Oleh:
1. Chindy Prasyanda (1820603068)
2. Revy Haellen Meby (1820603123)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Risiko Pasar ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Manajemen Risiko. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Risiko Pasar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..1
C. Tujuan………………………………………………………………………….....1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Risiko Pasar……………………………………………………………...2
B. Bentuk-bentuk Risiko Pasar………………………………………………………2
C. Kategori Yang Masuk General Market Risk...........................................................3
D. Hubungan Foreign Exchange Risk dan Perbankan……………………………….7
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Gejolak Harga Dipasar………...8
F. Teknik Pengukuran Risiko Pasar…………………………………………………8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….9
B. Saran…………………………………………………………………………….10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari risiko. Risiko akan melekat dalam
kehidupan kita, baik disadari maupun tidak. Oleh karena itu yang perlu kita lakukan untuk
mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi adalah mengelolanya dengan cara yang tepat.
Cakupan risiko sangat luas, sama luasnya dengan proses bisnis yang dijalankan oleh suatu
perusahaan. Pada dasarnya setiap aktivitas bisnis melekat padanya risiko. Salah satu risiko
yang dihadapi perusahaan yaitu risiko pasar. Risiko pasar timbul akibat pergerakan harga
pasar, seperti naik turunnya rupiah terhadap valuta asing, harga saham dan sukuk, dan harga-
harga komoditas terhadap nilai ekonomi riil dari aset yang dimiliki.
Semua Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran
dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya risiko yang sangat
berlebihan yang dapat membuat perusahaan gulung tikar, oleh sebab itu kita perlu melakukan
ha-hal yang lebih terarah, salah satunya dengan mengukur dimensi risiko yang akan terjadi
pada diri sendiri pada khususnya dan pada perusahaan pada umunya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang akan kami ambil sebagai acuan pada makalah ini
adalah, sebagai berikut:
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi risiko pasar.
2. Mengetahui apasaja bentuk-bentuk risiko pasar.
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga dipasar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Bentuk-Bentuk Risiko
1. General market Risk (risikopasarsecaraumum)
General market risk ini dialami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh suatu
kebijakan yang dilakukan oleh lembaga yang terkait yang mana kebijakan tersebut mampu
member pengaruh bagi seluruh sector bisnis. Contoh pada saat BI rate dinaikkan maka suku
bunga kredit diperbankan akan mengikuti kondisi tersebut yaitu turut menaikkan suku
bunga kredit, terutama jika perbankan tersebut menerapkan perhitungan bunga secara
sliding rate. Perhitungan berupa kredit secara sliding rate adalah hitungan pada pembebanan
bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan mengalami penurunan dari setiap bulan ke bulan
berikutnya, yang mana ini disesuaikan dengan menurunnya besar nilai dari pokok pinjaman
sebagai efek dari adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman yang dilakukan oleh seorang
debitur.
2
2. Spesific market risk (risikopasarsecaraspesifik)
Spesific market risk adalah suatu bentuk risiko yang hanya dialami secara khusus
pada satu sector atau sebagian bisnis tanpa bersifat menyeluruh. Contohnya:
a. Salah satu perusahaan dimana pihak manajemen atau komisaris perusahaan terlibat
tindak criminal yang luarbiasa dan diekspos eoleh berbagai media. Sehingga opini
publik telah terbentuk bahwa perusahaan tersebut tidak baik dan jelek.
b. Produk yang dijual oleh perusahaan tersebut dianggap mengandung bahan yang
berbahaya atau bersifat barang. Contoh suatu produk makanan yang mengandung lemak
babi. Ketika hal itu diekspose oleh media massa baik cetak maupun elektronik akan
menyebabkan terjadinya penurunan drastic pada penjualan produk perusahaan yang
berpengaruh pada penurunan laba perusahaan.
3
diberbagai Negara didunia. Menurut survey yang diselenggarakan padatahun 2004
antaralain oleh Bank for International Settlements, volume global foreign exchange
trading tersebut telah mencapai USD 1,9triliun per hari. Keterlibatan dan ketertarikan
banyak pihak untuk ikut dalam bisnis foreign exchange ini telah menciptakan dinamika
bisnis dengan tingkat perputaran yang tinggi. Sejarah awal terjadinya foreign
exchange ini berangkat dari diterapkannya sistem floating exchange rate system pada
tahun 1970-an. Sehingga sejak saat itu kodisi mata uang di dunia telah terintegasi dalam
satu bentuk pasar diaman secara khusus kita dapat melihat bahwa penerapan sistem
tersebut memungkinkan banyak pihak bisa ikut terlibat bermain dalam pasar Valas
(valuta asing). Jual beli valas ini memberikan keuntungan dengan konsep pada perolehan
angka selisih pada saat harga beli dan harga jual.
Pada pasar valas ini kita dapat menggabungkan mata uang dalam dua bentukk
katagori yaitu:
a. Hard currencies
Hard currencies (mata uang keras) mencakup mata uang yang berasal dari
negara0negara yang memiliki tingkat kestabilan moneter tinggi atau biasanya
berasal dari negara maju dan sering berbagai pihak menjadikan mata uang negara
tersebut sebagai ukuran dalam mengkonversiakan dengan mata uang negaranya.
Contohnya USD/JPY atau dollar Amerika dengan Yen Jepang, USD/EUR atau
dollar Amerika dengan Euro, dan sebagainya.
b. Soft currencies
Soft currencies (mata uang lembut) adalah jenis mata uang yang
diterbitkan oleh suatu negara namun jarang dipakai sebagai standar acuan dalam
transaksi pasar bisnis internasional, dengan alasan dianggap belum memiliki nilai
kelayakan.
Pasar keuangan sangat bebas dari berbagai intervesi. Pengertia bebas dari
intervensi ini mencangkup dimana berbagai regulator didunia baik otoritas
moneter berbagai negara maupun lembaga keuangan internasional tida memiliki
kekuatan maksimal untuk melakukan intervensi secara mutlak. Kondisi ini
disebabkan karena:
1) Berbagai pihak dapat dengan mudah mengakses seluruh data dan informasi
tentang keuangan dan non keuangan. Salah satunya internet yang dipakai
sebagai salah satu sarana penghubung menyebabkan dunia ini berada dalam
kondisi bondholders atau tanpa batas.
4
2) Masuknya berbagai investor dari berbagai negara untuk ikut bermain valas.
3) Berbagai pihak baik analisis ekonomi dan non ekonomi serta para pelaku
pasar dan juga pemerintah sebagai regulator tidak pernah mengetahui dengan
pasti dimana “equilibrium point” itu berada. Titik equilibrium bisa saja setiap
saat berpindah-pindah sesuai dengan situasi dan kondisi.
4) Setiap pihak memiiki berbagai bentuk data dan informasi. Namun semua itu
bersifat masa lalu dan tidak ada satu pihakpun yang bisa memperoleh data
masa depan.
2. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga
yang terjadi dipasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan perusahaan.
Untuk pembahasan yang lebih dalam tentang Interest Rate Risk dapat dilihat pada bab
khusu membahas tentang risiko suku bunga.
3. Commodity Potition Risk
Commodity Potition Risk (risiko perubahan komoditi) adalah suatu situasi dan
kondisi dimana terjadinya kerugian akibat perubahan harga barang komoditi dipasar yang
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, dimana kondisi ini akan semakin parah pada saat
barang komoditi tersebut telah terikat kontrak dalam suatu kontrak perjanjian (commodity
contract) serta informasi tersebut telah sampai ke pasar.
Dalam perspektif perbankan Masyhud Ali mengatakan “Commodity Potition
Risk adalah risiko terjadinya potensi kerugian bagi ban sebagai akibat dari perubahan
yang menjadi pengaruh buruk dari commodity price terhadap posisi bank yang terkait
dengan kontrak komoditas”. Masyhud Ali memberi contoh pada perbankan adalah
“dimana kerugian yang diderita oleh investment bank yang melakukan trading
atau commodity derivative product sebagai akibat dari terjadinya volatility atas harga dari
suatu commodity tertentu”.
Perbankan adalah lembaga mediasi yang bertugas menjembatani pihak-pihak yang
membutuhkan bantuan dengan tujuan mengefektifkan dan mengefisiensikan berbagai
urusan. Dalam konteks ini perbankan bisa saja terseret dalam ruang risiko pada saat piha-
pihak tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya secara efektif.
Jadi dibursa komoditi sangat bersifat fluktuatif, naik dan turun terjadi dalam
waktu yang cepat. kondisi ini sering dijadikan keuntungan dari pihak spekulan yaitu
dengan cara membeli pada saat harga rendah dan menjual pada saat harga tinggi, dimana
jarak ini dilihat sebagai capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih harga
5
beli dan harga jual. Kasuss dilapangan sering sekali para spekulan melakukan aksi ambil
untung dengan informasi yang tidak lengkap. Sehingga menciptakan pasar yang tidak
efisien.
Masalah dalam informasi menyangkut berbagai data dan informasi seperti:
a) Informasi yang diterima adalah informasi masa lalu termasuk informasi
keuangan, karena catatan-catatan akuntansi merupakan catatan masa lalu.
b) Data-data masa lalu bersifat time series.
c) Data tersebut kemudian dipakai untuk diprediksi guna mengetahui kondisi
yang akan terjadi kedepannya, artinya data-data tersebut sebagai alat
prediksi.
d) Perusahaan tidak pernah memiliki data masa depan karena itu belum tercatat
dan belum terjadi.
Kondisi pasar tidak efisien memiliki ruang besar untuk melakukan spekulasi
(speculation). Dan spekulasi ini tidak selamanya kita memperoleh kondisi seperti yang
kita perkirakan. Ada waktu dimana itu benar-benar diluar kendali dan rencana yang
dibuat.
4. Equity Position Risk
Equity position risk (risiko perubahan kekayaan) adalah suatu kondisi dimana
kekayaan perusahaan (stock and share) mengalami perubahan dari biasanya sehingga
perubahan tersebut memberi dampak pada kauntungan dan kerugian perusahaan.
5. Politic Risk
Stabilitas politik adalah sesuatu yang sangat penting bagi negara. Stabilitas politik
menjanjikan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan, namun jika pemimpin dan
pihak terkait disuatu negara tidak mampu menciptakan iklim kondusif dalam bidang
politik maka artinya seluruh pemimpin dan aparatur dinega tersebut tidak memiliki
semangat kepemimpinan. Krisis kepemimpinan akan berakibat pada pencarian
kepemimpinan diluar lembaga resmi, yaitu memungkinkn orang-orang yang berasal dari
masyarakat atau oposisi akan muncul sebagai pemimpin dan berusaha mengambil alih
kepemimpinan.
Pada prinsipnya pemimpin eksternal tersebut memiliki bangunan konsep dan
ideologi, dan kadang kala sering ditemui memiliki konsep serta ideologi yang berbeda
dengan pemerintah yang berkuasa. Jika kelompok tersebut semakin lama semakin besar
jumlah dan dukungannya maka akibatnya pemerintah akan kewalahan dalam mengatasi
perbedaan ideologi dan pandangan tersebut.
6
Jika dalam suatu negara mempunyai ideologi yang berbeda-beda maka efek yang
timbul adalah pertentangan ideologi yang nanyinya akan berakhir dengan perang saudara.
Negara dengan perangkat kebijakannya memiliki peran besar dalam usaha
menciptakan stabilitas politik. Bagi seorang investor, stabilitas politik dan keamanan
dikaji bukan hanya dalam jangka waktu 10 atau 30 tahun saja tetapi lebih dari itu, dan
juga sebuah kesimpulan itu tidak hanya dilihat dari kemampuan kekuasaan yang dimiliki
sebuah rezim untuk memberi garansi terhadap hal tersebut. Karena dimata investor ada
daerah-daerah dan juga negara yang dikaji dari data historisnya, yaitu ada daerah-daerah
dan juga negara-negara yang mempunyai “historikal konflik” dimana itu bisa terjadi lagi
pada saat-saat yang tidak bisa diprediksi secara kuantitatif dan kualitatif.
Atas dasar pandangan diatas maka kita bisa memberi rekomendasi bahwa untuk
menciptakan suatu stabilitas politik yang baik adalah dengan cara membangun sebuah
usaha yang sinergi antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha, yaitu sebuah
pemahaman akan begitu pentingnya tercipta suatu kestabilan iklim investasi yang
kondusif, serta dampak manfaat yang nantinya bisa diterima langsung oleh masyarakat,
dimana nanti akan berpengaruh langsung pada peningkatan tingkat kesejahteraan.
7
3. Masih sering terjadi keutusan pemberian kredit dalam bentuk mata uang asing
namun tidak memiliki dasar analisis yang kuat.
4. Penerimaan deposito (time deposite) dalam mata uang asing ternyata malah
memberatkan perbankan.
5. Perbankan harus menghindari kebijakan dalam bentuk perlakuan khusus kepada
debitor tertentu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan
oleh perubahan kondisi dan situasi pasar diluar dari kendali perusahaan. Risiko pasar
disebut juga sebagai risiko menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat
menyeluruh yang dialami oleh seluruh perusahaan.
2. Bentuk-BentukRisiko
a. General market Risk (risikopasarsecaraumum)
b. Spesific market riisk (risikopasarsecaraspesifik)
3. Kategori yang masuk General Market Risk
a. Foreign exchangie risk
b. Interest Rate Risk
c. Commodity Potition Risk
d. Equity Position Risk
e. Politic Riski
4. Hubungan Foreiign Exchange Risk Dan Perbankan
Perbankan adalah lembaga mediasi yang menghubungkan mereka yang kelebihan
dana (surplus) idan mereka yang kekurangan dana (defisit). Penempatan posisi ini
menyebabkan banyak pihak menjadikan perbankan sebagai bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam ruang lingkup kerja dan aktifitas bisnis mereka, artinya secara otomatis
perbankan terseret dengan sendirinya utuk masuk kedalam risiko pasar (market risk).
5. Faktor-faktor yanig mempengaruhi terjadinya gejolak harga dipasar
a. Faktor fundamental ekonom
b. Terjadinya peristiwa besar dalam ekonomi dan politik
c. Campur tangannya financial authorities
d. Periambangn kekuatan permintaan dan penawaran
e. Likuiditas pasar
f. Suburnya kegiatan arbitrage.
6. Teknik Pengukuran Risiko Pasar
a. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing).
b. Penetapan Hairga Berdasarkan Harga Kompetitor.
c. Pendekatan Hiarga Berdasarkan Permintaan (Demand-Based Pricing).
9
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan. Dari saran dan kritik
semoga kami menjadi lebih baik dalam penulisan makalah berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11