Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

PENELITIAN
“RENDA HNYA
MOTIVASI
BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN
MAHASISWA”

Dosen Pembimbing :

Harmita Sari, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Reynaldi (191120230)

Sri Wahyuni (191120207)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

1
JURUSAN MANAGEMEN

2019/2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah Swt.


yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan,
sehingga kita diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan proposal dengan judul “Rendahnya Motivasi
Belajar dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Interaksi
Pembelajaran Mahasiswa” ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW
yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Proposal yang
masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Proposal ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Bahasa Indonesia di Fakultas Ekonimi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palopo. Dalam proposal ini kami merasa masih banyak
kekurangan dalam penulisan ataupun materi, karena kami hanya
menjalankan semua ini sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kami sangat membutuhkan kritika dan saran semua pihak untuk
membantu penyempurnaaan dalam pembuatan proposal ini. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebenarnya kepada pihak-pihak
yang sudah membantu untuk menyelesaikan proposal ini, khususnya
kepada dosen pembimbing Harmita Sari, S.Pd., M.Pd. yang telah
membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan sesuai waktu yang
telah di tentukan.

Masamba, 26 Januari 2019

2
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................2
1.3 Tujuan................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi Belajar..............................................3


2.2 Ciri – ciri Motivasi Belajar................................................4
2.3 Macam – Macam Motivasi Belajar....................................5
2.4 Faktor – Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar......6
2.5 Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar............................8

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian...............................................................9


3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................9
3.3 Instrumen Penelitian..........................................................9
3.4 Hasil Penelitian..................................................................10

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan ...........................................................................12

3
4.2 Saran..................................................................................12

REFERENSI......................................................................................13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap mahasiswa pada dasarnya mempunyai dorongan atau
penggerak untuk melakukan kegiatan belajar di perguruan tinggi untuk
mencapai tujuan belajar yang diinginkannya. Dorongan atau penggerak
itulah yang kita sebut dengan motivasi. Sebagaimana diungkapkan oleh
(B.Uno, 2008: 1) “motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan
dalam dirinya”. Senada itu, (Suryabrata, 1986: 72) menjelaskan,
”Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang, yang
mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu
tujuan”.
Berdasarkan pendapat di atas, motivasi merupakan dorongan dasar
yang menggerakkan seseorang untuk bertindak untuk mencapai tujuan
yang diinginkannya. Motivasi itu dimulai dari perasaan untuk mau atau
tidak melakukan suatu perbuatan. Sebagaimana diungkapkan McDonald
(dalam Hamalik, 2002: 173) ” motivasi itu merupakan suatu perubahan
energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
dan reaksi untuk mencapai tujuan”.
Melihat kenyataan itu, penulis tertarik untuk membahas masalah
ini dengan menulis sebuah proposal dengan judul “Rendahnya Motivasi
Belajar dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Interaksi
Pembelajaran Mahasiswa”. Kenyataan di lapangan menunjukkan masih
rendah atau kurangnya motivasi mahasiswa dalam belajar. Misalnya
mahasiswa sering terlambat, bolos, malas mengerjakan tugas-tugas
perkuliahan, tidak konsentrasi dalam proses perkuliahan, ada di dalam
4
kelas tapi tidak memahami materi perkuliahan, dosen yang jarang masuk,
dsb.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang
akan diungkapkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Apa itu motivasi belajar bagi mahasiswa?
B. Apa saja macam - macam motivasi belajar?
C. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar?
D. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar mahasiswa?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Sesuai dengan perumusan masalah yang ditemukan diatas, maka
proposal ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dan memberikan
gambaran mengenai motivasi belajar mahasiswa, yang meliputi:
A. Menjelaskan mengenai pengertian motivasi belajar.
B. Menjelaskan mengenai jenis-jenis motivasi
C. Menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi.
D. Memberikan informasi mengenai upaya yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

A. Untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam


pembelajaran, serta keberanian mahasiswa dalam
mengemukakan pendapat.
B. Untuk mengetahui kwalitas proses pembelajaran.
C. Untuk mengetahui karakteristik Motivasi Belajar Mahasiswa

5
6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam mendukung
seseorang dalam mengerjakan atau mempelajari sesuatu hal, sehingga
mempengaruhi seseorang dalam pencapaian sebuah prestasi belajar.
Istilah motivasi sering disamakan dengan istilah motif, (Purwanto,
2006:60) menyatakan motif adalah hal yang mendorong seseorang untuk
mengerjakan sesuatu hal. Adapun pengertian motivasi sebagai sebuah
perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh
dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Definisi
tersebut berisi tiga hal menurut McDonald yang dikutip oleh (Soemanto,
2006:203), yaitu :

1) motivasi dimulai dengan sistem perubahan dalam diri


seseorang,
2) motivasi ditandai oleh dorongan afektif,
3) motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi dalam mencapaian tujuan
yang diinginkan.
Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting untuk
pencapaian prestasi belajar siswa, karena motivasi belajar yang tinggi
akan terlihat dari ketekunan yang tidak mudah menyerah meskipun
dihadapkan oleh beberapa kendala. Motivasi tinggi tersebut dapat
ditemukan dalam sikap siswa menurut (Sugihartono, 2007:78), antara
lain:
1) tingginya keterlibatan afektif siswa dalam belajar,
2) tingginya keterllibatan siswa efektif siswa dalam belajar,
3) tingginya upaya siswa untuk menjaga agar senantiasa
memiliki motivasi belajar.

Berdasarkan pendapat diatas dengan demikian motivasi belajar


adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu hal yang diwujudkan
dalam sebuah tindakan untuk melakukan kegiatan belajar dalam

7
mencapai sebuah tujuan yang diharapkan.

2.2 Ciri – Ciri Motivasi Belajar


Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada
unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan
manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego. Tokoh
dari teori ini adalah Freud. Selanjutnya untuk melengkapi uraian
mengenai makna dan teori tentang motivasi itu, perlu dikemukakan
adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang
itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut menurut (Sardiman, 2009:83) :
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
waktu yang lama,tidak berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah
dicapainya).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk
orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,
ekonomi, keadilan, pemberantas korupsi, penentangan terhadap
setiap tindakan kriminal, amoral, dan sebagainya).
4) Lebih senang belajar mandiri.
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti orang itu
selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar
8
mengajar akan sangat berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas,
ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.
Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, bahkan lebih lanjut
siswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum dan
bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami
benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat
memberikan motivasi yang tepat.
2.3 Macam – Macam Motivasi Belajar

Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, disini


saya hanya akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni motivasi
yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi
intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa
disebut ”motivasi ekstrinsik”.

A. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya


tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, berdasarkan dorongan diri
secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya (Bahri, 2002:115).

Contohnya : siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan


pengetahuan, nilai ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah
lakunya, bukan untuk tujuan yang lain.

B. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari


luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu.
Dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan
berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya, belajar bukan
untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin mendapatkan nilai
baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena takut
hukuman dari guru atau orang tua. Waktu belajar yang tidak jelas dan
9
tergantung dengan lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa
seseorang belajar karena adanya motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:90).

2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar dalam dunia pendidikan merupakan salah satu


hal yang penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak akan
mendapatkan proses belajar yang baik. Motivasi merupakan langkah awal
terjadinya pembelajaran yang baik. Pembelajaran dikatakan baik jika
tujuan awal, umum dan khusus tercapai. Orang dewasa yang mempunyai
need to know / kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi, mempunyai
karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka. Motivasi belajar
tentu berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa. Terkadang,
motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab, berikut
dijabarkan berbagai sebab/faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar
peserta didik orang dewasa.
A. Kehilangan harga diri
Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa
sangat besar. Tanpa harga diri, peserta didik orang dewasa akan
berlaku sangat emosional dan pasti menurunkan motivasi belajarnya.
Penting bagi tutor/guru untuk menyadari hal ini. Berhati-hati dengan
latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain
merupakan hal yang harus diperhatikan tutor/guru untuk peserta
didik orang dewasa. Contohnya jika seorang peserta didik orang
dewasa dihukum dengan cara maju ke depan dan menjewer
kupingnya sendiri dan kakinya diangkat satu, maka niscaya ia tidak
akan respek lagi terhadap guru/tutornya dan mungkin materi serta
keseluruhan proses belajarnya. Bahkan ia dapat seketika keluar kelas
tanpa kembali lagi selamanya.

B. Ketidaknyamanan fisik
Fisik merupakan aspek fisiologis/penampakan yang penting
10
untuk meningkatkan motivasi belajar. Seorang peserta didik dewasa
biasanya selalu memperhatikan penampilan fisiknya. Jika fisiknya
tidak membuat ia nyaman, motivasi belajarnya pun akan menurun.
Contoh; seorang yang mempunyai badan yang besar akan
mengalami penurunan motivasi jika ia diminta untuk belajar lari
sprint dilapangan.

C. Frustrasi
Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang
dewasa merupakan hal yang harus dijalani. Terkadang dapat diatasi,
terkadang tidak. Mereka yang mengalami masalah yang tidak
tertanggulangi biasanya akan cepat frustrasi. Peserta didik seperti ini
tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang
carut-marut itu. Motivasi untuk terus belajar akan menurun sejalan
dengan rasa frustrasinya. Tutor/guru seharusnya dapat memahami
apa yang dihadapi peserta didiknya. Tutor/guru harus dapat
menyampingkan rasa frustrasi peserta didiknya dengan menjadikan
proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan
refreshing.

D. Teguran yang tidak dimengerti


Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai
pemikiran dan pengalaman luas tetapi juga prasangka yang besar
pula. Jika tutor/guru menegur dengan tanpa ia mengerti, peserta
didik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka
macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi
belajarnya. Contohnya, tutor/guru yang kesal dengan peserta
didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat
kepada peserta didik tersebut. Peserta didik orang dewasa tersebut
tentu bingung dan berfikir apa yang salah dengannya, dan ia
berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut, mungkin untuk
selamanya.

E. Menguji yang belum dibicarakan/diajarkan


Tutor/guru yang tidak memahami peserta didiknya dan
11
mempunyai jam terbang rendah, nampaknya kesulitan dan dapat saja
ia lupa atau sengaja untuk menampilkan soal-soal ujian yang sulit
atau belum diajarkanya karena berbagai sebab. Peserta didik orang
dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat
menjawab atau menjawab dengan kurang tepat sehingga mereka
merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya. Hal ini menjadi
kontraproduktif terhadap proses pembelajaran tersebut.

F. Materi terlalu sulit/mudah


Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan
pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik. Terkadang hal
ini tidak diperhatikan tutor/guru sehingga materi yang diajarkan
terlalu sulit/mudah. Bagi peserta didik orang dewasa, mereka tentu
sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat
frustasi dengan materi yang terlampau sulit. Keduanya
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik ketingkat terendah.

2.5 Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar

Pentingnya motivasi untuk belajar dalam pencapaian tujuan yang


diharapkan oleh siswa, maka motivasi merupakan hal yang utama yang
harus dimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa
itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling penting,
karena apabila siswa tersebut tidak mempunyai kesadaran dalam belajar
mak motivasi itu tidak akan tumbuh, walaupun faktor dari luar diri siswa
sudah mendukung. Maka dari itu harus terdapat upaya untuk
menumbuhkan motivasi belajar.
Membangkitkan motivasi belajar siswa tidaklah mudah. Guru
merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa,
karena guru merupakan orang yang berperan penting dalam proses belajar
siswa. Namun apabila guru tidak paham dengan hal yang diinginkan oleh
siswa, maka motivasi tersebut tidak bisa ditumbuhkan dari dalam diri
siswa. Motivasi tersebut dapat ditumbuhkan salah satunya dengan cara
guru menberikan reward pada siswa yang aktif dalam kegiatan belajar

12
mengajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa (Sardiman, 2010:92-95), ialah:
(1) menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta didik; (2) hadiah; (3)
saingan/kompetisi; (4) pujian; (5) hukuman; (6) mengembangkan
dorongan kepada mahasiswa untuk belajar; (7) membentuk kebiasaan
belajar yang baik; (8) membantu kesulitan belajar siswa secara individual
maupun kelompok; (9) menggunakan metode yang bervariasi; dan (10)
menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon mahasiswa dan


Karakteristik Motivasi Belajar terhadap jurusan dan angkatan dengan
penerapan metode diskusi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian
ini merupakan pendekatan kuantitatif yang artinya menekankan semua
analisis informasi atau data yang diperoleh diwujudkan dengan angka
(numerikal) yang diolah dengan analisis atau metoda statistik (Azwar,
2004: 5).

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian


Subyek dalam penelitian ini yaitu menganalisis data dan
informasi yang dikumpulkan dari sampel sebanyak 129 mahasiswa, yang
terdiri atas 67 mahasiswa Akuntansi dan 62 mahasiswa Manajemen yang
berasal dari angkatan tahun 2016, 2017, dan 2018. Ini dipilih sebagai
subjek penelitian karena ditemukan permasalahan-permasalahan yang
ditemukan seperti yang telah dipaparkan pada table berikut.
Obyek dalam penelitian ini, dilaksanakan di Universitas
Muhammadiyah Palopo Fakultas Ekonomi dan bisnis yang berada di
Kabupaten Luwu Utara Kecamatan Masamba tahun ajaran 2016, 2017
13
dan 2018 selama 3 tahun terakhir.

3.3 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes motifasi belajar
mahasiswa. Indikatornya yaitu : a) Memiliki buku wajib, b) Menyimak
perkuliahan, c) Bertanya pada dosen, d) Mengerjakan tugas, e) Ngobrol
saat Kuliah, e) Bolos kuliah dari 3 jurusan yang berbeda.

3.4 Hasil Penelitian

Berdasarkan deskripsi sampel diketahui profil responden seperti pada


Tabel 1.

Tabel 1.1 Profil Responden Berdasarkan Jurusan dan Angkatan

Jurusan
Angkatan Total
Manajemen Akuntansi
Angkatan 2016 count 20 20 40
% within jurusan 32,3 % 29,9 % 31,0 %
Angkatan 2017 count 20 22 42
% within jurusan 32,3 % 32,8 % 32,6 %
Angkatan 2018 count 22 25 47
% within jurusan 35,5 % 37,3 % 36,4 %
Total count 62 67 129
% within jurusan 100 % 100 % 100 %

Tabel 2 Karakteristik Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi UM

Mayoritas mahasiswa
No Indikator Jurusan Manajemen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

14
1 Memiliki
Sering 40,3 Kadang 49,3 Kadang 38,8
buku wajib
2 Menyimak
Sering 58,1 Sering 56,7 Sering 57,4
perkuliahan
3 Bertanya pada
Kadang 37,1 Kadang 47,8 Kadang 42,6
dosen
4 Mengerjakan
Sering 59,7 Sering 58,2 Sering 58,9
tugas mandiri
5 Ngobrol saat
Jarang 46,8 Kadang 49,3 Kadang 42,6
Kuliah
6 Bolos kuliah Jarang 69,4 Jarang 62,7 Jarang 65,9

Jika motivasi belajar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Palopo dibandingkan antara jurusan
Akuntansi dan Manajemen, maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
mahasiswa jurusan Manajemen relatif lebih baik dibanding motivasi
belajar mahasiswa jurusan Akuntansi. Diantaranya, mahasiswa jurusan
Manajemen lebih sering memiliki buku wajib yang dianjurkan dosen dan
lebih jarang ngobrol saat perkuliahan sedang berlangsung. Sementara,
meski mahasiswa di kedua jurusan sama-sama sering menyimak
perkuliahan dan mengerjakan tugas mandiri serta jarang bolos kuliah,
namun proporsi mahasiswa yang melakukannya relatif lebih banyak di
jurusan Manajemen dibanding Akuntansi.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 SIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar
yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai.
Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan
belajar bagi mahasiswa, mempengaruhi intensitas kegiatan belajar,
tetapi motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dengan
belajar. Makin tinggi tujuan belajar maka akan semakin besar pula
motivasinya, dan semakin besar motivasi belajarnya akan semakin
kuat pula kegiatan belajarnya.

4.2 SARAN
Sebagai seorang mahasiswa yang berkutat di bidang akademik,
tumbuhkanlah motivasi itu dari dalam bukan karena faktor-faktor
luar. Karena dari dalam itulah kita sadar betapa pentingnya
keseriusan dan ketekunan belajar di perguruan tinggi.
16
17
REFERENSI

A.M, Sardiman. 2005.“Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”.


Jakarta : Raja Grafindo Persada.

. 2009. “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”.


Jakarta : PT. Rajawali Pers.

. 2010. “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”.


Jakarta : Rajawali Pers.

Azwar, Saifddin. 2004. “Metode Penelitian : Gramatika Bahasa


Indonesia”. Jakarta : Rineka Cipta.

B. Uno, Hamzah. 2008. “Teori Motivasi dan Pengukurannya”.


Jakarta : Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. “Psikologi Belajar : Guru dan Anak


Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis
Psikologis”. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2002. “Proses Belajar Mengajar”. Jakarta : Bumi


Aksara.

Purwanto, M.Ngalim. 2006. “Psikologi Pendidikan”. Bandung : PT.


Remaja Rosdakarya.

Soemanto, Wasty. 2006. “Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja


Pemimpin Pendidikan”. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugihartono, dkk. 2007. “Psikologi Pendidikan”. Yogyakarta: UNY


Press.

Suryabrata, Sumadi. 1986. ”Metodologi Penelitian”. Jakarta :


Rajawali Pers.

18
Nama : Nugraha Rasyid

Nim : 201120163

Prodi : Manajemen

Kelas : C Masamba

Semester :1

Makul : Bahasa Indonesia

Tugas : Kritikan Makalah/Proposal

Keterangan : Tulisan tanda warna merah berupa kritikan

Kritikan :

A. Sampul

1. Cukup proposal saja yang ditulis pada sampulnya, tdk perlu


ditambahkan dengan kata ”penelitian”.
2. Didalam sampul proposal, menulis nama ”dosen pembimbing”
itu benar-benar keliru, karena telah melanggar kaidah dalam
menulis proposal pada sampulnya. Cukup nama penyusun saja
yang ditulis.

B. Kata Pengantar

1. Didalam kata pengantar, cukup kata ”puji syukur” saja menjadi


kata pembuka didalam kata pengantarnya agar terlihat lebih
formal.
2. Didalam kata pengantar, terlalu kepanjangan dalam membuka
kalimat dari kata pengantar seperti ”yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kita
19
diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan proposal dengan judul” seharusnya diganti
dengan kalimat “atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Proposal yang bertema” agar
terlihat singkat dan jelas, tidak berbelit-belit.
3. Didalam kata pengantar, menebalkan tulisan judul proposal itu
benar-benar keliru dalam aturan menulis proposal. Cukup tidak
perlu ditebalkan tulisan judulnya.
4. Didalam kata pengantar, kalimat ”ini dengan tepat waktu”
diganti dengan kalimat “tepat pada waktunya” agar tidak
terlihat boros dan lebih efektif lagi dalam menulis kalimatnya.
5. Didalam kata pengantar, tidak perlu ditambahkan kalimat
shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Karena ini dalam
keadaan menulis proposal, bukan kultum maupun ceramah.
6. Pada saat penulis menyampaikan kekurangan tidak perlu
ditambahkan dengan kalimat “Proposal ini dibuat dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di
Fakultas Ekonimi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palopo”. Langsung saja ditulis dengan kalimat “Dalam proposal
ini…..”.
7. Kata ”Kritika” harus diganti dengan kata “kritik”. Agar
penggunaan Bahasa/kata bakunya lebih tepat.
8. Paragraf dalam menulis penyampaian kesalahan menulis dan
ucapan terima kasih harus dipisahkan paragrafnya.
9. Didalam kaidah paragraf,, syarat memenuhi kaidah paragraf itu
minimal tiga kalimat, maksimal tujuh kalimat. Didalam
penulisan kata pengantar terdapat semua kurang dari tiga kalimat
didalam menyatukan sebuah paragraf. Baik itu ucapan syukur,
menyampaikan kekurangan menulis, dan ucapan terima kasih

C. Latar Belakang ;

1. Dalam penulisan kutipan tidak boleh ada jarak spasi antara tanda
petik dengan huruf awal.

20
Contoh : ” motivasi itu lebih tepatnya ialah “motivasi
2. Dalam penulisan kata depan awalan ”di” tidak boleh spasi
dengan kata ”dalam”. Karena kata tersebut bukan merupakan
kata keterangan tempat.
Contoh : ”di dalam” diganri dengan kata ”didalam”.
3. Didalam kata pengantar, menebalkan tulisan judul proposal itu
benar-benar keliru dalam aturan menulis proposal. Cukup tidak
perlu ditebalkan tulisan judulnya. Dalam penebalan tulisan
proposal, itu berlaku pada bab dan sub babnya.

