Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hesti Eka Pratiwi

Kelas/Absen : 3-08/12
NPM : 4301190242

PENTINGNYA MEMPELAJARI PBMN & RESUME KULIAH UMUM MENTERI


KEUANGAN RI MENGENAI MANAJEMEN PENGELOLAAN BMN
Pengelolaan BMN mencerminkan peradaban milik negara serta mencerminkan kinerja
negara melalui Kementrian/Lembaga dalam mengelola pembangunan dengan kualitas yang
baik karena BMN merupakan semua barang yang dibeli atau diperoleh dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau perolehan lainnya yang sah dan termasuk dalam
Kekayaan Negara yang dipertanggungjawabkan bagi kemakmuran rakyat.
Urgensi bagi mahasiswa PKN STAN mempelajari Pengelolaan Barang Milik Negara
terkhusus pada prodi Kebendaharaan Negara adalah memberi ruang wawasan bahwa BMN
termasuk Kekayaan Negara yang harus dikelola dengan prinsip yang baik agar tidak
kehilangan aset strategis di berbagai satker dalam tugas Perbendaharaan yakni pembukuan
dan penatausahaan BMN baik K/L/Pemerintah Daerah agar mencapai tingkat ideal
pemanfaatan.
Pengelolaan BMN tidak hanya menitikberatkan pada maintenance tetapi juga
memastikan barang tersebut mencerminkan fungsi, dan mempunyai nilai tambah karena
pengelolaan BMN mencerminkan attitude value dan attitude character suatu bangsa menjaga
dan tata kelola yang baik.Sedangkan menurut Ibu Sri Mulyani, kekurangan Indonesia adalah
suka menganggarkan untuk membangun tetapi kurangnya awareness dan kepedulian terkait
pemanfaatan dan pemeliharaan yang menjadi aspek penting pembangunan BMN tersebut.
Dewasa ini masih ditemukan oleh BPK kurangnya awareness Kementrian/Lembaga
terhadap pengelolaan BMN yakni barang yang dihasilkan dan dibangun dari uang milik
negara tidak diadministrasikan dan dirawat dengan baik sehingga barang tersebut termasuk
Barang yang Belum Ditentukan Statusnya. Tentu hal tersebut sangat disayangkan karena
kurangnya perencanaan dan sinkronisasi pengelolaan dari K/L yang seharusnya barang
tersebut berfungsi bagi kemakmuran rakyat, tetapi akhirnya tidak memiliki daya
guna/menganggur padahal dana tersebut berasal dari uang rakyat yang harus ada
pertanggungjawabannya. Hal tersebut berimplikasi pada kontribusi BMN pada PNBP yang
terhitung masih relatif kecil,yakni 2.034T dan belum direvaluasi pada 2017 yang seharusnya
4T padahal 38% dari Kekayaan Negara berbentuk Barang Milik Negara sehingga
maksimalisasi perlu terus ditingkatkan dengan mendayagunakan BMN misalnya setiap space
aset negara harus memiliki harga sehingga menjadi aset yang bekerja/produktif untuk
menghasilkan PNBP.
Mempelajari Pengelolaan BMN penting untuk menciptakan kesadaran sejak dini dan
masif mengenai kepedulian dan tata kelola yang baik terhadap asset management BMN di
berbagai satker untuk menghasilkan paradigma baru dan memperbaiki tata kelola
pemanfaatan BMN di masa yang akan datang sehingga pengelolaan aset tidak hanya menjadi
beban anggaran untuk pemeliharaan tetapi lebih fundamental lagi memiliki ekonomis value
dan sosial value bagi tujuan negara. Jika pengelolaan BMN di satker dilakukan dengan baik
dan profesional, maka BMN tersebut akan memiliki daya guna sehingga tidak waste
idle/tidur dan berfungsi bagi kemakmuran rakyat serta pemerataan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai