Jurnal Brasil

OTORHINOLARYNGOLOGY

www.bjorl.org

LAPORAN KASUS

Tumor laring langka pada pasien dengan kanker papiler tiroid:

tumor sel granular

Um raro tumor de laringe em paciente com carcinoma papilífero da tyreoide: tumor de

células granulares

Sheng-Yao Cheng Sebuah , Li-Hsiang Cheng Sebuah , ∗ , Yi-Shu Liao b , Wen-Sen Lai c

Sebuah Pusat Medis Pertahanan Nasional, Rumah Sakit Umum Tri-Layanan, Departemen Otolaringologi --- Bedah Kepala dan Leher, Taipei, Taiwan

b Pusat Medis Pertahanan Nasional, Rumah Sakit Umum Tri-Layanan, Departemen Patologi, Taipei, Taiwan
c Rumah Sakit Umum Angkatan Bersenjata Taichung, Departemen Otolaringologi-Bedah Kepala dan Leher, Taichung, Taiwa

Diterima 11 September 2015; diterima 8 Desember 2015 Tersedia online 29 Maret 2016

Pendahuluan
Laporan kasus

Tumor sel granular (GCT), tumor Abrikossoff, Seorang wanita 35 tahun disajikan dengan 10 bulan sejarah
merupakan tumor langka, terutama yang terjadi di suara serak progresif tanpa rasa sakit dan mudah kelelahan
laring. Ini mungkin memiliki penampilan dan gejala suara. Tiga tahun lalu, dia didiagnosis menderita kanker
yang serupa dengan granuloma laring, polip, atau tiroid papiler dan menerima terapi tiroidektomi total dan
yodium-131. Sejak itu, dia mengonsumsi suplemen
nodul meskipun mereka memiliki etiologi dan fitur
levothyroxine harian (0,1mg per hari) dan tindak lanjut rutin.
yang berbeda ( Tabel 1 ). Diagnosis harus ditegakkan Dia telah merokok 20 batang per hari selama 10 tahun tetapi
dengan pemeriksaan histologis. Dalam dekade tanpa riwayat penyalahgunaan suara. Tidak ada massa leher
terakhir, asal usul GCT tetap kontroversial tetapi opini yang teraba pada pemeriksaan fisik. Karena gejala yang
arus utama saat ini menganggapnya sebagai asal menetap, dia datang ke klinik kami dimana laringoskop
indirek menunjukkan lesi tumor putih pada pita suara ketiga
neuroektodermal menurut pewarnaan posterior kanan dengan penutup mukosa dan batas yang
imunohistokimia. 1 Di sini kami menyajikan pasien tidak jelas yang menyebabkan kegagalan penutupan glotis
dengan riwayat karsinoma tiroid papiler di bawah selama fonasi ( Gambar 1 ). Karena riwayat dan munculnya
tindak lanjut rutin yang baru-baru ini didiagnosis tumor, keganasan laring primer atau metastasis karsinoma
tiroid papiler rekuren dicurigai. Tumor diangkat seluruhnya
dengan GCT laring. Literatur terkait juga ditinjau. melalui operasi mikrolaring dengan pisau dingin di bawah
anestesi umum. Lesi berukuran sekitar 0,5 cm × Berukuran
0,2 cm dan tertanam total untuk beberapa bagian.
Pemeriksaan histopatologi menunjukkan satu lesi nodular
dengan hiperplasia pseudoepitheliomatous. Di bawah
pewarnaan hematoxylin-eosin (H&E), sel poligonal dengan
sitoplasma granular eosinofilik yang melimpah dan inti
seragam kecil yang tersusun dalam sarang terkesan (
Gambar 2 ). Tidak ada
 Tabel 1. Lipatan Vocal
Lesi Lipatan Vocal Tampakan Penyebab Umum Penatalaksanaan
- Billateral - Penyalahgunaan suara - Terapi bicara
Nodul - Lebih kecil Kronis - Eksisi
- Sering Unilateral - Penyalahgunaan suara akut - Modifikasi perilaku
Polip - Permukaan jelas Irigasi kronis (Misalnya, merokok, (berhenti
refluks gastroesofageal merokok, terapi
- Pembulu darah
wicara).
- Eksisi
- Sering Billateral - Trauma berulang (Misalnya,
Granuloma - Lebar intubasi intrathraceal - Eksisi
- Tunggal
Tumor Sel - Unilateral Belum diketahui - Eksisi
Granular - Pada glotis posterior
bukti keganasan karena tidak adanya pleomorfisme
dengan inti kecil.
Pewarnaan imunohistokimia menunjukkan positif
untuk protein S100 ( Gambar 3 A), vimentin dan enolase Dengan demikian, keganasan metastasis harus
spesifik neuron ( Gambar 3 B). Tumor secara seragam dipertimbangkan untuk diagnosis banding tumor laring.
negatif untuk tiroglobulin, TTF1, dan HBME-1. GCT adalah neoplasma yang tidak umum dan dapat
Berdasarkan hasil patologis di atas, diagnosis akhir adalah ditemukan di organ mana pun di seluruh tubuh. Sekitar
tumor sel granular laring. Setelah 6 bulan masa tindak setengah dari kasus ditemukan di kepala dan leher, dengan
lanjut, dia puas dengan hasil suaranya dan tidak ada lidah menjadi situs yang paling terpengaruh di wilayah ini.
rekurensi tumor lokal yang tercatat. Laring yang terkena GCT jarang terjadi pada 3 - 10% dari
semua kasus. 3 Berbeda dari lesi laring umum lainnya
Diskusi seperti polip atau nodul, GCT menunjukkan sedikit
dominasi wanita, dan tidak ada hubungan kausal antara
Sebagian besar kasus kanker tiroid papiler memiliki GCT dan penyalahgunaan suara yang telah ditetapkan. 4
keterlibatan laring melalui invasi langsung dan dianggap Gejala GCT bervariasi dengan ukuran tumor dan
sebagai stadium lanjut. Meskipun karsinoma tiroid papiler lokalisasi. Suara serak yang melemah adalah gejala yang
cenderung menyebar melalui sistem limfatik, paling umum. Namun, sensasi benjolan di tenggorokan,
bermanifestasi sebagai nodul metastasis laring, penyebaran batuk kering, hemoptisis, dan odynophagia juga bisa
hematogen juga telah dilaporkan sebelumnya. 2 Pasien muncul. 5 Secara umum, GCT laring dicirikan sebagai
memiliki riwayat kanker tiroid dan menjalani tindak lanjut tegas, bulat, dan tertutup mukosa
rutin setelah tiroidektomi total.

