Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

TENTANG :

PARAGRAF

DISUSUN OLEH :

KAHARUDDIN

DOSEN PENGAMPU :

IHSAN HADI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUBUK SIKAPING

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah

curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya,

hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.

Dari lubuk hati yang terdalam penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada dosen pengampu Ihsan Hadi, M.Pd

Penulis sangat menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan penyusunan

makalah ini masih sangat jauh dari baik apalagi sempurna. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan

makalah ini. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini betapapun kecilnya kiranya

dapat memberikan masukan dalam mendidik generasi muda penerus bangsa dan semoga

bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dan

sekaligus sebagai catatan amal dari Allah SWT. Aamiin

Wassalamu;alaikum Wr.Wb

Panti, 24 Desember 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Defenisi Paragraf.....................................................................................4
B. Ciri-Ciri Paragraf....................................................................................4
C. Jenis-Jenis Paragraf................................................................................5
D. Fungsi Paragraf Dalam Penyusunan Sebuah Karangan.....................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun
satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.

B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Paragraf,
2. Ciri Paragraf,
3. Jenis-jenis Paragraf.
4. Fungsi paragraf dalam penyusunan sebuah karangan

3
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Defenisi Paragraf
1. Secara Umum, Pengertian Paragraf adalah karangan yang terdiri dari sejumlah
kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai
pendukungnya. atau paragraf dapat juga diartikan sebagai seperangkat kalimat yang
terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat Pokok atau
kalimat utama yaitu kalimat yang berisi masalah atau kesimpulan sebuah paragraf.
Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi penjelas masalah pada kalimat
utama.
2. Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.
3. Menurut Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan
buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari
kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada
kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk suatu gagasan.
4. Pengertian paragraph menurut saya, paragraph adalah kumpulan dari beberapa
kalimat yang mengandung ide pokok tertentu, dan diawali dengan kata yang letaknya
menjorok kedalam.

B. Ciri-Ciri Paragraf

Suatu paragraf dapat dikenali dengan memperhatikan karakteristiknya. Adapun

ciri-ciri paragraf adalah sebagai berikut:

 Yang pertama, kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa.
 Lalu yang kedua, paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat
topik.

4
 Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan
ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
 Dan yang keempat, paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf
bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga
beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat
spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
 

C. Jenis-Jenis Paragraf

Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan
narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian
ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan
ataupun menghasilkan sesuatu.

Contohnya : Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, tersenyum
dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
 
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu
keadaan atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah ikut
merasakan, melihat, dan juga mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut.

Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis
yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu

5
dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu
lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
 
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,
menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik
kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas
pengetahuan si pembaca.

Contohnya : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak


pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan
telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
 
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,
ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta ( yang benar terjadi ).
Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah
benar adanya dan terbukti.

Contohnya : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk
mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA,
kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.
Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan
anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan
membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.
Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan
menggunakan data dan juga fakta.

6
Contohnya : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya
adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota
masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.

a. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya, Yaitu :

1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka : Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah
pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun,
tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen.
Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka
beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

7
Contoh paragraf penutup : Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi sesama. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

b. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan
dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif : Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu.
Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif : Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang
penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.

Contoh paragraf campuran : Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana
komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan
peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.

8
c. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata
dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi : Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang
lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah
yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang
yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang
melenggang tenang dan penuh pesona.

2. Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat
sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

D. Fungsi Paragraf Dalam Penyusunan Sebuah Karangan

Paragraf memiliki beberapa fungsi di dalam suatu tulisan atau karangan. Adapun fungsi
paragaf adalah sebagai berikut:

1. Mengekspresikan Gagasan; maksudnya, paragraf dapat memberikan suatu gagasan


atau perasaan melalui rangkaian kalimat yang disusun sehingga menjadi membentuk
suatu kesatuan ide pokok.
2. Menandai Peralihan Gagasan Baru; maksudnya, setiap tulisan atau karangan terdiri
dari beberapa paragraf dan di dalam setiap paragraf tersebut terdapat gagasan yang
berbeda namun masih berhubungan dengan ide pokok.

9
3. Memudahkan Menulis dan Membaca: maksudnya, dengan adanya paragraf maka
seorang penulis dapat lebih mudah dalam menuangkan gagasannya. Di samping itu,
paragraf juga lebih mudah memahami ide pokok di dalam suatu tulisan bila
penulisannya dibuat dalam paragraf yang baik.
4. Membantu Pengembangan Topik; maksudnya, pengembangan topik tulisan dalam
bentuk yang lebih kecil akan lebih mudah disampaikan melalui pembagian paragraf.
5. Mengendalikan Variabel; paragraf juga memudahkan penulis untuk mengendalikan
variabel di dalam karangannya sehingga lebih mudah dimengerti.

10
BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat
pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat
yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat
Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di
kalimat pokok.
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan   penutup.
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

1. Paragraf Narasi,
2. Paragraf Deskripsi,
3. Paragraf Persuasi,
4. Paragraf Eksposisi,
5. Paragraf Argumentasi.

B. Saran

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah


disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-bahasa-indonesia-
paragraf_28.html
http://www.dosenpendidikan.com/definisi-paragraf-dan-jenis-jenisnya-beserta-contohnya/
http://rifqiabqoryn99.blogspot.com/2013/10/kupas-tuntas-masalah-paragraf-dan-jenis.html
http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-secara-
lengkap.html
http://www.irfansyahputra.web.id/2014/01/pengertian-paragraf-meliputi-syarat-dan-
jenisnya.html
https://khusnul05.wordpress.com/2013/11/19/makalah-bahasa-indonesia-tentang  paragraf/

12

Anda mungkin juga menyukai