Anda di halaman 1dari 10

REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

DAN PERAN PKN STAN


Akhmad Priharjanto
Politeknik Keuangan Negara STAN

Yuniarto Hadiwibowo
Politeknik Keuangan Negara STAN

Alamat Korespondensi: apriharjanto@pknstan.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Diterima Pertama State financial management undergoes continuous changes. To
[31102021] oversee this, competent human resources (HR) are needed. Competent
human resources can be produced through education that is designed
Dinyatakan Diterima according to needs. This research is a descriptive qualitative. Data
[25112021] obtained through literature study and interviews. Data processing
using Milles and Huberman models. The results of the study show that
KATA KUNCI: the Ministry of Finance continuously makes improvements in financial
Reformasi Keuangan, SDM yang Kompeten, Peran management. To meet the needs of competent human resources, the
PKN STAN, Pendidikan Tinggi Kementerian Ministry of Finance organizes higher education which is designed to
Lembaga meet the human resources needs of the Ministry of Finance.

Pengelolaan keuangan negara mengalami perubahan yang terus-


menerus. Untuk mengawal hal tersebut dibutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang kompeten. SDM yang kompeten dapat dihasilkan
melalui pendidikan yang di desain sesuai kebutuhan. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data
diperoleh melalui studi literatur dan wawancara. Pengolahan data
menggunakan model Milles dan Huberman. Hasil penelitian
menunjukkkan bahwa Kementerian Keuangan secara terus-menerus
melakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan. Untuk memenuhi
kebutuhan SDM yang kompeten Kementerian Keuangan
menyelenggarakan pendidikan tinggi yang didesain untuk memenuhi
kebutuhan SDM Kementerian Keuangan.

Halaman 108
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 109

1. PENDAHULUAN kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan


negara/daerah. (7) Kekayaan pihak lain yang dikuasai
1.1. Latar Belakang pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan/atau kepentingan umum, (8)
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut Lingkup keuangan negara sangatlah luas, sehingga
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan diperlukan pengelolaan yang baik sesuai dengan prinsip
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial good governance, agar tercipta optimalisasi dalam
inilah tujuan negara Kesatuan Republik Indonesia yang pengelolaannya. Lebih lanjut Pasal 3 Undang-Undang
tercermin dalam alenia keempat pembukaan Undang- Keuangan Negara menyatakan bahwa pengelolaan
undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Mengacu keuangan negara harus dilaksanakan secara tertib, taat
pada hal tersebut maka negara mempunyai tugas yang pada peraturan perundang-undangan, efisien,
sangat berat dan mulia. Tugas negara yang pertama ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
adalah negara berkewajiban untuk melindungi dan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
menjamin warga negaranya untuk hidup dalam suasana Pengelolaan keuangan negara yang baik dan
yang aman, nyaman, dan tentram. Negara harus optimal memerlukan SDM yang kompeten dan
memberikan perlindungan yang total kepada warga mumpuni dalam pengelolaan keuangan negara. SDM
negaranya dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. merupakan unsur yang penting dalam pengelolaan
Kedua, negara berkewajiban untuk menjamin keuangan negara. Arsyiati, Darwanis, dan Djalil (2008)
kesejahteraan bagi warga negaranya. Terpenuhi menyatakan bahwa kompetensi SDM mempunyai
kebutuhan hidup warga negara menjadi tugas dan pengaruh yang penting dalam pertanggungjawaban
fungsi negara. Negara harus bisa meningkatkan keuangan negara. Hanafiah, Abdullah, dan Saputra
kesejahteraan warga negaranya. Ketiga, negara (2016) menyatakan bahwa SDM mempunyai pengaruh
berkewajiban untuk mencerdaskan warga negara. dalam pengelolaan keuangan di daerah. Lebih lanjut
Negara wajib menyelenggarakan pendidikan yang layak Iskandar, Ratnawati, dan Darlis (2015) menyatakan
dan memadai kepada masyarakatnya. Keempat, negara bahwa kompetensi SDM berpengaruh terhadap
turut serta menjaga ketertiban dunia, sehingga efektivitas pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah
masyarakat bisa melaksakan kegiatan sehari-hari secara harus memiliki SDM yang kompeten agar pengelolaan
kondusif dan nyaman. Secara umum negara dituntut keuangan menjadi efektif. Hasil ini selaran dengan riset
harus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. yang dilakukan oleh Simatupang, Ratnawati, dan
Sehingga masyarakat bisa hidup dengan aman, nyaman, Susilatri (2017) yang menyatakan bahwa semakin
dan tenteram. Guna mencapai tujuan tersebut maka kompeten SDM maka pengelolaan keuangan akan
diperlukan suatu perangkat serta sarana dan prasarana. semakin efektif dan efisien. Baik atau buruknya
Salah satu sarana yang dapat digunakan oleh pengelolaan keuangan pemerintah disebabkan oleh
pemerintah untuk memenuhi tujuan tersebut adalah kompetensi SDM pada pemerintah tersebut. Astini,
keuangan negara. Fauzi, dan Widodati (2019) menyatakan bahwa SDM
Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang yang kompeten sangat diperlukan dalam pengelolaan
Keuangan Negara menjelaskan bahwa keuangan negara keuangan.
adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat Kementerian Keuangan sebagai unit organisasi
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa pemerintah pusat yang diberi amanat untuk
uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara melaksanakan pengelolaan keuangan negara harus
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban memiliki SDM keuangan yang kompeten agar
tersebut. Dari definisi tersebut maka keuangan negara pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan secara
sangatlah luas. Keuangan negara mencakup semua hak ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan akuntanbel.
dan kewajiban yang dimiliki atau menjadi tanggung Kebutuhan SDM yang kompeten di Kementerian
jawab negara. Keuangan negara tidak sekedar uang dan Keuangan sangat penting karena pengelolaan keuangan
barang yang dimiliki oleh pemerintah tetapi termasuk menjadi alat dan kebijakan pemerintah dalam upaya
juga berkaitan dengan pendapatan yang telah diterima peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lebih lagi
atau menjadi hak pemerintah dan kewajiban yang harus kondisi pengelolaan keuangan negara yang sangat
dilaksanakan. dinamis. Perjalanan panjang keuangan negara sejak
Lingkup keuangan negara seperti yang tercantum awal kemerdekaan hingga sekarang memerlukan
dalam pasal 2 Undang-Undang Keuangan Negara pengawalan dari SDM Kementerian Keuangan yang
meliputi: (1) Hak negara untuk memungut pajak, kompeten.
mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan Penelitian terkait dengan pentingnya kompetensi
pinjaman, (2) Kewajiban negara untuk SDM keuangan sudah cukup banyak dilakukan dan
menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintah secara umum telah memberikan hasil yang sama yaitu
negara dan membayar tagihan pihak ketiga, (3) kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang signifikan
Penerimaan dan pengeluaran negara, (5) Penerimaan terhadap efektifitas pengelolaan keuangan negara, baik
daerah dan pengeluaran daerah, (6) Kekayaan pusat maupun daerah seperti penelitian Arsyiati,
negara/daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain Darwanis, dan Djalil (2008), Iskandar, Ratnawati, dan
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak- Darlis (2015), Hanafiah, Abdullah, dan Saputra (2016),
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk dan Astini, Fauzi, dan Widodati (2019). Namun demikian
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 110

masih sedikit penelitian terkait bagaimana pemerintah SDM yang kompeten merupakan salah satu kunci
memenuhi SDM yang kompeten guna melakukan keberhasilan suatu organisasi. Organisasi manapun baik
pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien sesuai pemerintahan atau swasta pasti berkeinginan untuk
dengan ketentuan perundangan. Penelitian ini mempunyai SDM yang kompeten. SDM yang kompeten
mendiskripsikan bagaimana pemerintah memenuhi tidak muncul begitu saja, namun perlu usaha yang kuat
kebutuhan SDM pengelola keuangan negara, terutama bagi organisasi untuk bisa menciptakan memperoleh
di Kementerian Keuangan. Fokus penelitian ini adalah SDM yang kompeten. Pengembangan SDM harus
bagaimana Kementerian Keuangan memenuhi ditempuh oleh organisasi untuk memperoleh SDM yang
kebutuhan SDM keuangan melalui pendidikan tinggi kompeten. Pelatihan dan pendidikan menjadi salah satu
yang diselenggarakan dari waktu ke waktu. cara yang dapat digunakan.

1.1. Tujuan Penelitian 2.2. Pentingnya SDM yang Kompeten dalam


Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan Pengelolaan Keuangan Negara
bagaimana reformasi pengelolaan keuangan dari masa Sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi
ke masa sejak Indonesia merdeka sampai sekarang. pengelolaan keuangan negara juga mengalami
Selain itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perkembangan yang luar biasa. Reformasi keuangan
Kementerian Keuangan memenuhi SDM yang kompeten negara di Indonesia kita kenal mulai tahun 2003 yang
sesuai dengan kebutuhan Kementerian Keuangan dan ditandai dengan keluarnya paket undang-undang
bagaimana peran perguruan tinggi di lingkungan Keuangan Negara mulai tahun 2003 yaitu: Undang-
Kementerian Keuangan (saat ini PKN STAN) mengawal Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
hal tersebut. Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor
pertimbangan bagi Kementerian Pendidikan dan 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Kebudayaan dalam mengelola pendidikan tinggi di Tangung Jawab Keuangan Negara. Namun demikian
bawah kementerian/lembaga. sejatinya perkembangan pengelolaan keuangan di
Indonesia sudah mengalami perubahan secara bertahap
2. KERANGKA TEORITIS dan terus-menerus sejak Indonesia merdeka.
2.1. Sumber Daya Manusia yang Kompeten Perubahan yang terus menerus terhadap
Salah satu modal yang dimiliki oleh sebuah pengelolaan keuangan membutuhkan SDM yang
organisasi adalah SDM. Sudah barang tentu SDM yang kompeten dalam pengelolaan keuangan dari waktu ke
akan menjadi modal organisasi adalah SDM yang waktu. Setiap tahapan dibutuhkan SDM keuangan yang
kompeten atau mempunyai kompetensi yang sesuai mempunyai kompetensi sesuai dengan ketentuan yang
dengan kebutuhan organisasi. SDM yang tidak dilaksanakan saat itu. Sudah barang tentu ini
kompeten bukanlah modal bagi organisasi tapi akan membutuhkan effort yang sangat besar agar
menjadi beban bagi organisasi. Untuk itu organisasi pengelolaan keuangan tetap berjalan dan menuju ke
harus bisa mengembangkan dan menciptakan SDM arah yang lebih baik.
yang kompeten. SDM yang kompeten adalah SDM yang Kebutuhan akan SDM yang kompeten secara umum
memiliki keahlian tertentu sesuai dengan bidangnya dapat dipenuli melalui pengembangan SDM. Salah satu
yang meliputi aspek pengetahuan (knowledge), cara yang dapat dilakukan oleh Kementerian Keuangan
keterampilan (skill), dan sikap perilaku (attitude) yang adalah dengan melaksanakan Pelatihan dan Pendidikan.
dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan Sikula, (2011) memberikan definisi pelatihan sebagai
pekerjaan. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan
yang dimiliki tiap-tiap individu yang terdiri dari prosedur yang sistematis dan terorganisir dimana
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai orang-orang mempelajari pengetahuan teknis dan
dengan standar yang telah dibuat, hal ini sejalan dengan keterampilan untuk tujuan tertentu (keahlian yang
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi spesifik). Dari pengertian tersebut maka tujuan dari
nomor 8 tahun 2014. Lako dan Sumaryati (2002) pelatihan adalah meningkatkan kemampuan atas
menyatakan bahwa SDM yang kompeten memiliki kompetensi (skill, knowledge, dan attitude) suatu
empat karakter. Pertama, memiliki kompetensi yang bidang tertentu yang spesifik dan dilakukan dalam
cukup dan memadai baik dari segi pengetahuan jangka waktu yang relatif pendek. Dalam pandangan
(knowledge), ketrampilan (skill, abilities, experience), yang lain pelatihan juga dapat diartikan sebagai suatu
dan perilaku (attitude). Kedua, mempunyai komitmen proses dimana orang-orang mencapai kompetensi
terhadap organisasi yang tinggi. Ketiga, mampu tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
bertindak secara efektif dan efisien dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
melaksanakan tugas kewajibannya. Keempat, mampu Sistem Pendidikan Nasional memberikan definisi
bertindak sejalan dan selaras antara pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
tujuan/kepentingan pribadi dan tujuan/kepentingan mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
organisasi. Spencer dan Spencer (2006) menyatakan ada agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
5 karakteristik kompentensi yaitu: motive, traits, self dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
concept, knowledge, dan skill. SDM yang kompeten pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mampu memberikan produktifitas yang tinggi karena mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
mereka akan bertindak secara efektif dan efisien. masyarakat. Ki Hajar Dewantoro memberikan definis
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 111

pendidikan sebagai suatu tuntunan di dalam pengelolaan keuangan negara secara mandiri, meskipun
menjalankan hidup dan pertumbuhan anak-anak. pada awal kemerdekaan Indonesia masih banyak
Tujuan pendidikan secara umum adalah menuntun menggunakan produk-produk Belanda dalam
segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak, dengan pengelolaan keuangan negara. Pengelolaan keuangan
harapan mereka sebagai manusia dan anggota negara mengalami perubahan dari waktu ke waktu,
masyarakat dapat memperoleh keselamatan dan seiring dengan perkembangan situasi dan tuntutan
kebahagiaan yang hakiki. perubahan, baik dari domestik, maupun dunia
Dalam rangka penciptaan SDM keuangan negara internasional. Semua perubahan dan penyempurnaan
yang kompeten Kementerian Keuangan juga yang terus-menerus dalam pengelolaan keuangan
menyelenggarakan pendidikan tinggi. Namun demikian negara ini tidak dapat dipisahkan dari institusi
pendidikan tinggi yang diselengarakan oleh pendidikan tinggi di Kementerian Keuangan.
Kementerian Keuangan terus-menerus mengalami Penyelenggaraan Pendidikan tinggi yang di Kementerian
perbaikan sesuai dengan perkembangan kondisi Keuangan terus berkembang menyesuaikan dengan
pengelola keuangan pada masanya. Pendidikan tinggi jumlah kebutuhan SDM dan jenis program pendidikan
yang diselenggarakan dimaksudkan untuk menciptakan yang diselenggarakan.
SDM pengelola keuangan yang mampu memenuhi Merujuk pada Buku Akuntansi dan Pelaporan
kebutuhan jangka pendek dan juga mampu Keuangan Pemerintah Indonesia dari Masa ke Masa
menyesuaikan dalam jangka panjang. terbitan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(2018), periode perkembangan keuangan negaradi
Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif 4.1.1. Periode awal kemerdekaan (Tahun 1945 sampai
yang berusaha menggambarkan fakta dan kondisi yang 1967)
ada. Data penelitian diperoleh melalui dua cara yaitu Pada awal kemerdekaan tahun 1945, Indonesia
wawancara dan studi literatur/dokumentasi. Studi masih menggunakan Indische Comptabiliteitswet (ICW)
literatur dilakukan dengan mempelajari literatur yang merupakan produk Pemerintah Kolonial Belanda
mengenai keuangan negara, peraturan-peraturan sebagai pedoman utama dalam pengelolaan dan
keuangan negara, dokumen dan catatan sejarah pertangungjawaban keuangan. Selain menggunakan
keuangan negara, dan laporan-laporan yang relevan. produk Belanda, pada saat itu, Indonesia juga masih
Selain itu penulis membaca dan mempelajari dokumen sangat tergantung dengan ahli-ahli keuangan dari
terkait dengan sejarah pendidikan tinggi yang Belanda. Pada masa ini Departemen (Kementerian)
diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan Keuangan memiliki unit yang diberi nama Djawatan
(Departemen Keuangan). Wawancara dilakukan ke Akuntan Negara yang tugas utamanya adalah sebagai
beberapa pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian akuntan pemerintah pada seluruh departemen dan
Keuangan. Dokumen yang digunakan dasar penulisan jawatan yang ada di pemerintahan saat itu. Pada tahun
artikel antara lain: Laporan Tim Reorganisasi STAN 1966 Djawatan Akuntan Negara berubah menjadi
(2008) dan Naskah Akademik Pengajuan STAN menjadi Direktorat Djenderal Pengawasan Keuangan Negara
PKN STAN (2015). Wawancara dilakukan terhadap (DDPKN selanjutnya menjadi DJPKN) yang mempunyai
Bapak Kusmanadji (Direktur STAN pada periode 2008 – tugas pengawasan anggaran (sekarang APBN) dan
2016 dan Sekretaris BPPK tahun 2017 - 2020) dan Ibu pengawasan badan usaha (BUMN).
Sumiyati (Kepala BPPK pada tahun 2016 – 2018, dan saat Pada tahun 1952, untuk memenuhi kebutuhan SDM
di wawancara beliau sebagai Inspektur Jenderal pengelola keuangan, didirikan Kursus Djabatan Ajun
Kementerian Keuangan). Pelaksanaan wawancara Akuntan Negara dan beberapa Akademi Keuangan
dilakukan pada awal tahun 2021. sesuai dengan kebutuhan SDM keuangan di masing-
Pengolahan data menggunakan model Milles dan masing sektor. Pada tahun 1959, Departemen Keuangan
Huberman (2014) dengan tahapan sebagai berikut: (1) mendirikan sebuah perguruan tinggi di bawah
Pengumpulan data melalui wawancara dan penelahaan Departemen Keuangan dengan nama Sekolah Tinggi
dokumen, (2) Reduksi data dengan klasifikasi, (3) Ilmu Keuangan Negara atau yang lebih dikenal dengan
Penyajian data dengan tabulasi sederhana, dan (4) nama STIKN. Pendirian perguruan tinggi dilakukan
Penarikan simpulan. Setelah pengumpulan data penulis dalam rangka mengikuti dinamika pengelolaan
mengklasifikasi dan mereduksi data dengan melakukan keuangan negara, terutama untuk mengisi tenaga ajun
tabulasi tahap awal. Hasil tabulasi data kemudian akuntan yang sangat dibutuhkan oleh Djawatan
dipetakan lebih detail dengan menyambungkan data Akuntan Negara.
satu dengan lainnya yang kemudian disajikan dalam Sejalan dengan perkembangan pengelolaan
tabulasi yang lebih sederhana untuk kemudian ditarik keuangan negara, kebutuhan SDM pengelola keuangan
simpulan. negara juga berkembang. Selain akuntansi, pada saat itu
juga muncul kebutuhan SDM di bidang perpajakan dan
4. HASIL PENELITIAN perbendaharaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
maka Departemen Keuangan membuka Akademi
4.1. Reformasi Keuangan Negara Perpajakan dan Perbendaharaan. Adanya tuntutan
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia kompetensi yang semakin luas dan tinggi maka
menjadi negara yang mempunyai kewenangan dalam kebutuhan SDM tidak bisa lagi dipenuhi dari kursus-
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 112

kursus dan akademi yang pada umumnya baru anggaran dan realisasi per MAK dan MAP kemudian
menghasilkan SDM yang terampil. Oleh karena itu, pada disiapkan rekapitulasinya menjadi sumbangan
tahun 1967, Departemen Keuangan mendirikan Institut perhitungan anggaran per kementerian. Sumbangan
Ilmu Keuangan (IIK). Pendirian IIK ini pada dasarnya inilah yang nantinya digabung menjadi PAN. PAN ini
adalah untuk menggabung dan melebur semua sekolah terakhir disusun pada tahun 2004.
yang ada di bawah Kementerian Keuangan menjadi Pada tahun 1974 untuk sektor korporasi atau
satu. Program pendidikan yang diselenggarakan perusahaan mulai dilakukan penggunaan sistem
diperbaiki dan ditingkatkan sehingga menjadi lebih akuntansi double entry dengan diterbitkanya Prinsip
terstruktur dan semakin kuat. Dengan demikian Akuntansi Indonesia (PAI) yang menjadi pedoman
lulusannya akan mampu mengisi kebutuhan SDM saat akuntansi bagi perusahaan, termasuk perusahaan
itu. Adapun jurusan yang dimiliki oleh IIK adalah jurusan negara. Adanya PAI memunculkan kebutuhan SDM
Akuntansi, Kebendaharaan Umum, Perpajakan, serta keuangan negara yang kompeten di bidang akuntansi
Bea dan Cukai. guna melakukan pengawasan perusahaan negara.
Selain itu kebutuhan tenaga akuntansi juga dibutuhkan
4.1.2. Periode Tahun 1967 sampai dengan 1990 guna pemeriksaan laporan keuangan proyek-proyek
Pada tahun 1967 ahli keuangan dari Belanda mulai yang memperoleh pendanaan dari utang luar negeri.
diusir dari Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut Untuk memenuhi kebutuhan akan SDM keuangan
Pemerintah Indonesia dituntut lebih fokus dalam negara, bidang akuntansi, pada tahun 1974 dibentuk
pengelolaan keuangan negara. Tahun 1967 diterbitkan Pusdiklat Akuntansi Negara yang berada di Badan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1967 tentang Pendidikan dan Latihan Keuangan (sekarang BPPK)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun bersama dengan pusdiklat-pusdiklat lain sesuai bidang
Anggaran 1968. Berbagai upaya perbaikan pengelolaan tugasnya. Tugas dan fungsi Pusdiklat Akuntansi Negara
keuangan negara dilakukan dalam semua tahapan mulai adalah menyelenggarakan pendidikan akuntansi.
perencanaan, penganggaran, perbendaharaan, Sedangkan pusdiklat lainnya bertugas
pelaporan keuangan, pemeriksaan, sampai menyelenggarakan diklat pengelolaan keuangan negara
pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran. Pada sesuai bidang masing-masing.
periode ini juga dilakukan nasionalisasi perusahaan Selajan dengan tuntutan kebutuhan SDM
negara, sehingga diperlukan SDM pengelola keuangan akuntansi yang semakin komplek, maka pada tahun
yang memahami pengeloaan keuangan korporasi, 1975 didirikan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sebagai
termasuk pencatatan dan pelaporan keuangannya. pelaksana dari Pusdiklat Akuntansi Negara, karena
Sejalan dengan amanat Undang-Undang APBN pusdiklat dipandang tidak cukup kuat untuk menyiapkan
tahun 1968, pemerintah harus membuat Perhitungan akuntan negara. Di awal kelahirannya, STAN
Anggaran Negara (PAN) sebagai bentuk mengfokuskan pemenuhan tenaga akuntansi untuk
pertanggungjawabannya. PAN selanjutnya diperiksa DJPKN, sehingga bisa dikatakan STAN merupakan milik
oleh auditor dan kemudian dibahas dengan dewan. DJPKN. Sedangkan unit eselon I lainnya dipenuhi dari
Selanjutnya hasil pembahasan tersebut disahkan pusdiklat masing-masing. Ada 3 (tiga) program
sebagai undang-undang. Di bidang perencanaan pendidikan yang dibuka oleh STAN pada saat itu yaitu:
pemerintah wajib membuat rencana kerja pemerintah (1) Program Pendidikan Pembantu Akuntan, (2) Program
yang disusun secara terstruktur, yang lebih kita pahami Pendidikan Ajun Akuntan, dan (3) Program Pendidikan
dengan nama Rencana Pembangunan Jangka Panjang Akuntan. Sejalan dengan perkembangan pengelolaan
(RPJP) dan Rencana Pembangunan Lima Tahunan keuangan negara muncul kebutuhan SDM di bidang
(Repelita). keuangan selain akuntansi, sehingga pada tahun 1982
Dalam rangka memberikan panduan dalam dibuka program diploma lainnya. Ada 12 (dua belas)
menyusun perhitungan anggaran, pada tahun 1968 program diploma yang dibuka, baik Diploma II, Diploma
diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP- III, maupun Diploma IV.
332/M/V/9/1968 tentang Buku Kas Umum dan Tjara STAN didirikan untuk memenuhi kebutuhan SDM
Mengerdjakannya yang mengatur mengenai cara Keuangan Negara sehingga program studi dan
pembukuan penerimaan dan pengeluaran negara. kurikulum STAN didesain untuk memenuhi kebutuhan
Pencatatan dilakukan dengan Buku Kas Umum dan Buku dan kompetensi keuangan yang diperlukan pemerintah,
Tabelaris. Meskipun dari tahun 1968 mulai dirintis baik untuk yang dikelola langsung melalui APBN
penyusunan laporan pertanggungjawaban dalam maupun yang dipisahkan. Kurikulum untuk setiap
bentuk PAN, namun pemerintah baru bisa menyusun program studi benar-benar disiapkan berdasarkan
PAN pada tahun 1971 dan selesai di tahun 1972. ketentuan yang berlaku ditambah dengan international
Sehingga dapat dikatakan siklus anggaran saat itu best practice. Mata kuliah yang diajarkan di STAN sangat
adalah 5 (lima) tahun. dipenuhi dengan muatan vokasi yaitu untuk membekali
Disisi anggaran mulai diperkenalkan mata mahasiswa dengan keahlian tertentu yang sangat
anggaran, sebagai chart of account, dalam klasifikasi spesifik.
anggara penerimaan dan anggaran belanja. Pada Tahun 1983 DJPKN berganti nama menjadi Badan
periode ini kita mengenal istilah mata anggaran Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan
keluaran (MAK) dan mata anggaran penerimaan (MAP). pisah dari Kementerian Keuangan. Sehubungan dengan
Berdasarkan pembukuan dalam Buku Kas Umum pada hal tersebut diperlukan penataan kembali kebutuhan
setiap kantor atau proyek, sebagai satuan kerja, SDM keuangan, terlebih lagi adanya reformasi
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 113

pengelolaan keuangan negara. Pada saat yang sama Reformasi keuangan negara terjadi dalam segala
alumni STAN tidak hanya dibutuhkan oleh Kementerian aspek mulai dari perencanaan, penganggaran,
Keuangan namun mereka juga diperlukan di BPK dan pelaksanaan, pertanggungjawaban sampai pemeriksaan
berbagai kementerian/lembaga maupun Pemerintah pengelolaan keuangan negara. Reformasi penganggaran
Daerah. dilaksanakan melalui implementasi unified budget,
medium term expenditure framework, dan performance
4.1.3. Periode tahun 1991 sampai dengan 1998 based budgeting. Sistem pembayaran dan sistem
Pada periode ini mulai diperkenalkan double entry penerimaan negara diperbaiki dengan sangat
accounting di pemerintahan (APBN). Sebagai landasan fundamental. Pembagian kewenangan dan tanggung
hukum maka diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan jawab dilakukan untuk membangun mekanisme check
nomor: KMK-476/KMK.01/1991 tentang Sistem and balance. Pengelolaan aset diperbaiki, meliputi
Akuntansi Pemerintah. Sistem akuntansi ini merupakan pengelolaan kas, piutang, investasi, barang milik negara,
sistem akuntansi pertama yang dibuat oleh pemerintah dan aset lainnya dengan menerapkan international best
Indonesia. Sistem akuntansi ini menjadi pedoman dalam practices. Demikian pula untuk pengelolaan utang
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan pemerintah.
keuangan negara. Untuk melaksanakan hal tersebut Di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan,
Kementerian Keuangan membentuk Badan Akuntansi terjadi perubahan yang sangat besar, semula
Keuangan Negara (BAKUN) pada tahun 1992, yang pertanggungjawaban negara berupa PAN (terakhir
tugasnya menyelenggarakan Sistem Akuntansi Double tahun 2003), berubah menjadi Laporan Keuangan
Entry. Pemerintah. Tahun 2004 merupakan tahun pertama
pemerintah melakukan pertanggungjawaban atas
4.1.4. Periode Tahun 1998 – 2003 pelaksanaan anggaran negara yang disebut Laporan
Tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi, Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Dalam rangka
momentum ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menjamin kualitas laporan keuangan maka disusunlah
melakukan reformasi di bidang keuangan. Pada tahun Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) oleh Komite
tersebut disusun rancangan undang-undang di bidang Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) yang independen.
keuangan negara. Pada saat yang bersamaan muncul Pada tahun 2005 pemerintah mengeluarkan Peraturan
tuntutan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, Pemerintah (PP) 24/2005 tentang Standar Akuntansi
sehingga pada saat yang bersamaan juga disusun RUU Pemerintahan yang menjadi acuan bagi pemerintah
otonomi daerah dan RUU Perimbangan keuangan. Pada dalam menyusun laporan keuangan. Basis akuntansi
tahun 1999 diterbitkan Undang-undang nomor 22 tahun yang digunakan dalam peraturan tersebut adalah basis
1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- kas menuju akrual atau sering dikenal dengan istilah CTA
undang Nomor 25 tentang Perimbangan Keuangan (cash toward accrual). Basis ini digunakan sebagai batu
Pusat dan Daerah. Sedangkan undang-undang tentang loncatan ke basis akrul sebelum SDM keuangan negara
keuangan negara baru selesai tahun 2003 dengan siap untuk menggunakan basis akrual seperti yang
diterbitkannya Undang-Undang No 17 tahun 2003. diamanatkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara.
Kemudian pada tahun 2004 diterbitkan Undang-Undang Lebih lanjut pada tahun 2010 pemerintah mengeluarkan
Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
dan Undang-Undang Nomor 15/2004 tentang Pemerintahan untuk menggantikan PP 24 Tahun 2005.
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Dalam PP ini basis akuntansi yang digunakan adalah
Keuangan Negara. akrual penuh. Dengan mempertimbangkan berbagai hal
termasuk kesiapan pemerintah maka implementasi
4.1.5. Periode Tahun 2003 – 2015 akuntansi basis akrual penuh baru dilaksanakan pada
Tahun 2003 merupakan tahun yang sangat tahun 2015.
bersejarah dalam pengelolaan keuangan negara di Pada tahun 2005 juga terbit Peraturan Pemerintah
Indonesia. Dengan terbitnya paket undang-undang Nomor 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
keuangan negara yaitu Undang-Undang Nomor 17 Layanan Umum, yang lebih bersiat autonumous agency,
tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang di mana satuan kerja yang memberikan pelayanan
Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, umum dan memungut pendapatan atas pelayanan yang
dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang diberikan kepada masyarakat dapat diberikan
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Hal ini
Keuangan Negara, maka Indonesia mempunyai undang- dimaksudkan untuk meingkatkan kinerja, produktivitas
undang di bidang keuangan negara yang merupakan dan efisiensi, tanpa memberatkan APBN.
produk Indonesia sendiri dan ICW secara resmi dicabut. Dinamika ini sangat mempengaruhi kurikulum
Paket undang-undang keuangan negara ini bisa yang ada di STAN. Banyak mata kuliah baru yang muncul
dikatakan membawa perubahan yang sangat besar di STAN antara lain: Manajemen Keuangan Pemerintah,
dalam pengelolaan keuangan negara (big bang). Salah Penganggaran Berbasis Kinerja, Akuntansi
satu perubahan yang mendasar adalah pemerintah Pemerintahan, Akuntansi Manajemen Pemerintahan,
semula menjalankan administrasi keuangan negara dan berbagai mata kuliah lain yang relevan.
menjadi pengelolaan keuangan negara, sehingga
seringkali tahun 2003 dianggap sebagai tonggak 4.1.6. Periode Tahun 2015 sampai sekarang
reformasi keuangan negara.
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 114

