Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUSKESMAS TAMALANREA JAYA

OLEH :

FATMA ADJIS NH0518025 KASMIA NH0518042


RESKI NANDA ABIDIN NH0518073 NURWAHYUNI NH0518067
NURDINA SULLE NH0518062

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSKESMAS TAMALANREA JAYA
Tanggal 22 Maret – 3 Maret 2021
DISUSUN OLEH :

FATMA ADJIS NH0518025 KASMIA NH0518042


RESKI NANDA ABIDIN NH0518073 NURWAHYUNI NH0518067
NURDINA SULLE NH0518062

DISETUJUI OLEH:

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

LASAKKA SATRIYANI,S.Farm,Apt
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah-Nya, yang telah memberikan petunjuk dan
kemudahan bagi kami sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas
Tamalanrea Jaya periode 22 maret – 3 April 2021 dengan lancar dan
baik.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi D3
Farmasi. Penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan
Praktek Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan serta jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, oleh
karena itu penulis dengan tulus mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk perbaikan
lebih lanjut.

Makassar, 22 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
KATA PENGANTAR......................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
A. Latar Belakang....................................................................
B. Tujuan..................................................................................
C. Manfaat................................................................................
BAB II TI NJAUAN PUSTAKA......................................................
A. Tinjauan Umum..................................................................
B. Tinjauan Puskesmas Tamalarea Jaya……………………
C. Tinjauan Umum Instalasi Farmasi Puskesmas ..............
BAB III PEMBAHASAN .................................................................
BAB IV PENUTUP .........................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................
B. Saran ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan
upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan
upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua
fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas
(Permenkes, 2016).
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan memiliki peran
yaitu Menyediakan data dan informasi obat dan Pengelolaan obat
(kegiatan perencanaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi,
pencatatan dan pelaporan, dan evaluasi). Obat dan perbekalan
kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat
waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap
unit (Kemenkes, 2010).
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari pelaksanaan upaya
kesehatan, yang berperan penting dalam peningkatan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kefarmasian di
Puskesmas harus mendukung tiga tiga fungsi puskesmas, yaitu
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
strata pertama ysng meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat (Permenkes, 2016).
Oleh karena itu inilah yang mendasari praktek kerja
lapangan agar mahasiswa dapat mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan cara berfikir, menambah ide-ide, yang berguna
dan dapat menambah pengetahuan mahasiswa sehingga dapat
menumbuhkan rasa di siplin dan tanggung jawab mahasiswa
terhadap apa yang di dapatkan serta dapat menimbah ilmu
pengetahuan.
B. Tujuan Praktek kerja lapangan
Adapun tujuan dilakukannya praktek kerja lapangan di
Puskesmas ini yakni untuk memberikan pengalaman belajar dan
keterampiilan kepada mahasiswa agar memperoleh hasil yang
efesien, efektif, dan optimal dalam memperoleh, mengolah,
menganalisis data atau informasi serta menginterpretasikan hasilnya
pada saat intervensi kepada masyarakat.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun manfaat dilakukannya praktek kerja lapangan ini
yakni bagi mahasiswa mendapat pengalaman dalam dunia kerja dan
dapat menerapkan teori yang telah dipelajarinya. Bagi institusi dapat
melahirkan ahli madya farmasi yang berkualitas, dan bagi instansi
apotek yang dapat ikut berperan aktif dalam melahirkan ahli madya
farmasi yang berkualitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Puskesmas


1. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakanupaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diwilayah kerjanya( PerMenkes,2014).

2. Klasifikasi Puskesmas
a. Berdasarkan Puskesmas PONED
Puskesmas PONED ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) adalah puskesmas
Rawat Inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas.
PONED siap 24 jam untuk memberikan pelayanan
terhadap ibu Hamil, bersalin dan nifas dan bayi baru
lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri
atau rujukan kader/ masyarakat,bidan di desa.
Puskesmas dan melakukan rujukan ke RS PONED
pada kasus yang tidak mampu ditangani.

b. Berdasarkan Puskesmas Pembantu


Puskesmas pembantu (Pustu) adalah unit
pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan
puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi
pelayanan yang di sesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia.

c. Berdasarkan Polindes

Polindes adalah bangunan yang dibangun


denganbantuan dana pemerintah dan partisipasi
masyarakat desa untuk tempat pertolongan
persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus
tempat tinggal bidan di desa. Di samping pertolongan
persalinan juga dilakukan pelayanan kesehatan lain
sesuai kebutuhan masyarakat dan kompetensi teknis
bidan tersebut. Pos kesehatan desa adalah wujud
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
setempat atas dasar musyawarah, dengan bantuan
dari tenaga professional kesehatan dan dukungan
sektor terkait termasuk swasta dalam kerangka desa
siaga demi terwujudnya desa sehat. Kesehatan yang
dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar,
mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dipadukan dengan upaya kesehatan
lainnya yang berwawasan kesehatan dan berbasis
kesehatan setempat. Kegiatan tersebut dalam
pelaksanaannya didukung oleh unsur-unsur tenaga,
sarana, prasarana, dan biaya yang dihimpun dari
masyarakat, swasta, dan pemerintah.

d. Berdasarkan Puskesmas Keliling Roda Empat


Puskesmas keliling roda empat adalah unit
pelayayan kesehehatan kepada masyarakat di
daerah terpencil berupa kendaraan roda empat
dan peralatan kesehatan, komunikasi serta
seperangkat tenaga yang berasal dari puskesmas.
Pusling ini berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas
dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkauoleh pelayanan kesehatan karena
letaknya jauh dan terpecil.

e. Berdasarkan Puskesmas keliling Perairan (perahu)

Puskesmas keliling perairan (perahu) adalah


unit pelayanan kesehatan kepada masiarakat
didaerah terpencil berupa perahu/bermotor dan
peralatan kesehatan, komunikas I serta
seperangkat tenaga yang berasal dari
puskesmas.pusling ini berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan kegiatan
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkauoleh pelayanan kesehatan karena
letaknya jauh dan terpencil .

B. Tinjauan Puskesmas Tamalanrea Jaya


a. Keadaan Geografis Puskesmas

Kecamatan Tamalanrea Jaya merupakan sebagian kecil


dari pemerintah wali kota Makassar yang terdiri dari beberapa
wilayah kelurahan, sedangkan wilayah kerja puskesmas
tamanrea jaya meliputi 1 kelurahan yang berada ±12 km dari
kota Makassar dengan luas wilayah kerjanya 425,6 Ha yang
terdiri dari 23 RW dan 121 RT. Wilayah kerja yang dimaksud
yaitu:

Tabel 1

Luas wilayah dan jumlah RT/RW menurut kelurahan Tamalanrea


Kecamatan Tamalanrea
No Kelurahan Luas (Km2) Rw Rt
1 Tamalanrea 425,6Ha 23 121
Sumber: Data kelurahan Tamalanrea

Adapun batas wilayah kerja puskesmas Tamalanrea


Jaya adalah:

1. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Kapasa


2. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan
Tamalanrea Jaya
3. Sebelah barat berbatasan dengan Tamalanrea Indah
4. Sebelah timur berbatasandengan Paccerakkang

b. Visi dan Misi Puskesmas

1. Visi

“Menjadi pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat pertama yang


Memberi Rasa Nyaman dan Berstandar Nasional”

2. Misi
a. Menjamin terjadinya pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bermutu dan berstandar Nasional

b. Meningkatkan upaya penanggulangan masalah


kesehatan dan pengendalian penyakit
c. Memelihara dan meningkatka kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat
d. Menciptakan lingkungan sehat berbasis masyarakat.

c. Profil Puskesmas

Puskesmas Tamalanrea Jaya dikepalai oleh seorang Dokter.


Puskesmas ini melakukan kegiatan pelayanan dalam gedung
dan pelayana luar gedung. Puskesmas memiliki berbagai tata
usaha yang mengatur tentang administrasi yang ada di
Puskesmas. Puskesmas ini pengelolahnya dibagi menjadi 7 unit.

d. Uraian Tugas Masing-Masing

Uraian tugas masing-masing unit kerja adalah:

1. Uraian unit pelayanan dalam gedung :


2. Kamar vaksin: mempunyai tugas pokok dan fungsi
melaksanakan dalam hal pemberantasan pennyakit menular
dan kegiatan imunisasi
3. Poli Gigi : mempunyai tugas pokok dan fungsi pemeliharaan
kesehatan dan rujukan dalam hal ini pelayanan darurat dan
kesehatan gigi mulut
4. KIA : mempunyai tugas fungsi peningkatan kesehatan
keluarga dalam hal KIA< KB< Bizi, dan Kesehatan Kerja.
5. Poli umum : mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam hal
prawatan yang mencangkup pelayanan rawat jalan dan
kartu.
6. Ruangan Lab : mempunyai tugas pokok dn fungsi dalam
pengelola Laboratorium dan Farmasi
7. Apotek : tempat membuat dan pengambilan obat. Juga
meerupakan tempat apoteker melakukan praktek profesi
farmasi sekaligus menjadi peritel.
8. Kamar Bersalin : atau ruang VK adalah sebuah unit layanan
pada rumah sakit yang berfungsi sebagai ruang persalinan
selama 24 jam.
9. Uraian unit pelayanan Luar gedung :
10. Home care : merupakan peayanan yang sesuai dengan
kebutuhan pengidap suatu penyakit, baik individu maupun
keluarga.
11. Puskel (Puskesmas Keliling) : mempunyai tugas pokok dan
fungsi dalam hal lingkungan penyuluhan dan P2M yang
mencangkup lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat
dan puskesmas.
12. Posyandu :merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat.

Kepala Puskesmas bertanggung jawab, memimpin,


mengkoordinasi semua unsur dalam lingkungan Puskesmas,
memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksana tugas
masing-masing petugas/bawahannya.

Ada 6 kegiatan pokok Puskesmas tersebut adalah:

1. Kesehatan Ibu dan Anak


2. Keluarga Berencana
3. Upaya Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Imunisasi

d. Sasaran Puskesmas

Sasaran Puskesmas adalah seluruh masyarakat termasuk


individu, keluarga dan kelompok beresiko tinggi
(keluarga/penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi, dan
daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita,
dan ibu hamil.

e. Jenis Pelayanan Puskesmas

Jenis pelayanan kesehatan diberikan oleh puskesmas itu


sendiri terdiri dari: Preventif, Kuratif, dan Rehabilitas. Secara
rinci dapat di jelaskan sebagai berikut:

1. Preventif
2. Kegiatan posyandu
3. Pemeriksaan Bumil
4. Pelayanan KB
5. Kesehatan Ibu dan Anak
6. Upaya peningkatan Gizi
7. Kesehatan Lingkungan
8. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
9. Pemberian imunisasi yaitu pada bayi0-11 bulan, imunisasi
DT pada anak usia sekolah kelas 1,imunisasi TT untuk kelas
2 dan 3 dan imunisasi TT pada ibu hamil.
10. Promotif

Upaya promotif yang telah dilakukan adalah berupa


penyuluhan-penyuluhan misalnya penyakit menular,diare,
KB dll.
11. Kuraf
Pelayanan kuraf yang telah diberikan adalah Pelayanan
Dasar
12. Rehabilitas
Di Puskesmas Tamalanrea Jaya tidak ada kegiatan
rehabilitas.
f. Fungsi Puskesmas

Adapun fungsi puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pusat penggerak pembangun berwawasan


kesehatan
2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama

g. Kedudukan Puskesmas Dalam Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas Tamalanea Jaya secara Sistem


Kesehatan Nasional sebagai sarana pelayanan kesehatan
strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorang dan upaya kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.

h. Organisasi Puskesmas

Semua organisasi Puskesmas Tamalanrea Jaya terdiri


dari

1. Pemimpin : Kepala Puskesmas


2. Pembantu pemimpin : Urusan Tata Usaha
3. Unsur pelaksana terdiri dari :
4. Unit yang terdiri dari tenaga pegawai dalam jabatan
fungsional
5. Unit yang terdiri dari unit I -unit VII

C. Tinjauan Umum Instalasi Farmasi Puskesmas

1. Pelayanan Informasi Obat


Pelayanan informasi obat merupakan suatu kegiatan
untuk memberikan pelayanan informasi obat merupakan suatu
kegiatan untuk memberikan pelayanan informasi obat yang
akurat dan objektif dalam hubungannya dengan perawatan
pasien, pelayanan informasi obat sangat penting dalam upaya
menunjang budaya pengelolaan dan penggunaan obat secara
rasional (julianti dan widayanti, 1996).

Pelayanan informasi obat sangat diperlukan, terlebih lagi


banyak pasien yang belum mendapatkan informasi obat ang
digunakan, karena penggunaan obat yang tidak benar bias
membahayakan (Herman JM, dkk, 2013).

Tujuan pelayanan informasi obat yaitu :

a. Menunjang ketersediaan informasi dalam rangka


penggunaan obat yang rasional, dan berorientasi
kepada pasien.
b. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada
pasien, tenaga kesehatan dan pihak lain.
c. Menyediakan informasi untuk kebijakan-kebijakan
yang berhubungan dengan obat.

Sasaran informasi obat :

a. Tenaga kesehatan
b. Pihak lain yaitu manajemen, tim/kepanitiaan klinik
c. Pasien atau keluarga

2. Pengelolaan Pembekalan Farmasi


1). Perencanaan
a. Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat
yang berkaitan dengan suatu pedoman atau dasar
konsep kegiatan yang sistematis. Perencanaan dilakukan
secara optimal dengan pembekalan farmasi dapat
digunakan secara efektif dan efisien. Kemudian oleh
instalasi farmasi kabupaten/kota diolah menajdi rencana
kebutuhan obat dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu.

b. Tahap Perencanaan Kebutuhan Obat

Adapun metode yang biasa di gunakan, yaitu :

1. Metode konsumsi, pada umumnya metode ini digunakan dalam


perencanaan kebutuhan obat yang didasarkan pada data penggunaan
obat tahun sebelumnya
2. Metode morbiditas, berdasarkan kejadian penyakit yang umum
3. Metode konsumsi dan mordibitas, metode ini
menggunakan data pada insidea penyakit,
konsumsi penggunaan obat.

2). Pengadan
a. Definisi Pengadaan
Merupakan suatu proses untuk memperolehobat
yang dibutuhkan di suatu unit pelayanan kesehatan.
Pengadaan ini dimaksudkan untuk memperoleh obat
sesuai jenis dan jumlah yang dibutuhkan, mendapatkan,
obat dengan mutu yang tinggi, menjamin penyampaian
yang cepat dan tepat waktu serta optimisi pengelolaam
prosedur pengadaan yang baik.

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan


dalam kegiatan ini adalah:
1. Menyusun daftar pemintaan obat yang sesuai
kebutuhan obat

Penyusunan daftar ini dapat dilakukan dengan


melihat pemakaian obat bulan lalu dan stok akhir
gudang. Pemakaian pada tiap bulan dapat dilihat pada
buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat.
Sedangkan jumlah kunjungan resep dapat dilihat dari
buku catatan harian penerimaan resep.

2. Pengajuan permintaan kebutuhan obat

Puskesmas mengajukan permintaan obat


kepada Gudang Farmasi Kota Makassar setiap bulan
menggunakan format Laporan Pemakaian dan
Lembar permintaan Obat (LPLPO) dengan nama obat
yang sudah tercetak lengkap pada awal bulan.
Pengadaan ini merupakan pengadaan rutin yang
berasal dari obat-obat inpres, APBD, ASKES.
Sedangkan obat-obatan untuk Jaringan Pengaman
Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK) diadakan dengan
oembelian oleh Puskesmas dengan menggunakan
format tersebut. Permintaan obat dilakukan setiap
bulanan sekali biasanya pada dana LPS-BK tersebut.

3). Penerimaan

a. Definisi Penerimaan

Merupakan suatu rangkaian kegiatandalam menerima


obat-obat dari Gudang Farmasi Kota Makassar.
Penerimaan ini dimaksudkan agar obat yang diterima baik
jumlah dan jenisnya sesuai dengan data yang tertulis
pada dokumen (LPLPO).

Langkah yang digunakan dalam kegiatan


penerimaan obat ini adalah:

1. Penerimaan dan pengecekan jumlah dan jenis obat

Obat-obat yang diterima dari Gudang Farmasi


Kota Makassar diperiksa kebenarannya dengan
dokumen LPLPO pada waktu obat disiapkan di Gudang
Farmasi Kota Makassar dan pemeriksaan selanjutnya
dilakukan oleh Kepala Puskesmas di gudang obat
puskesmas dengan memeriksa beberapa jenis obat
sesuai sampel. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah
secara dini terjadinya penyimpanan ketidakcocokan
antara obat yang diterima dengan dokumen
pendukungnya tanpa menunggu stok opname pada
akhir bulan atau akhir tahun.

Pemeriksaan dilakukan
terhadap obat yang masuk baik dari segi jumlah, jenis,
kemasan, etiket, exp date dan lain-lain. Demikian pun
obat-obatan untuk program JPS-BK.

2. Pencatatan penerimaan obat

Obat-obatan yang telah diperiksa selalu dicatat


dalam kartu stok masing-masing obat dan segera
dimasukkan dalam gudang obat puskesmas.

4). Penyimpanan
Kegiatan penyimpanan merupakan rantai penting dalam
proses pengelolaan obat. Upaya-upaya yanh dilakukan pada
seluruh rangkaian pengelolaaan obat akan sia-sia kalau
penyimpanan obat tidak dilaksanakan dengan baik.

Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan


pengamanan dengan cara mendapatkan obat-obat yang
diterima pada tempat yang dinilai aman dengan tujuan:

a. Memelihara mutu obat

b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab

c. Menjaga kelangsungan persediaan

d. Memudahkan pencarian dan pengawasan

Adapun kegiatan penyimpanan yang dilakukan pada


Puskesmas Tamalanrea Jaya adalah:

a. Penyusunan berdasarkan sumber dana (ASKES,JKN,


PG, BHPDAK)

b. Penyusunan berdasarkan bentuk sediaan dan alfabeth

c. Penyusunan obat di rak dilakukan dengan system


FIFO(First In First Out) dan FEFO (First Expired First
Out) yaitu obat yang pertama datang dan biasanya di
produksi lebih awal sehingga kadaluarsanya lebih awal.

d. Narkotika dan obat-obatan yang jumlahnya sedikit tapi


mahal harganya disimpan dalam lemari khusus.

e. Obat-obatan yang dapat dipengaruhi oleh temperature,


suhu, udara,cahaya, dan kontaminasi bakteri
ditempatkan pada tempat yang sesuai.
f. Obat-obatan untuk pemakaian dalam dipisahkan dengan
obat-obatan untuk pemakaian luar.

g. Tiap jenis obat dilengkapi dengan kartu stok.

h. Apabila persediaan obat cukup banyak maka dibiarkan


obat tetap berada dalam box masing-masing.

5). Pendisribusian

Penyaluran atau pendisribusian adalah kegiatan


pegeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan
kesehatan seperti sub unit pelayanan kesehatan
dilingkungan puskesmas (kamar obat, laboratorium)
puskesmas pembantu puskesmas keliling, posyandu dan
polindes.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan Praktek Lapangan Kerja
di Puskesmas Tamalanrea Jaya yakni diantaranya :
1. Standar pelayanan di Puskesmas Tamalanrea Jaya sudah
sesuai dan memenuhi standar pelayanan di Puskesmas dengan
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventative, untuk
mencapai derajat kesehatan ,masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Tamalanrea
2. Peran TTK di Puskesmas Tamaranrea Jaya di ruang obat
meliputi penyimpanan obat sesuai dengan resep dokter yang
masuk, peracikan dan lain-lain
3. Kegiatan praktek lapangan kerja memberikan pengalaman
kepada mahasiswa untuk dapat memahami tugas dan tanggung
jawab seorang calon TTK di Puskesmas. Kegiatan yang telah di
lakukan meliputi penyimpanan obat, meracik obat, penyerahan
obat kepada pasien di sertai dengan informasi yang tepat dan
benar, penyediaan obat, penerimaan obat, menulis kartu stok
dan lain-lain.
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Data Dasar


Puskesmas
Jakarta:Kemenkes RI;

Anonim.2014.Peraturan Mentri Kesehatan No 75 Tahun Tentang Pusat


Kesehatan
Masyarakat. Jakarta

Anonim.2019. Profil Kesehatan Kota


Makassar.http://dinkeskotamakassar.com
/attachMents/article/19/profil%20kesehatan%20kota%20makassar
%20tahun%
202009.pdf. Makassar
Anonim.2013. Tentang Laporan.
Puskesmas.http://www.scribd.com/doc/306456127.Jakarta (Diakes 07
April 2018)

Aryani erny.2014.Tentang Profil Puskesmas Tamalanrea Jaya


2014.http://www.scrib.com/doc/259027815. Makassar (Diakes 07 April
2018)

Indonesia.2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah
Sakit : Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI.2010. Materi pelatihan manajemen


kefarmasian di puskesmas.Menkes RI:Jakarta.

LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai