Anda di halaman 1dari 3

FIS 10

BESARAN dan PENGUKURAN


A. BESARAN DAN SATUAN 2) Massa
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1
dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. liter air murni bersuhu 4°C.
Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran 3) Waktu
suatu besaran yang diikuti bilangan. Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang
Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua: diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar
sebanyak 9.192.631.770 kali.
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang
satuannya telah ditentukan secara 4) Kuat arus listrik
internasional (SI) sebagai dasar besaran lain Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus
(turunan). yang dialirkan melalui dua buah kawat yang
Tujuh besaran pokok: sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m
dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10-7 N
Besaran Satuan
tiap meter kawat.
panjang meter (m)
massa kilogram (kg) 5) Suhu
waktu detik (s) Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16
kuat arus listrik Ampere (A) kali suhu termodinamika titik tripel air.
6) Intensitas cahaya
suhu Kelvin (K)
intensitas cahaya candela (cd) Satu candela didefinisikan sebagai
intensitas cahaya suatu sumber cahaya
jumlah zat mol
yang memancarkan radiasi monokromatik
b. Besaran turunan, yaitu besaran pada frekuensi 540 x 1012 Hz dengan
yang satuannya diturunkan dari besaran intensitas radiasi sebesar 1/683 W/Sr.
pokok. Beberapa besaran turunan, yaitu: 7) Jumlah zat
Besaran Satuan Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat
luas m2 yang mengandung zat elementer sebanyak
kecepatan m/s atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon-12.
gaya kg m/s2 (N)
C. PENGUKURAN PANJANG
usaha kg m2/s2 (J)
Pembacaan skala = angka skala utama yang
tekanan kg/ms2 (Pa)
ditunjuk angka nol skala nonius + (skala terkecil
frekuensi 1/s (Hz)
× angka skala nonius) ± setengah skala terkecil.
daya kg m2/s3 (W)
a. Jangka sorong
Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari:
a. Besaran skalar, besaran yang tak punya arah. Jangka sorong adalah alat ukur panjang
dengan ketelitian 0,1 mm/0,01 cm.
Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t),
kelajuan (v), massa jenis (ρ).
b. Besaran vektor, besaran yang punya arah.
Contoh: gaya (⃗F), percepatan (⃗a), kecepatan
(⃗v), momentum (⃗p).

B. PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan besaran lain.
Beberapa perbandingan internasional pada
besaran pokok per satuannya:
1) Panjang Panjang pada skala utama (SU) adalah skala yang
Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang terdapat di sebelah kiri titik 0 skala nonius.
ditempuh cahaya dalam vakum, dalam Panjang pada skala nonius (SN) adalah skala yang
selang waktu 1/299.792.458 s. berimpit dengan skala utama.

BESARAN DAN PENGUKURAN 1


FIS 10
b. Mikrometer sekrup E. ANGKA PENTING
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang Angka penting adalah angka yang dihasilkan
dengan ketelitian 0,01 mm/0,001 cm. dari hasil pengukuran (bukan penghitungan),
termasuk angka yang ditaksirkan.
Contoh: Pada hasil pengukuran 8,9 cm,
Angka 8 merupakan angka pasti, dan 9
merupakan angka taksiran.
Aturan dalam penggunaan angka penting:
a. Semua angka selain nol adalah angka
penting.
Contoh: 3,21 (3 a.p.)
2,2 (2 a.p.)
1,559 (4 a.p.)
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka
adalah angka penting.
Panjang pada skala utama (SU) adalah skala terpanjang
Contoh: 3,01 (3 a.p.)
yang masih dapat terbaca.
2,5009 (5 a.p.)
Panjang pada skala nonius (SN) adalah skala yang
20,09 (4 a.p.)
berimpit dengan skala utama.
c. Angka nol yang terletak di belakang koma
D. PENGUKURAN MASSA
desimal adalah angka penting.
Neraca lengan/Ohaus adalah alat ukur massa
Contoh: 3,00 (3 a.p.)
9,0 (2 a.p.)
44,500 (5 a.p.)
d. Seluruh angka nol yang terletak di sebelah
dengan ketelitian 0,01 g. kiri koma desimal dan menyatakan
Neraca lengan terdiri dari tempat beban, skala bilangan <1 bukan angka penting.
beban, beban geser, sistem pengatur khusus Contoh: 0,1 (1 a.p.)
dan penunjuk. 0,0088 (2 a.p.)
Cara pengukuran massa menggunakan neraca 0,00609 (3 a.p.)
lengan:
e. Semua angka nol yang terletak di kanan
1) Atur beban geser pada posisi nol dan
angka bukan nol namun tidak diikuti
sistem pengatur khusus, sehingga neraca
koma desimal bukan angka penting,
lengan berada dalam keadaan seimbang.
kecuali diberi tanda.
2) Letakkan benda yang akan diukur pada
Contoh: 1205000 (4 a.p.)
tempat beban.
22400 (3 a.p.)
3) Atur beban geser yang ada sehingga 1205000 (6 a.p.)
neraca seimbang. 22400 (4 a.p)
4) Jumlahkan seluruh bacaan skala masing- Aturan pembulatan bilangan dalam fisika
masing lengan skala yang merupakan adalah sebagai berikut:
massa benda yang diukur.
a. Angka yang nilainya >5 dibulatkan ke atas.
Contoh: 6,38 dibulatkan menjadi 6,4
b. Angka yang nilainya <5 dibulatkan ke bawah.
Contoh: 8,34 dibulatkan menjadi 8,3
c. Angka yang nilainya =5 dibulatkan ke atas
jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan
ke bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh: 4,25 dibulatkan menjadi 4,2
5,55 dibulatkan menjadi 5,6

BESARAN DAN PENGUKURAN 2


FIS 10
Operasi hitung angka penting harus mengikuti Contoh:
aturan berikut: 0,0000000257 menjadi 2,57 x 10-8
1) Penjumlahan dan pengurangan 965300 menjadi 9,653 x 105
Hasil dari operasi menghasilkan hanya satu
angka taksiran saja dan angka penting paling
sedikit.
Contoh: 23,12 21,9
1,2 + 1,15 –
24,32 20,75
24,3 (3 a.p.) 20,8 (3 a.p.)
2) Perkalian dan pembagian
Hasil dari operasi menghasilkan banyak
angka penting yang paling sedikit dari
bilangan yang dioperasikan.
Contoh:
12,2 x 3,5
42,70 =
(3 a.p.) (2 a.p.)
43
(2 a.p.)
3214 x 121 = 388894
(4 a.p.) (3 a.p.) 388000
(3 a.p.)
1,44 : 7,2 = 0,2
(3 a.p.) (2 a.p.) 0,20
(2 a.p.)
2564 : 12 = 213,666…
(4 a.p.) (2 a.p.) 210
(2 a.p.)
3) Pemangkatan dan penarikan akar
Hasil dari operasi menghasilkan banyak
angka penting yang sama dengan bilangan
yang dioperasikan.
Contoh: (2,5)2 = 6,25 ≈ 6,3 (2 a.p.)
√225 = 15 ≈ 15,0 (3 a.p.)
4) Perkalian dan pembagian dengan
bilangan eksak
Hasil dari operasi menghasilkan banyak
angka penting yang sama dengan bilangan
hasil pengukuran.
Contoh: Suatu benda panjangnya 1,25 m
jika diperpanjang menjadi 4 kalinya, maka,
1,25 x 4 = 5,00 (3 a.p.)

Notasi ilmiah adalah notasi yang


menyederhanakan bilangan yang sangat kecil
atau sangat besar menjadi satu tempat satuan.

a x 10n

a = bilangan pokok/mantisa (1 < a < 10)


10n = orde besar
n = orde bilangan

BESARAN DAN PENGUKURAN 3

Anda mungkin juga menyukai