Anda di halaman 1dari 4

Bimpres Fisika FIS 1

Besaran dan Pengukuran


A. BESARAN DAN SATUAN Contoh:
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan Tentukan dimensi besaran gaya dan usaha!
dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Gaya: F = m.a
Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran F = M.L/T2 F = M.L.T-2
suatu besaran yang diikuti bilangan. Usaha: W = F.s
Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua: W = M.L.T-2.L W = M.L2.T-2
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya Dimensi besaran dapat digunakan untuk:
telah ditentukan secara internasional (SI) a. Membuktikan kesetaraan dua besaran
sebagai dasar besaran lain (turunan).
Contoh:
Tujuh besaran pokok:
Buktikan bahwa besaran momentum dan
Besaran Satuan impuls adalah besaran yang setara!
panjang meter (m)
P = m.v I = F.t
massa kilogram (kg)
P = M.L.T-1 I = M.L.T-2.T = M.L.T-1
waktu detik (s)
kedua besaran tersebut setara.
kuat arus listrik Ampere (A)
suhu Kelvin (K) b. Membuktikan kebenaran suatu persamaan
intensitas cahaya candela (cd) atau rumus
jumlah zat mol Contoh:
Buktikan bahwa rumus λ = v.t bernilai benar!
b. Besaran turunan, yaitu besaran yang
satuannya diturunkan dari besaran pokok. λ = v.t
Beberapa besaran turunan, yaitu: L = L.T-1.T

Besaran Satuan L=L


luas m2 berarti rumus tersebut benar.
kecepatan m/s C. PENGUKURAN
gaya kg m/s2 (N) Pengukuran adalah membandingkan suatu
usaha kg m2/s2 (J) besaran yang diukur dengan besaran lain.
tekanan kg/ms2 (Pa) Beberapa perbandingan internasional pada
frekuensi 1/s (Hz) besaran pokok per satuannya:
daya kg m2/s3 (W) 1) Panjang
Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari: Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang
a. Besaran skalar, besaran yang tak punya arah. ditempuh cahaya dalam vakum, dalam
Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t), selang waktu 1/299.792.458 s.
kelajuan (v), massa jenis (ρ). 2) Massa
b. Besaran vektor, besaran yang punya arah. Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1
Contoh: gaya (F⃗ ), percepatan (a
⃗ ), kecepatan liter air murni bersuhu 4°C.
(v⃗ ), momentum (p
⃗ ). 3) Waktu
B. DIMENSI BESARAN Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar
Dimensi besaran adalah cara suatu besaran
sebanyak 9.192.631.770 kali.
tersusun atas besaran pokok.
4) Kuat arus listrik
Besaran Dimensi
Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus
panjang L
yang dialirkan melalui dua buah kawat yang
massa M
sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m
waktu T
dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10-7 N
kuat arus listrik I
tiap meter kawat.
suhu θ
5) Suhu
intensitas cahaya J
jumlah zat N Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16
kali suhu termodinamika titik tripel air.

BESARAN DAN PENGUKURAN 1


FIS 1
6) Intensitas cahaya b. Kesalahan relatif
Satu candela didefinisikan sebagai intensitas
∆x
cahaya suatu sumber cahaya yang KR =
memancarkan radiasi monokromatik pada x
frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas dengan persentase kesalahan relatif,
radiasi sebesar 1/683 W/Sr.
7) Jumlah zat ∆x
%KR = .100%
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat x
yang mengandung zat elementer sebanyak
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang
atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon-12.
dilakukan terhadap suatu besaran secara berulang
Walaupun telah memiliki definisi, pengukuran untuk mendapatkan akurasi.
masih memiliki kesalahan atau ketidakpastian
Nilai kesalahan pengukuran berulang antara
dalam pengukurannya.
lain:
Kesalahan pengukuran sistematis diakibatkan:
a. Kesalahan mutlak
a. Keterbatasan ketelitian alat ukur.
xi = data pengukuran i
b. Kesalahan pengaturan/kalibrasi alat ukur. Σ|xi -x̅ |
Δx = x̅ = rata-rata hasil pengukuran
c. Kesalahan sudut pandang (paralaks) saat n n = jumlah percobaan
membaca alat ukur.
b. Kesalahan relatif
d. Kesalahan akibat penyederhanaan nilai/sistem.
e. Pengukuran tunggal sehingga tidak akurat. ∆x
KR =
Oleh karena itu, kesalahan relatif atau batas suatu x
toleransi pengukuran harus selalu dicantumkan
dalam hasil pengukuran. dengan persentase kesalahan relatif,
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang ∆x
dilakukan terhadap suatu besaran sebanyak satu %KR = .100%
x
kali saja.
Nilai kesalahan pengukuran tunggal antara lain: Penulisan akhir hasil pengukuran:
a. Kesalahan mutlak
l = x ± Δx atau l = x ± KR
Δx = 1/2 x ketelitian

D. PENGUKURAN PANJANG
Dalam pengukuran panjang, dapat digunakan:
a. Penggaris/mistar
Penggaris adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 1 mm/0,1 cm.
Pengukuran

x = x 2 – x1 l = x ± Δx

l = 6,7 ± 0,05 cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm/0,01 cm.
3 cm 4 Pengukuran

x = xutama + xnonius l = x ± Δx
skala utama

x utama = 3,1 cm x = 3,17 cm


skala nonius
(geser) x nonius = 0,07 cm l = 3,17 ± 0,005 cm
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala yang terdapat di sebelah kiri titik 0 skala nonius.
Panjang pada skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama.

BESARAN DAN PENGUKURAN 2


FIS 1
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,01 mm/0,001 cm.

skala nonius
(geser) Pengukuran
skala utama

0 1 2 3 40 x = xutama + xnonius l = x ± Δx
37 x utama = 3,5 mm x = 3,87 mm
35 x nonius = 0,37 mm l = 3,87 ± 0,005 mm
mm

Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala terpanjang yang masih dapat terbaca.
Panjang pada skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama.
E. PENGUKURAN MASSA F. PENGUKURAN WAKTU
Dalam pengukuran massa, dapat digunakan: Dalam pengukuran waktu, biasanya digunakan
a. Neraca lengan/Ohaus stopwatch.

Neraca lengan adalah alat ukur massa


Stopwatch analog adalah alat ukur waktu yang
dengan ketelitian 0,01 g.
memiliki ketelitian 1 s, adapun stopwatch digital
Neraca lengan terdiri dari tempat beban,
dapat memiliki ketelitian yang lebih presisi.
skala beban, beban geser, sistem pengatur
Stopwatch analog terdiri dari tombol dan jarum
khusus dan penunjuk.
penunjuk.
Cara pengukuran massa menggunakan
a. Tombol stopwatch terdiri dari tombol mulai,
neraca lengan:
berhenti dan reset. Tombol reset berfungsi
1) Atur beban geser pada posisi nol dan
untuk mengembalikan jarum penunjuk ke
sistem pengatur khusus, sehingga neraca
posisi nol.
lengan berada dalam keadaan seimbang.
b. Jarum jam terdiri dari jarum besar dan jarum
2) Letakkan benda yang akan diukur pada
kecil. Jarum besar adalah jarum yang
tempat beban.
menunjukkan menit, sedangkan jarum kecil
3) Atur beban geser yang ada sehingga adalah jarum yang menunjukkan detik.
neraca seimbang.
Cara pengukuran waktu menggunakan
4) Jumlahkan seluruh bacaan skala masing- stopwatch:
masing lengan skala yang merupakan
1) Tekan tombol reset lalu lepaskan sehingga
massa benda yang diukur.
jarum penunjuk kembali ke posisi nol.
b. Neraca pegas
2) Tekan tombol mulai lalu lepaskan ketika
Neraca pegas adalah alat ukur massa dengan hendak memulai pengukuran.
ketelitian 0,5 g.
3) Tekan tombol berhenti lalu lepaskan ketika
Neraca pegas terdiri dari pegas dan pengukuran tepat selesai.
selongsong besi yang ujungnya terdapat
4) Hasil akhir adalah penjumlahan bacaan jarum
pengait.
besar (menit) dengan bacaan jarum kecil
Cara pengukuran massa dengan neraca (detik).
pegas adalah dengan menggantung benda
G. ANGKA PENTING
yang akan diukur pada pengait neraca. Bacaan
skala yang ditunjuk oleh penunjuk neraca Angka penting adalah angka yang dihasilkan
sama dangan massa benda yang diukur. dari hasil pengukuran (bukan penghitungan),
termasuk angka yang ditaksirkan.

BESARAN DAN PENGUKURAN 3


FIS 1
Contoh: Pada hasil pengukuran 8,9 cm, Contoh: 23,12 21,9
Angka 8 merupakan angka pasti, dan 9 1,2 + 1,15 –
merupakan angka taksiran. 24,32 20,75
Aturan dalam penggunaan angka penting: 24,3 (3 a.p.) 20,8 (3 a.p.)
a. Semua angka selain nol adalah angka 2) Perkalian dan pembagian
penting. Hasil dari operasi menghasilkan banyak
Contoh: 3,21 (3 a.p.) angka penting yang paling sedikit dari
2,2 (2 a.p.) bilangan yang dioperasikan.
1,559 (4 a.p.) Contoh:
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka 12,2 x 3,542,70 =
adalah angka penting. (3 a.p.) (2 a.p.)
43
Contoh: 3,01 (3 a.p.) (2 a.p.)
2,5009 (5 a.p.) 3214 x 121 = 388894
20,09 (4 a.p.) (4 a.p.) (3 a.p.) 388000
c. Angka nol yang terletak di belakang koma (3 a.p.)
desimal adalah angka penting. 1,44 : 7,2 = 0,2
Contoh: 3,00 (3 a.p.) (3 a.p.) (2 a.p.) 0,20
9,0 (2 a.p.) (2 a.p.)
44,500 (5 a.p.) 2564 : 12 = 213,666…
d. Seluruh angka nol yang terletak di sebelah (4 a.p.) (2 a.p.) 210
kiri koma desimal dan menyatakan (2 a.p.)
bilangan <1 bukan angka penting. 3) Pemangkatan dan penarikan akar
Contoh: 0,1 (1 a.p.) Hasil dari operasi menghasilkan banyak
0,0088 (2 a.p.) angka penting yang sama dengan bilangan
0,00609 (3 a.p.) yang dioperasikan.
e. Semua angka nol yang terletak di kanan Contoh: (2,5)2 = 6,25 ≈ 6,3 (2 a.p.)
angka bukan nol namun tidak diikuti √225 = 15 ≈ 15,0 (3 a.p.)
koma desimal bukan angka penting, kecuali 4) Perkalian dan pembagian dengan
diberi tanda. bilangan eksak
Contoh: 1205000 (4 a.p.) Hasil dari operasi menghasilkan banyak
22400 (3 a.p.) angka penting yang sama dengan bilangan
1205000 (6 a.p.) hasil pengukuran.
22400 (4 a.p) Contoh: Suatu benda panjangnya 1,25 m jika
Aturan pembulatan bilangan dalam fisika diperpanjang menjadi 4 kalinya, maka,
adalah sebagai berikut: 1,25 x 4 = 5,00 (3 a.p.)
a. Angka yang nilainya >5 dibulatkan ke atas. Notasi ilmiah adalah notasi yang
Contoh: 6,38 dibulatkan menjadi 6,4 menyederhanakan bilangan yang sangat kecil
b. Angka yang nilainya <5 dibulatkan ke bawah. atau sangat besar menjadi satu tempat satuan.
Contoh: 8,34 dibulatkan menjadi 8,3
a x 10n
c. Angka yang nilainya =5 dibulatkan ke atas
jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan a = bilangan pokok/mantisa (1 < a < 10)
ke bawah jika angka sebelumnya genap. 10n = orde besar
Contoh: 4,25 dibulatkan menjadi 4,2 n = orde bilangan

5,55 dibulatkan menjadi 5,6 Contoh:


Operasi hitung angka penting harus mengikuti 0,0000000257 menjadi 2,57 x 10-8
aturan berikut: 965300 menjadi 9,653 x 105
1) Penjumlahan dan pengurangan
Hasil dari operasi menghasilkan hanya satu
angka taksiran saja dan angka penting paling
sedikit.

BESARAN DAN PENGUKURAN 4

Anda mungkin juga menyukai