Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Adapun data yang digunakan dalam penilitian adalah kualitatif dan


kuantitatif.
a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk deskripsi
bukan dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam
penilitian ini yaitu gambaran umum obyek penilitian, meliputi :
pola latihan bulutangkis, pola hidup sehat atlet, pola hidup
masyarakat pada umumnya.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat diukur secara langsung,
yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan
bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini, data kuantitatif
dapat ditunjukkan dalam bentuk hasil angket.

3.2. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu :


a. Sumber data primer, yaitu data langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari sumber pertamanya. Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah atlet-atlet Sarwendah Badminton Club,
Jakarta
b. Sumber data sekunder, yaitu data langsung yang dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dalam penelitian
ini, angket merupakan sumber data sekunder.

1
3.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penilitian ini, penulis menggunakan


metode-metode sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Metode observasi yang disebut juga pengamatan, yang meliputi
kegiatan pemantauan terhadap sesuatu objek dengan menggunakan
alat indera.
Metode ini digunakan untuk mengetahui pola latihan atlet
Sarwendah Badminton Club. Adapun pada metode ini peneliti
menggunakan observasi, yaitu dengan ikut dalam kegiatan latihan
di Sarwendah Badminton Club.
b. Metode Angket
Metode angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ingin diketahui.
Peneliti menggunakan metode ini untuk mencari data yang
berhubungan langsung dengan subyek yang berupa pola hidup
masyarakat, baik itu akan diberikan kepada atlet PB Sarwendah
maupun kepada murid SMA Don Bosco II kelas XI IPA 2.

3.4. Analisis Data

Semua data-data yang berhasil dikumpulkan dari sumber-sumber penelitian


akan dibahas oleh penulis dengan menggunakan metode analisis statistika.
Penulis akan mengumpulkan data, mengolahnya, menyajikannya, dan
menganalisa data tersebut, yang nantinya akan dilakukan penarikan kesimpulan
serta pembuatan keputusan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

2
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, begitu juga dengan
olahraga bulutangkis. Olahraga bulutangkis juga memiliki banyak
manfaatnya. Setelah melakukan survey pada 31 orang, dapat
disimpulkan bahwa olahraga bulutangkis memiliki manfaat yang paling
utama ialah menjaga daya tahan tubuh seseorang. Hasil survey dapat
dilihat di presentase berikut ini:

Manfaat olahraga bulutangkis untuk kesehatan

3% 2% 1% Menjaga Daya Tahan Tubuh

9% Menghilangkan stress
28% Mencegah penyakit

17% Mencegah Obesitas


Membantu tidur lebih baik
Sarana bersosialisasi
18% 22%
Membentuk Tubuh
Mengisi waktu luang

3
4.1.2. Pola latihan yang baik akan berguna untuk tubuh, baik melatih otot
untuk membentuk tubuh yang bagus, juga melatih fisik kita. Setelah
melakukan survey pada 11 atlet PB Sarwendah, dapat disimpulkan
latihan yang baik untuk kesehatan ialah lari dan permainan. Lari dapat
membantu fisik dan daya tahan atlet untuk lebih baik, sedangkan
permainan dapat membantu atlet dalam menerapkan strategi di
lapangan, juga melakukan simulasi permainan. Dapat dilihat hasil dari
survey dalam presentase berikut ini :

Pola latihan yang baik untuk kesehatan


Stretching
3% 7%
5% 20% Lari

Permainan

Kelincahan
20%
Drilling
23%Angkat Beban

Kekuatan
Punggung
23%

4.1.3. Pola hidup yang sehat belum tentu dimiliki setiap orang. Masih banyak
orang yang tidak dapat menerapkan hidup sehat, seperti makan tidak
teratur atau sembarangan. Dari survey 20 remaja dengan rentan usia 15-
18 tahun dan 11 atlet PB Sarwendah dapat dilihat perbedaannya pada
kedua presentase dibawah ini :

4
Kegiatan yang dilakukan remaja setelah pulang
sekolah
3% Bermain
10% Makan
27% Tidur
13% Mandi
Belajar
20% Menonton
27%

Kegiatan yang dilakukan oleh atlet setiap


harinya
3 Latihan Makan
10 5 Tidur Bermain
% 27
%%
% Belajar Menonton
27 27
% %

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas remaja dengan rentan usia 15-18


tahun lebih memilih bermain dan makan setiap harinya, sedangkan
mayoritas atlet PB Sarwendah setiap harinya lebih memilih latihan,
makan, dan tidur dibandingkan bermain. Selain itu, hasil survey pada
remaja dengan rentan usia 15-18 tahun dapat dikatakan jarang
berolahraga, karena mayoritas dalam sebulan mereka 3-4 kali
berolahraga, yang berarti diperkirakan mereka hanya berolahraga ketika

