Anda di halaman 1dari 8

Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

pada saat ini yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah hasil pada masa datang

Contoh.
1. Saudara membeli tanah, rumah untuk investasi, emas dan sebagainya
2. Saudara menempatkan sejumlah uang di bank dalam bentuk setifikat deposito
3. Saudara mendirikan suatu usaha, dan sebagainya

Pihak yang melakukan investasi mencakup:


1. Perorangan/individu
2. Lembaga termasuk perusahaan

Dana yang ditanamkan atau diinvestasikan itu berasal dari penghasilan dari kerja atau
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.

Untuk individu, pendapatan yang diperoleh dapat digunakan untuk konsumsi atau
investasi. Untuk perusahaan, pendapatan secara menyeluruh digunakan untuk
investasi baik investasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk lebih jelasnya mengenai konsumsi dan investasi oleh individu, berikut ini
disajikan dalam bentuk grafik.
1
2
Seseorang yang memiliki dana 10 juta, maka alternatif keputusan yang bisa di ambil:

❑ Investasi 100%, maka konsumsi (K0)=0%, sehingga dengan tingkat hasil 4% per
tahun, maka dana pada akhir pertama adalah 10,4 juta dengan hasil 400 ribu

❑ Investasi 50%, maka konsumsi (K0)=50%, sehingga dengan tingkat hasil 4% per
tahun, maka dana pada akhir pertama adalah 5,2 juta dengan hasil 200 ribu

❑ Investasi 0%, maka konsumsi (K0)= 100%, sehingga dengan tingkat hasil 4% per
tahun, maka dana pada akhir pertama adalah 10 juta dengan hasil 0

Tujuan investasi:
❑ Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.

❑ Memenuhi kebutuhan janagka panjang seperti sekolah atau penyediaan dana


pension pada hari tua

❑ Mengamankan kekayaan dari pengaruh inflasi

❑ Dorongan untuk menghemat pajak.

❑ Dan lain-lain.
3
Proses keputusan investasi

4
Penentuan Tujuan Investasi.
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan investasi
yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda
tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.

❑ Lembaga dana pensiun yang bertujuan yang memperoleh dana untuk membayar
dana pensiun dana pensiun nasabahnya di masa depan. Lembaga ini bisa memilih
akan memilih investasi portfolio reksa dana.

❑ Institusipenyimpan dana seperti bank misalnya, mempunyai tujuan untuk


memperoleh return yang lebih tinggi di atas biaya investasi pada sekuritas yang
mudah diperdagangakan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih beresiko tetapi
memberi harapan return tinggi

Penentuan kebijakan investasi.


Tahap penentuan kebijakan dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset asset
allocation decision) pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat
ataupun sekuritas luar negeri). Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan
yang memperngaruhi kebijakan investasi seperti beberapa dananya yang dimiliki dan
porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak

5
Pemilihan strategi portfolio.
Ada dua strategi portfolio yang bisa dipilih:

❑ strategi portfolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih
baik. Asumsi strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan
diserap pasar dan direflesksikan pada harga saham.

❑ Strategi pasif,adalah strategi dimana investor dapat membeli reksa dana (muntual
fund).

Pengukuran dan eavaluasi kinerja portfolio.


Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan
dan terus menerus.

Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja yang telah dilewati dan ternyata hasilnya
kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama
demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.

6
Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja
Tahapan ini meliputi pengukuran kinerja portfolio dan membandingkan hasil
pengukuran tersebut dengan kinerja portfolio dan pembandingan hasil pengukuran
tersebut dengan kinerja portfolio melalui proses benchmarking.

Dasar keputusan investasi

Dasar keputusan investasi mencakup tingkat pengembalian yang diharapkan, tingkat


risiko dan hubungan antara pengembalian dan risiko.

1. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk mendapat untung. Dalam manajemen
investasi, tingkat laba investasi disebut sebagai return.

Dalam manajemen investasi, perlu untuk membedakan antara pengembalian yang


diharapkan (expected return) dan pengembalian aktual (realized return).

Return yang diharapkan adalah tingkat pengembalian yang diantisipasi oleh investor di
masa depan. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual adalah tingkat
pengembalian yang telah diperoleh investor.

7
2. Risiko
Wajar bagi investor untuk mengharapkan pengembalian tertinggi dari investasi mereka.
Namun, ada hal penting yang harus selalu diperhatikan, yaitu seberapa besar risiko
yang harus ditanggung dari investasi.

Umumnya semakin besar risikonya, semakin besar tingkat pengembalian yang


diharapkan.

3. Hubungan antara Tingkat Risiko dan Return Harapan.


Hubungan antara tingkat risiko dan pengembalian yang diharapkan adalah hubungan
yang langsung dan linier.

Semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pengembalian yang diharapkan atas
aset tersebut, dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai