Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK,


BIAYA KUALITAS PRODUK DAN BIAYA DISTRIBUSI DAN
ADMINISTRSI
MATA KULIAH
ANGGARAN PERUSAHAAN

KELOMPOK 4

Annisa Ghassani Yasen 1610536049

Rahmi Fadhila 1710536041

Sri Nia Putri 1710536047

Tika Halifa 1710536053

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

2018
BAB 10
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK, BIAYA
KUALITAS PRODUK DAN BIAYA DISTRIBUSI DAN ADMINISTRSI
PEMBAHASAN
Bab ini terutama membahas masalah-masalah perencanaan dan pengendalian terhadap 3
kategori biaya utama : biaya overhead pabrik (BOP), biaya distribusi dan biaya administrasi
umum. Bab ini juga menekankan pada perencanaan biaya untuk rencana taktis jangka pendek.
Bab berikutnya memfokuskan pada analisis dan pengendalian biaya. Sesudah sebuah
pembahasan tentang konsep biaya, bab ini dibagi sebagai berikut :
1. Biaya overhead pabrik
2. Biaya kualitas produk
3. Biaya distribusi atau penjualan
4. Biaya administrasi umum
5. Biaya keuangan dan biaya lainnya
BIAYA VS BEBAN
Biaya didefinisikan sejumlah belanja yang dicatat seluruhnya sebagai harta dan akan
menjadi pengeluaran ketika dihabiskan dimasa depan, jadi perkiraan biaya adalah perkiraan harta
(contoh : persediaan). Beban didefinisikan sebagai pembelanjaan yang sekarang dikonsumsi atau
biaya yang telah dihabiskan.
Perilaku Biaya
Perilaku biaya menimbulkan sebuah pertanyaan praktis: apabila produksi (tingkat
aktivitas) pada suatu pusat tanggung jawab meningkat atau menurun, apa yang (seharusnya)
terjadi pada setiap pengeluran yang terjadi pada pusat pertanggung jawab tersebut. Kalau biaya
dipandang dalam kaitannya dengan produksi timbul tiga kategori biaya yang berbeda :
1. Biaya tetap
Biaya ini secara total adalah tetap, dari bulan kebulan tanpa memperhatikan fluktuasi
masukan atau keluaran dari pekerjaan yang dilakukan. Karena beberapa biaya dapat
berubah, konsep ini harus diterapkan:
a. Pada tingkat keluaran yang relevan atau realistis
b. Dalam kaitannya dengan seperangkat kondisi yang sudah ditetapkan (kebijakan
manajemen, batasan waktu, dan karakteristik operasi).
Contoh biaya tetap adalah gaji, asuransi dan depresisasi (metode garis lurus)
2. Biaya variabel
Biaya ini berubah dalam total secara langsung terhadap perubahan dalam masukan atau
keluaran dari pekerjaan yang dilakukan. Keluaran harus diukur dalam beberapa tingkat
aktivitas seperti: unit selesai, jam tenaga kerja langsung, nilai penjualan, banyaknya order
jasa tergantung pada aktivitas dalam pusat tanggung jawab itu.
3. Biaya semi variabel
Biaya ini tidak termasuk, baik dalam biaya tetap maupun dalam biaya variabel karena
biaya ini memiliki karakteristik keduanya. Dalam setiap perubahan keluaran, biaya semi
variabel berubah searah tetapi tidak dalam proporsi yang sama dengan perubahan jumlah
keluaran.
Biaya yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan
Biaya terkendali (controllable cost) adalah biaya yang dapat dikendalikan atau dipengaruhi pada
saat tingkat pertanggungjawaban tertentu.
Biaya tak terkendali (uncontrollable cost) adalah biaya yang tidak dapat dikendalikan pada
tingkat pertanggungjawaban tertentu.
Berdasarkan konsep pengendalian biaya, setiap pos biaya pada suatu departemen atau unit
organisasi harus dilasifikasikan dan ditentukan secara jelas sebagai biaya terkendali dan baiya
tak terkendali pada setiap pertanggungjawaban tertentu.
Pengurangan biaya dan pengendalian biaya
 Pengurangan biaya (cost reduction); program pengurangan biaya ditunjukan pada usaha
tertentu untuk mengurangi atau menekan biaya melalui penyempurnaan metode yang
digunakan, pendekatan baru,dan pengaturan kerja yang lebih baik agar diperoleh hasil
produksi yang lebih bermutu.
 Pengendalian biaya (cost control); meliputi pengurang biaya dan dipandang sebagai
usaha manajemen untuk mencapai sasaran biaya dalam lingkup kegiatan tertentu. Dapat
dilakukan dengan cara pengurangan biaya, perencanaan biaya, dan perhatian terus
menerus terhadap keputusan biaya dalam kegiatan pengeluaran biaya.
PERENCANAAN BIAYA
Dalam merencanakan biaya-biaya untuk sebuah pusat tanggung jawab, keluaran atau aktivitas
pusat tanggung jawab tersebut direncanakan. Contoh untuk membuat rencana biaya bagi
departemen pembangkit tenaga, permintaan atas keluaran harus direncanakan sejak awal.
Rencana pengeluaran bagi pengembangan dan penelitian (R&D) harus dikaitkan dengan jenis
dan banyaknya aktivitas penelitian yang direncanakan. Jadi, kita lihat bahwa semua rencana
biaya harus didasarkan pada keluaran yang direncanakan.
Untuk membuat rencana produksi yang sejalan dengan rencana laba jangka pendek,
deretan anggaran memiliki jenis sebagai berikut:
1. Anggaran biaya bahan baku langsung; dibuat segera sesudah anggaran produksi
diselesaikan dan disetujui.
2. Anggaran biaya overhead pabrik; dibuat segera sesudah anggaran biaya produksi diuji
coba dan disetujui, setelah disesuaikan dengan keluaran yang diharapkan untuk setiap
departemen produksi dan jasa dalam perusahaan.
3. Anggaran biaya distribusi; dibuat bersamaan dengan rencana penjualan karena keduanya
saling tergantung atau mempengaruhi.
4. Anggaran biaya administrasi; dibuat segera setelah rencana penjualan disetujui dan
(mungkin) anggaran produksi telah disesuaikan dengan aktivitas yang direncanakan
untuk setiap departemen administrasi yang terlihat.
Anggaran biaya terperinci untuk setiap pusat tanggung jawab seharusnya dimasukkan dalam
rencana laba jangka pendek untuk sejumlah alasan yang secara prinsip adalah:
1. Agar berbagai pendapat yang direncanakan dan biaya-biaya yang berkaitan dapat
disatukan dalam sebuah laporan laba rugi.
2. Agar arus kas keluar yang diperlukan untuk biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran
dapat direncanakan dengan realistis.
3. Agar suatu tujuan awal dapat diberikan untuk setiap pusat tanggung jawab.
4. Agar sebuah standar untuk setiap biaya dapat diberikan dan digunakan selama periode
yang tercakup dalam rencana laba kepada setiap pusat tanggung jawab untuk
dibandingkan dengan biaya aktual yang terdapat dalam laporan kinerja.
Keempat rencana ini menunjukkan bahwa pentingnya perencanaan biaya secara cermat dan
kegunaan rencana-rencana yang dihasilkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi
selanjutnya.
Perencanaan biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan bagian dari keseluruhan biaya produksi yang tidak dapat
ditelusuri pada produk atau kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik terdiri dari bahan pembantu,
tenaga kerja tak langsung(misalnya gaji) dan biaya produksi lainya (misalnya PBB, premi
asuransi, penyusutan, pemeliharaan).
Berkaitan dengan penyusunan budget dan perhitungan harga pook produksi ternyata biaya
overhead pabrik menimbulkan masalah sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya overhead pabrik
2. Pembedaan biaya overhead pabrik pada setiap produk
PENGENDALIAN OVERHEAD PABRIK
Lebih penting bahwa pemakaian jasa dikendalikan atas dasar unit jasa, dan bukan oleh nilai
biaya jasa. Jika diinginkan untuk menggunakan nilai biaya, maka departemen pemakai
seharusnya dikenai ukuran standar dan bukan ukuran aktual.
PEMBEBANAN BIAYA PADA PRODUK
Biaya diakumulasi dan dilaporkan untuk tujuan pengendalian sebelum pengalokasian;
pembebanan biaya pada produk kemudian mengikuti dengan menggunakan prosedur alokasi.
Untuk rencana laba jangka pendek, anggaran biaya pabrik seluruhnya meliputi anggaran biaya
untuk setiap departemen dalam pabrik dengan mengikuti klasifikasi biaya yang digunakan oleh
departemen akuntansi biaya.
Suatu rencana biaya dapat diandalkan tergantung pada :
1. Keandalan catatan akuntansi
2. Keseriusan sikap manajer terhadap rencana biaya
Menyeleksi dasar aktivitas
Masalah utama dalam pengendalian dan perencanaan biaya adalah menyeleksi sebuah keluaran
atau aktivitas yang tersedia untuk setiap pusat tanggung jawab. Pengukuran keluaran atau
aktivitas yang dipilih disebut dasar aktivitas atau faktor keluaran atau secara sederhana disebut
“keluaran”. Contoh: sebuah departemen produksi yang menghasilkan beberapa produk secara
bersamaan mungkin menggunakan jam mesin langsung sebagai dasar aktivitas. Alat pengukur
produk untuk dua jenis departemen dalam pabrik yang sering digunakan adalah :
1. Departemen produksi
a. Hasil keluaran (jika keluaran hanya satu jenis)
b. Jam tenaga kerja langsung
c. Jam mesin langsung
d. Nilai tenaga kerja langsung
e. Jumlah bahan baku yang dikonsumsi
f. Waktu proses
2. Departemen jasa
a. Departemen perbaikan dan pemeliharaan; jam perbaikan langsung.
b. Departemen pembangkit tenaga; daya yang dibagikan.
c. Departemen pembelian; nilai pembelian bersih.
d. Administrasi umum pabrik; total jam tenaga kerja langsung atau jumlah tenaga kerja
dalam pabrik.
Pemilihan dasar aktivitas yang sesuai untuk setiap departemen adalah tanggung jawab
seorang manajer pabrik yang bekerja sama dengan pengawas dan manajer penganggaran.
MEMBUAT ANGGARAN OVERHEAD PABRIK
Paragraf-paragraf berikut akan memfokuskan pada sebuah ilustrasi hipotesis: (1) untuk membuat
anggaran overhead departemen dan (2)menghitung harga pokok produksi produk yang
direncanakan. Asumsikan bahwa rencana produksi, anggaran bahan, dan anggaran tenaga kerja
telah diselesaikan oleh Hypothetical Company. Rencana produksi spesifik yang disetujui
diperlihatkan dalam data di bawah ini :
Produk Unit yang harus diproduksi
A 7000 gallon
B 4000 gallon

Sekarang kita mempunyai permasalahan untuk membuat anggaran biaya overhead pabrik untuk
setiap departemen. Perusahaan mempunyai dua departemen produksi (1 dan 2) dan sebuah
departemen jasa (pemeliharaan dan perbaikan). Departemen 1 menghasilkan hanya produk A;
departemen 2 menghasilkan kedua produk. Dasar aktivitas yang dipakai adalah sebagai berikut :
Departemen Dasar aktivitas
1 Junlah produk A yang dihasilkan
2 Jam mesin langsung (JML)
Pemeliharaan dan perbaikan Jam perbaikan langsung (JPL)

Langkah pertama dalam membuat anggaran biaya overhead adalah menerjemahkan


permintaan yang spesifik dalam rencana produksi ke dalam keluaran atau aktivitas pada setiap
departemen. Dua masukan keputusan telah dibuat untuk tujuan:
1. Standar jam mesin langsung per unit di departemen 1 = 0,20 untuk produk A = 4, produk
B = 3.
2. Standar jam perbaikan departemen 1 = 0,20. Jam perbaikan langsung untuk setiap produk
departemen 2 = 0,07 JPL untuk jam mesin langsung.
Data-data ini dibuat untuk memudahkan perhitungan keluaran atau aktivitas yang
direncanakan untuk setiap departemen :

Dept perhitungan Rencana Aktivitas Dept


Dasar aktivitas kuantitas
1 Diambil dari rencana produksi
2 Prod. A: 7.000 x 4 JML = 28.000 Unit prod. A 7.000
Prod. B: 4.000 x 3 JML = 12.000 JML 40.000
Pemeliharaan & Perbaikan
Dept. 1: 7.000 x 0,20 = 1.400 JPL 4.200
Dept. 2: 40.000 x 0,70 = 2.800

Sekarang setiap manajer dapat mengetahui rencana keluaran atau aktivitas untuk masing-masing
departemen, setiap manajer berkewajiban untuk merencanakan biaya overhead departemen.
Anggaran biaya diperinci setiap bulan untuk setiap biaya. Namun, untuk ilustrasi berikut
digunakan jumlah per tahun :

Dept Rencana Aktivitas (keluaran) Masukan keputusan manajer Dept.


Rencana Biaya Overhead
1 7.000 unit A $ 26.000
2 40.000 JML 16.000
Pemeliharaan & perbaikan 4.200 JPL 6.000

Tiga anggaran overhead departemen yang diringkas di atas di buat oleh manajer departemen dan
disetujui manajer yang lebih tinggi.
PERENCANAAN HARGA POKOK PRODUKSI
Total overhead pabrik harus dialokasikan pada dua produk yang dihasilkan. Tarif overhead yang
telah ditentukan harus dibuat untuk masing-masing departemen produksi agar tujuan ini dapat
dicapai. Rencana biaya departemen jasa harus dialokasikan pada kedua departemen produksi.
Tarif overhead yang dianggarkan untuk kedua dua departemen produksi dihitung sebagai berikut:

Dept. 1 Dept. 2
Rencana overhead dept. produksi $ 26.000 $ 16.000
Alokasi biaya perbaikan & pemeliharaan
Dengan dasar JPL:
1.400 X $ 6.000 2.000
4.200
2.800 X $ 6.000 6.000
4.200
Total alokasi overhead pada produk 28.000 20.000

Rencana aktivitas:
Dept. 1 unit produk A 7.000
Dept. 2 JML 40.000
Tarif Overhead
Dept. 1 per unit A (28.000 : 7.000) $ 4.00
Dept. 2 per JML (20.00 : 40.000) $ 0,50

Dengan menggunakan tarif overhead ini, kita dapat membuat rencana harga pokok produk.
Rencana keluaran untuk setiap produk (diperlihatkan dengan istilah dasar aktivitas)dikalikan
dengan tarif overhead yang ditentukan. Perhitungan sebagai berikut:

Produk A Produk B
7000 unit 4000 unit
PERHITUNGAN Total biaya Biaya/unit Total biaya Biaya/unit
Biaya bahan langsung (rencana) $ 70.000 $ 10,00 $ 60.000 $ 15,00
Biaya tenaga kerja langsung (rencana) 35.000 5,00 14.000 3,50
Total biaya langsung 105.000 74.000
BOP yang dipakai:
Produk A:
Dept. 1 : 7.000 x $ 4 =28.000
+
Dept. 2 : 7.000 unit x 4 JML x $ 0,50 =14.000 42.000 600
Produk B :
Dept. 2 : 4.000 unit x 3 JML x $ 0,50= 6.000 1,50
Rencana harga pokok produk 147.000 21,00 80.000 20,00
PERENCANAAN BIAYA DISTRIBUSI
Biaya distribusi terdiri dari semua biaya yang berhibungan dengan penjualan, distribusi dan
pengiriman produk kepada konsumen.
Aspek dalam perencanaan biaya distribusi adalah :
1. Aspek perencanaan dan koordinasi, aspek ini sangat penting dalam mencapai
keseimbangan ekonomis antara usaha (expense) dengan hasil penjualan (revenue)
2. Aspek pengendalian biaya distribusi penting karena (1) biaya distribusi merupakan
jumlah yang sangat besar dr seluruh biaya,(2) manajemen dan personalia penjualan
cenderung meremehkan biaya-biaya ini.
PERENCANAAN BIAYA ADMINISTRASI
Biaya administrasi meliputi biaya operasional yang bukan merupakan biaya produksi dan
distribusi, dikeluarkan dalam rangka pengawasan dan pemberian jasa kepada semua fungsi
utama perusahaan secara keseluruhan.
Biaya administrasi harus dikaitkan secara langsung dengan satu pusat pertangungjawaban,
sehingga manajer akan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengendalian biaya administrasi
tersebut.
Perusahaan perlu membuat klasifikasi biaya administrasi sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya ini cenderung menekan jika volume penjualan turun, biaya administrasi juga turun.

Anda mungkin juga menyukai