atau rendamen atau daya guna. P 1 =F 110% .... 17. Untuk besaran dalam 3 fase maka : Pi;P,;P,;P.;P_, ;P, dan P dikalikan 12a ee ° tiga sedang/, ; I, dan I, tetap. 18. Torsi elektromagnetis. P m T, "i W, 760 Newton-meter (N-m) ...... 136 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Contoh soal 5-4: Suatu motor induksi 220 volt, 3 fase, 4 kutub, 50 Hz hubungan bintang (Y) mempunyai takaran 5 Hp. Parameter-parameter ekivalennya : R, =045 ohm; 1 =0,4 ohm ; B, =~ 35 mho X_=080hm ;X,=0,80hm;G =0 1 2 ° Rugi inti stator 50 watt, rugi angin dan geseran 150 watt, untuk slip 0,04. Pergunakan rangkaian ekivalen yang sebenamya untuk menghitung : a. Arusinput b. péinput c. Daya masuk rotor d. Daya mekanik e. Torsi elektromagnetis f, Daya output g: Efisiensi Penyelesaian: Dari untai ekivalen yang sebenarnya lihat gambar 5-9, R, atau G, = 0 (diabaikan) maka untuk Z, hanya terdiri dari B, atau X, , selanjutnya Z, diparalel dengan Z', menghasilkan Z ,, sebagai berikut : zg ako By 'S+i% 0 _ 590 10+) 08) AB (R, '78)+iK, +X)" 1047308 = 8,58 +7 3,56=9,29 2 22,5° Zisrat = 2, *Z ay = (0,45 +j 0,8) + 8,58 + j 3,56 = 102 258° 220 sebagai V, 0 =Vi == LY =127 L0° referensi 1 fase ~V~ ara Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 137 a. Arus input eno mickey Z, “10 2 25,8° a b. p.finput Cos 25,8° = 0,9 terkebelakang c. Daya masuk rotor As 2 Po - 3d, Ry '/S) ~31," By = 3x 12,7? x 8,58 = 4152 Watt d. Daya mekanik P,=(1-S) P, =0,96 x 4152 = 3986 Watt e. Torsi elektromagnetis Sesuai dengan persamaan 5-32, untuk menghitung torsi elektro- magnetis (T.) harus dihitung dulu kecepatan rotor (N,) dari motor sebagai berikut : N, - wae = 220-59 1500 rpm N, =(1-S)N, =(1- 0,04) - 1500 = 1440 mpm P, 3986 i 1, FaN_/60 ~ 21440760 ~ 7° N-™ f. Daya output P, = Pm - rugi angin dan geseran = 3986 - 150 = 3836 watt g. Efisiensi (rendamen). Fo 100 % Pe 1B 100% agi-ragi inti * 100% 138 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Rugi-rugi: P, = 81, R, =8x12,7 x045 = 218 watt P,’ = rugi-rugi = 50 watt P,, = 3(1y')?R, = SP, = 0,04 x 4152 = 166 watt Rugi angin dan geseran = 150 watt Rugi-rugi total = 584 watt = Gata * 100% = 86,8.% 5-5-3, Rangkaian ekivalen pendekatan. Rangkaian ekivalen pendekatan dari motor iduksi sama dengan rangkaian ekivalen yang sebenarnya, tetapi rangkaian penguat digeser ke terminal motor seperti gambar berikut : Gambar 5-10. Rangkaian ekivalen pendekatan dari motor induksi Rangkaian pendekatan ini dibuat untuk memudahkan perhitungan, dari gambar tersebut Z, dan Z, langsung dapat dijumlahkan, kemudian diparalelkan dengan Z . Analisis perhitungannya sama dengan analisis perhitungan untuk rangkaian ekivalen yang sebenarnya, hasilnya berbeda Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 139 sekitar 2-5 % sehingga masih dapat diterima. Hasil dengan kesalahan 2-5 % tersebut disebabkan pada rangkaian ekivalen pendekatan, arus I, tidak melalui Z, demikian pula I, nya. 5-5-4. Tingkatan daya pada motor induksi. Dari analisis rangkaian ekivalen motor induksi dapat disimpulkan bahwa tingkatan daya pada motor induksi seperti bagan (gambar) berikut: Daya input motor pada stator ( P; = P) | Rugi tembaga stator (Pay) Rugi inti (P,) Daya input rotor melalui celah udara (P,) eH Rugi tembaga Daya mekanik (P,, ) rotor(P., ) atau output kotor . (Gross output) Rugi angin dan Output bersih (R) geseran atau BHP Atau dapat digambarkan dengan cara lain : (ora Rugi angin dan geseran Gambar 5-11. Tingkatan daya pada motor induksi. 140 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Dari gambar 5-11 tersebut dapat dilihat bahwa daya input atau daya masukan ke stator atau daya yang ditarik motor dari jala-jala listrik sebesar P, = P, sebagian dipergunakan untuk mengatasi rugi-rugi daya distator yakni rugi tembaga stator (P__ ) dan rugi inti sebesar P_ baru sisanya masuk rotor sebesar P, melalui celah udara. Selanjutnya daya masuk rotor atau daya yang ditarik rotor (P,) sebagian dipakai lagi untuk mengatasi rugi tembaga rotor (P) baru sisanya menjadi daya mekanik (P,,, ) atau daya output yang masih kotor (Gross output). Dari daya mekanik sebagian dipergunakan lagi untuk mengatasi rugi angin dan geseran baru sisanya menjadi daya output yang bersih (P_) atau BHP (Brake Horse Power). t Contoh soal 5-5 : 1 Motor induksi 3 fase, 400 volt, 6 kutub, 60 Hz bekerja pada kecepatan 1140 rpm dengan input 40 Kw pada faktor daya 0,8 terkebelakang. Rugi stator total 1 Kw, rugi angin dan geseran 2 Kw. Hitung : a. Slip dan arus input. b. Rugi tembaga rotor. c. Daya out put (BHP). d. Efisiensi. Penyelesaian : b. N. = 1200 rpm 1200 - 1140 “1200 P. aV3_.V.Icos® _ 120x 60 6 s = 0,05 atau 5% 40000 = v3~ x 400 x I x 0,8 —> I = 72,2 Amper Input motor 40 Kw 2 Rugi stator 1Kw Daya masuk rotor = 40-1=39Kw Rugitembaga rotor = Sx daya masuk rotor 0,05 x 39 = 1,95 Kw Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 141 . Daya mekanik = 39(1- 0,05) = 37.05 Kw Daya output (BHP) = 37,05 -2 = 35,05 Kw P d. Efisiensi motor “> x100% n = 33% 5 100% = 976% 5-6. Torsi Pada Motor Induksi. Telah dibahas pada prinsip kerja dari motor induksi bahwa setelah timbul torsi pada motor maka motomya akan berputar. Torsi pada motor induksi ini dapat diperind sebagai berikut : 1. Torsi yang dibangkitkan oleh motor, waktu rotornya belum berputar (T,ygg) akan mengikuti persamaan: Newton - meter Twap = *, Ey I, cos ®, (N-m) onset +++ (5-84) dengan, E = EMF (GGL) atau tegangan induksi di rotor waktu belum berputar perfase dalam volt. 1 = Arus rotor perfase dalam Amper. Cos, = _‘Faktorkerja rotor, A didapatkan dari syarat-syarat batas dimana 3 1 2T1N. menyatakan motor 3 fase. 2 Torsi start pada motor induksi. Torsi start ( T, ) atau torsi motor waktu motor akan mulai berputar mengikuti persamaan berikut : 42, Pengantar Teknik Tenaga Listrik EE,“ R, 7 - 322 N-m. a era persamaan (5-35) di atas, = EMF (GGL) atau tegangan induksi di rotor waktu belum berputar perfase dalam volt. Resistans rotor perfase dalam ohm. Reaktans rotor perfase dalam ohm, waktu rotor belum berputar Torsi start maksimum (T, maks) bila: 3. Torsi motor waktu rotor sudah berputar. Torsi motor waktu rotor berputar (T,,,) akan mengikuti persamaan berikut: dengan: $= Slip Ez, 2, X2 dan ki adalah seperti pada butir 1 dan 2 diatas. Torsi motor maksimum waktu berputar(T,, , maks) bila: R, = SX, Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 143 4. Torsi beban. Waktu rotor sudah berputar dan dibebani maka torsi beban (Ty ) dalam besaran watt sinkron akan mengikuti persamaan berikut : (yd 31, R, dengan, 1, = Arus rotor yang ditinjau dari stator. P_ =Daya mekanik. RY dan $ seperti pada butir 1,2 dan 3 diatas. 5. Hubungan antara torsi maksimum waktu rotor berputar (T,,, maks) dengan torsi beban penuh (T,,,) Perbandingan antara torsi maksimum waktu rotor berputar (Twp maks) dengan torsi beban penuh (T,,) akan mengikuti persamaan berikut: ep, 22 Sop (6-40) WB maks az+ Spp 2 T, dengan, Sgp = Slip pada waktu beban penuh. R, (Resistans/Reaktans rotor perfase waktu belum berputar a = x atau diam), 2 6, Hubungan antara torsi start (T,) dengan torsi maksimum waktu ber- putar (T,,, maks) Perbandingan antara torsi start T) ) dengan torsi maksimum waktu berputar (T,, ,maks) akan mengikuti persamaan berikut: 14 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Typ maks ~ 1+ dimana :a sama dengan a pada butir 5 diatas. Contoh soal 5-6 Motor induksi rotor kurung 3 fase, 8 kutub, 50 Hz mempunyai : R = 0,001 ohm perfase rotor Xgtor = 0,005 ohm perfase Tyygmaks= 520N-m sedang bekerja melayani beban penuh pada slip 2 % Hitung: a. Torsi beban penuh (T,,,) b. Apabila kemudian beban di tambah sehingga Tryp = Typ Maks, menjadi berapa kecepatannya Penyelesaian : R. *2 0,001 go, . a a. a= ra 0,005 0,2 ; Spp 0,02 = 2% ‘BP 2a Spp _2x0,2x0,02 . 0,04 + 0,0004 2 + Spp 0,008 =—— = 0,404 ~ 188 T pp= 0,198 x 520 = 102,97 N-m b. Typ = Twp maks Top Ss 20 Spp =i Typ maks” a? +52, tS Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 145 2x02x S, ——P 21> $3, -04Syp +0,04-0 0,04+S5, 2 (Spp - 0,2)" =0 Spp = 0,2= 20% N, eet = 102 150 rpm 750 -N, N, yt 02 a N, = 750-150 = 600 rpm Contoh soal 5-7 : Motor induksi 3 fase rotor lilit, 6 kutub, 50 Hz, resistans kumparan rotor 0,02 ohm /fase, sedang melayani beban penuh dengan kecepatan 960 rpm. Dengan pengaturan resistans seperti lazimnya terhadap motor slip ring, kecepatannya akan menjadi 800 rpm. Terangkan bagaimana caranya dan hitung. Keterangan torsi beban tetap. Penyelesaian : Caranya dengan menyisipkan resistans tambahan pada rangkaian rotor agar putarannya dapat diatur, hitungan mengenai berapa besarnya resis- tans yang harus disisipkan adalah sebagai berikut : Kecepatan medan putar stator: N, = DL, 120559 _ 1000 rpm 148 Pengantar Teknik Tenaga Listrik 5-7-1. Pengujian beban nol. Maksud dan tujuan pengujian. Maksud dan tujuan pengujian beban nol dari motor induksi ini untuk mendapatkan data mengenai arus, daya serta rugi-rugi pada waktu beban nol. Rangkaian pengujian Rangkaian pengujian beban nol dari motor induksi ini, lihat gambar 5-12 berikut: Gambar 5-12, Percobaan beban nol. Pelaksanaan pengujian 1. Hubungkan motor dengan sumber, pada tegangan dan frekuensi nomi- nal. 2. Anus dan daya masuk waktu beban nol dapat di baca pada meter. 3. Tegangan masuk dapat di variasi sehingga arus dan daya masuk pada waktu beban nol juga akan bervariasi, dengan demikian dapat digam- barkan kurve karakteristik arus dan daya masuk waktu beban nol sebagai fungsi dari tegangan masuk. Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi 149 Analisis karakteristik beban nol Pada waktu beban nol maka daya masuk (P,) terdiri dari rugi int, rugi gesek bantalan dan angin serta rugi tembaga beban nol atau dengan persamaan sebagai berikut : 2 2. +1, Ry, +g Ry 2, = Poare + Pr, Aw Karena slip kecil maka rugi tembaga rotor (7, R, ) dapat diabaikan, sehingga rangkaian ekivalennya beban nol adalah sebagai berikut Gambar 5-13. Rangkaian ekivalen pada waktu beban nol Dengan mengabaikan rugi tembaga rotor pada waktu pengujian beban nol maka persamaan 5-41 menjadi : eek (5-43) Po *Poore* Praw +401 Rugi tembaga stator (I”, R, ) kadang-kadang cukup besar hingga perlu diperhitungkan : Dari persamaan (5-42) didapatkan rugi inti dan rugi gesek bantalan dan angin yang besamya konstan sebagai berikut : 150 Pengantar Teknik Tenaga Listrik ‘R, (5-44) 2 fom ee he Ea By Untuk memisahkan P___+P,,,, didapatkan dari kurve karakteristik yang telah di uraikan dimuka. Gambar lengkung karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: i ‘Tegangan nominal i ° —~ v Gambar 5-14. Diagram karakteristik beban nol. Dari diagram karakteristik di atas, rugi P,,, dapat diambil sama dengan daya masuk pada tegangan minimum dimana motor akan berpu- tar karena pada saat ini rugi inti dapat di abaikan. Untuk Iengkung P, = P, (V) pencatatan hanya dapat dilakukan sampai tilik A, dengan memperpanjang lengkung ini sampai memotong sumbu tegak pada titik B, maka rugiP,,_, dapat diambil sama dengan OB. Pemisahan rugi inti : (5-45) P= P, +P, Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 151 dengan 2 Bok, #09 ky A oe y, P, =hy fB,,? =k, Ge ’ Cara memisahkan rugi inti ini adalah sebagai berikut : 1. Cara B (kerapatan fluksi maksimum) konstan yang kerjakan dengan membuat V/fkonstan. 2. Tentukan nilai-nilai dari V dan nilai-nilai dari f bersangkutan demikian hingga V/f konstan. 3. Ukurnilai-nilai daya masuk P pada berbagai nilai V. 4, Nilai rugi inti _ (6-48) P =P -P, c™ 0 ftw P _,., telah ditentukan terdahulu dan dapat dianggap tetap nilainya. 5. Cara perhitungan, dengan mengandaikan : Untuk tegangan jepitan V, ; daya masuk Pi frekuensi f, 152 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Untuk tegangan jepitan V, ; daya masuk P., frekuensif, sehingga : Masukkan persamaan (5-49) dan (5-50) kedalam persamaan (5-45), demikian pula persamaan (5-46) dan (5-47) akan diperoleh : a v, =k, VP thy fy | : a 2 T ok, wv? thofy ral ¢, Dari persamaan tersebut diatas k, dan k, dapat dihitung sehingga nilai-nilai P, dan P_ akan didapat. Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) ass. 5-7-2. Pengujian hubung singkat atau rotor di blok. Maksud dan tujuan pengujian Pengujian hubung singkat atau rotor di blok ini, dimaksudkan un- tuk mendapatkan data motor yakni arus, daya, serta faktor daya waktu hubung singkat, juga karakteristik dari daya dan arus hubung singkat sebagai fungsi dari tegangan masuk. Rangkaian pengujian Rangkaian pengujian ini sama dengan rangkaian pengujian waktu beban nol, hanya disini motomya dikopel dengan motor yang lain untuk membloknya. Pelaksanaan pengujian Secara singkat pelaksanaan pengujian ini adalah sebagai berikut a. Terminal stator dihubungkan dengan tegangan jala-jala, dengan catatan tegangan ini adalah lebih kecil dari tegangan dasar motor. Untuk men- dapatkan beberapa titik pengamatan di mulai dengan tegangan jala-jala yang terendah baru dinaikkan setingkat demi setingkat, sampai arus hubung singkat kira-kira mencapai dua kali arus nominalnya. b. Setiap tegangan jala-jala dinaikkan, blok atau tahan rotornya sehingga tidak dapat berputar, kemudian catat tegangan, arus dan dayanya. Percobaan ini tidak dapat dilakukan untuk tegangan terminal stator sama dengan tegangan dasarnya, karena akan menimbulkan panas yang berlebihan , menyebabkan isolasi motor rusak. ¢. Dari pengamatan dapat dilukiskan karakteristik daya hubung singkat dan arus hubung singkat sebagai fungsi dari tegangan jala-jala yang dinaikkan setingkat demi setingkat sebagai berikut : The 71, M) amt _Pengantar Teknik Tenaga Listrik Karakteristik dari pengujian dapat digambarkan sebagai berikut : v Gambar 5-15. Diagram karakteristik hubung singkat. Analisis karakteristik hubung singkat Pada waktu hubung singkat komponen arusmagnetisasi relatifkecil sekali terhadap arus hubung singkat (,.) sehingga rangkaian ekivalen dalam keadaan hubung singkat sebagai berikut : Ry X Ra Xe —_ I Gambar 5-16. Rangkaian ekivalen hubung singkat. Dari pengujian hubung singkat ini didapatkan data sebagai berikut: Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 155 x, =X, +X, Nilai resistans pada temperatur kerja (75 °C) dapat di- ditentukan jika temperatur ruangan pada saat pengujian di catat. 156 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Pertanyaan. 1. Terangkan apa sebabnya motor tak serempak yang banyak dipergu- nakan baik di industri maupun di pabrik!. Generator tak serempak dipergunakan dimana dan prinsip kerjanya bagaimana? . Terangkan klasifikasi motor induksi! . Bagaimana konstruksi motor induksi? Terangkan dengan singkat . Terangkan prinsip kerja motor induksi! 3. Mengapa kecepatan motor tidak sama dengan kecepatan medan putar statomya? Terangkan! 6. Terangkan cara meng-ekivalen-kan beban mekanis dari motor induksi kedalam rangkaian listrik dari rotor! 7. Terangkan rangkaian ekivalen yang sebenamya dan rangkaian ekiva- len pendekatan dari motor induksi, apa bedanya dengan trafo? 8, Terangkan tingkatan daya pada motor induksi !. 9. Terangkan torsi apa saja yang timbul pada motor induksi!. 10.Pengujian apa saja yang dapat dilakukan pada motor induksi, terangkan dengan singkat! yvPyy Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 157 Soal Latihan. 1. Motor induksi 3 fase, 8 kutub, bekerja dengan sumber tegangan yang : frekuensinya 50 Hz. Hitung a. Kecepatan medan putar stator b. Kecepatan motor bila slip 3 % ¢. Kecepatan motor bila frekuensi emf rotor 3 Hz 2. Buktikan pernyataan berikut : BAP Poy 71E0-8)8 3. Motor induksi 3 fase, 4 kutub, 60 Hz, dalam keadaan bekerja rotornya menarik daya 120 kw/fase. Frekuensi arus rotornya 3 Hz. Hitung a. Kecepatan motor b. Rugi tembaga rotor 4. Motor induksi 3 fase, 440 volt, 4 kutub, 50 Hz hu- bungan Y mempunyai parameter berikut : R,=O1ohm — R, = 0,15 ohm X,=O4ohm — X) = 0,44 ohm Rugi inti stator 1250 watt, rugi angin dan geseran 1000 watt. Pada waktu beban nol menarik arus 20 Amp pada faktor daya 0,09 mengikut. Bila motor bekerja dengan slip 3 %, hitung! a. Arus stator dan faktor dayanya! b. Daya masuk rotor! c. Torsi elektromagnetis! d. Daya mekanis! e. Daya output bersih (bhp)! f. Efisiensi motor! Pakai untai ekivalen pendekatan! 5. Motor induksi 3 fase, 400 volt, 4 kutub, 50 Hz hubungan Y mempunyai parameter : R, =04ohm Ry =0,60hm R, = 10chm X,=10ohm X,=1,00hm X,=500hm 158 Pengantar Teknik Tenaga Listrik Rugi inti stator 100 watt, rugi angin dan geseran 150 watt. Jika slip 5 % hitung: a. Arus stator rotor dan arus beban nol! b. Faktor daya stator rotor dan beban nol! ¢. Daya masuk stator dan rotor! d, Daya mekanik dan daya output! e. Rugi tembaga stator dan rotor! f. Torsi elektromagnetis! g- Efisiensi motor! Pakai untai ekivalen yang sebenamya! 6. Motor induksi dengan daya input 40 kw, rugi total stator 1,5 kw, rugi angin dan geseran 0,8 kw. Jika slip 4% hitung! 7. Motor induksi 3 fase, 25 bhp, 4 kutub, 50 Hz mempunyai rugi-rugi angin dan geseran 2,5 % dari daya output. Slip beban penuh 4 %.Hitung untuk beban penuh: a. Rugi tembaga rotor! b. Daya masuk rotor, dan torsi elektromagnetis! 8. Motor induksi 1000 hp, 50 Hz, 16 kutub mempunyai impedans rotor 0,02 + j 0,15 pada waktu diam. Torsi beban penuh didapatkan pada putaran 360 rpm. Hitung a. Perbandingan torsi maksimum waktu berputar terhadap torsi beban penuh! b. Kecepatan motor pada torsi maksimum waktu berputar! ¢ Resistans yang harus ditambahkan pada rotor untuk mendapatkan torsi start yang maksimum! 9, Motorinduksi 3 fase, 4 kutub, 50 Hz mempunyai resistans rotor perfase 0,03 ohm dan reaktans rotor perfase 0,12 ohm pada waktu diam. Hi- tung: a, Kecepatan motor pada torsi maksimum waktu berputar! b. Resistans yang harus ditambahkan pada rangkaian rotor agar torsi start maksimum! Mesin Tak Serempak (Mesin Induksi) 159 10. Motor induksi 3 fase, 110 volt, 50 Hz, hubungan Y data pengujian sebagai berikut : Beban nol: 110 volt, 10 amp, 450 watt Blok rotor : 30 volt, 25 amp, 440 watt Hitung: a. Bila resistans stator perfase 0.05 ohm, rugi angin dan geseran 135 watt, berapa konduktans dan suseptans perfase! b. Bila dari blok rotor daya 440 watt tersebut sebagai daya input, rugi inti stator 40 watt, hitung impedans ekivalen, resistans ekivalen dan reaktans ekivalen dari motor

Anda mungkin juga menyukai