5
jam olahraga di sekolah. Survey dapat dilihat pada presentase berikut
ini :

intensitas berolahraga dalam satu bulan

15%
25% 1-2 kali
3-4 kali
5-6 kali
20% >6 kali

40%

4.1.4. Menurut hasil survey, 80% menyatakan bahwa pola hidup yang sehat
ialah : memiliki pola makan yang teratur, makan makanan 4 sehat 5
sempurna, pola istirahat yang cukup, dan pola olahraga yang tidak
terlalu berlebihan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Olahraga pada umumnya cukup dilaksanakan minimal 150 menit dalam
seminggu, atau 30 menit dalam 3-5 hari. Olahraga yang berlebihan
memiliki dampak negatif untuk tubuh kita. Tetapi apabila olahraga
dilakukan cukup, maka seseorang itu akan menjadi sehat dan bugar
badannya. Olahraga bulutangkis juga demikian, ia memiliki beberapa
manfaat untuk kesehatan, beberapa diantaranya ialah :
4.2.1.1. Menjaga daya tahan tubuh
Olahraga bulutangkis dapat menjaga daya tahan tubuh
seseorang, karena saat bermain bulutangkis, orang-orang itu
bermain tanpa menggunakan waktu. Sehingga, yang memiliki
daya tahan tubuh yang lebih kuat, biasanya ialah pemenangnya.
Terbukti dalam record pertemuan, permainan bulutangkis

6
terlama jatuh kepada Greysia/Nitya pasangan Indonesia yang
menghadapi pasangan asal Jepang, Fukuman/Yunao dalam
waktu 2 jam 41 menit.
4.2.1.2. Menghilangkan stress
Olahraga bulutangkis juga dapat menghilangkan stress, penat,
atau lelah. Karena saat kita berolahraga, hormone depresan,
hormone kortisol dan epineprin kita akan berkurang, akibat dari
meningkatnya hormone antidepresan, yaitu hormone
norepineprin. Selain itu, dengan berolahraga bulutangkis, kita
akan merasa lebih bahagia, karena telah meluapkan stress kita
dengan berlatih.
4.2.1.3. Mencegah penyakit
Salah satu manfaat berolahraga bulutangkis ialah mencegah
penyakit, seperti : penyakit jantung, kanker, hipertensi, dll.
Karena bulutangkis melatih ritme irama jantung, sehingga
jantung lebih teratur, serta mampu meningkatkan sirkulasi dan
menyehatkan pembuluh darah sehingga mampu menurunkan
tekanan darah.
4.2.1.4. Mencegah obesitas
Selain itu, bulutangkis juga dapat mencegah obesitas. Karena
kalori akan terbakar ketika seseorang itu berlatih bulutangkis.
Tidak hanya kalori yang terbakar, tetapi lemak dan kolesterol
ikut tereduksi. Dengan berkurangnya kalori tubuh, seseorang
akan mendapatkan tubuh yang ideal dan proporsional, akibat
dari latihan yang dijalankan.
4.2.1.5. Membantu tidur lebih baik
Olahraga bulutangkis dapat meningkatkan efisiensi waktu tidur
kita, sehingga kebanyakan atlet memiliki waktu tidur yang baik.

7
Karena bermain bulutangkis seseorang akan menerima oksigen
yang banyak, sehingga menyegarkan otak seseorang.
4.2.1.6. Sarana bersosialisasi
Salah satu manfaat yang penting dalam olahraga ini ialah
sebagai sarana bersosialisasi. Olahraga ini dimainkan oleh 2
orang atau lebih, sehingga kebanyakan orang akan memilih
untuk bermain sama komunitas atau kelompok. Dengan bermain
bersama komunitas atau kelompok, seseorang akan
mendapatkan teman dan pengalaman yang banyak dan berbeda.
4.2.1.7. Membentuk tubuh yang proporsional
Banyak latihan bulutangkis yang dapat melatih tubuh menjadi
proporsional. Seperti memiliki badan yang sixpack, semua
orang pasti ingin memilikinya. Memiliki badan yang
proporsional tidak hanya dimiliki oleh pria, wanita pun juga ada
yang memiliki tubuh proporsional. Salah satunya adalah atlet
asal Chinese Taipei, Tai Tzu Ying.
4.2.1.8. Mengisi waktu luang
Bagi sebagian orang yang memiliki waktu luang yang banyak,
rasa jenuh dan bosan menghantui. Salah satu cara
menghilangkan rasa jenuh dan bosan ialah dengan berolahraga
bulutangkis. Mengikuti komunitas atau kelompok bulutangkis
tentu memiliki teman dan pengalaman yang baru, sehingga
waktu luang kita dapat diisi dengan teman dan pengalaman
tersebut. Selain itu, dengan mengisi waktu luang dengan
kegiatan yang berguna lebih baik dan memiliki banyak
manfaatnya, daripada merokok atau memakai narkoba akibat
pergaulan yang tidak benar.

8
4.2.2. Pola latihan bulutangkis akan memengaruhi atlet bulutangkis. Apabila
ia memiliki pola latihan yang buruk maka akan berdampak buruk juga
terhadap atletnya. Biasanya jika atlet diberikan latihan dengan pola
yang memiliki daya tahan tubuh yang baik, dia akan memiliki fisik
yang kuat. Atau apabila ia diberikan latihan yang cukup berat, ia akan
memiliki kekuatan yang cukup. Macam-macam pola latihan ialah :
4.2.2.1. Stretching
Stretching berguna untuk melatih kelenturan tubuh atlet, dan
untuk mengurangi resiko atlet terkena cedera. Karena saat
stretching otot-otot diregangkan agar saat berlatih atau
bermain, otot-otot tersebut tidak kaget, yang nantinya akan
menybebkan cedera. Stretching dilakukan dari kepala, leher,
tangan, pinggang, hingga kaki, biasanya dilakukan diawal dan
diakhir latihan.
4.2.2.2. Lari
Lari adalah salah satu latihan yang wajib dilakukan atlet.
Karena bermain bulutangkis memiliki waktu yang tidak
terbatas, seorang atlet belum dinyatakan kalah, apabila angka
permainan belum poin 21, meskipun waktu sudah menujukkan
2 jam. Sehingga apabila atlet tersebut memiliki daya tahan
yang lemah, kemungkinan ia akan kalah. Selain untuk menjaga
daya tahan atlet, lari juga dapat melatih kecepatan atlet,
terutama untuk di dalam lapangan.
4.2.2.3. Permainan
Permainan merupakan salah satu bentuk latihan yang penting.
Karena bermain bulutangkis itu melatih otak dan konsentrasi,
juga strategi yang diterapkan di lapangan. Permainan sama saja
seperti simulasi pertandingan. Atlet akan menjalankan strategi
yang diberikan oleh pelatih untuk mencapai angka 21.

9
Permainan juga melatih sportivitas dan kejujuran atlet di dalam
lapangan.
4.2.2.4. Kelincahan
Kelincahan juga merupakan modal Utama seorang atlet.
Semakin ia lincah dan ulet dalam mengejar kok di lapangan, ia
akan semakin sulit terkalahkan. Banyak cara untuk melatih
kelincahan, misalnya : shuttle run, yaitu latihan kelincahan
dengan mengubah arah dengan cepat dan juga menjaga
stamina, beep test, yaitu latihan kecepatan dan kelincahan kaki
dengan berkonsentasi mendengarkan suara bel ketika ingin
berlari, ladder practice, yaitu latihan kelincahan kaki dengan
menggunakan tangga sebagai bantuannya.
4.2.2.5. Drilling
Drilling merupakan latihan dengan menggunakan kok yang
banyak untuk melatih teknik seorang atlet. Latihan teknik ini,
biasanya mirip seperti bermain, hanya arah dan pukulannya
sudah atlet ketahui. Drilling berguna untuk melatih ketepatan
dan kekuatan pukulan.
4.2.2.6. Kekuatan Punggung
Kekuatan punggung biasanya berhubungan dengan kekuatan
perut. Latihan ini dilakukan untuk melatih kelenturan dan
kekuatan punggung dan perut, misalnya : back up, yaitu latihan
dengan badan tiduran tengkurap dan mengangkat badan seperti
melengkuk, selain itu juga di perlukan usaha yang maksimal
kareng sangat efektif membakar lemak di perut dan juga
menguatkan otot perut, karena otot perut di gunakan sebagai
tumpuan., sit up, yaitu latihan dengan badan tiduran terlentang,
lutut kaki ditekuk dan telapak kaki menapak pada lantai. Sit up
berguna untuk memperkuat fleksor pinggul dan otot perut, dan

10
mengurangi stress pada otot punggung dan tulang belakang,
push up, yaitu latihan untuk melatih tangan dan otot dada,
selain itu untuk melatih otot bisep dan trisep, karena saat
menaikan dan menurunkan badan menggunakan tangan.
4.2.2.7. Angkat Beban
Angkat beban merupakan salah satu latihan untuk melatih
kekuatan tangan. Kekuatan tangan diperlukan untuk
mengeluarkan tenaga saat memukul bola, baik itu smash, lob,
dropshot, maupun, backhand. Macam-macam latihannya
menggunakan beban seperti : bicep extention, yaitu melatih
otot bisep dengan menggunakan beban, tricep extention, yaitu
melatih otot trisep dengan menggunakan beban.

