NIM : 11190340000137
1
Al-Qatthan, Syaikh Manna. 2005. Pengatar Studi Ilmu Al-Quran. Diterjemahkan oleh: H. Anunur
Rafiq El-Mazni Jakarta Timur. Pustaka Al-Kautsar.
2
Cahaya Khaeroni. Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 2, Tahun 2017, ISSN 2337-4713
3
Al-‘azami. 2005. Sejarah teks al-Quran. Gema Insani. Jakarta
4
Said Agil Husin Al Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi kesalehan hakiki. (Jakarta:
Ciputat,2002),hal.16-17
Karena Al-Quran juga diturukan secara berangsur- angsur, maka dari itu
sahabat tentu menghafal dari apa yang dihafalkan oleh nabi muhammad.
diriwayatkan oleh ibn Abbas rasul ketika Nabi menerima wahyu, ketika belum
selesai jibril menyampaikannya, rasul telah menggerakan kedua bibirnya, maka
turunlah qs. Al-qiyamah ayat 16-19. Hal ini membuktikan keummian nabi namun,
bukan bearti nabi tidak dapat membaca dan menulis.
Pada saat keseluruhan ayat al-quran telah sampai kepada nabi dan para
sahabat telah mnghafalnya, mengajarkan kepada kerabat, istri dan anak mereka
agar dapat menghafal ayat al-quran keseluruhan.