Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Asuhan Keperawatan Kerja pada Home Industry Batik Trusmi Cirebon

Asuhan keperawatan pada K3 pada home industry di wilayah Desa Trusmi


Wetan yang beralamat di Jl. Indrakila no 306 RT/RW 14/05 Blok Bang-
bangan Ds. Trusmi Wetan Plered Cirebon. Pemilik usaha ini adalah Ibu Lipa
yang bergerak dibidang usaha batik cap. Usaha batik sudah dijalankan oleh
sebagian masyarakat trusmi, dimana pengerjaannya dilakukan dirumah (home
industry). Saat ini mata pencaharian utama diwilayah trusmi berasal dari
pembuatan batik, yaitu batik tulis, cap, dan printing. Batik trusmi sudah ada
pada abad ke-14 yang ditekuni oleh nenek moyang mereka.

3.2. Proses keperawatan

3.2.1.Pengkajian: :
Data Inti :
3.2.1.1. Biologis :

Karakteristik Usia : pekerja rata-rata berusia diatas 21 tahun dan 2


dari jumlah pekerjanya sudah berusia lanjut.

Jenis kelamin : 8 pekerja wanita dan 1 pekerja laki-laki.

Masalah Kesehatan : tidak ada.

Fungsi Fisik : pekerja libur di hari Minggu, terkadang libur di hari


kerja (Senin-Sabtu) apabila ada keperluan keluarga.

6
3.2.1.2. Potensial Hazard :

Hazard fisik : Pekerja rentan mengalami gangguan kulit yang


disebabkan baik oleh faktor cuaca panas dan jarak tempat duduk ketika
membatik dengan malam (lilin) yang mudah meleleh.

Hazard biologi : lingkungan di sekitar tempat kerja berpotensi


mengalami kerusakan yang parah karena limbah yang dihasilkan.

Hazard kimia : Limbah yang dihasilkan mengandung bahan-bahan


kimia yang berbahaya yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Hazard ergonomi : perilaku pekerja ketika melakukan pengecapan


(mengecap) berdiri dan pekerja yang membatik melakuan tugasnya dengan
duduk.

3.2.1.3. Gaya Hidup :

Konsumsi makanan : para pekerja tidak mempunyai jatah


makanan, mereka makan di rumah masing-masing apabila sudah
memasuki jam istirahat.

Aktivitas dan istirahat : para pekerja mulai istirahat saat dzuhur


sekitar pukul 12:00 – 13:00.

Penampilan : para pekerja memakai pakaian biasa saja karena tidak


ada tuntutan dari pekerjaan yang dijalani.

Penggunaan alat pelindung diri : tidak ada alat pelindung diri yang
digunakan akan tetapi beberapa bulan kemarin ada bantuan dari
pemerintah Jerman yang memberikan alat pelindung diri seperti masker,
sarung tangan, celemek, sepatu boot, dan penyediaan fasilitas seperti
ember untuk menampung cairan pewarna batik yang sudah digunakan.

7
3.2.1.4. Sistem Kesehatan :

Tidak ada alat pelindung diri yang digunakan pekerja karena sejak
dulu pekerja tidak pernah menggunakan alat pelindung diri dan pekerja
beranggapan sampai sekarang pekerja masih merasa aman-aman saja.
Sejauh ini tidak ada kecelakaan yang terjadi pada pekerja.

3.3. Diagnosa Keperawatan :


3.3.1. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit karena tidak ada alat
pelindung diri yang digunakan.
3.3.2. Resiko terhadap gangguan pada sistem pernapasan karena para
pekerja sering menghirup malam yang terlalu sering.
3.3.3. Resiko yang tinggi terhadap pencemaran lingkungan baik di tempat
kerja maupun lingkungan di sekitar tempat kerja tersebut.
3.4. Perencanaan :
3.4.1. Memberikan pendidikan kesehatan terhadap pentingnya menggunakan
alat pelindung diri terutama sarung tangan untuk mencegah terkena
kanker kulit.
3.4.2. Memberikan penkes terhadap pentingnya alat pelindung diri seperti
masker agar tidak tehirup asap malam (lilin) ketika membatik
3.4.3. Memberikan bimbingan dan penkes mengenai kesehatan lingkungan
dalam pembuangan limbah batik.

Anda mungkin juga menyukai