Anda di halaman 1dari 3

 

Jenis-Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan


       1.  Penelitian Deskriptif
            Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil.
Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik
yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas. Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada
pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)”. Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang
terlibat didalamnya?. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dalam studi ini para peneliti tidak
melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua
kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Furchan
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif
tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang
terdapat pada penelitian eksperiman. 
a.    Karakteristik Penelitian Deskrip

       Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan  bahwa (1)
penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara
teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan, dan (3) tidak adanya uji hipotesis.
b.    Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Furchan  menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu:


1.   Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan
secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit
sosial yang diteliti

2.  Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif  terbatas dari kasus-kasus yang
relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan
tentang individu
3.   Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam
tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang

4.  Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau
kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.

5.    Analisis dokumenter. Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk
menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.

6.   Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang
akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.

7.   Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar
variabel yang diteliti.

       2.  Penelitian Prediktif


            Penelitian prediktif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk meramalkan gejala yang
mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan proteksi dari hasil penelaahan terhadap gejala
yang diamati melalui evaluasi atau penyelidikan saat ini. Penelitian deskriptif dilakukan secara
koreksional dan kecenderungan melalui penelitian koreksional, selain dapat dicari ada korelasi yang
dicari variabelnya dan dapat dihitung regesinya. Penelitian prediktif dilakukan menurut kecenderungan,
dalam perkembangan selama jangka waktu tertentu. Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh
tahun yang akan datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk.
 
       3.  Penelitian Improftif
            Penelitian Improftif adalah penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan
pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari hal lainnya. Penelitian
improftif (improvetive reasearch) ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan
suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.
 

       4. Penelitian Eksplanatif


Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian/gejala terjadi.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat.Tujuan penelitian
eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan
”mengapa (why)”, untuk menguhubungkan pola-pola yang berada namun memiliki keterikatan dan
menghasilkan pula hubungan sebab akibat.
 

Anda mungkin juga menyukai