Anda di halaman 1dari 4

materi78.co.

nr FIS 1

Besaran dan Pengukuran


A. BESARAN DAN SATUAN Contoh:
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan Tentukan dimensi besaran gaya dan usaha!
dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Gaya: F = m.a
Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran F = M.L/T2 F = M.L.T-2
suatu besaran yang diikuti bilangan. Usaha: W = F.s
Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua:
W = M.L.T-2.L W = M.L2.T-2
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya
Dimensi besaran dapat digunakan untuk:
telah ditentukan secara internasional (SI) sebagai
dasar besaran lain (turunan). a. Membuktikan kesetaraan dua besaran
Tujuh besaran pokok: Contoh:
Buktikan bahwa besaran momentum dan impuls
Besaran Satuan
adalah besaran yang setara!
panjang meter (m)
P = m.v I = F.t
massa kilogram (kg) -1
P = M.L.T I = M.L.T-2.T = M.L.T-1
waktu detik (s)
kedua besaran tersebut setara.
kuat arus listrik Ampere (A)
b. Membuktikan kebenaran suatu persamaan
suhu Kelvin (K)
atau rumus
intensitas cahaya candela (cd)
Contoh:
jumlah zat mol
Buktikan bahwa rumus λ = v.t bernilai benar!
b. Besaran turunan, yaitu besaran yang λ = v.t
satuannya diturunkan dari besaran pokok.
L = L.T-
Beberapa besaran turunan, yaitu: 1
.T L = L
Besaran Satuan
berarti rumus tersebut benar.
luas m2
kecepatan m/s C. PENGUKURAN
gaya kg m/s2 (N) Pengukuran adalah membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan besaran lain.
usaha kg m2/s2 (J)
Beberapa perbandingan internasional pada
tekanan kg/ms2 (Pa)
besaran pokok per satuannya:
frekuensi 1/s (Hz)
1) Panjang
daya kg m2/s3 (W)
Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang
Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari: ditempuh cahaya dalam vakum, dalam selang
a. Besaran skalar, besaran yang tak punya arah. waktu 1/299.792.458 s.
Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t), 2) Massa
kelajuan (v), massa jenis (ρ). Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1 liter
b. Besaran vektor, besaran yang punya arah. air murni bersuhu 4°C.
Contoh: gaya (⃗F→), percepatan (⃗a→), 3) Waktu
kecepatan (⃗v→), momentum (⃗p→). Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar
B. DIMENSI BESARAN sebanyak 9.192.631.770 kali.
Dimensi besaran adalah cara suatu besaran 4) Kuat arus listrik
tersusun atas besaran pokok.
Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus
Besaran Dimensi yang dialirkan melalui dua buah kawat yang
panjang L sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m
massa M dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10-7 N tiap
waktu T meter kawat.
kuat arus listrik I 5) Suhu
suhu θ Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16 kali
intensitas cahaya J suhu termodinamika titik tripel air.
jumlah zat N

BESARAN DAN 1
materi78.co.nr FIS 1
6) Intensitas cahaya b. Kesalahan relatif
Satu candela didefinisikan sebagai intensitas
cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan ∆x
KR = x
radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 1012
Hz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 W/Sr.
dengan persentase kesalahan relatif,
7) Jumlah zat
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang ∆x
mengandung zat elementer sebanyak atom yang %KR = x .100%
terdapat pada 0.012 kg karbon-12.
Walaupun telah memiliki definisi, pengukuran Pengukuran berulang adalah pengukuran yang
masih memiliki kesalahan atau ketidakpastian dalam dilakukan terhadap suatu besaran secara berulang
pengukurannya. untuk mendapatkan akurasi.
Kesalahan pengukuran sistematis diakibatkan: Nilai kesalahan pengukuran berulang antara
a. Keterbatasan ketelitian alat ukur. lain:
b. Kesalahan pengaturan/kalibrasi alat ukur. a. Kesalahan mutlak
c. Kesalahan sudut pandang (paralaks) saat xi = data pengukuran i
membaca alat ukur. Σ|xi -x̅ | x̅ = rata-rata hasil pengukuran n
d. Kesalahan akibat penyederhanaan nilai/sistem. Δx = = jumlah percobaan
n
e. Pengukuran tunggal sehingga tidak akurat. Oleh b. Kesalahan relatif
karena itu, kesalahan relatif atau batas suatu toleransi
pengukuran harus selalu dicantumkan dalam hasil ∆x
pengukuran. KR = x
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang
dilakukan terhadap suatu besaran sebanyak satu kali dengan persentase kesalahan relatif,
saja.
∆x
Nilai kesalahan pengukuran tunggal antara lain: %KR = x .100%
a. Kesalahan mutlak
Δx = 1/2 x ketelitian Penulisan akhir hasil pengukuran:

atau
l = x ± Δx l = x ± KR

D. PENGUKURAN PANJANG
Dalam pengukuran panjang, dapat digunakan:
a. Penggaris/mistar
Penggaris adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 1 mm/0,1 cm.

Pengukuran

x = x2 – x1 l = x ± Δx

l = 6,7 ± 0,05 cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm/0,01 cm. 3 cm
4
Pengukuran

skala utama x = xutama + xnonius l = x ± Δx

skala nonius
(geser) x utama = 3,1 cm x x = 3,17 cm
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nonius = 0,07 cm l = 3,17 ± 0,005 cm
Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala yang terdapat di sebelah kiri titik 0 skala nonius. Panjang pada
skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama.

BESARAN DAN 2
materi78.co.nr FIS 1
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,01 mm/0,001 cm.
Pengukuran
skala nonius
(geser)
skala utama

0 1 2 3 40 x = xutama + xnonius l = x ± Δx
37 x utama = 3,5 mm x x = 3,87 mm
35 nonius = 0,37 mm l = 3,87 ± 0,005 mm
mm

Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala terpanjang yang masih dapat terbaca. Panjang pada
skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama.
E. PENGUKURAN MASSA F. PENGUKURAN WAKTU
Dalam pengukuran massa, dapat digunakan: Dalam pengukuran waktu, biasanya digunakan
a. Neraca lengan/Ohaus stopwatch.

Neraca lengan adalah alat ukur massa dengan


ketelitian 0,01 g. Stopwatch analog adalah alat ukur waktu yang
Neraca lengan terdiri dari tempat beban, skala memiliki ketelitian 1 s, adapun stopwatch digital
beban, beban geser, sistem pengatur khusus dan dapat memiliki ketelitian yang lebih presisi.
penunjuk. Stopwatch analog terdiri dari tombol dan jarum
Cara pengukuran massa menggunakan penunjuk.
neraca lengan: a. Tombol stopwatch terdiri dari tombol mulai,
1) Atur beban geser pada posisi nol dan sistem berhenti dan reset. Tombol reset berfungsi
pengatur khusus, sehingga neraca lengan untuk mengembalikan jarum penunjuk ke posisi
berada dalam keadaan seimbang. nol.
2) Letakkan benda yang akan diukur pada b. Jarum jam terdiri dari jarum besar dan jarum
tempat beban. kecil. Jarum besar adalah jarum yang
3) Atur beban geser yang ada sehingga neraca menunjukkan menit, sedangkan jarum kecil
seimbang. adalah jarum yang menunjukkan detik.
4) Jumlahkan seluruh bacaan skala masing- Cara pengukuran waktu menggunakan stopwatch:
masing lengan skala yang merupakan massa 1) Tekan tombol reset lalu lepaskan sehingga
benda yang diukur. jarum penunjuk kembali ke posisi nol.
b. Neraca pegas 2) Tekan tombol mulai lalu lepaskan ketika hendak
Neraca pegas adalah alat ukur massa dengan memulai pengukuran.
ketelitian 0,5 g. 3) Tekan tombol berhenti lalu lepaskan ketika
Neraca pegas terdiri dari pegas dan selongsong pengukuran tepat selesai.
besi yang ujungnya terdapat pengait. 4) Hasil akhir adalah penjumlahan bacaan jarum
Cara pengukuran massa dengan neraca pegas besar (menit) dengan bacaan jarum kecil (detik).
adalah dengan menggantung benda yang akan G. ANGKA PENTING
diukur pada pengait neraca. Bacaan skala yang Angka penting adalah angka yang dihasilkan dari
ditunjuk oleh penunjuk neraca sama dangan hasil pengukuran (bukan penghitungan), termasuk
massa benda yang diukur. angka yang ditaksirkan.

BESARAN DAN 3
materi78.co.nr FIS 1
Contoh: Pada hasil pengukuran 8,9 cm, Contoh: 23,12 21,9
Angka 8 merupakan angka pasti, dan 9 1,2 + 1,15 –
merupakan angka taksiran. 24,32 20,75
Aturan dalam penggunaan angka penting: 24,3 (3 a.p.) 20,8 (3 a.p.)
a. Semua angka selain nol adalah angka 2) Perkalian dan pembagian
penting. Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka
Contoh: 3,21 (3 a.p.) penting yang paling sedikit dari bilangan yang
2,2 (2 a.p.) dioperasikan.
1,559 (4 a.p.) Contoh:
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka 12,2 x 3,5 = 42,70
adalah angka penting. (3 a.p.) (2 a.p.) 43
Contoh: 3,01 (3 a.p.)
(2 a.p.)
2,5009 (5 a.p.)
3214 x 121 = 388894
20,09 (4 a.p.)
(4 a.p.) (3 a.p.) 388000
c. Angka nol yang terletak di belakang koma
desimal adalah angka penting. (3 a.p.)
Contoh: 3,00 (3 a.p.) 1,44 : 7,2 = 0,2
9,0 (2 a.p.) (3 a.p.) (2 a.p.) 0,20
44,500 (5 a.p.) (2 a.p.)
d. Seluruh angka nol yang terletak di sebelah kiri 2564 : 12 = 213,666…
koma desimal dan menyatakan bilangan <1 (4 a.p.) (2 a.p.) 210
bukan angka penting. (2 a.p.)
Contoh: 0,1 (1 a.p.) 3) Pemangkatan dan penarikan akar
0,0088 (2 a.p.) Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka
0,00609 (3 a.p.) penting yang sama dengan bilangan yang
e. Semua angka nol yang terletak di kanan angka dioperasikan.
bukan nol namun tidak diikuti koma Contoh: (2,5)2 = 6,25 ≈ 6,3 (2 a.p.)
desimal bukan angka penting, kecuali diberi
tanda. √225 = 15 ≈ 15,0 (3 a.p.)
Contoh: 1205000 (4 a.p.) 4) Perkalian dan pembagian dengan
22400 (3 a.p.) bilangan eksak
1205000 (6 a.p.) Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka
22400 (4 a.p) penting yang sama dengan bilangan hasil
Aturan pembulatan bilangan dalam fisika adalah pengukuran.
sebagai berikut: Contoh: Suatu benda panjangnya 1,25 m jika
a. Angka yang nilainya >5 dibulatkan ke atas. diperpanjang menjadi 4 kalinya, maka,
Contoh: 6,38 dibulatkan menjadi 6,4 1,25 x 4 = 5,00 (3 a.p.)
b. Angka yang nilainya <5 dibulatkan ke bawah. Notasi ilmiah adalah notasi yang menyederhanakan
bilangan yang sangat kecil atau sangat besar menjadi
Contoh: 8,34 dibulatkan menjadi 8,3
satu tempat satuan.
c. Angka yang nilainya =5 dibulatkan ke atas jika
angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke
bawah jika angka sebelumnya genap. a x 10n
Contoh: 4,25 dibulatkan menjadi 4,2 a = bilangan pokok/mantisa (1 < a < 10) 10n
= orde besar
5,55 dibulatkan menjadi 5,6 Operasi
n = orde bilangan
hitung angka penting harus mengikuti aturan
berikut: Contoh:
1) Penjumlahan dan pengurangan 0,0000000257 menjadi 2,57 x 10-8
Hasil dari operasi menghasilkan hanya satu 965300 menjadi 9,653 x 105
angka taksiran saja dan angka penting paling
sedikit.

BESARAN DAN 4

Anda mungkin juga menyukai