Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kevin Dita Wiratama

Class : FEB / Manajemen D


NIM : 118112102
Matkul : Pendidikan Anti Korupsi

Studi Kasus :

Kasus Korupsi Proyek Hambalang

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan vonis hukuman 4 tahun


penjara, dan denda Rp 200 juta serta subsidar 2 bulan kurungan kepada mantan Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dalam kasus tindak pidana korupsi
proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di
Hambalang, Bogor.
Menurut hakim ketua Haswandi terdakwa Andi Mallarangeng terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-samaDalam putusan
tersebut, hakim ketua menilai Andi dengan sengaja telah menyalahgunakan
kewenangannya sebagai Menpora dalam pengurusan proyek Hambalang.Dimana sebagai
Menpora, Andi adalah pengguna anggaran sekaligus pemegang otoritas kekuasaan
pengelolaan keuangan negara di Kemenpora serta memiliki kewajiban untuk melakukan
pengawasan pelaksanaan anggaran.
Atas perbuatan tersebut Andi telah menguntungkan pihak lain,Proyek P3SON telah
merugikan keuangan negara Rp 464,391 miliar.Andi melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU No
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan
UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHPidana.
Selain itu, Majelis Hakim menilai, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi
Mallarangeng, telah memberi keleluasaan terhadap adiknya Choel Mallarangeng untuk
berhubungan dengan pejabat Kemenpora.Sehingga Choel ikut terlibat dalam pengurusan
proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON).
Dalam putusan juga disebutkan, bahwa Andi telah memberikan kemudahan akses
kepada Choel Mallarangeng di kantor Kemenpora.Kemudahan akses tersebut seperti
adanya Keleluasaan bagi Choel untuk menggunakan ruang kerja Andi di lantai 10 gedung
Kemenpora untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Kemenpora dan calon
pemenang.Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi juga
menyebutkan membengkaknya anggaran proyek pembangunan Hambalang, disebabkan
oleh keinginan Andi Mallarangeng untuk mengubah konsep bangunan Majelis hakim
mengatakan Andi Mallarangeng telah memerintahkan Sesmenpora Wafid Muharam
untuk melakukan pemaparan proyek dengan desain master plan baru.
Kemudian dilakukan pertemuan membahas perombakan design baru
seperti konsep bangunan, luas tanah dan gedung, yang berlangsung di lantai 10 Gedung
Kemenpora. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Wafid, Deddy Kusdinar, Rio Wilarso,
Lisa Lukitawati Isa, Muhammad Arifin, Asep Wibowo dan Anggraeni Dewi
Kusumastuti.Akibatnya, anggaran proyek Hambalang yang semula Rp 125 miliar terus
bertambah. Hingga tahun 2010, anggaran tersebut meningkat mencapai Rp 275 miliar.
Namun, pada akhirnya anggaran tersebut membengkak drastis menjadi total Rp 2,5 triliun,
sehingga negara mendapat kerugian keuangan negara senilai Rp 464,391 miliar.
1. Analisa Kasus Korupsi Andi Mallaranggeng
Dari permasalahan kasus korupsi yang diuraikan pada pokok pembahasan 2.1 maka
dapat dianalisa memurut pandangan para ahli, ciri – ciri, jenis dan faktor penyebab terkait
kasus korupsi tesebut adalah sebagai berikut :
1. Menurut pandangan David H Baley kasus yang melibatkan mantan menpora ini adalah
kasus penyuapan yang mana penyuapan adalah suatu istilah umum yang meliputi
penyalahgunaan wewenang sebagai akibat pertimbangan keuntungan pribadi yang tidak
selalu berupa uang. Batasan yang luas dengan titik berat pada penyalahgunaan wewenang
memungkinkan dimasukkannya penyuapan, pemerasan, penggelapan, pemanfaatan
sumber dan fasilitas yang bukan milik sendiri untuk mencapai tujuan – tujuan pribadi dan
nepotisme ke dalam korupsi. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
 Sebab hakim ketua menilai Andi dengan sengaja telah menyalahgunakan kewenangannya
sebagai Menpora dalam pengurusan proyek Hambalang.Dimana sebagai Menpora, Andi
adalah pengguna anggaran sekaligus pemegang otoritas kekuasaan pengelolaan keuangan
negara di Kemenpora serta memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan pelaksanaan
anggaran.
 Andi Mallarangeng, telah memberi keleluasaan terhadap adiknya Choel Mallarangeng
untuk berhubungan dengan pejabat Kemenpora.Sehingga Choel ikut terlibat dalam
pengurusan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON).
1. Dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan menpora ini maka ciri – ciri korupsi yang
terkait dengan kasus korupsi tersebut adalah sebagai berikut :
 Menurut Syed Hussein Alatas mengungkapkan bahwa ciri – ciri yang terkait dengan kasus
ini berbentuk Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan. Seseorang yang diberikan
amanah seperti seorang pemimpin yang menyalahgunakan wewenangnya untuk
kepentingan pribadi, golongan, atau kelompoknya.
1. Dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan menpora ini maka jenis korupsi ini tergolong
kepada jenis :
 Mercenery corruption, yakni jenis tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk
memperoleh keuntungan pribadi melalui penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan
(Benveniste).
1. Dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan menpora ini maka tipe korupsi yang
tergolong adalah sebagai berikut :
 Menurut Syed Hussein Alatas adalah Korupsi transaktif (transactive corruption) yaitu
menunjukkan kepada adanya kesepakatan timbal balik antara pihak pembeli dan pihak
penerima, demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya
keuntungan ini oleh kedua – duanya. Hal ini terbukti :
 Dengan terjadinya hubungan timbal balik menguntungkan pihak lain dan dia sendiri
dengan merugikan keuangan negara sebesar Rp 464,391 miliar.
 Menurut Vito Tanzi adalah Korupsi otogenik, yaitu korupsi yang terjadi ketika seorang
pejabat mendapat keuntungan karena memiliki pengetahuan sebagai orang dalam (insiders
information) tentang berbagai kebijakan publik yang seharusnya dirahasiakan. Hal ini
terbukti:
 Dalam hal ini Andi sebagai pejabat memegang kekuasaan otoritas pengelolaan keuangan
negara serta sebagai pengguna anggaran sehingga sebagai pejabat yang terkait dalam hal
ini Andi memiliki pengetahuan tentang bagaimana anggaran yang digunakan sehingga
menguntungkan pihak lain dan dirinya sendiri dengan merugikan keuangan negara sebesar
Rp 464,391 miliar, seperti yang telah diuraikan pada pokok pembahasan masalah pada 2.2.
1. Dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan menpora ini maka faktor penyebab yang
terkait dengan kasus ini adalah sebagai berikut :
 GONE Theory yang dikemukakan oleh Jack Boulogne dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Greeds (keserakahan): berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara potensial ada
di dalam diri setiap orang.
2. Opportunities (kesempatan): berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau
masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan kecurangan.
3. Needs (kebutuhan): berkaitan dengan faktor – faktor yang dibutuhkan oleh individu –
individu untuk menunjang hidupnya yang wajar.
4. Exposures (pengungkapan): berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi
oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai