Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Kevin Dita Wiratama

NIM : 118112102
KELAS : MANAJEMEN D

Desa Peliatan Ubud

A. Creative background

Desa Adat Kuta sebagaimana desa adat lainnya di Bali, merupakan suatu lembaga adat
yang secara tradisi memiliki peran dalam mengorganisasi masyarakat dan menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan keagamaan, kepercayaan kepada leluhur serta kegiatan-kegiatan adat yang
bercorak Hindu (Pitana, 1994: 139). Sebagai sebuah lembaga kemasyarakatan yang bersifat
tradisional, Desa Adat Kuta dan juga desa-desa adat lainnya di Bali memiliki pakem-pakem
yang mencirikan bahwa desa adat tersebut merupakan suatu lembaga yang bersifat
tradisional serta memiliki ciri khas yang membedakannya dengan tipe desa yang lainnya.
Kekhasan yang dimiliki oleh desa adat, khususnya Desa Adat Kuta nampak pada sistem
sosial masyarakatnya. Sifat tradisional yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
komunal serta dilandaskan pada hukum adat setempat menjadikan Desa Adat Kuta memiliki
tata cara pergaulan serta tradisi yang membedakannya dengan kelompok masyararakat
lainnya.

Desa adat sebagai desa dresta adalah kesatuan masyarakat Hukum Adat di Provinsi
Daerah Tingkat I Bali yang mempunyai satu kesatuan tradisi dan tata krama pergaulan hidup
masyarakat Hindu secara turun-temurun dalam ikatan kahyangan tiga (kahyangan desa) yang
mempunyai wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri serta berhak mengurus rumah
tangganya sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa poin yang dapat dimengerti
sebagai identifikasi dari desa adat, yaitu desa adat merupakan kesatuan masyarakat hukum
adat yang ada di Provinsi Bali, desa adat memiliki kesatuan tradisi dan tata cara pergaulan
hidup masyarakat umat Hindu secara turun-temurun, desa adat berada dalam ikatan
kahayangan tiga, memiliki wilayah tertentu, mempunyai harta kekayaan sendiri, dan berhak
mengurus rumah tangganya sendiri.
Dari poin-poin tersebut, secara garis besar desa adat dapat diidentifikasi sebagai lembaga
tradisional yang bersifat religius sedangkan hal-hal yang berkenaan dengan pengelolaan
wilayah, harta kekayaan dan urusan rumah tangga desa adat lainnya merupakan suatu
ketentuan lain yang tidak dijelaskan sebagai ciri pokok dari desa adat tersebut. Dengan kata
lain, dapat dikatakan bahwa hal-hal diluar aspek ritual keagamaan dan adat, budaya dan
tradisi adalah aspek sekunder dari peran dan fungsi desa adat. Seiring dengan perkembangan
wilayah Kuta sebagai destinasi pariwisata favorit di dunia, menjadikan peran Desa Adat Kuta
turut mengalami perkembangan. Kondisi ini dikarenakan berbagai perubahan sosial yang
terjadi di dalam kehidupan masyarakat Kuta sebagai imbas dari perkembangan industri
pariwisata. Menyikapi perubahan sosial yang terjadi (baik berupa hambatan dan peluang),
Desa Adat Kuta dituntut melakukan perluasan peran untuk tetap mempertahankan
eksistensinya di masyarakat, khususnya di masyarakat Desa Adat Kuta. Perluasan peran yang

B. Creative experience

Creative experience yang bisa kita dapatkan di desa adat kuta ini, antara lain

1. Yang berkaitan dengan budaya


a) Berkaitan Dengan Budaya di Kuta ada adat yang dinamakan Pencaruan Sasih dan
Nangluk Merana,
Upacara yang rutin dilaksanakan setahun sekali ini diharapkan bisa menolak bala dan
memberikan kesejahteraan serta keharmonisan bagi seluruh krama di wawidangan
Desa Adat Kuta. Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista menerangkan upacara Nangluk
Merana merupakan upacara rutin yang dilaksanakan tiap tahun saat Kajeng Kliwon
Uwudan sasih kaenam penanggalan Bali. Makna upacara ini adalah mohon kerahayuan
jagat, semoga tidak ada bencana yang terjadi saat sasih kaenam ini. Pasalnya, sasih
kaenam merupakan sasih merana atau wabah penyakit, karena musim pancaroba atau
peralihan.

“Melalui upacara ini kami memohon kerahayuan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Sehingga krama di wawidangan Kuta diberikan kemakmuran dan terhindar dari hal-hal
negatif,” tuturnya saat ditemui di sela-sela prosesi upacara tersebut di Pura Dalem
Kahyangan,JalanKartikaPlaza,Kuta.

Dipaparkannya upacara Nangluk Merana dilakukan sejak pagi hari di 13 banjar.


Setelah itu, dilakukan prosesi mendak pakuluh Ida Bhatara ring Pura Segara. Usai
prosesi tersebut kemudian masing-masing pelawatan yang ada di lingkungan Desa
Adat Kuta, melaksanakan upacara di masing-masing persimpangan (catus pata) banjar.
Di batas utara (kaler) Desa Adat Kuta dilakukan upacara oleh pelawatan dari Banjar
Plasa, Banjar Pande Mas, Banjar Pemamoran. Sedangkan untuk di batas selatan (kelod)
Desa Adat Kuta dilaksanakan upacara oleh pelawatan Pura Tanjung Pikatan dari Banjar
Segara. Kemudian di tengah-tengah dilaksanakan upacara pelawatan dari Puri Dalem
Satriya Kaleran. Setelah upacara di masing-masing catus pata selesai, dilanjutkan
masing-masing pelawatan Ratu Ayu itu menuju Pura Dalem Kahyangan. “Jumlah
palawatan di Desa Adat Kuta itu ada tujuh palawatan barong, termasuk palawatan
Kedaton. Tapi dalam upacara ini ada 13 banjar adat yang terlibat,” ujar Wasista.

b) Melukis
Karena di desa KUTA ini terkenal akan seni lukis dan sebagian penduduknya juga
berkecimpung dalam pencaharian kesenian yang menghasilkan kreasi seni ukir, patung
dan lukis, maka disini kita bisa mendapatkan experience melukis yang diajarkan
langsung oleh penduduk yang ada disana.
2. Yang berkaitan dengan alam
a) Wisata yang berkaitang dengan alam yang ada di kuta adalah panorama keindahan
pantai kuta dan fauna lautnya.
Di desa Kuta ini kita akan terpukau keindahan pantainya yang eksotis. Makannya
mengapa salah satu objek pariwisata di bali khususnya yang ada di pantai kuta menjadi
salah satu tujuan wisatawan yang ingin ke bali.
b) Fun game
Di desa ini kita juga bisa menikmati permainan fun game , contohya saja surfing
bermain laying – laying di pinggir pantai dan bersantai. Banyak wisatawan juga yang
berkunjung ke pantai kuta ingin merasakan sensasi ombak yang ada di pantai kuta, dan
masih banyak lagi permainan – permainan yang bisa kita mainkan bersama keluarga.
c) Bersepeda
Di desa Kuta ini sangat cocok untuk wisatawan yang suka bersepeda, karena selain
hanya bersepeda ,disini juga kita dapat menikmati indahnya pemandangan
pemandangan alami yang menarik dan juga kita dapat menikmati pemandangan sunset
dikala sore hari.
d) Menginap di hotel,home stay, maupun villa.
Desa Wisata Kuta menyediakan tempat menginap bagi wisatawan yang ingin singgah
sembari menikmati indahnya pemandangan, desa ini menawarkan berbagai bentuk
tempat yang ingin di tempati contohnya hotel dengan segala fasilitas bintang lima,
home stay bagi wisatawan yang ingin singgah sementara sekedar menjadi tempat
istirahat untuk berkeliling di sekitar wilayah kuta, dan villa bagi wisatawan yang ingin
mendapatkan tempat private dan tenang. Berbagai macam tempat menginap itu
ditawarkan demi menaikan ekonomi yang ada di bali khususnya bagi warga kuta itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai