Paper PBMN
Paper PBMN
Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengelolaan Barang Milik
Negara
Dosen Pengampu: Ibu Agni Indrayani
KELAS 3-08
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
“Seluk Beluk dan Tantangan Pengelolaan Rumah Negara ”
Abstrak
Rumah negara (termasuk daerah) adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang
pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri. Rumah dinas baik pelaksanaan
pengadaan, maupun pemeliharaannya dibebankan kepada APBN/APBD. Rumah negara
ditujukan kepada Pegawai Negeri yang masih aktif. Apabila yang bersangkutan tidak lagi
berstatus sebagai Pegawai Negeri, Pejabat Pemerintah atau Pejabat Negara, maka Rumah
Negara tersebut dikembalikan kepada instansinya.Pegawai negeri tidak diperbolehkan untuk
memiliki/menguasai rumah dinas selama rumah dinas tersebut masih berstatus golongan I
atau II. Rumah dinas hanya boleh dihapus atau dijualbelikan apabila rumah tersebut sudah
berstatus menjadi golongan III. Rumah dinas golongan III adalah rumah dinas (negara)
yang statusnya sudah mendapat persetujuan dari menteri keuangan sebagai pengelola
barang milik negara.
Kata kunci: Rumah negara, Pegawai negeri,APBN/APBD
Pendahuluan
Pembangunan perumahan dan permukiman yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur
merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat, mutu kehidupan serta
kesejahteraan Pegawai Negeri dan Pejabat Pemerintah atau Pejabat Negara yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang termasuk dalam
program pembangunan nasional.
Pemerintah memberikan fasilitas berupa rumah untuk menunjang kinerja Pegawai Negeri
Sipil disamping gaji dan tunjangan lainnya. Rumah ini diberikan kepada Pegawai Negeri dan
Pejabat Pemerintah atau Pejabat Negara selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai
Pegawai Negari dan Pejabat Pemerintah atau Pejabat Negara. Apabila yang bersangkutan
tidak lagi berstatus sebagai Pegawai Negeri, Pejabat Pemerintah atau Pejabat Negara, maka
Rumah Negara tersebut dikembalikan kepada instansinya.
I. Kesimpulan
Rumah negara (termasuk daerah) adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang
pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri. Dikatakan rumah negara karena
pelakanaan pengadaan, pemeliharaan rumah negara dibebankan kepada keuangan Negara
(APBN) artinya semua pembiayaan dibebankan kepada Negara. Sedangkan Pegawai Negeri
adalah unsur aparatur negara, Dengan demikian kepada pejabat atau pegawai negeri dapat
menempati rumah negara dengan persyaratan yang ditentukan.
Selanjutnya berkenaan status yang berkaitan dengan fungsinya, maka rumah dinas/
negara tersebut dibedakan menjadi: (1) Rumah Negara Golongan I, adalah rumah negara
yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus
bertempat tinggal di rumah tersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang
bersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut; (2) Rumah Negara Golongan II,
adalah rumah negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh pegawai negeri dan apabila telah berhenti
atau pensiun rumah dikembalikan kepada negara; dan (3) Rumah Negara Golongan III, adalah
rumah negara yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dijual kepada
penghuninya (didum).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rumah yang dapat dijual kepada penghuninya
adalah rumah negara golongan III. Rumah negara golongan III adalah rumah negara yang
statusnya sudah mendapat persetujuan dari menteri keuangan sebagai pengelola barang milik
negara secara nasional untuk ditetapkan statusnya menjadi rumah golongan III. Jadi rumah
negara golongan III itu berasal dari rumah negara golongan II yang karena sesuatu hal
dialihkan statusnya menjadi rumah negara golongan III. Rumah negara golongan I karena
sesuatu hal dapat dialihkan menjadi rumah negara golongan II, sebaliknya rumah negara
golongan II dapat dijadikan rumah negara golongan I.
J. SARAN
Rumah Negara merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau Pegawai
Negeri. Rumah Negara sangat diperlukan keberadaannya khususnya bagi para
pejabat/pegawai yang ditugaskan/bekerja ditempat yang biaya untuk menyewa rumah sangat
mahal. Permasalahan yang berkaitan dengan Rumah Negara sampai saat ini belum tuntas dan
masih meninggalkan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kuasa Pengguna
Barang (KPB). Upaya yang masif, terus-menerus, dan koordinatif sangat diperlukan untuk
dapat memitigasi dan menyelesaikan persoalan klasik tersebut. Diperlukan juga kemauan
pimpinan dan semua pihak serta dukungan ketersediaan anggaran untuk dapat mempercepat
proses penyelesaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/53089/3/BAB%20II.pdf
https://djpbn.kemenkeu.go.id/kppn/bukittinggi/id/data-publikasi/artikel/2886-penertiban-
rumah-negara.html
http://scholar.unand.ac.id/44729/2/HETRIZA%20MASFITA-BAB%201.pdf
https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/RumahNegara.pdf