D. Rumusan Masalah

1. Dalam penulisan kata depan awalan ”di” tidak boleh spasi


dengan kata ”atas”. Karena kata tersebut bukan merupakan kata
keterangan tempat.
Contoh : ”di atas” diganti dengan kata “diatas”.
2. Dalam penulisan pengulangan kata dasar, tidak boleh spasi
antara garis datar “-“ dengan sambungan kata ulangnya.
Contoh : “macam – macam” diganti dengan ”macam-macam”.
3. Dalam penulisan kata baku ”kwalitas” diganti dengan “kualitas”.

E. Pembahasan

1. Dalam penulisan kata depan awalan ”di” tidak boleh spasi


dengan kata ”atas”. Karena kata tersebut bukan merupakan kata
keterangan tempat.
Contoh : ”di dalam” diganti dengan kata ”didalam”.
2. Dalam penulisan kata berimbuhan berkaidah dengan awalan ”pe”
dan akhiran ”an”. Bukan awalan ”me” dan akhiran ”an”.
Contoh : ”mencapaian” diganti dengan kata “pencapaian”.
3. Didalam kaidah paragraf,, syarat memenuhi kaidah paragraf itu
minimal tiga kalimat, maksimal tujuh kalimat. Didalam
penulisan kata pembahasan terdapat kurang dari tiga kalimat
didalam menyatukan sebuah paragraf.

21
Contoh :

A. “Berdasarkan pendapat diatas dengan demikian motivasi belajar


adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu hal yang
diwujudkan dalam sebuah tindakan untuk melakukan kegiatan
belajar dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan.” Hanya
terdapat satu kalimat didalam paragraf tersebut.

B. “Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, disini


saya hanya akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni
motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa
disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Hanya
terdapat satu kalimat didalam paragraf tersebut.
C. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya


tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, berdasarkan dorongan diri
secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya (Bahri, 2002:115).

Contoh : siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan


pengetahuan, nilai ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah
lakunya, bukan untuk tujuan yang lain. Hanya terdapat satu kalimat
didalam paragraf tersebut.

F. Metode Penelitian

1. Didalam kaidah paragraf,, syarat memenuhi kaidah paragraf itu


minimal tiga kalimat, maksimal tujuh kalimat. Didalam
penulisan kata pembahasan terdapat kurang dari tiga kalimat
didalam menyatukan sebuah paragraf.

Contoh :

22
A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon mahasiswa dan
Karakteristik Motivasi Belajar terhadap jurusan dan angkatan
dengan penerapan metode diskusi. Pendekatan yang dilakukan
dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif yang
artinya menekankan semua analisis informasi atau data yang
diperoleh diwujudkan dengan angka (numerikal) yang diolah
dengan analisis atau metoda statistik (Azwar, 2004: 5). Hanya
terdapat dua kalimat didalam paragraf tersebut.
B. Subyek dalam penelitian ini yaitu menganalisis data dan
informasi yang dikumpulkan dari sampel sebanyak 129
mahasiswa, yang terdiri atas 67 mahasiswa Akuntansi dan 62
mahasiswa Manajemen yang berasal dari angkatan tahun 2016,
2017, dan 2018. Ini dipilih sebagai subjek penelitian karena
ditemukan permasalahan-permasalahan yang ditemukan seperti
yang telah dipaparkan pada table berikut. Hanya terdapat dua
kalimat didalam paragraf tersebut.
C. Obyek dalam penelitian ini, dilaksanakan di Universitas
Muhammadiyah Palopo Fakultas Ekonomi dan bisnis yang
berada di Kabupaten Luwu Utara Kecamatan Masamba tahun
ajaran 2016, 2017 dan 2018 selama 3 tahun terakhir. Hanya
terdapat satu kalimat didalam paragraf tersebut.

G. Kesimpulan

1. Dalam penulisan kata depan awalan ”di” tidak boleh spasi


dengan kata ”dalam”. Karena kata tersebut bukan merupakan
kata keterangan tempat.
Contoh : ”di dalam” diganri dengan kata ”didalam”.

23
24

Anda mungkin juga menyukai