0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya mempelajari pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) bagi mahasiswa Program Studi Keuangan Negara karena BMN merupakan aset strategis negara yang harus dikelola dengan baik agar memberikan manfaat untuk masyarakat. Namun demikian, masih banyak kekurangan dalam pengelolaan dan pemeliharaan BMN sehingga menyebabkan barang-barang tersebut tidak berfungsi dengan optimal. Oleh karena itu
Dokumen tersebut membahas pentingnya mempelajari pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) bagi mahasiswa Program Studi Keuangan Negara karena BMN merupakan aset strategis negara yang harus dikelola dengan baik agar memberikan manfaat untuk masyarakat. Namun demikian, masih banyak kekurangan dalam pengelolaan dan pemeliharaan BMN sehingga menyebabkan barang-barang tersebut tidak berfungsi dengan optimal. Oleh karena itu
Dokumen tersebut membahas pentingnya mempelajari pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) bagi mahasiswa Program Studi Keuangan Negara karena BMN merupakan aset strategis negara yang harus dikelola dengan baik agar memberikan manfaat untuk masyarakat. Namun demikian, masih banyak kekurangan dalam pengelolaan dan pemeliharaan BMN sehingga menyebabkan barang-barang tersebut tidak berfungsi dengan optimal. Oleh karena itu
PENTINGNYA MEMPELAJARI PBMN & RESUME KULIAH UMUM MENTERI
KEUANGAN RI MENGENAI MANAJEMEN PENGELOLAAN BMN Pengelolaan BMN mencerminkan peradaban milik negara serta mencerminkan kinerja negara melalui Kementrian/Lembaga dalam mengelola pembangunan dengan kualitas yang baik karena BMN merupakan semua barang yang dibeli atau diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau perolehan lainnya yang sah dan termasuk dalam Kekayaan Negara yang dipertanggungjawabkan bagi kemakmuran rakyat. Urgensi bagi mahasiswa PKN STAN mempelajari Pengelolaan Barang Milik Negara terkhusus pada prodi Kebendaharaan Negara adalah memberi ruang wawasan bahwa BMN termasuk Kekayaan Negara yang harus dikelola dengan prinsip yang baik agar tidak kehilangan aset strategis di berbagai satker dalam tugas Perbendaharaan yakni pembukuan dan penatausahaan BMN baik K/L/Pemerintah Daerah agar mencapai tingkat ideal pemanfaatan. Pengelolaan BMN tidak hanya menitikberatkan pada maintenance tetapi juga memastikan barang tersebut mencerminkan fungsi, dan mempunyai nilai tambah karena pengelolaan BMN mencerminkan attitude value dan attitude character suatu bangsa menjaga dan tata kelola yang baik.Sedangkan menurut Ibu Sri Mulyani, kekurangan Indonesia adalah suka menganggarkan untuk membangun tetapi kurangnya awareness dan kepedulian terkait pemanfaatan dan pemeliharaan yang menjadi aspek penting pembangunan BMN tersebut. Dewasa ini masih ditemukan oleh BPK kurangnya awareness Kementrian/Lembaga terhadap pengelolaan BMN yakni barang yang dihasilkan dan dibangun dari uang milik negara tidak diadministrasikan dan dirawat dengan baik sehingga barang tersebut termasuk Barang yang Belum Ditentukan Statusnya. Tentu hal tersebut sangat disayangkan karena kurangnya perencanaan dan sinkronisasi pengelolaan dari K/L yang seharusnya barang tersebut berfungsi bagi kemakmuran rakyat, tetapi akhirnya tidak memiliki daya guna/menganggur padahal dana tersebut berasal dari uang rakyat yang harus ada pertanggungjawabannya. Hal tersebut berimplikasi pada kontribusi BMN pada PNBP yang terhitung masih relatif kecil,yakni 2.034T dan belum direvaluasi pada 2017 yang seharusnya 4T padahal 38% dari Kekayaan Negara berbentuk Barang Milik Negara sehingga maksimalisasi perlu terus ditingkatkan dengan mendayagunakan BMN misalnya setiap space aset negara harus memiliki harga sehingga menjadi aset yang bekerja/produktif untuk menghasilkan PNBP. Mempelajari Pengelolaan BMN penting untuk menciptakan kesadaran sejak dini dan masif mengenai kepedulian dan tata kelola yang baik terhadap asset management BMN di berbagai satker untuk menghasilkan paradigma baru dan memperbaiki tata kelola pemanfaatan BMN di masa yang akan datang sehingga pengelolaan aset tidak hanya menjadi beban anggaran untuk pemeliharaan tetapi lebih fundamental lagi memiliki ekonomis value dan sosial value bagi tujuan negara. Jika pengelolaan BMN di satker dilakukan dengan baik dan profesional, maka BMN tersebut akan memiliki daya guna sehingga tidak waste idle/tidur dan berfungsi bagi kemakmuran rakyat serta pemerataan ekonomi.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro