1.konsep Penyakit Akut Pada Anak
1.konsep Penyakit Akut Pada Anak
ANAK
Komplikasi :
1) Otitis media
2) Bronkiektase
3) Abses paru
4) Empiema
Prognosis
Prognosis dari penyakit bronkopneumonia yaitu dapat sembuh
total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas bisa lebih tinggi
didapatkan pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi
protein dan datang terlambat untuk pengobatan.
Interaksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama
diketahui. Infeksi berat dapat memperjelek keadaan melalui
asupan makanan dan peningkatan hilangnya zat-zat gizi esensial
tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaruh
negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Kedua-duanya bekerja sinergis, maka malnutrisi bersama-
sama dengan infeksi memberi dampak negatif yang lebih
besar dibandingkan dengan dampak oleh faktor infeksi dan
malnutrisi apabila berdiri sendiri.
Penatalaksanaan
• Sebaiknya pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tetapi hal ini
tidak dapat selalu dilakukan dan memakan waktu yang cukup lama, maka dalam praktek
diberikan pengobatan polifarmasi maka yang biasanya diberikan:
diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin. Pengobatan ini
diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari.
• Pemberian oksigen dan cairan intravena, biasanya diperlukan campuran glukose 5% dan
Nacl 0.9% dalam perbandingan 3:1 ditambah larutan KCL 10 mEq/500 ml/botol infus.
• Karena sebagian besar pasien jatuh kedalam asidosis metabolik akibat kurang makan
dapat diberikan koreksi sesuai denagn hasil analisa gas darah arteri.
• pola hidup sehat dengan cara makan makanan yang bergizi dan teratur, menjaga
Vaksinasi Varisela yang dianjurkan pada anak utamanya anak dengan daya tahan
tubuh yang rendah, vaksin influenza yang diberikan pada anak sebelum anak sakit.
Pemeriksaan Penunjang
1) Foto polos : digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru dan status pulmoner
2) Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang berhubungan dengan oksigenasi
3) Hitung darah lengkap dan hitung jenis: digunakan untuk menetapkan adanya anemia, infeksi dan proses
inflamasi
5) Tes kulit untuk tuberkulin: untuk mengesampingkan kemungkinan terjadi tuberkulosis jika anak tidak
6) Jumlah lekosit: terjadi lekositosis pada pneumonia bacterial. Menurut Ngastiyah; 1997; 41, pemeriksaan
laborat didapatkan leukosit meningkat mencapai 15.000-40.000/cm3, urine biasanya lebih tua dan terdapat
albuminuria ringan dan pada analisa gas darah tepi menunjukkan asidosis metabolic dengan atau beberapa
lobus
7) Tes fungsi paru: digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas dan beratnya penyakit dan
9) Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab seperti virus
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Idenitas klien
1) Nama :
2) Umur :
3) Suku/bangsa :
4) Agama :
5) Pendidikan :
6) Alamat :
7) Lingkungan tempat tinggal :
8) Sumber air minum :
9) Pembuangan sampah :
10) Sumber air kotor :
2. Keluhan utama
Sebagian besar keluhan utama bronkopneumonia adalah sesak nafas. Sesak
nafas yang muncul akibat dari adanya eksudat yang menyebabkan sumbatan
pada lumen bronkus.
3. Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
b) Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan
Bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak
sampai 39-40 derajat C dan kadang disertai kejang karena demam yang
tinggi
c) Riwayat penyakit dahulu
d) Anak dengan bronkopneumonia sebelumnya pernah menderita penyakit
infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun
e) Riwayat penyakit keluarga
Terdapat anggota keluarga menderita penyakit paru-paru atau penyakit
infeksi saluran pernafasan yang dapat menularkan kepada anggotanya,
keadaan ini dapat memberikan petunjuk kemungkinan penyakit tersebut
diuraikan.
4. Riwayat Kehamilan
Penyakit bronkopneumoni tidak dipengaruhi oleh adanya gangguan
atau kelainan pada kehamilan/persalinan.
8. Pemeriksaan umum
Kesadaran compos mentis sampai koma, keadaan umum lemah dan gelisah,
suhu tubuh 39-400C, nadi cepat dan lemah, respirasi cepat dan dangkal, BB
sesuai dengan umur.
9. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Bentuk kepala,warna rambut,distribusi rambut,ada lesi atau tidak,hygiene,ada hematoma atau
tidak
2. Mata
Sklera berwarna merah (ada peningkatan suhu tubuh),kaji reflek cahaya,konjungtiva anemis atau
Tidak,pergerakan bola mata
3. Telinga
Simetris atau tidak,kebersihan,tes pendengaran
4. Hidung
Ada polip atau tidak,nyeri tekan,kebersihan,pernafasan cuping hidung,fungsi penciuman
5. Mulut
Warna bibir,mukosa bibir lembab atau tidak,mukosa bibir kering (meningkatnya suhu tubuh),
reflek mengisap,reflek menelan
6. Dada
Paru – paru
a) Inspeksi : Irama nafas tidak teratur, pernapasan dangkal, penggunaan otot
bantu napas
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Suara paru ronchi
Jantung
a) Inspeksi : Tidak ada pembesaran pada dada sebelah kiri
b) Perkusi : Suara jantung terdengar redup
c) Auskultasi : Nada S1 S2 dan lub dup
Abdomen
a) Inspeksi : bentuk, lesi
b) Palpasi : Splenomegali, hepatomegali, nyeri tekan, nyeri lepas, turgor kulit <3 detik
c) Perkusi : Suara abdomen timpani
d) Auskultasi :Bising usus meningkat (normal 4-9x/menit)
Ekstremitas
a) pergerakan sendi terbatas (nyeri sendi)
b) kelelahan (malaise)
c) kelemahan
d) CRT <2 detik dan keluhan
Genetalia dan anus
a) kelengkap (laki-laki: penis, skrotum; perempuan: labia minora, labia mayora,
klitoris)
b) fungsi BAB
c) fungsi BAK
Pemeriksaan Penunjang
Suhu,Nadi,TD,RR
meliputi:
e) Nyeri / Kenyamanan ditandai dengan sakit kepala, nyeri dada meningkat dan