Anda di halaman 1dari 14

A.

LATAR BELAKANG
1. Kebijakan Pembangunan Ekonomi
▶ ASEAN Economic Community (AEC) yang memiliki visi
untuk menciptakan pasar tunggal yang berdaya saing
tinggi yang dapat meningkatkan pengembangan ekonomi
yang adil bagi negara-negara anggotanya,
▶ Dalam konteks kebebasan arus tenaga kerja terampil, hal
ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat besar,
terutama untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja
trampil Indonesia untuk melakukan penetrasi ke
pasar negara-negara ASEAN lainnya
2. Tantangan Revolusi Industri 4.0
❑ Pada tahun 2020 dimana era
Revolusi Industri Generasi
Keempat dimulai ada sepuluh
soft skill yang harus dimiliki
untuk menjawab tantangan dunia
industri.
❑ Soft skill tersebut adalah
menyelesaikan permasalahan yang
kompleks/sulit (Complex Problem
Solving), berpikir kritis (Critical
Thinking), kreatifitas (Creativity),
manajemen SDM (People
Management), koordinasi
(Coordinating), kecerdasan
emosional (Emotional Intelligence),
pengambilan keputusan
(Judgment and Decision Making),
orientasi pada layanan (Service
Orientation), negosiasi
(Negotiation) dan kelenturan
berpikir (Cognitive Flexibility).
3. Prioritas Pembangunan Nasional dan Daya
Saing Bangsa
❑ Perekonomian Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar dengan kondisinya yang relatif stabil. Pada tahun
2030, Indonesia berpotensi untuk menjadi negara ke 7
dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia.
❑ Adapun Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan yang
menjadi prioritas pembangunan nasional dan daya saing
bangsa meliputi pembangunan kedaulatan pangan,
maritim dan kelautan, kedaulatan energi, pariwisata, dan
percepatan pertumbuhan industri dan kawasan ekonomi
khusus (KEK).
B. TANTANGAN YANG DI HADAPI SMK
❑ Rendahnya Keterserapan lulusan SMK di
pasar kerja.
Permasalahan :
✓ Tidak sesuainya perkembangan Pendidikan
Kejuruan dengan kebutuhan dan standar DU/DI
✓ Jumlah lulusan SMK di berbagai paket keahlian
tidak sesuai dengan dinamika kebutuhan
✓ Rendahnya Peran Industri atau DU/DI dalam
menyerap tenaga Kerja SMK Lokal.
❑ Mutu Peserta Didik
Permasalahan :
✓ Belum semua program keahlian di SMK
telah tersedia SKKNI-nya dan
beberapa SKKNI yang sudah ada
belum direfleksikan dalam kurikulum
SMK.
✓ SKKNI yang Telah Tersedia Belum
sesuai dengan Standar Industri atau
DU / DI
3. Mutu Guru SMK
Permasalahan :
✓ Secara umum, kurangnya guru yang
berkualitas, distribusi guru yang tidak
merata di berbagai wilayah Indonesia,
serta belum terpenuhinya kebutuhan
guru produktif merupakan beberapa
tantangan utama terkait guru di SMK
saat ini.
VISI REVITALISASI SMK:

Terbentuknya Insan dan Ekosistem


Pendidikan Kejuruan yang Berkarakter
dengan Berlandaskan Gotong Royong,
sehingga mampu menghasilkan lulusan
SMK yang mampu Bekerja, dapat
Melanjutkan dan terampil Wirausaha
(BMW)
MISI REVITALISASI SMK:
❑ Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan
kompetensi sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan (link and
match);
❑ Meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan SMK;
❑ Meningkatkan kerja sama dengan kementerian/lembaga,
pemerintah daerah, dan dunia usaha/industri;
❑ Meningkatkan akses, sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK.
TUJUAN REVITALISASI SMK:
❑ Tujuan revitalisasi SMK harus menghasilkan lulusan SMK yang:
❑ Memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan teknis yang dibutuhkan
dan diakui oleh dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) serta menguasai
keterampilan abad 21 yang relevan: Keterampilan abad 21 bagi lulusan
SMK:
❑ Memiliki cara berfikir kritis, kreatif, inovatif dan berorientasi pada
pemecahan masalah.
❑ Memiliki cara yang kerja komunikatif dan bisa bekerja sama.
❑ Mampu melakukan pengumpulan informasi/ data serta menggunakan
perangkat teknologi informasi dan media.
❑ Memiliki integritas dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas-tugas
dan mengemban kewajiban terkait profesinya
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN SMK
INSAN MANDIRI GARUT
elum adaKegiatan Revitalisasi
Kerjasama Kurikulum Inovasi Sertifikasi
DUDI Pembelajaran Kompetensi
Bekerjasama Sinkronisasi Pembelajaran masih Sertifikat dari Guru Produktif
dengan 50 DU/DI Kurikulum belum manual dan Industri Belum Belum mengikuti
dengan 10 ada konvensional ada keahlian ganda
Program Guru tamu belum Sertifikasi Baru Guru magang ke
Kerjasama terjadwal berupa sertifikat Industri Belum Ada
pelatihan Belum Ada Guru
Produktif yang
memiliki sertifikasi
keahlian

• Sinkronisasi Kurikulum
Pemasaran tamatan dilakukan • Pembelajaran Sertifikatulusan dari Ada 5 guru
Sinkronisasi • Guru tamu dari Industri Memanfaatkan TIK industri dan ada Produktif Mengikuti
terjadwal beberapa siswa
Kurikulum (Majestik) Keahlian ganda
• Tebentuknya LSP-P1
Tempat seleksi • Menjadi Pusat yang mendapat Guru Sudah magang
• Mengadakan Workshop
Penggunaan sarpras Kurikulum 2013 Keahlian Ganda sertifikat dari BNSP diindustri
Guru tamu • TOKR sinkronisasi dengan • Meningkatkan Sebagian siswa 9 Guru Produkstif
Mitsubishi lulusan tersertifkiasi
Kompetensi sudah memiliki
• APHP dengan Matahari
BST dari DKPP sertifkat Asesor LSP
TBK pedagogik Guru
• TBSM dengan Yamaha bekerjasama SUPM P-1
• Menjadi Pusat PKB
• Pelayaran degnan Semua siswa
P2MKP, CV. PRILLLA guru Produktif tersertifikasi BNSP
APHP

Anda mungkin juga menyukai