BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam konsep otonomi daerah pemerintah daerah dituntut untuk
melakukan pengelolaan keuangan daerah secara efektif, efesien dan akuntabel.
Pemerintah daerah harus berusaha melakukan pengelolaan penerimaan daerah
secara cermat, tepat dan hati-hati. Pemerintah daerah harus menjamin bahwa
semua potensi penerimaan telah terkumpul dan dicatat ke dalam sistem akuntansi
pemerintahan daerah.
1
2
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang didirikan oleh
pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar/ seluruhnya adalah milik
pemerintah daerah. BUMD berdasarkan kategori sasarannya terdiri dari 2 (dua)
golongan, yakni perusahaan daerah untuk melayani kepentingan publik dan
perusahaan daerah untuk tujuan peningkatan penerimaan daerah. Tujuan
dibentuknya BUMD tersebut adalah untuk melaksanakan pembangunan daerah
melalui pelayanan jasa kepada masyarakat, penyelenggaraan kemanfaatan umum
dan peningkatan penghasilan daerah.
2
3
Sejalan dengan hal ini maka diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
54 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah yang sepatutnya dapat
meningkatkan semangat dari Kepala Biro dan aparaturnya untuk melaksanakan
tugas pembinaan secara optimal. Peraturan ini mengisyaratkan bagaimana arti
penting Organisasi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu tujuan dilakukannya
pembinaan diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan
3
4
memiliki tingkat BUMD yang sehat dan BLUD yang baik guna memberikan
kontribusi ekonomi bagi daerah terutama kepada masyarakat yang bekerja di
sektor BUMD tersebut dapat lebih dimaksimalkan. Dengan begitu besarnya
tanggung jawab yang berada di Bagian Tata Kelola BUMD dan BLUD, selaku OPD
pembina, pemerintah daerah harus melaksanakan beberapa persiapan-persiapan
yang terukur dan terarah dalam penerapan pembinaan tersebut. Salah satunya
adalah terkait dengan regulasi sistem pengendalian dan pengawasan yang efektif
untuk mengoptimalisasi pembinaan BUMD sehat dan BLUD baik .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah Terwujudnya BUMD Sehat dan BLUD Baik di
Provinsi Kalimantan Selatan sehingga dapat meningkatkan PAD Provinsi
Kalimantan Selatan.
4
5
C. MANFAAT
Manfaat praktis dari proyek perubahan ini adalah :
1. Masyarakat
a. Meningkatkan pendapatan masyarakat;
5
6
D. RUANG LINGKUP
6
7
2. Outcome
Outcome proyek perubahan adalah:
1. Terwujudnya pemulihan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan dalam jangka
menengah dan jangka panjang, dengan ukuran indikator Laju Pertumbuhan
Penduduk yang terus membaik dan Tingkat Pengangguran Terbuka yang terus
menurun.
2. Terwujudnya BUMD sehat dan BLUD yang baik.
3. Terwujudnya peningkatan PAD Provinsi Kalimantan Selatan.
E. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif.
Beberapa metode kualitatif yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Metode Deskriptif Analitis,
yaitu metode penelitian yang melakukan penuturan, analisis dan
mengklasifikasikan data dan informasi yang diperoleh dengan berbagai teknik
seperti survei, wawancara, observasi, angket, kuesionare, studi kasus, dan lain
7
8
lain (Surakhman, 1980). Dalam hal ini analisis akan lebih difokuskan kepada
analisis fenomena, proses, dan mekanisme inovasi berkelanjutan dalam
implementasi pembinaan, pengendalian dan pengawasan.
2. Analisis Isi (Content Analyisis),
yaitu suatu metode untuk mengkaji substansi dan konsistensi dari suatu
kebijakan, program, dan/atau perangkat hukum tertentu yang berkaitan
dengan suatu permasalahan tertentu. Dalam hal ini, analisis ini akan lebih
banyak difokuskan untuk menganalisis produk - produk hukum yang
berkenaan dengan proses dan mekanisme pengendalian dan pengawasan
yang telah di keluarkan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
3. Analisis Kebijakan (Policy Analysis),
yaitu sebuah pemikiran kritis dan seni untuk memahami permasalahan aktual
yang terkait dengan kebijakan pembangunan yang akan dan/atau telah
dilaksanakan oleh sebuah otoritas publik atau pemerintah yang bertalian
dengan berbagai sektor dan kepentingan umum (Brigman & Davis, 2000).
4. Oleh karena itu, analisis kebijakan ini dapat dikatakan sebagai suatu metode
analisis untuk mengetahui seberapa jauh sebuah kebijakan di
implementasikan dalam pelaksanaan. Analisis kebijakan ini mencakup tujuan
kebijakan, hasil kebijakan, serta dampak kebijakan yang mungkin terjadi pada
Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Selatan.