Adenoid Word
Adenoid Word
pembesaran pada adenoid, yaitu organ yang terletak di bagian paling belakang saluran
hidung. Adenoid bertugas untuk mencegah organisme berbahaya masuk ke tubuh,
serta memproduksi antibodi yang berfungsi untuk melawan infeksi.
Selain ketiga gejala di atas, pembesaran adenoid juga dapat menyebabkan hidung
tersumbat. Ketika hidung tersumbat, penderita akan mengalami gangguan dalam
bernapas, sehingga muncul gejala berupa:
Bindeng
Sulit tidur
Mendengkur
Bibir pecah-pecah dan mulut kering
Sleep apnea.
Hipertrofi Adenoid
Pembesaran jaringan limfoid nasofaring(adenoid) cenderung pararel dengan
gangguan tonsil tekak. Hipertrofidan infeksi dapat terjadi secara terpisah tetapi sering
terjadi bersama infeksi biasanya primer. Struktur adenoidyang lunak dan normalnya
tersebar dalam nasofaring, terutama pada dinding posteriordan atapnyamengalami
hipertrofidan terbentuk massa dengan berbagai ukuran. Massa ini dapat hampir
mengisi kolong nasofaring, mengganggu saluran udara yang melalui nasal,
mengobstruksi tubaeustakhii, dan menggangu pembersihan selaputnasal. (Woldo E.
Nelson, 2000 ; 1464)
Akibat dari hipertrofiakan timbul sumbatan koana, sumbatan tuba
Eustachius, serta gejala umum. Akibat sumbatan koana, pasien akan bernapas
melalui mulut, sehingga terjadi fasies adenoid(nasalkecil, gigi insisivuske depan,
arkusfaringtinggi, dan pasien tampak seperti orang bodoh), faringitis, bronchitis,
gangguan ventilasi, dan drainase sinus paranasalsehingga terjadi sinusitiskronik.
(Arif Mansjoer, 1999 ; 112
TEKNIK PEMERIKSAAN
a. Persiapan pasien
Membebaskan benda yang mengganggu gambaran dari daerah kepala seperti anting atau benda
lainnya. Pasien diminta mengganti pakaian dengan baju pasien dan memakai apron.
b. Persiapan Alat
1) Pesawat sinar-X (faktor eksposisi : kV, mA, S dan kondisi pesawat) dan tempat atau meja
pemeriksaan.
2) Kaset dan film yang sesuai dengan daerah yang akan diperiksa ukuran 10 x 12 inchi (24 x 30 cm)
3) Marker (pemberi tanda R :right, L :left)
4) Alat fiksasi (mencegah pergerakan objek seperti : sand bag, spoon, dsb)
5) GRID, agar detail gambar yang didapatkan lebih jelas.
Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : Pasien recumbent atau posisi semi prone di atas meja pemeriksaan. Kepala diposisikan
true lateral dengan
sisi yang sakit dekat dengan kaset. Tangan kanan diletakkan di belakang tubuh
Posisi Objek : Kepala dirotasikan sehingga MSP kepala paralel dengan meja pemeriksaan. Atur CP pada
pertengahan kaset. Kepala ditundukan agar gambaran os occipitalis tidak terpotong.
FFD : 102 cm
Kaset : 24 x 30 cm
Kriteria Radiograf : RAO menampakkan paru kiri terlihat lebih besar karena lebih jauh dari IR. Posisi ini
memberikan gambaran yang baik atrium kiri, anterior apeks ventrikel kiri, dan ruang retrocardiak.
Posisi Pasien :Pasien supine di atas meja pemeriksaan. Tangan lurus rileks di samping tubuh.
Posisi Objek : Atur MSP agar paralel dengan kaset. Tempatkan CP pada pertengahan kaset.
FFD : 102 cm
Kaset : 24 x 30 cm
Kriteria Radigraf : Tampak tulang maxilaris,zigomatikum,. Mandibula dan petrosum superposisi. Tampak
os frontalis dari arah lateral, os nasalis, os temporalis, os parietal, os petrosum dari arah lateral, os
mastoideus