4.2.3. Kehidupan atlet dan seorang biasa, jauh berbeda dapat dilihat dari
kegiatan yang dilakukannya. Atlet akan selalu latihan, memiliki jam
makan dan jam istirahat yang teratur. Makanan pun sudah disiapkan
oleh klub, yang bagus untuk pertumbuhan dan gizi atlet. Setiap hari,
seorang atlet memiliki rutinitas yang sama, yaitu latihan, makan,
istirahat, mereka tidak memiliki waktu untuk sekolah, karena biasanya
latihan dilakukan tiga kali dalam sehari. Pagi dilakukan pukul 6-10,
siang pukul 1-4, dan malam pukul 7-9. Sedangkan masyarakat biasa
khususnya murid SMA Don Bosco II, memiliki rutinitas yang tidak
teratur, seperti jam makan dan jam istiraht yang tidak teratur. Sepulang
sekolah mayoritas murid SMA DB II lebih memilih untuk bermain atau
makan daripada untuk istirahat, dikarenakan jam sekolah yang memang
padat dan cukup melelahkan. Mayoritas mereka jarang berolahraga,
karena dalam sebulan mereka melakukan olahraga 3-4 kali, yang
artinya apabila tidak ada jam pelajaran di sekolah, dapat dipastikan
mereka tidak akan berolahraga.

11
4.2.4. Pola hidup yang sehat dapat diartikan bahwa seseorang yang sehat
secara mental, fisik, dan sosial yang memiliki pola makan, pola
istirahat, dan pola olahraga yang teratur. Pola makan yang baik secara 4
sehat dan 5 sempurna, dilakukan setiap hari, istirahat yang cukup yaitu
± 8 jam dalam sehari, dan olahraga minimal 150 jam dalam seminggu,
merupakan salah satu pola hidup yang sehat. Dapat dipastikan bahwa
seorang atlet memiliki pola hidup yang sehat.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Olahraga memiliki banyak dampak positif untuk kesehatan, yang utama
dan paling penting diantaranya adalah menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan stress, mencegah penyakit, mencegah obesitas,
membantu tidur lebih baik, sarana bersosialisasi, membentuk tubuh
yang proporsional, dan mengisi waktu luang.

5.1.2. Banyak pola latihan yang dilatih oleh seorang atlet, yang dapat
memberikan manfaat yang berbeda. Pola latihan tersebut dapat
memberikan manfaat dari atas kepala hingga pada ujung kaki. Macam-

12
macam pola latihannya ialah : stretching, lari, permainan, kelincahan,
drilling, kekuatan punggung, dan angkat beban.

5.1.3. Pola hidup seorang atlet jauh lebih teratur daripada remaja dengan
rentan usai 15-18 tahun. Dapat dilihat dari pola makannya yang teratur
dan makanan yang sehat dan begizi, pola istirahat yang cukup, dan pola
olahraga yang cukup.

5.1.4. Pola hidup sehat adalah pola hidup yang menyatakan seseorang itu
sehat baik dalam mental, fisik, dan sosial. Seperti : pola makan,
istirahat, dan olahraga yang teratur, cukup dan tidak berlebihan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman yang penulis dapatkan,


penulis akan mengajukan saran berikut ini kepada :
5.2.1. Remaja dengan rentan usia 15-18 tahun.
Bagi para remaja, sebaiknya lebih menerapkan pola hidup yang sehat.
Dimulai dari hal yang kecil, seperti istirahat yang cukup, dan mau
untuk berolahraga, dan kurangi jajan sembarangan atau makanan fast
food. Karena olahraga bukanlah hal yang tidak baik untuk dilakukan,
melainkan sangat penting dilakukan agar kelak, ketika anda sudah
dewasa, anda tidak mudah terkena penyakit.
5.2.2. Para orang tua remaja dengan rentan usia 15-18 tahun.
Bagi orang tua, hendaknya lebih mengajak anaknya untuk mau
berolahraga, dan memberikan makanan yang sehat dan bergizi. Jangan
menekankan anak anda untuk terus belajar, karena semakin ditekan,
semakin anak anda stress dan pelajaran yang ia pelajari semakin sulit

13
untuk diingat, melainkan berilah ia istirahat yang cukup, karena
pelajaran yang ia sudah terima disekolah sudah cukup melelahkan.
5.2.3. Para atlet PB Sarwendah.
Bagi para atlet, jangan suka mengeluh akan latihan yang diberikan oleh
para pelatih. Karena latihan yang mereka berikan memiliki manfaat
yang baik untuk anda kedepannya. Dan jangan lupa untuk selalu
minum vitamin dan jaga kesehatan anda.

14

Anda mungkin juga menyukai