Anda di halaman 1dari 81

PMK-17/PMK.

03/2013
TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK
(Pengganti PMK 199/PMK.03/2007 s.t.d.d. PMK 82/PMK.03/2011)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


Sistematika PMK Tata Cara Pemeriksaan

BAB V
BAB I
Penyampaian Kuesioner
Umum
Pemeriksaan

BAB II BAB VI
Tujuan Pemeriksaan Ketentuan Lain-Lain

BAB III
BAB VII
Pemeriksaan Untuk
Menguji Kepatuhan
Ketentuan Peralihan

BAB IV
BAB VIII
Pemeriksaan Untuk
Tujuan Lain
Ketentuan Penutup
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan 
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

TUJUAN PEMERIKSAAN

1 dan/
2
atau
tujuan lain dalam rangka
menguji kepatuhan
melaksanakan ketentuan
pemenuhan kewajiban
peraturan perundang-
perpajakan
undangan perpajakan.
PEMERIKSAAN
MENGUJI KEPATUHAN
PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
OUTLINE
PEMERIKSAAN MENGUJI KEPATUHAN

Ruang Lingkup, Kriteria, Jenis Pemeriksaan Penyegelan

Standar Pemeriksaan Penolakan Pemeriksaan

Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Pajak Penjelasan WP dan Pihak Ketiga

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan


Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Jangka Waktu Pemeriksaan Pelaporan Hasil Pemeriksaan &
Pengembalian Dokumen
Penyelesaian Pemeriksaan
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT
Pemberitahuan/Panggilan Pemeriksaan & Selama Pemeriksaan
Pertemuan dengan Wajib Pajak
Usulan Pemeriksaan Bukper dan
Peminjaman Dokumen Penagguhan Pemeriksaan

Pemeriksaan Ulang
RUANG LINGKUP

Jenis Pajak :
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
Pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban Masa/Tahun Pajak :
perpajakan satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak
dalam tahun-tahun lalu maupun tahun
berjalan
Kriteria Pemeriksaan
Harus WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
dilakukan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)

a SPT LB selain Pasal 17B UU KUP

b
WP telah diberikan pengembalian pendahuluan
kelebihan pajak
c SPT Rugi;
penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,
Pemeriksaan d pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia
Menguji untuk selama-lamanya;
kepatuhan
Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau
e metode pembukuan atau karena dilakukannya
Dapat penilaian kembali aktiva tetap
N EW
dilakukan
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT
f melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran yang
terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis risiko EW
N

g Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan


yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan
berdasarkan analisis risiko N EW
Jenis Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Restitusi Pasal 17B UU KUP
Selain Pasal 17B UU KUP

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Rutin Rutin Khusus

a b c d e f g

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Kantor Lapangan Kantor Lapangan Lapangan

PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA DIATUR
OLEH DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B UU KUP

Dilakukan dengan pemeriksaan kantor dalam hal:

Laporan Keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang


1 diperiksa diaudit oleh akuntan publik atau laporan
keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2 (dua) Tahun
Pajak sebelum Tahun Pajak yang diperiksa telah diaudit
oleh akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian

Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti


Permulaan, penyidikan atau penuntutan tindak pidana
2 perpajakan, dan/atau Wajib Pajak dalam 5 (lima) tahun
terakhir tidak pernah dipidana karena melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan
Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan digunakan


sebagai ukuran mutu Pemeriksaan
yang diatur oleh Direktur Jenderal
Pajak yang merupakan capaian
minimum yang harus dicapai
Pemeriksa dalam melaksanakan
Pemeriksaan
STANDAR PEMERIKSAAN

Standar Umum

a. Telah mendapat pendidikan dan


pelatihan teknis yang cukup serta
memiliki keterampilan sebagai
Standar Pemeriksa Pajak,
Pelaksanaan b. Menggunakan keterampilannya secara
cermat dan seksama;
c. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
Standar d. Taat terhadap berbagai ketentuan
Pelaporan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan
STANDAR PEMERIKSAAN
a) persiapan yang baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan
b) Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian
berdasarkan metode dan teknik Pemeriksaan sesuai
Standar Umum dengan program Pemeriksaan (audit program) yang telah
disusun
c) temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti
kompeten yang cukup dan berdasarkan ketentuan perUU
perpajakan;
d) dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari
seorang supervisor, seorang ketua tim, dan seorang atau
Standar lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu ketua tim
dapat merangkap sebagai anggota tim.
Pelaksanaan e) dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian tertentu, baik yang berasal dari Direktorat
Jenderal Pajak, maupun yang berasal dari instansi di luar
Direktorat Jenderal Pajak yang telah ditunjuk oleh Direktur
Jenderal Pajak, sebagai tenaga ahli
f) dapat dilakukan secara bersama-sama dengan tim
pemeriksa dari instansi lain
Standar g) dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak,
Pelaporan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak,
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak,
dan/atau atau tempat lain yang dianggap perlu oleh
Pemeriksa Pajak
h) dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat
dilanjutkan di luar jam kerja
i) pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam
bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang
Standar Umum lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai dengan
tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa
Pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada
atau tidak adanya penyimpangan terhadap
peraturan perundang-undangan perpajakan, dan
memuat pula pengungkapan informasi lain yang
terkait dengan Pemeriksaan.
Standar b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
Pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakan antara
lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan;
2. Identitas Wajib Pajak;
3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
5. Data/informasi yang tersedia;
Standar 6. Buku dan dokumen yang dipinjam;
7. Materi yang diperiksa;
Pelaporan 8. Uraian hasil Pemeriksaan;
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
10. Penghitungan pajak terutang;
11. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
Kewajiban Pemeriksa
1. menyampaikan surat pemberitahuan
pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) 5. menuangkan hasil pertemuan dengan
atau surat panggilan (pemeriksaan kantor) Wajib Pajak dalam bentuk berita acara
kepada Wajib Pajak. hasil pertemuan;

Pemeriksa
Kewajiban
2. memperlihatkan Tanda Pengenal 6. menyampaikan SPHP
Pemeriksa Pajak dan Surat 7. memberikan hak hadir kepada WP
Perintah Pemeriksaan dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil
3. Memperlihatkan Surat yang berisi Pemeriksaan pada waktu yang telah
perubahan Tim Pemeriksa Pajak kepada ditentukan;
WP apabila susunan tim Pemeriksa 8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan
Pajak mengalami perubahan; kepada Wajib Pajak
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak 9. Melakukan pembinaan kepada Wajib
dalam rangka memberikan penjelasan Pajak dalam memenuhi kewajiban
mengenai: perpajakannya sesuai dengan
• alasan dan tujuan Pemeriksaan NE W ketentuan peraturan perundang-
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan undangan perpajakan dengan
setelah pelaksanaan Pemeriksaan; menyampaikan saran secara tertulis
• hak Wajib Pajak untuk mengajukan
10. mengembalikan buku atau catatan,
permohonan untuk dilakukan pembahasan
dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dokumen yang dipinjam dari WP
dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang
Pemeriksa 11. merahasiakan kepada pihak lain yang
Kewajiban

belum disepakati antara Pemeriksa Pajak tidak berhak segala sesuatu yang
dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan diketahui atau diberitahukan WP dalam
Akhir Hasil Pemeriksaan; rangka pemeriksaan
• Kewajiban dari WP untuk memenuhi
permintaan buku, catatan, dan/atau
dokumen yang menjadi dasar pembukuan
N EW
atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang
akan dipinjam dari WP
Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak 5. menerima Surat Pemberitahuan
untuk memperlihatkan Tanda Hasil Pemeriksaan;
Pengenal Pemeriksa Pajak dan

Hak WP
6. menghadiri Pembahasan Akhir
Surat Perintah Pemeriksaan;
Hasil Pemeriksaan pada waktu
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak yang telah ditentukan;
untuk memberikan surat
7. mengajukan permohonan untuk
pemberitahuan pemeriksaan
sehubungan dengan pelaksanaan dilakukan pembahasan dengan
pemeriksaan lapangan; TimQuality Assurance
Pemeriksaan, dalam hal masih
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak terdapat hasil Pemeriksaan yang
untuk memperlihatkan surat yang belum disepakati antara Pemeriksa
berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada
Pajak apabila susunan tim saat Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksa mengalami perubahan; Pemeriksaan;
Hak WP

4. meminta kepada Pemeriksa Pajak 8. memberikan pendapat atau


untuk memberikan penjelasan penilaian atas pelaksanaan
tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak
Pemeriksaan; melalui pengisian Kuesioner
  Pemeriksaan.
Wewenang Pemeriksa
1. Melihat/ meminjam buku atau
catatan, dokumen

Pemeriksaan
2. mengakses dan/atau mengunduh 1. Memanggil WP untuk datang ke

lapangan
data yang dikelola secara kantor DJP
elektronik; 2. Melihat/ meminjam buku atau
3. memasuki dan memeriksa tempat catatan, dokumen
atau ruang, yang diduga digunakan 3. meminta kepada Wajib Pajak untuk
untuk menyimpan buku/catatan / memberi bantuan guna
dokumen/uang/barang kelancaran Pemeriksaan
4. meminta kepada Wajib Pajak untuk 4. meminta keterangan lisan dan/atau
memberi bantuan guna tertulis dari Wajib Pajak
kelancaran Pemeriksaan 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan
5. melakukan penyegelan tempat yang dibuat oleh Akuntan Publik
atau ruang tertentu serta barang melalui Wajib Pajak
bergerak dan/atau tidak bergerak; Pemeriksaan Kantor 6. meminta keterangan dan/atau bukti
6. meminta keterangan lisan dan/ yang diperlukan dari pihak ketiga
atau tertulis dari Wajib Pajak; yang mempunyai hubungan dengan
7. meminta keterangan dan/atau WP melalui kepala UP2
bukti yang diperlukan dari pihak
ketiga yang mempunyai hubungan
dengan WP melalui kepala UP2
Kewajiban Wajib Pajak
1. Memperlihatkan/meminjamkan
buku, catatan, dokumen. 1. Memenuhi panggilan untuk datang

Pemeriksaan
menghadiri pemeriksaan

Lapangan
2. Memberi kesempatan pemeriksa
untuk mengakses/mengunduh 2. Memperlihatkan/meminjamkan
data elektronik catatan/dokumen
3. Memberi kesempatan pemeriksa 3. Memberi bantuan guna kelancaran
untuk memasuki tempat/ruang pemeriksaan
yang patut diduga digunakan
sebagai tempat menyimpan buku/ 4. Menyampaikan tanggapan secara
catatan/dokumen/uang /barang. tertulis atas SPHP
4. Memberi bantuan guna kelancaran 5. Meminjamkan kertas kerja
Pemeriksaan Kantor
pemeriksaan pemeriksaan yang dibuat oleh
Akuntan Publik
5. Menyampaikan tanggapan secara
tertulis atas SPHP 6. Memberikan lisan/tertulis yang
diperlukan
6. Memberikan keterangan lisan/
tertulis yang diperlukan
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis

Perpanjangan
Penyampaian 3 Hari
Tanggapan
Jangka waktu sejak Tertulis
Surat Pemberitahuan 3 Hari
Pemeriksaan Jangka waktu sejak Undangan Pembahasan
disampaikan/Sejak WP tanggal SPHP Akhir
datang memenuhi disampaikan sampai
panggilan s.d. tanggal dengan tanggal LHP
SPHP disampaikan Pembahasan Akhir
2
JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU
Risalah Bulan
Pembahasan
PENGUJIAN PEMBAHASAN AKHIR DAN
3 hari
PELAPORAN
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan + 6 Bulan + 2 BULAN Pembahasan
2 Bulan 2 Bulan dgn Tim QA
Pembahasan
JANGKA WAKTU Tim QA
PEMERIKSAAN
WP K3S MIGAS WP GRUP Panggilan
Penandatanganan
INDIKASI TRANSFER BA 3 Hari
PRICING/ TRANSAKSI (2 BULAN) Penandatanganan BA
KHUSUS LAIN
LAPANGAN LHP
KANTOR
6 Bulan +
4 Bulan
3x6 Bulan
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN LAPANGAN

Alasan:
a.
Pemeriksaan Lapangan
diperluas ke Masa Pajak, Bagian Apabila terkait dengan:
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
lainnya Alasan:
b. terdapat konfirmasi atau WP K3S MIGAS WP GRUP
permintaan data dan/atau
keterangan kepada pihak ketiga INDIKASI TRANSFER PRICING/
TRANSAKSI KHUSUS LAIN
c. ruang lingkup Pemeriksaan
meliputi seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2

2 BULAN 3x 6 BULAN
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN KANTOR

Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ditemukan indikasi transaksi yang terkait
ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, dengan transfer pricing dan/atau
atau Tahun Pajak lainnya transaksi khusus lain yang berindikasi
b. terdapat konfirmasi atau adanya rekayasa transaksi keuangan,
permintaan data dan/atau pelaksanaan Pemeriksaan Kantor
keterangan kepada pihak ketiga diubah menjadi Pemeriksaan
c. ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan
meliputi seluruh jenis pajak
d. berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2 Dalam hal dilakukan perpanjangan
jangka waktu pengujian Pemeriksaan
Lapangan atau Pemeriksaan Kantor,
Kepala UP2 harus menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada
2 BULAN Wajib Pajak
Penyelesaian Pemeriksaan

PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN

Menghentikan membuat LHP


Pemeriksaan sebagai dasar penerbitan surat
Dengan membuat LHP SUMIR ketetapan pajak dan atau STP
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP Sumir
A WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat
LL Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan

WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan


Pemeriksaan Kantor sejak tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan

B Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan bukper terbuka, dan bukper....

Tidak dilanjutkan penyidikan karena WP mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya


(Pasal 8 ayat 3 UU KUP)

Tidak dilanjutkan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan SKPKB


(Pasal 13A UU KUP)

Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan


(Pasal 44B UU KUP)

C Pemeriksaan ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut


Pemeriksaan Bukti Permulaan tertutup dan penyidikan tersebut dihentikan karena memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B UU KUP

D Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya

E Terdapat keadaan tertentu berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak


Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP
A WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan (Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B)

WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat
LL Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan

Pemeriksaan Kantor WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat)
bulan sejak tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan

B WP ditemukan dan pemeriksaan dapat diselesaikan dalam jangka waktu pemeriksaan

WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d. berakhirnya jangka waktu
C
atau perpanjangan jangka waktu pengujian
D Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan bukper terbuka, dan bukper....

Dihentikan karena WP meninggal dunia

Dihentikan karena tidak ditemukan bukti permulaan tindak pidana perpajakan

Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU
KUP
Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap

E Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan penyidikan sbd tindak lanjut bukper


tertutup, dan penyidikannya....
dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP

Dilanjutkan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap
Penyelesaian Pemeriksaan

Pengujian yang belum dapat


diselesaikan
harus diselesaikan dengan
dan melanjutkan tahapan
menyampaikan SPHP dalam
jangka waktu paling lama 7
Pemeriksaan sampai
(tujuh) hari kerja sejak dengan pembuatan LHP
berakhirnya perpanjangan
jangka waktu pengujian
Penyelesaian Pemeriksaan

Penyelesaian dengan LHP SUMIR


Pemeriksaan dapat dilakukan
kembali apabila dikemudian hari
Wajib Pajak ditemukan

Wajib Pajak Yang Tidak


Ditemukan
(Restitusi Pasal 17B)
Pajak terutang terhadap
Wajib Pajak ditetapkan
secara jabatan
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)

1 SP2 diterbitkan untuk:

• satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak yang sama
• satu Bagian Tahun Pajak
• Tahun Pajak

2 Jika terjadi perubahan tim pemeriksa:

Kepala UP2 harus menerbitkan surat yang berisi perubahan tim


Pemeriksa Pajak

3 Bantuan dari tenaga ahli

tenaga ahli tersebut bertugas berdasarkan surat tugas yang diterbitkan


oleh Direktur Jenderal Pajak
SURAT PEMBERITAHUAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN

• Wajib diberitahukan kepada WP


• dapat disampaikan secara langsung
kepada Wajib Pajak pada saat
dimulainya Pemeriksaan Lapangan atau
disampaikan melalui faksimili, pos
dengan bukti pengiriman surat, atau jasa
pengiriman lainnya dengan bukti
pengiriman
Pemberitahuan
• dapat disampaikan kepada Wakil atau
Pemeriksaan Lapangan Kuasa WP; atau pihak yang mewakili
(pegawai WP/ anggota keluarga yang
telah dewasa dari WP/pihak lain yang
dapat mewakili) dalam hal WP tidak
berada ditempat
SURAT PANGGILAN DALAM
RANGKA PEMERIKSAAN

• disampaikan melalui faksimili, pos


dengan bukti pengiriman surat, atau
jasa pengiriman lainnya dengan bukti
pengiriman

Pemanggilan
Wajib Pajak
(Pemeriksaan Kantor)
Pemeriksa wajib melakukan pertemuan dengan
Wajib Pajak/ Wakil atau Kuasa WP untuk
menjelaskan:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan;
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah
pelaksanaan Pemeriksaan;
• hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk
dilakukan pembahasan dengan TimQuality Assurance
Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan
yang belum disepakati antara tim Pemeriksa Pajak
dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan.
• buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya,
yang akan dipinjam dari Wajib Pajak
Pertemuan Dengan
Wajib Pajak Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib
Pajak ditandatangani oleh tim Pemeriksa
dan Wajib Pajak
WP Menolak ttd

Membuat catatan mengenai


penolakan pada BA
Pertemuan dianggap telah
dilaksanakan
Peminjaman Dokumen

PEMERIKSAAN LAPANGAN:
Dokumen yang diperlukan dan
ditemukan pada saat
pelaksanaan pemeriksaan Bukti Peminjaman dan
dipinjam saat itu juga. Pengembalian Buku, Catatan dan
PEMERIKSAAN KANTOR: Dokumen
Dokumen yang dibawa saat wajib
pajak datang memenuhi Dokumen Belum
panggilan dipinjamkan
Surat Permintaan Peminjaman
Buku, Catatan, & Dokumen
(Dilampiri daftar dokumen yg Harus dipenuhi WP dlm
jangka waktu 1 bulan
wajib dipinjamkan)

Data WP dikelola secara elektronik


Atas Biaya WP
Minta Bantuan WP
Minta Bantuan Tenaga Ahli Surat Permintaan
Bantuan Tenaga Ahli

Dokumen WP berupa Fotokopi/ Surat Pernyataan bahwa Fotokopi/


Elektronik Elektronik sesuai aslinya
Peminjaman Dokumen

WP wajib menyerahkan buku, catatan &


Jangka Waktu
dokumen yang dipinjam pemeriksa maks 1 bulan
Pemenuhan
Pinjaman sejak Surat Permintaan Peminjaman
disampaikan

1 bulan
2 minggu 3 minggu

Tidak atau hanya


Diserahkan
sebagian saja yg
seluruhnya
diserahkan

Surat Permintaan Surat Peringatan I Surat Peringatan II


Peminjaman Buku,
Cat, Dokumen
disampaikan ke WP Dilampiri dengan Daftar buku, cat,
& dokumen yg belum dipinjamkan
BA Tidak Dipenuhinya Berita Acara Pemenuhan
Permintaan Peminjaman Seluruh Peminjaman Buku,
Buku, Cat, Dokumen Catatan dan Dokumen

Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya Dilampiri dengan Daftar buku,


cat, & dokumen yg belum
melakukan pengujian dalam rangka menghitung dipinjamkan
besarnya penghasilan kena pajak berdasar bukti
yang kompeten yg cukup dan standar
pemeriksaan
Peminjaman Dokumen

WP tidak atau hanya menyerahkan sebagian


dari buku, catatan, dan dokumen yang wajib
dipinjamkan

Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya


melakukan pengujian untuk menghitung
penghasilan kena pajak

Tidak dapat Dapat menghitung


menghitung normal normal

WP OP yg melakukan
kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas WP Badan
Penghasilan Kena Pemeriksa Pajak dapat meminjam
Penghasilan Kena Tindak tambahan buku, catatan, dan/atau
Pajak dihitung Pajak dihitung dokumen serta keterangan lain
secara jabatan
Lanjut secara jabatan selain yang sudah dipinjam
Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Pemeriksaan

Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk


data yang dikelola secara elektronik serta keterangan
lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki
atau dikuasai oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak harus
membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa
buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang
dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang
diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau
dikuasai oleh Wajib Pajak

Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk data


yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain
perlu dilindungi kerahasiaannya, Wajib Pajak dapat
mengajukan permintaan agar pelaksanaan
Pemeriksaan dapat dilakukan di tempat Wajib Pajak
dengan menyediakan ruangan khusus
Penyegelan

WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan


memasuki tempat atau ruang serta barang
bergerak dan/atau tidak bergerak, yang diduga
atau patut diduga digunakan untuk menyimpan
buku, catatan, dan/atau dokumen

Alasan Penyegelan
WP/Wakil/Kuasa menolak memberi bantuan
guna kelancaran Pemeriksaan

WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan tidak


ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk
bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak,
Pemeriksa Pajak berwenang melakukan sehingga diperlukan upaya pengamanan
penyegelan untuk memperoleh atau Pemeriksaan sebelum Pemeriksaan ditunda
mengamankan buku, catatan, dan/atau
dokumen, termasuk data yang dikelola secara
elektronik, dan benda-benda lain yang dapat
memberi petunjuk tentang kegiatan usaha WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan
atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang pihak yang mempunyai kewenangan untuk
diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan, bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak
dimusnahkan, diubah, dirusak, ditukar, atau menolak memberi bantuan guna kelancaran
dipalsukan pemeriksaan
Penyegelan
Penyegelan dilakukan dengan
menggunakan tanda segel

dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh


sekurang-kurangnya 2 orang dewasa selain anggota tim
Pemeriksa

berita acara penyegelan

ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak


dan saksi

Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara


penyegelan, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang
penolakan tersebut dalam berita acara penyegelan

dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua


diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa,
pegawai, atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa

Dalam melakukan penyegelan, Pemeriksa Pajak dapat


meminta bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/atau pemerintah daerah setempat
Pembukaan Segel

Wajib Pajak telah memberi izin


kepada Pemeriksa Pajak untuk berdasarkan pertimbangan terdapat permintaan dari
membuka atau memasuki tempat Pemeriksa, penyegelan tidak penyidik yang sedang
atau ruangan, barang bergerak atau melakukan penyidikan tindak
tidak bergerak yang disegel, dan/
diperlukan lagi
atau telah memberi bantuan guna pidana
kelancaran Pemeriksaan

Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk
Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh melakukan penyegelan rusak atau hilang
2 saksi

berita acara mengenai kerusakan


berita acara pembukaan segel atau kehilangan
yang ditandatangani oleh
Pemeriksa Pajak dan saksi
melaporkan kepada Kepolisian Negara
Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara Repulik Indonesia
pembukaan segel, Pemeriksa Pajak membuat catatan
tentang penolakan tersebut dalam berita acara pembukaan
segel

dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua


diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa,
pegawai, atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa
Tindak Lanjut Penyegelan

Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal penyegelan


atau jangka waktu lain dengan mempertimbangkan tujuan penyegelan

Wajib Pajak, wakil, atau kuasanya tetap tidak


memberi izin untuk membuka atau memasuki Wajib Pajak dianggap
tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak menolak dilakukan
bergerak yang disegel, dan/atau tidak Pemeriksaan
memberikan bantuan guna kelancaran
Pemeriksaan
menandatangani surat
pernyataan penolakan
Dapat dijadikan Pemeriksaan
dasar untuk
penetapan pajak
secara jabatan menolak menandatangani
atau usul
pemeriksaan bukti
permulaan Berita Acara Penolakan
Pemeriksaan
Penolakan Pemeriksaan
WP menolak untuk dilakukan
pemeriksaan dalam hal:

Pemeriksaan lapangan Pemeriksaan kantor

WP menyatakan menolak WP memenuhi panggilan namun


untuk dilakukan Pemeriksaan menolak dilakukan pemeriksaan
termasuk menolak menerima
Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan

WP harus menandatangani Surat


Dapat dijadikan dasar Pernyataan Penolakan Pemeriksaan
untuk penetapan pajak
secara jabatan atau
diusulkan pemeriksaan WP tidak mau?
bukti permulaan

Pemeriksa membuat BA Penolakan


Pemeriksaan
Penolakan Pemeriksaan Lapangan
WP TIDAK ADA
DITEMPAT

ADA Ada pihak yang


TIDAK
dapat mewakili?

Pemeriksaan Pemeriksaan
tetap dapat ditunda
Surat Pernyataan Penolakan
dilakukan
Membantu Kelancaran
Menolak Pemeriksaan
Sebatas membantu
kewenangan Penyegelan
dari pihak yg Menolak lagi?
mewakili Pemeriksaan
dilanjutkan
BA Penolakan
membantu Kelancaran
Pemeriksaan
Wajib Pajak

Wakil/Kuasa Dapat dijadikan


dasar untuk
TETAP TIDAK ADA
penetapan pajak
secara jabatan
atau usul
Pemeriksa meminta Pegawai/ Anggota pemeriksaan bukti
keluarga yg telah dewasa untuk permulaan
membantu kelancaran Pemeriksaan
Penolakan Pemeriksaan Kantor

1 bulan sejak Surat Panggilan Dalam Rangka


Pemeriksaan diterima, WP sama sekali tidak
memenuhi panggilan dan surat tidak kempos

BA Tidak Dipenuhinya
Panggilan Oleh WP

Dapat dijadikan dasar untuk


penetapan pajak secara
jabatan atau usul pemeriksaan
bukti permulaan
Penjelasan Wajib Pajak
1 Untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci, Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2 dapat
memanggil Wajib Pajak, wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga
yang telah dewasa dari Wajib Pajak

2 Permintaan penjelasan dapat dilakukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan di tempat


Wajib Pajak

3 Penjelasan yang diberikan kepada


Pemeriksa Pajak, dituangkan dalam
berita acara mengenai pemberian
penjelasan Wajib Pajak yang
ditandatangani oleh tim Pemeriksa
Pajak dan Wajib Pajak, wakil, kuasa
dari Wajib Pajak, pegawai atau
anggota keluarga yang telah dewasa
dari Wajib Pajak

Dalam hal Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani berita acara, Pemeriksa Pajak membuat
catatan penolakan tersebut dalam berita acara
Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga

Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2, dapat


meminta keterangan dan/atau bukti kepada
pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 Undang-Undang KUP secara tertulis
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai tata cara
permintaan keterangan kepada pihak ketiga
Penyampaian SPHP dan Tanggapan Tertulis dari Wajib Pajak

Lembar
Secara langsung/ Pernyataan
faksimili Persetujuan
7 HARI KERJA Hasil
SPHP Secara langsung/ SEJAK Pemeriksaa
faksimili DITERIMANYA n
SPHP Tanggapan
WP tertulis Setuju
Daftar
Temuan Menolak Perpanjangan
Menerima Tidak
Surat
SPHP Pemberitahua Setuju
3 HARI Sebagian/
n KERJA
Perpanjangan Seluruhny
WP ttd Surat a
Pernyataan
Penolakan
Menerima Surat
SPHP Sanggaha
Tidak n
menyampaikan
tanggapan
Menolak lagi

BA Pernyataan BA Tidak
Penolakan disampaikanny
Menerima a tanggapan
SPHP tertulis atas
SPHP
Undangan Pembahasan Akhir

Undangan Pembahasan Hasil Akhir


Pemeriksaan
ksa n akan harus disampaikan kepada WP dalam jangka
a n g ka mela , kepada waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung
r r
Dalam hasan Akhi iberikan sejak:
a d
Pemb ajak harus ulis yang
P rt
Wajib n secara te n tanggal
ga i da • diterimanya tanggapan tertulis dari Wajib
undan umkan har bahasan
nt pem Pajak
menca nakannya
a
dilaks akhir • berakhirnya jangka waktu perpanjangan
penyampaian tanggapan tertulis dalam hal
Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan
tertulis
Secara
langsung/
faksimili
Bagan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
TANGGAPAN TERTULIS

Tidak Setuju
Tidak Menyampaikan
Setuju Sebagian/
Tanggapan
Seluruhnya
H ar i K
Undangan er j a H ar i K H ar i K
Undangan er j a Undangan er j a
Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

Hadir Tidak hadir Hadir Tidak hadir Hadir Tidak hadir


Risalah Risalah Risalah Risalah Risalah Risalah
Pembahasa pembahasan Pembahasa pembahasan Pembahasa pembahasan
n n n
BA BA
BA BA
Pembahasa Pembahasa
Pembahasa Pembahasa
n Akhir Hasil n Akhir Hasil Beda Pendapat Beda Pendapat
n Akhir Hasil n Akhir Hasil
Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan

BA Tim Tim
Quality BA BA
Ketidakhadira Ketidakhadira Quality
Assurance Ketidakhadira
n WP Dalam n WP Dalam Assurance
n WP Dalam
Pembahasan Pembahasan Pembahasan
Akhir Hasil Akhir Hasil Akhir Hasil
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan

Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir


dianggap telah dianggap telah dianggap telah
dilakukan dilakukan dilakukan
Tim Quality Assurance

tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak dalam rangka membahas hasil Pemeriksaan
yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas

Tugas Tim Quality Assurance Pemeriksan

a. membahas perbedaan pendapat antara Wajib


Pajak dengan Pemeriksa Pajak pada saat
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
b. memberikan simpulan dan keputusan atas
perbedaan pendapat antara Wajib Pajak
dengan Pemeriksa Pajak; dan
c. membuat risalah Tim Quality Assurance
Pemeriksaan yang berisi simpulan dan
keputusan hasil pembahasan sebagaimana
dimaksud pada huruf b dan bersifat mengikat.
Workflow Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance

WP MENGAJUKAN
PEMBAHASAN Pembahasan Dengan
DENGAN TIM Tim Quality Assurance
QUALITY
ASSURANCE

Risalah BA
Tim Pembahasan
MASIH Quality Akhir Hasil
RISALAH TERDAPAT Assurance Pemeriksaan
PEMBAHASAN PERBEDAAN
PENDAPAT

WP TIDAK
MENGAJUKAN BA Ditandatangani pemeriksa
PEMBAHASAN Pembahasan dan WP
DENGAN TIM Akhir Hasil
QUALITY Pemeriksaan
ASSURANCE WP Menolak
menandatangani

Membuat catatan penolakan


dalam BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
Workflow Pembahasan dengan Tim Quality Assurance

Risalah Tim Ditandatangani


Quality Tim QA, Tim
Assurance Pemeriksa, WP
Undangan
Pembahasan Pembahasan
Kakanwil/ Dir P2
dengan Tim QA dengan Tim QA
WP menolak
menandatangani
Dihadiri minimal
Ketua, Sekretaris, 1 Membuat catatan
anggota tim QA, mengenai penolakan
dan 2 pemeriksa tsb pada Risalah Tim
QA
Surat
permohonan
(langsung/fax) WP tidak hadir dalam
pembahasan
SYARAT PENGAJUAN:
• Risalah Pembahasan telah di ttd BA Ketidakhadiran
WP+Risalah Tim QA
Max. 3 hari kerja oleh Tim Pemeriksa dan WP
sejak
penandatanganan WP • BA Pembahasan Akhir Hasil
risalah pembahasan Pembahasan dengan
Pemeriksaan belum di ttd pemeriksa Tim QA dianggap telah
dan WP dilakukan
Penandatanganan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

WP tidak setuju sebagian/seluruhnya

Mengajukan Tidak Mengajukan


pembahasan pembahasan
dengan Tim QA dengan Tim QA

WP
WP menolak
menerima menerima
Surat Pernyataan
Penolakan
Menerima Surat
Panggilan
Surat Panggilan WP menolak
untuk menandatangani menandatangani
BA Pembahasan Akhir
BA Penolakan
Hasil pemeriksaan
Menerima surat
panggilan
WP hadir dan bersedia
tanda tangan
Jk. Waktu untuk hadir
adalah 3 hari kerja WP hadir tapi menolak catatan pada BA PAHP mengenai
sejak tanggal Surat tanda tangan penolakan penandatanganan BA

Panggilan diterima
catatan pada BA PAHP mengenai
WP tidak hadir tidak dipenuhinya panggilan
Dokumen yang dapat dipertimbangkan dalam Pembahasan Akhir

Dalam hal terhadap Wajib Pajak dilakukan penetapan


secara jabatan, buku, catatan, dan/atau dokumen,
termasuk data yang dikelola secara elektronik serta
keterangan lain yang dapat dipertimbangkan oleh
Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan terbatas pada:

penghitungan
peredaran usaha atau
penghasilan bruto kredit pajak sebagai
dalam rangka pengurang Pajak
penghitungan Penghasilan
penghasilan secara Tim Penelaahan Sejawat
jabatan Dengan Surat Tugas
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen

Pajak Yang Terutang dalam SKP/


Risalah Pembahasan STP
sesuai dengan Pembahasan
Risalah Tim QA Akhir Hasil Pemeriksaan

Kecuali
BA Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan
Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir
tetapi menyampaikan tanggapan tertulis

Bagian Tak terpisahkan pajak yang terutang berdasarkan SPHP dengan


dari LHP memperhatikan tanggapan tertulis dari WP

Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir


dan tidak menyampaikan tanggapan tertulis

pajak yang terutang berdasarkan SPHP dan


WP dianggap menyetujui
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen

dituangkan dalam Ditelaah oleh supervisor


• Prosedur
• Pengujian Kertas Kerja
• Bukti yang Pemeriksaan (KKP)
dikumpulkan
• Simpulan Laporan Hasil
Pemeriksaan
(LHP)

Nota Penghitungan
Maks. 7 hari kerja (Nothit)
sejak tanggal LHP

Pengembalian buku,
dokumen dan catatan
yang dipinjam SKP/STP
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tanpa Pemeriksaan Tanpa Pembahasan Akhir
penyampaian SPHP Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan
atau surat
ketetapan pajak

dibatalkan

proses Pemeriksaan harus


dilanjutkan dengan melaksanakan
prosedur penyampaian SPHP dan/
atau Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan

Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP
dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum
terlewati.
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT Selama
Pemeriksaan

Dirjen Wajib Pemeriksaan


Pajak Pajak tetap
dilanjutkan
skp
Pengungkapan
Pemeriksaa Ketidakbenaran
n Pengisian SPT
Syarat:
Ditandatangani
Kesadaran sendiri WP
penghitungan
kekurangan pajak
Laporan tertulis dalam format SPT dikreditkan
SSP Kurang Bayar
Sepanjang SPHP belum
disampaikan SSP kenaikan
sebesar 50%

Apabila pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan tidak mengakibatkan


kekurangan pembayaran pajak maka pengungkapan tersebut tidak perlu dilampiri dengan Surat
Setoran Pajak

Catatan untuk SPT Masa PPN:


PM yg tidak dilaporkan dalam SPT  tidak dapat diperhitungkan dalam
pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan


kewajiban perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti
Permulaan secara terbuka apabila

ditemukan adanya indikasi tindak pidana di


bidang perpajakan

Wajib Pajak menolak untuk dilakukan pemeriksaan


dan terhadap Wajib Pajak tersebut tidak dilakukan
penghitungan penghasilan kena pajak secara jabatan

Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan atas permohonan


pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B
Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka harus
memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak tersebut
Penangguhan Pemeriksaan

Pemeriksaan
ditangguhkan

harus diberitahukan secara tertulis


kepada Wajib Pajak

disampaikan bersamaan dengan


disampaikannya SP2 Bukper secara
terbuka

Buku, catatan, dan dokumen


yang terkait dengan
Pemeriksaan diserahkan kepada
Pemeriksa Bukti Permulaan

Berita Acara Serah


Terima Dokumen (kopi BA diserahkan ke WP)
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Terbuka)

Pemeriksaan
WP meninggal dunia dilanjutkan

Tidak ditemukan Pemeriksaan


bukti permulaan dilanjutkan
Tidak Dilanjutkan
penyidikan
Penerbitan SKP
Ps 13A UU KUP
LHP SUMIR

Pengungkapan
ketidakbenaran LHP SUMIR
Ps 8(3) KUP
Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Terbuka
Karena Ps 44A UU KUP
Pemeriksaan
dilanjutkan
Tidak Dilanjutkan
Penuntutan
Karena Ps 44B UU KUP LHP SUMIR
Dilanjutkan
penyidikan
Terdapat putusan pengadilan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Dilanjutkan Yang berkekuatan hukum tetap
ditangguhkan dilanjutkan
Penuntutan Dan salinan putusan
sudah diterima DJP

membuat laporan kemajuan


Pemeriksaan
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Tertutup)

Pemeriksaan
Karena Ps 44A UU KUP
dilanjutkan

Dilanjutkan
Penuntutan

Terdapat putusan pengadilan


Yang berkekuatan hukum tetap Pemeriksaan
Dan salinan putusan dilanjutkan
sudah diterima DJP
Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Tertutup dan
Dilanjutkan dengan
penyidikan

Tidak Dilanjutkan LHP SUMIR


Karena Ps 44B UU KUP
Penuntutan

Pemeriksaan
ditangguhkan

membuat laporan kemajuan


Pemeriksaan
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan

Pemeriksaan yang dilanjutkan


jangka waktu pengujian/ perpanjangan
pengujian diperpanjang untuk jangka waktu
paling lama 4 (bulan) bulan

Pemeriksaan yang dihentikan

Pemeriksa Pajak harus menyampaikan


surat pemberitahuan penghentian
Pemeriksaan kepada Wajib Pajak

Pemeriksaan yang dihentikan, masih dapat dilakukan


kembali apabila terdapat data selain yang
diungkapkan dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang
KUP atau Pasal 44B Undang-Undang KUP
Pemeriksaan Ulang

Dasar Alasan
• Persetujuan Dirjen Terdapat data baru,
Pajak termasuk data yang
• Instruksi Dirjen Pajak semula belum terungkap

HASIL

tidak mengakibatkan
tidak mengakibatkan adanya tambahan atas
adanya tambahan atas
adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah
jumlah pajak yang telah
jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat
ditetapkan dalam surat
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak
ketetapan pajak
ketetapan pajak sebelumnya tetapi
sebelumnya
sebelumnya terdapat perubahan
jumlah rugi fiskal

keputusan mengenai
SKPKBT LHP Sumir rugi fiskal

kepada Wajib Pajak diberitahukan digunakan sebagai dasar untuk


mengenai penghentian tersebut memperhitungkan rugi fiskal ke
tahun pajak berikutnya
PEMERIKSAAN
TUJUAN LAIN
OUTLINE

PEMERIKSAAN TUJUAN LAIN

Ruang Lingkup, Kriteria, Jenis Pemeriksaan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)

Standar Pemeriksaan Pemberitahuan/Panggilan Pemeriksaan

Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Peminjaman Dokumen

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Penolakan Pemeriksaan

Jangka Waktu Pemeriksaan Penjelasan WP dan Pihak Ketiga


RUANG LINGKUP

Pemeriksaan untuk
tujuan lain dalam
rangka melaksanakan penentuan, pencocokan, atau
ketentuan peraturan pengumpulan materi yang berkaitan
perundang-undangan dengan TUJUAN Pemeriksaan.
 Pemeriksaan.
perpajakan
KRITERIA PEMERIKSAAN
1. pemberian NPWP secara jabatan selain verifikasi;
2. penghapusan NPWP selain verifikasi;
3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak selain verifikasi;
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan;
5. pengumpulan bahan guna menyusunan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto;
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan;
Pemeriksaan 7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah
Tujuan Lain terpencil;
8. penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
10. penentuan saat produksi dimulai atau
memperpanjang jangka waktu kompensasi
kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas
perpajakan;
11. memenuhi permintaan informasi dari negara mitra
P3B
STANDAR PEMERIKSAAN

Standar Umum

a. Telah mendapat pendidikan dan


pelatihan teknis yang cukup serta
memiliki keterampilan sebagai
Standar Pemeriksa Pajak,
Pelaksanaan b. Menggunakan keterampilannya secara
cermat dan seksama;
c. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
tercela, mengutamakan kepentingan
negara;
Standar d. Taat terhadap berbagai ketentuan
Pelaporan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan
STANDAR PEMERIKSAAN
a) persiapan yang baik, sesuai dengan
tujuan Pemeriksaan dan mendapat pengawasan
yang seksama
Standar Umum b) luas Pemeriksaan disesuaikan dengan kriteria
dilakukannya Pemeriksaan
c) dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang
terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim,
dan seorang atau lebih anggota tim, dan dalam
keadaan tertentu ketua tim dapat merangkap
Standar sebagai anggota tim.
Pelaksanaan d) dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal
Pajak, tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau atau
tempat lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa
Pajak
Standar e) dilaksanakan pada jam kerja dan apabila
Pelaporan diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja
f) pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan
dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat
Standar Umum ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa
sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat
simpulan Pemeriksa Pajak, dan memuat pula
pengungkapan informasi lain yang terkait

b) Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji


Standar kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
Pelaksanaan antara lain mengenai :
1. Identitas Wajib Pajak;
2. Penugasan Pemeriksaan;
3. Dasar (tujuan) pemeriksaan
4. Buku dan dokumen yang dipinjam;
5. Materi yang diperiksa;
Standar 6. Uraian hasil Pemeriksaan;
Pelaporan 7. Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.
Kewajiban Pemeriksa
1. menyampaikan surat
pemberitahuan pemeriksaan 5. menyampaikan Kuesioner

Pemeriksa
Kewajiban
(pemeriksaan lapangan) atau Pemeriksaan kepada Wajib
surat panggilan (pemeriksaan Pajak;
kantor) kepada Wajib Pajak.
6. mengembalikan buku atau
2. memperlihatkan Tanda Pengenal catatan, dokumen yang
Pemeriksa Pajak dan Surat dipinjam dari WP
Perintah Pemeriksaan
7. merahasiakan kepada pihak
3. Memperlihatkan Surat yang lain yang tidak berhak segala
berisi perubahan Tim Pemeriksa sesuatu yang diketahui
Pajak kepada WP apabila atau diberitahukan WP dalam
susunan tim Pemeriksa Pemeriksa rangka pemeriksaan
Kewajiban
Pajak mengalami perubahan;

4. Menjelaskan alasan dan tujuan


Pemeriksaan
Hak Wajib Pajak
1. meminta kepada Pemeriksa Pajak 4. meminta kepada Pemeriksa Pajak
untuk memperlihatkan Tanda untuk memperlihatkan Surat yang

Hak WP
Pengenal Pemeriksa Pajak dan berisi perubahan Tim Pemeriksa
Surat Perintah Pemeriksaan; Pajak kepada WP apabila susunan
tim Pemeriksa Pajak mengalami
2. meminta kepada Pemeriksa Pajak perubahan
untuk memberikan surat
pemberitahuan pemeriksaan 5. memberikan pendapat atau
sehubungan dengan pelaksanaan penilaian atas pelaksanaan
pemeriksaan lapangan; Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak
melalui pengisian Kuesioner
3. meminta kepada Pemeriksa Pajak Pemeriksaan.
untuk memberikan penjelasan
tentang alasan dan tujuan
Pemeriksaan;
Hak WP
Wewenang Pemeriksa
1. Melihat/ meminjam buku atau

Pemeriksaan
catatan, dokumen 1. Melihat/ meminjam buku atau

lapangan
2. mengakses dan/atau catatan, dokumen
mengunduh data yang dikelola 2. meminta keterangan lisan dan/
secara elektronik; atau tertulis dari Wajib Pajak
3. memasuki dan memeriksa 3. meminta keterangan dan/atau
tempat atau ruang, data yang diperlukan dari pihak
yang diduga digunakan untuk ketiga yang
menyimpan buku,catatan, mempunyai hubungan dengan
dokumen WP melalui kepala UP2
4. meminta keterangan lisan dan/
atau tertulis dari Wajib Pajak;
5. meminta keterangan dan/atau Pemeriksaan Kantor
data yang diperlukan dari pihak
ketiga yang
mempunyai hubungan dengan
WP melalui kepala UP2
Kewajiban Wajib Pajak

Pemeriksaan
Lapangan
1. Memperlihatkan/meminjamkan
buku/catatan/dokumen.

2. Memberi kesempatan pemeriksa


untuk mengakses/mengunduh 1. Memperlihatkan/
data elektronik
meminjamkan buku/catatan/
3. Memberi kesempatan pemeriksa dokumen.
untuk memasuki tempat/ruang
yang patut diduga digunakan 2. Memberikan keterangan lisan/
sebagai tempat menyimpan tertulis serta data/keterangan
buku/catatan/dokumen. Pemeriksaan Kantor lain yang diperlukan

4. Memberikan keterangan lisan/


tertulis serta data/keterangan
lain yang diperlukan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN
paling lama paling lama
4 bulan 14 hari
sejak tanggal surat sejak tanggal WP
pemberitahuan atau wakil, kuasa,
pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Lapangan Kantor pegawai, atau
disampaikan kepada anggota keluarga
WP atau wakil, yang telah dewasa
kuasa, pegawai, atau dari WP, datang
anggota keluarga Dalam hal jangka waktu terlampaui, memenuhi surat
yang telah dewasa Pemeriksaan harus diselesaikan. panggilan sampai
dari WP, sampai dengan tanggal LHP
dengan tanggal LHP
Pemeriksaan dalam rangka permohonan
penghapusan NPWP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan 

Pemeriksaan dalam rangka permohonan


pencabutan pengukuhan PKP, harus
memperhatikan jangka waktu
penyelesaian permohonan
Ketentuan mengenai hal tersebut dibawah ini mengacu pada ketentuan
Pemeriksaan Menguji Kepatuhan:

SP2 dan Tanda Pengenal

Pemberitahuan/Pemanggilan Pemeriksaan

Peminjaman Dokumen

Penjelasan Wajib Pajak dan Pihak Ketiga


PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan WP menolak untuk diperiksa


Termasuk menolak menerima Surat
Lapangan Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan
WP harus menandatangani
Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan

WP tidak mau?

Pemeriksa membuat BA Penolakan


Pemeriksaan

Pemeriksaan Memenuhi Panggilan, namun


menolak untuk diperiksa
Kantor
KONSEKUENSI PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Surat
Pernyataan BA Penolakan
Penolakan Pemeriksaan
Pemeriksaan

a. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil


b. Penentuan saat mulai berproduksi atau Tidak dapat diproses/
tidak dapat
Konsekuensi

memperpanjang jk. waktu kompensasi kerugian


dipertimbangkan
a. Pemberian NPWP secara jabatan diterbitkan NPWP /
b. Pengukuhan PKP Secara jabatan dikukuhkan sebagai PKP
secara jabatan
a. Penghapusan NPWP
Tidak dikabulkan
b. Pencabutan pengukuhan PKP
PENYAMPAIAN KUESIONER PEMERIKSAAN
KETENTUAN LAIN-LAIN
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PENUTUP
Penyampaian Formulir Kuesioner

Kuesioner
Pemeriksaan

Tim Wajib Pajak


Pemeriksa

Pemeriksaan Jika pemeriksaan


Menguji Kepatuhan oleh Kanwil/KPP
Kuesioner Pemeriksaan
disampaikan pada saat pertemuan
dengan Wajib Pajak

Pemeriksaan
Tujuan Lain
Kuesioner Pemeriksaan Direktur P2
disampaikan pada saat
Kakanwil
penyampaian Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan atau saat PENGAWASAN
WP datang memenuhi panggilan
PENGAWASAN
dalam rangka pemeriksaan DAN EVALUASI DAN EVALUASI
Ketentuan Lain-Lain

Pemeriksa Pajak tidak dikenai sanksi dalam hal


Pemeriksaan yang dilakukan telah sesuai
dengan standar Pemeriksaan, serta
dilaksanakan berdasarkan iktikad baik dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan perpajakan.

Jenis dan bentuk surat, dokumen dan/atau


daftar yang diperlukan dalam pelaksanaan
Pemeriksaan menggunakan contoh formulir
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran
Peraturan Menteri Keuangan ini
Ketentuan Peralihan

terhadap SP2 yang diterbitkan sebelum berlakunya


Peraturan Menteri ini dan Pemeriksaan belum selesai,
proses penyelesaian selanjutnya dilakukan
berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri ini

terhadap Pemeriksaan yang ditindaklanjuti dengan


Pemeriksaan Bukti Permulaan dan telah dibuat LHP Sum
dapat dilakukan Pemeriksaan dalam rangka penerbitan
surat ketetapan pajak sepanjang hasil Pemeriksaan Bukt
Permulaan tidak terdapat indikasi tindak pidana di bidang
perpajakan
Ketentuan Penutup

PMK 191/PMK.03/2007
tentang Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Atas
Permohonan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak Terhadap Wajib Pajak Yang
Sedang Dilakukan Pemeriksaan Bukti
Permulaan Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan

PMK 198/PMK.03/2007
tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Rangka
Pemeriksaan di Bidang Perpajakan

PMK 199/PMK.03/2007
tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak

PMK 82/PMK.03/2011
tentang Perubahan Atas PMK 199/
PMK.03/2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan
Pajak

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku


LOGO

LOGO

Thank You!

Subdit Perencanaan Pemeriksaan


DIREKTORAT PEMERIKSAAN DAN
PENAGIHAN

rifky.kusuma-2012©

Anda mungkin juga menyukai