Gambar 1. Laringoskop indirek preoperatif menemukan:

Lesi tumor berwarna putih, pada pita suara kanan dengan Gambar 2. Tumor terdiri dari sel bulat atau poligonal dengan
penutup mukosa dan batas tidak jelas yang menyebabkan sitoplasma granular eosinofilik berlimpah dan inti seragam kecil
kegagalan penutupan
Tumor sel granular glotis
laring pada selama
pasien denganfonasi.
kanker tiroid yang tersusun dalam pola sarang dan lembaran (H&E, 400 ×). 521
 Gambar 3 (A) Imunostain S-100 positif. (B) Pewarnaan imunohistokimia enolase neuron-spesifik
positif menunjukkan neuroek-asal todermal.
massa terletak paling sering di dua pertiga posterior pita
suara meskipun situs lain seperti aritenoid, daerah
krikoid posterior, daerah supra- atau subglotis juga telah
dijelaskan. 6
Mereka sering menyerupai granuloma pita
suara, polip, dan bahkan lesi ganas. Akibatnya, diagnosis
pasti dibuat dengan pemeriksaan histopatologi yang
menunjukkan sel poligonal dengan penebalan membran
sel dan butiran intrasitoplasma eosinofilik yang
melimpah. Asal usul GCT tetap kontroversial. Ini
pertama kali dijelaskan oleh Abrikossof, pada tahun
1926, yang menamakannya sebagai myoblastoma yang
dianggap dari sel otot rangka berdasarkan gambaran
sitologinya.7 Namun, studi imunokimia terbaru telah
memberikan bukti yang lebih baik tentang asal mula
tumor ini yang menunjukkan positif untuk Protein S-100,
enolase spesifik neuron, dan CD68 tetapi negatif untuk
penanda otot seperti mioglobin, keratin, dan desmin.
Karakteristik pewarnaan ini menyarankan bahwa
mereka berasal dari jaringan neuroektodermal atau sel
Schwann daripada sel otot.4 Dalam studi
imunohistokimia baru-baru ini, GCT memiliki komponen
asal endomesenchymal yang disarankan oleh Simona
Gurzu et al.8
Sebagian besar GCT bersifat jinak dengan pertumbuhan
lambat, hanya 1 - 2% dari semua kasus terjadi sebagai
tumor ganas yang menunjukkan pleomorfisme nukleus
lebih banyak, rasio nukleus terhadap sitoplasma tinggi,
dan peningkatan aktivitas mitosis pada pemeriksaan
histologis. Selain itu, tumor ganas cenderung berukuran
lebih dari 4 cm dengan invasi ke struktur atau metastasis
yang berdekatan. 1 Koeksistensi GCT dan neoplasma
ganas lainnya dalam organ yang sama telah dilaporkan
pada beberapa organ termasuk lidah dan laring.9
Terkadang, biopsi atau reseksi subtotal terlalu dangkal
untuk membedakan hiperplasia pseudoepitheliomatous
(PEH) yang muncul pada lapisan mukosa pada setengah
dari semua kasus GCT laring dari karsinoma sel
skuamosa.10 Mengingat masalah ini, pengobatan
ditujukan untuk eksisi lengkap menggunakan laser atau
instrumen dingin dan kerusakan fungsional minimal.
Setelah reseksi lengkap, sebagian besar kasus dapat
disembuhkan,
tetapi kekambuhan masih muncul pada 2 - 21% dari
semua kasus, biasanya di lokasi utama.5 Oleh karena itu,
pasien perlu di follow up dengan laringoskopi untuk
memastikan kesembuhan total.
Kesimpulan
Kesimpulannya, GCT laring merupakan tumor jinak yang
langka. Namun, kemungkinan koeksistensi dengan
neoplasma ganas dan gangguan suara menjadi
perhatian. Reseksi lengkap dengan laser atau pisau
dingin untuk pemeriksaan patologis harus dilakukan.
Sejauh pengetahuan terbaik kami, ini adalah kasus
pertama GCT glotis pada pasien yang menerima
suplemen levotiroksin setelah tiroidektomi total. Pada
pasien ini, meskipun kami tidak dapat memberikan bukti
bahwa pertumbuhan tumor dimediasi oleh stimulasi
levotiroksin; lebih banyak kasus harus dikumpulkan
untuk dianalisis untuk memahami etiologi tumor langka
ini.
Konflik kepentingan
Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.