Badan amil zakat terdiri dari: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan
Amil Zakat Provinsi dan Badan Amil Zakat Kabupaten atau Kota.
a) Terdiri dari 11 orang anggota, terdiri dari delapan orang dari unsur
masyarakat, seperti unsur ulama, tenaga profesional Islam dan tokoh
masyarakat Islam, dan tiga orang dari unsur pemerintah.
b) Masa kerja nggota Baznas dijabat selama lima tahun dan dapat dipilih
kembali untuk satu masa jabatan.
c) Anggota Baznas diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul
Menteri Agama. Untuk anggota Baznas dari unsur masyarakat diangkat
oleh presiden atau usul Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat.
d) Ketua dan wakil ketua dipilih oleh anggota.
e) Persyaratan anggota Baznas, yaitu:
Warga negara Indonesia ,
Beragama Islam,
Bertakwa kepada Allah SWT,
Berakhlak mulia,
Berusia minimal 40 tahun,
Sehat jasmani dan rohani
Tidak menjadi anggota partai politik,
Memiliki kompetensi di bidang pengelolaan zakat,
1
Pasal 8 hingga pasal 14 UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan
yang diancam dengan pidana penajara paling lama 5 tahun,
f) Anggota Baznas diberhentikan apabila:
Meninggal dunia,
Habis masa jabatan
Mengundurkan diri,
Tidak melaksanakan tugas selama tiga bulan secara terus menerus-
menerus,
Tidak memenuhi syarat lagi sebagai anggota.
g) Dalam menjalankan tugasnya, Baznas dibantu oleh sekretariat.
2
Pasal 17 hingga UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.
Selain menerima zakat, Baznas atau LAZ dapat menrima infak,
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Pendistribusian dana infak, sedekah,
dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan
dilakukan sesuai peruntukan yang diikrarkan oleh pemberi dan harus dilakukan
pencatatan dalam pembukuan tersendiri
Pelaporan
3
Pasal 29 ayat (1-6) UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.