Anda di halaman 1dari 5

1.

Gambaran Anggaran :

- Dalam suatu perusahaan penyusunan anggaran wajib dilakukan agar keuangan


perusahaan berjalan baik. Dan untuk penyusunan anggaran tersebut harus ada
persetujuan dari dan pengesahanan dari komite anggaran. Begitu pula dengan negosiasi
usulan rancangan anggaran harus diajukan terlebih dahulu ke komite anggaran baru
ditetapkan oleh manajer departemen.

2. Tujuan Penyusunan Anggaran


 Untuk dapat menyatakan harapan sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga
bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen.
 Untuk dapat mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait
sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.
 Untuk menyediakan suatu rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan
kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
 Untuk dapat mengkoordinasi cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber.
 Untuk dapat menyediakan sebuah alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu
dan kelompok, menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan
koreksi.

3. Kriteria Penyusunan anggaran yang baik :

Menyusun anggaran adalah sebuah langkah paling penting dalam melakukan


perencanaan keuangan. Tanpa anggaran yang baik, akan ada risiko pengeluaran lebih besar
daripada pendapatan atau besar pasak daripada tiang. Dan lebih sulit lagi untuk mencapai
tujuan keuangan tepat waktu. Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasionalan
rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun
waktu tertentu. Begitu pun dalam perusahaan jika ingin membangun sesuatu kedepannya,
dapat di pastikan telah menyusun anggaran sebaik mungkin dan dalam jangka waktu yang
lama sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin di capai. Anggaran merupakan rencana
yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.
Beberapa Kriteria penyususnan anggaran yang baik

 Perhatikan Seluruh Pengeluaran


Pertama, perhatikan seluruh pengeluaran, khususnya pengeluaran yang jumlahnya
besar dan terjadi secara rutin, kamu dapat memanfaatkan aplikasi atau mencatatnya di
Excel.
 Break Down Pengeluaran
Kedua, break down lagi pengeluaran-pengeluaran ini menjadi kategori yang lebih kecil.
Misalnya, transportasi, dapat di-break down menjadi: bensin, tol, parkir, ojek online.
 Perhatikan Seluruh Pendapatanmu
Ketiga, perhatikan seluruh pendapatan kamu, khususnya pendapatan yang jumlahnya
besar dan diterima secara rutin. Jangan lupa menghitung efek pajak dan biaya-biayanya
jika ada. Jadi penghasilan yang kamu catat nanti adalah penghasilan bersihnya.
 Telusuri Penghasilan tak Tetap
Keempat, telusuri lagi apakah ada penghasilan kamu yang tidak rutin. Ini penting,
untuk memotivasi kamu seandainya ada peluang untuk memperoleh penghasilan lain-
lain selain gaji.

 Investasi
Kelima, masukkan unsur investasi ke dalam pengeluaran rutin kamu. Dengan
begitu,akan terbentuk kebiasaan berinvestasi dengan rutin. Ini sangat dianjurkan,
ketimbang kamu hanya menabung saat ada uang sisa.

4. Faktor internal:
 Penjualan tahun – tahun yang telah lalu
 Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah perusahaan
 Kapasitas produksi dan kemungkinan perluasannya
 Tenaga kerja yang dimiliki.
 Modal yang tersedia.
 Fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki oleh suatu perusahaan
 Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah fungsi – fungsi operasional
faktor eksternal :
 Keadaan persaingan di pasar
 Posisi perusahaan dalam persaingan.
 Tingkat pertumbuhan penduduk.
 Tingkat penghasilan masyarakat
 Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang di hasilkan perusahaan.
 Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.
 Kebijakan pemerintah.
 Keadaan perekonomian nasional / internasional.
 Kemajuan tekhnologi, barang – barang substitusi, selera konsumen, dan masih banyak
lagi.

5. a. Transparansi dan akuntabilitas anggaran


Anggaran harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran,
hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang
dianggarkan.

Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses
anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat juga berhak untuk menuntut
pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

b. Disiplin Anggaran
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sedangkan belanja yang dianggarkan
pada setiap pos atau pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja.

Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya


penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan atau
proyek yang belum atau tidak tersedia anggarannya. Dengan kata lain, bahwa penggunaan
setiap pos anggaran harus sesuai dengan kegiatan atau proyek yang diusulkan

c. Keadilan Anggaran
Pemerintah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar dapat
dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian
pelayanan, karena pendapatan pemerintah pada hakikatnya diperoleh melalui peran serta
masyarakat secara keseluruhan.

d. Efisiensi dan efektivitas Anggaran


Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna,
tepat waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang
tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan
peningkatan dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan masyarakat.

e. Disusun dengan pendekatan kinerja


Anggaran yang disusun dengan pendekatan kinerja mengutamakan upaya
pencapaian hasil kerja (output atau outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input
yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau input
yang telah ditetapkan. Selain itu harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di
setiap organisasi kerja yang terkait.

6. Karena keanggotaan komite juga memiliki peran penting dalam mempertimbangkan


serta memutuskan seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan, baik itu dalam :
 Menentukan kebijaksanaan umum
 Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran individual
 Menyarankan revisi
 Menyetujui anggaran dan revisi anggaran
 Menerima dan menganalisa laporan anggaran

Anda mungkin juga menyukai