Perubahan demi perubahan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian Keuangan dan
keuangan negara terus berlanjut, tahun 2015 kementerian/lembaga lain di pemerintah pusat serta di
merupakan tahun dimana pemerintah Indonesai telah pemerintah daerah. Keberadaan PKN STAN saat ini telah
menggunakan akuntansi basis akrual penuh yang melalui perjalanan panjang. PKN STAN merupakan
diyakini dapat memberikan informasi keuangan yang metamorfosa dari pendidikan yang ada di Kementerian
lebih lengkap sehingga pengambilan keputusan menjadi Keuangan sejak tahun 1952. Perubahan tersebut
lebih baik. Meskipun telah menggunakan basis akrual dimaksudkan agar pendidikan tinggi di lingkungan
penuh sejak tahun 2015 namun pengelolaan keuangan Kementerian Keuangan mampu menghasilkan lulusan
negara terus-menerus berkembang agar dapat yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan kompetensi
melakukan pengelolaan yang efektif dan efisien. Sistem yang terus berubah dan berkembang. Berdasarkan pada
perencanaan dan penganggaran terus-menerus situs PKN STAN dan naskah akademik penataan PKN
diperbaiki dengan mengimplementasikan anggaran STAN (2015), secara garis besar perjalan PKN STAN dari
berbasis kinerja secara penuh. Selain itu sistem waktu ke waktu dapat digambarkan sebagai berikut.
pengelolaan juga terus diperbaiki guna mengoptimalkan • Kursus Jabatan Ajun Akuntan didirikan pada tahun
pendapatan serta melakukan belanja secara efektif dan 1952 dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
efisien. Di sisi pelaporan juga mengalami perubahan No.167941/UP tanggal 31 Juli 1952. Tujuan
yang cukup besar baik dalam sistem akuntansi maupun pendirian kursus ini adalah untuk memenuhi
dalam kebijakan akuntansi. Sampai dengan tahun 2021, kebutuhan tenaga ajun akuntan pada saat itu yang
BPK telah memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian meliputi Ajun Akuntan Negara (A2N) dan Ajun
sebanyak lima kali kepada pemerintah pusat dan Akuntan Pajak (A2P). Penyelenggaraan Pendidikan
sepuluh kali untuk Laporan Keuangan Kementerian dilakukan di Bandung (A2N) dan Jakarta (A2P).
Keuangan. Dalam upaya membangun akuntabilitas dan • Akademi Pajak dan Pabean (AP2) didirikan pada
transaparansi ini, tidak ada satu bagianpun yang tidak tahun 1957 dengan Keputusan Menteri Keuangan
terkena sentuhan dari alumni STAN, baik di No:248621/UP tanggal 25 November 1957. Pada
penganggaran, perbandaharaan, akuntansi, awalnya akademi ini bernama Akademi Pajak yang
pemeriksaan intern, maupun pemeriksaan eksternal didirikan pada tahun 1956 dengan Keputusan
oleh BPK, bahkan di DPR. Menteri Keuangan No: 213812/UP pada tanggal 4
Penggunaan teknologi informasi dalam Oktober 1956. Namun karena adanya keperluan
pengelolaan keuangan semakin masif. Sistem informasi tenaga pabean akhirnya pada tahun 1957 diganti
keuangan negara semakin terintgegrasi. Saat ini telah dengan nama Akademi Pajak dan Pabean.
diimplementasikannya Sistem Perbendaharaan dan Penyelenggaraan pendidikan di Jakarta salah
Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem Akuntansi dan satunya adalah di Jl. Purnawarman 99 Kebayoran
Keuangan Tingkat Instansi bahkan saat ini SAKTI sudah Baru Jakarta.
terhubung dengan sistem informasi perencanaan • Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN)
BAPPENAS (KRISNA). Demikian juga untuk sistem inti didirikan tahun 1959 dengan Keputusan Menkeu No:
administrasi perpajakan, sistem informasi kepabeanan, 175402/UP/X tanggal 31 Desember 1959.
dan juga sistem pemeriksaan internal yang sudah Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan di Jalan
berbasis IT. Purnawarman 99, yang dikenal dengan nama
STAN berada di bawah Kementerian Keuangan. Di Kampus Sumitro Djojohadikusumo. STIKN
Kementeriaan Keuanganlah data, ahli, skill group owner merupakan pengganti dari Akademi Pajak dan
di bidang keuangan berada. Sumber daya yang demikian Pabean. Selain STIKN pada masa ini juga didirikan
ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk pendidikan bidang keuangan lain seperti Akademi
mengembangkan STAN. Banyak ilmu terapan yang Treasury Negara (ATN) yang dibentuk pada tahun
harus dipelajari, namun tidak berarti mengorbankan 1958 Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan (ADPK)
aspek keilmuan ataupun conseptual framework suatu yang didirikan tahun 1963.
ilmu. Sebagai pendidikan tinggi di bawah • Institut Ilmu Keuangan (IIK) didirikan pada tahun
kementerian/lembaga, STAN dibangun sebagai suatu 1967 dengan Keppres No.167 tahun 1968. IIK
pendidikan vokasi, dan untuk itu STAN bermetamorfosa merupakan peleburan dari STIKN, ATN, dan ADPK.
menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN. Sebagai Namun pada tahun 1975 IIK dibubarkan.
perguruan tinggi penuh, bukan lagi sebagai • Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Pada
penyelenggara Pusdiklat Akuntansi, maka PKN STAN awalnya STAN menjalankan tugas dari Pusdiklat
wajib menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi Akuntansi Negara di bawah Badan Pendidikan dan
secara penuh. Selain itu PKN STAN harus terus-menerus Latihan keuangan (BPLK) didirikan berdasarkan
memperbaiki diri baik dari program Pendidikan, Keputusan Presiden Nomor 45 tahun 1974 jo.
kurikulum, maupun karakter lulusan yang akan Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 1967. Pada
dihasilkan agar mampu memberikan kontribusi yang awal berdiri penyelenggaraan pendidikan STAN
terbaik. dilaksanakan di kampus Purnawarman. Namun
setelah tahun 1988 penyelenggaraan Pendidikan
4.2. Jalan Panjang PKN STAN Sebagian bergeser ke Kampus STAN Bintaro dikenal
PKN STAN sebagai perguruan tinggi di bawah dengan nama kampus Ali Wardhana.
Kementerian Keuangan melaksanakan pendidikan • Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
vokasi guna memenuhi kebutuhan SDM pengelolaan didirikan pada tahun 2015 dengan Peraturan
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 115

Menteri Keuangan RI No. 137/PMK.01/ 2015 infrastruktur dituntut untuk jalan terus. SDM
tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik keuangan negara dituntut untuk bisa melakukan
Keuangan Negara STAN. PKN STAN merupakan creative financing. SDM keuangan negara harus
penyempurnaan dari STAN. Adapun tujuan bisa melihat peluang dan pembiayaan yang
perubahan ini adalah untuk meningkatkan peran komprehensif. Selain itu kita harus memahami tidak
dan kontribusi PKN STAN dalam menyediakan SDM hanya sisi fiskal tetapi juga sisi moneter.
berkompeten dan berintegritas di bidang keuangan 7. Teknologi Informasi. Saat ini kita bekerja di dunia
negara yang sejalan dengan arah dan tujuan digital sehingga mahasiswa STAN dituntut tidak
transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan. hanya paham body of knowledge keuangan negara
Untuk menghasilkan lulusan yang sejalan dengan tetapi harus bisa link dengan teknologi digital.
tuntutan kebutuhan pengelola keuangan PKN STAN Teknologi dan informasi keuangan harus benar-
saat ini melakukan penataan kembali dalam benar di pahami.
program studi dan kurikulum. 8. Human Resouce Management dan Komunikasi. Hal
ini tidak berarti bahwa alumi STAN harus ahli dalam
manajemen SDM, namun mahasiswa PKN STAN
4.3. Penggelolaan Keuangan Negara ke Depan perlu dibekali dengan pengetahuan tentang
Perkembangan dan inovasi yang terus-menerus di manajemen SDM dan komunikas. Dalam bekerja
bidang pengelolaan keuangan negara memerlukan kita akan selalu berhubungan dengan orang dan
SDM pengelola keuangan negara yang profesional, diperlukan komunikasi yang baik agar pelaksanaan
berintegritas, berkomitmen dan berdedikasi tinggi serta tugas-tugas pemerintahan dapat berjalan lancar.
mempunyai budi pekerti yang luhur. SDM keuangan
harus mampu mengikuti perkembangan dari waktu ke
waktu dan mampu mengantisipasi berbagai 5. KESIMPULAN DAN SARAN
perkembangan baik di lingkungan domestik maupun Pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan
global. Oleh karena itu, PKN STAN sebagai pencetak secara tertib, taat pada peraturan perundang-
SDM keuangan negara minimal harus membekali undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
mahasiswanya dengan: bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
1. Dasar-dasar ilmu Pemerintahan/Adminstrasi keadilan dan kepatutan. Untuk dapat melakukan hal
negara, agar alumni PKN STAN memahami dimana tersebut dibutuhkan sumber daya yang kompeten yang
peran keuangan negara dalam menjalankan roda memiliki keahlian tertentu sesuai dengan bidangnya
administrasi negara atau menjalankan yang meliputi unsur pengetahuan (knowledge),
pemerintahan. keterampilan (skill), dan sikap perilaku (attitude) yang
2. Pengelolaan APBN. APBN sebagai alat untuk dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan
alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi APBN ini pekerjaan.
harus benar-benar dipahami bahwa APBN Pengelolaan keuangan negara dari masa ke masa
merupakan wujud pengelolaan keuangan negara terus-menerus mengalami perbaikan dan
untuk kesejahteraan masyarakat Indinesia. membutuhkan SDM yang kompeten. SDM keuangan
3. Ekonomi pembangunan dan dasar-dasar ekonomi negara yang kompoten adalah SDM yang tidak hanya
politik, agar alumni STAN memahami bahwa APBN mempunyai kompetensi dari segi pengetahuan,
bekerja dalam suatu lingkungan yang tidak lepas ketrampilan, dan perilaku, tetapi juga mempunyai
dari politik. komitmen yang tinggi, mampu bekerja secara efektif
4. Manajemen keuangan negara secara utuh, baik dari dan efisien, serta bertindak sejalan dengan kepentingan
konsep stock maupun flow. Stock berupa pos-pos organisasi.
aset yang ada di neraca yang terdiri dari aset (kas, Kementerian keuangan sebagai penangung jawab
investasi, aset tetap, aset lainnya), liabilitas sampai pengelolaan keuangan negara secara terus-menerus
dengan ekuitas, adapun flow adalah transaksi yang memperbaiki sistem dan proses pengelolaan keuangan
terjadi meliputi pendapatan, belanja, pembiayaan negara. Untuk mendukung hal tersebut Kementerian
dan transasksi ekonomi non naggaran. Keuangan membutuhkan dukungan SDM yang
5. Perpajakan, mengingat alumni STAN dalam bekerja kompeten. SDM yang kompeten di Kementerian
akan selalu bersentuhan dengan fiskal ataupun keuangan salah satunya dihasilkan dari pendidikan yang
perpajakan. dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan. Pendidikan
6. Berpikir kreatif dan lentur. Saat ini kita mengalami yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan
krisis, yaitu adanya pandemi COVID-19, sehingga didesain sesuai dengan kebutuhan Kementerian
pengelolaan keuangan negara kita arahkan untuk Keuangan sehingga lulusannya mempunyai kompetensi
menangani krisis, namun di sisi lain kita juga harus yang sesuai dengan kebutuhan kementerian.
kerja keras untuk mempersiapkan pengelolaan Dalam rangka pemenuhan kebutuhan SDM
keuangan negara setelah pandemi. Dalam situasi keuangan negara yang mampu mengikuti perubahan
seperti ini insan keuangan negara dituntut kreatif, dan perkembangan maka perguruan tinggi yang berada
bagaimana pada saat pendapatan sedikit di lingkungan Kementerian Keuangan selalu mengalami
sementara kebutuhan penanganan pandemi dan perbaikan-perbaikan yang sejalan dengan kebutuhan
pemulihan ekonomi nasional (PEN) membutuhkan kementerian. Perguruan tinggi di bawah Kementerian
dana yang besar, tetapi di sisi lain pembangunan Keuangan mengalami berkali-kali perubahan baik dari
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 116

sisi bentuk maupun dari sisi kurikulum. PKN STAN yang Astini, Y., Fauzi, A. K., & Widowati, W. (2019).
saat ini berjalan merupakan hasil dari sejarah panjang Determinan yang mempengaruhi keberhasilan
perguruan tinggi di bawah Kementerian Keuangan. pengelolaan keuangan desa. Valid Jurnal
Perubahan yang dinamis dalam pengelolaan Ilmiah, 16(1), 29-47.
keuangan harus disertai dengan pengelolaan PKN STAN
dengan program dan kurikulum yang resposif. Program Basnawi, C. (2017). Pengembangan Kapasitas Sumber
dan kurikulum harus selalu didesain mengikuti Daya Manusia Dalam Pengelolaan Keuangan
perubahan dan kebutuhan sehingga lulusan PKN STAN Daerah Melalui Clinic Center Oleh Unit
selalu bisa beradaptasi dengan perubahan dan Pelaksana Teknislaboratorium Pengelolaan
perkembangan pengelolaan keuangan negara. Keuangan Daerah (UPT-LPKD) Jawa
Mahasiswa PKN STAN perlu dibekali dengan kebutuhan Timur. Kebijakan dan Manajemen Publik, 5(3),
keilmuan terkini dalam pengelolaan keuangan negara. 1-9.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang luar
biasa cepat, Kementerian Keuangan dituntut untuk Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian
mengiplementasikan teknologi informasi dalam Keuangan. (2018). Akuntansi dan Pelaporan
pengelolaan keuangan agar pengelolaan keuangan Keuangan Pemerintah dari Masa ke Masa.
menjadi lebih efektif dan efisien. Sejalan dengan hal Cetakan Pertama. Jakarta Pusat: DJPB.
tersebut maka pendidikan di lingkungan kementerian
keuangan harus didesain dengan mempertimbangkan Hanafiah, R. R., Abdullah, S. A. S., & Saputra, M. (2016).
perkembangan teknologi informasi. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi,
Kapasitas Sumber Daya Manusia, dan
Pengawasan Intern terhadap Pengelolaan
6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN Keuangan Daerah (Studi Di SKPK Pemerintah
Penelitian ini mendeskripsikan perkembangan Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Administrasi
pengelolaan keuangan dari masa ke masa yang penuh Akuntansi: Program Pascasarjana
dengan dinamika sehingga dibutuhkan SDM yang Unsyiah, 5(4).
kompeten dalam pengelolaan keuangan dan mampu
menyesuaiakan perkembangan pengelolaan keuangan. Iskandar, J., Ratnawati, V., & Darlis, E. (2015). Pengaruh
Untuk memenuhi SDM yang kompeten Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
Kementerian Keuangan menyelenggarakan pendidikan Kompetensi Sumber Daya Manusia dan
yang didesain sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengawasan Fungsional terhadap Efektivitas
Kementerian Keuangan dapat mendesain kurikulum Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris
secara cepat mengikuti perkembangan pengelolaan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
keuangan karena penyelenggaraan pendidikan Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau
dilakukan oleh Kementerian Keuangan sehingga University).
koordinasi lebih mudah untuk dilaksanakan.
Pengalaman empiris ini kami harapkan dapat dijadikan Lako, Andreas & Sumaryati, Anna. (2002). Optimalisasi
pertimbangan bagi pengelola pendidikan di Kinerja Korporasi Melalui Audit Kinerja
Kementerian Keuangan pada khususnya dan di Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal
kementerian/lembaga pada umumnya. Manajemen Usahawan Indonesia, 10(2), 37-43.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
hanya dilakukan di satu kementerian saja yaitu Miles, M. B, Huberman, A. M, & Saldana, J. (2014).
Kementerian Keuangan. Dengan demikian penelitian ini Qualitative Data Analysis, A Methods
tidak dapat digeneralisasi, namun demikian hal ini Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.
sangat mungkin di implementasikan pada Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
kementerian/lembaga yang mempunyai karakteristik
yang sama dengan Kementerian Keuangan. Kami Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. (2015). Naskah
berharap ke depan dapat dilakukan penelitian sejenis Akademik Struktur dan Organisasi PKN STAN.
untuk lokus yang lain atau lokus yang lebih luas. STAN. Jakarta.

Sikula, Andrew E. (2011). Manajemen Sumber Daya


DAFTAR PUSTAKA (REFERENCES) Manusia. Bandung: Erlangga

Simatupang, M. S., Ratnawati, V., & Susilatri, S.


Arsyiati, A., Darwanis, D., & Djalil, M. A. (2008). (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Pemerintah, Sistem Akuntansi Keuangan
dalam Pengelolaan Keuangan terhadap Daerah Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan PNBP Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan
dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Instansi Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat
pada Universitas Syiah Kuala. Jurnal Telaah dan Daerah Kota Padangsidimpuan) (Doctoral
Riset Akuntansi, 1(1), 29-49. dissertation, Riau University).
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN Jurnal Info Artha Vol.5, No.2, (2021), Hal.108-117
PERAN PKN STAN
Akhmad Priharjanto, Yuniarto Hadiwibowo Halaman 117

Spencer, Lyle M. & Signe M. Spencer (2006).


Competence at Work: Models for Superior
Performance. New Jersey: John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai