Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No.

1, April 2018

ANALISIS GAYA GEMPA BANGUNAN RUMAH TINGGAL DI


WILAYAH GEMPA TINGGI
Alfian Wiranata Zebua
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK
IKIP Gunungsitoli
E-mail : alfianzeb@yahoo.com

Abstrak

Model struktur yang dianalisis yaitu gedung beraturan lantai 4 untuk rumah tinggal.
Distribusi beban gempa statik diperoleh sesuai dengan SNI 1726:2012. Pengaruh beban
gempa dinamik juga diperhitungkan. Hasil analisis struktur diperoleh antara lain
besaran gaya geser statik 1.082,64 KN dan gaya geser dinamik, Fx = 1.057 KN dan Fy
= 983,5 KN. Besaran gaya elemen kolom dan balok juga diperoleh. Reaksi tumpuan
serta perpindahan titik buhul dapat diketahui dari hasil analisis yang dilakukan. Pada
mode 5, partisipasi massa model yang dianalisis sudah mencapai >90%. Simpangan
antar lantai yang terjadi pada model struktur tidak melebihi simpangan yang diijinkan.

Kata Kunci : Analisis Gaya Gempa, ETABS, Gedung Rumah Tinggal, Statik
Ekuivalen

Abstract

Four stories building used as structure model. Static earthquake loads distribution
according to SNI 1726:2012. The effect of dynamic earthquake loads also considered.
The result of structural analysis determined using ETABS. It produces static shear force
1.082,64 KN and dynamic shear force, Fx = 1.057 KN and Fy = 983,5 KN. Colomn and
beam forces also determined. Support reactions and point displacements determined
through structural analysis. Mass modal participation has been reach over 90% at
mode 5. Story drift checked to allowable strory drift.

Keywords : Earthquake Loads Analysis, ETABS, Residential Building, Static


Ekuivalent

A. PENDAHULUAN lempeng India-Australia mempengaruhi


Wilayah Indonesia adalah salah Indonesia bagian barat (lepas pantai
satu wilayah yang memiliki kondisi Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara),
geologi yang menarik karena gugusan sedangkan pada Indonesia bagian timur
kepulauannya dibentuk oleh lempeng- (utara Papua dan Maluku Utara), dua
lempeng tektonik, Indonesia merupakan lempeng tektonik ini ditubruk lagi oleh
daerah pertemuan 3 (tiga) lempeng lempeng Samudra Pasifik dari arah
tektonik besar yaitu lempeng Indo- timur.
Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Kepulauan Nias sebagai salah satu
Tumbukan lempeng Eurasia dan gugusan pulau di pantai barat Sumatera
berada di jalur yang dikenal dengan

23
Zebua, A.W., / Analisis Gaya Gempa Bangunan Rumah Tinggal/ pp. 23 – 35

sebutan ‘ring of fire’ sepanjang jalur B. TINJAUAN PUSTAKA


pertemuan antara lempeng Eurasia dan
1. Pengertian Gempa
lempeng India Australia. Kondisi
geografis tersebut mengakibatkan Gempa bumi merupakan
kepulauan Nias mengalami gempa fenomena alam yang sudah tidak asing
dengan kuantitas yang cukup tinggi. lagi bagi kita semua, karena seringkali
Peristiwa gempa 28 Maret 2005 di diberitakan adanya suatu wilayah
Kepulauan Nias adalah salah satu dilanda gempa bumi, baik yang ringan
peristiwa yang menyatakan kerawanan maupun yang sangat dahsyat, menelan
letak geografis Indonesia terhadap banyak korban jiwa dan harta,
kemungkinan terjadinya gempa bumi. meruntuhkan bangunan-bangunan dan
Kerusakan yang masif terjadi fasilitas umum lainnya. Gempa bumi
menimbulkan korban jiwa maupun disebabkan oleh adanya pelepasan
materi. energi regangan elastis batuan pada
Perkembangan di bidang litosfir. Semakin besar energi yang
konstuksi pada masa sekarang sangat dilepas semakin kuat gempa yang
pesat baik dalam hal pelaksanaan terjadi.
konstuksi maupun dalam hal perangkat
lunak komputer untuk desain struktur 2. Mekanisme Gempa Bumi
bangunan. Analisis struktur dapat Gempa bumi adalah getaran tanah
dilakukan dengan lebih cepat dan yang ditimbulkan oleh lewatnya
mudah menggunakan perangkat lunak gelombang seismik yang dipancarkan
komputer. CSi (Computer and oleh suatu sumber energi elastik yang
Structure, Inc.) dari Berkeley, California dilepaskan secara tiba-tiba. Pelepasan
USA yang awalnya mengeluarkan energi elastik tersebut terjadi pada saat
perangkat lunak SAP80, SAP90, batuan di lokasi sumber gempa tidak
SAP200 tidak ketinggalan pula mampu menahan gaya yang ditimbulkan
mengeluarkan ETABS, yang merupakan oleh gerak relatif antar blok batuan,
perangkat lunak untuk analisis dan daya tahan batuan menentukan besaran
desain struktur khusus untuk bangunan kekuatan gempa. Teori yang dapat
gedung. Dengan menggunakan program menjelaskan tentang energi elastik yang
ETABS, pembuatan atau perubahan dapat diterima adalah pergeseran sesar
model, melakukan analisis dapat dan teori kekenyalan elastis (elastic
dilakukan secara langsung. rebound theory). Teori ini menjelaskan
Berdasarkan fakta bahwa potensi jika permukaan bidang sesar saling
gempa di Kota Gunungsitoli Kepulauan bergesekan batuan akan mengalami
Nias sangat besar, maka sangat perlu deformasi (perubahan wujud) jika
diketahui besaran beban gempa yang perubahan tersebut melampaui batas
dialami oleh struktur bangunan. Gaya- elastisitas atau regangannya, maka
gaya akibat beban gempa tersebut batuan akan patah (rupture) dan akan
digunakan sebagai dasar untuk desain kembali ke bentuk asalnya (rebound).
bangunan baik rumah tinggal maupun Sebagai ilustrasi dapat
untuk peruntukan lain. Ketersediaan dibayangkan sebuah per atau pegas yang
perangkat lunak ETABS untuk ditekan kemudian dilepaskan mendadak,
melakukan analisis beban gempa atau sebuah tongkat atau penggaris yang
digunakan untuk memperoleh besaran rigid yang ditekuk sampai patah ketika
gaya pada stuktur bangunan. kembali keposisi asalnya maka terjadi
getaran. Energi elastik yang dilepaskan

24
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No. 1, April 2018

merambat ke permukaan hanya sebagian struktur bangunan tidak beraturan, maka


kecil yang akan diubah menjadi analisis gempa dilakukan dengan cara
gelombang seismik yang dipancarkan ke dinamik.
segala jurusan sedangkan sebagian Analisis perancangan struktur
energi akan diubah menjadi energi bangunan terhadap pengaruh beban
potensial dan energi panas. gempa secara statis, pada prinsipnya
adalah menggantikan gaya-gaya
3. Metode Analisis Gaya Gempa horizontal yang bekerja pada struktur
Metode analisis gempa yang akibat pergerakan tanah dengan gaya-
digunakan untuk merencanakan gaya statis yang ekivalen, dengan tujuan
bangunan tahan gempa dapat penyederhanaan dan kemudahan di
diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu dalam perhitungan. Metode ini disebut
analisis statik dan analisis dinamik. Metode Gaya Lateral Ekivalen
Dalam menganalisis perilaku struktur (Equivalent Lateral Force Method).
yang mengalami gaya gempa, semakin Pada metode ini diasumsikan bahwa
teliti analisis dilakukan, perencanaannya gaya horizontal akibat gempa yang
semakin ekonomis dan dapat bekerja pada suatu elemen struktur,
diandalkan. besarnya ditentukan berdasarkan hasil
Untuk bangunan satu tingkat perkalian antara suatu konstanta berat
dapat direncanakan hanya dengan atau massa dari elemen struktur
menetapkan besarnya beban lateral yang tersebut.
dapat ditahan elemen struktur dan
dengan mengikuti ketentuan-ketentuan 4. Gaya Gempa Statik Ekuivalen
dalam peraturan. Untuk bangunan Gaya gempa statik ekuivalen
berukuran sedang, prosedur analisis diperoleh sesuai dengan peraturan
dapat dilakukan dengan metode analisis gempa terbaru Indonesia yaitu SNI
statik sesuai dengan prosedur yang 1726:2012. Pada analisis statik
ditentukan dalam peraturan. Untuk ekuivalen ada dua metode pembebanan
bangunan yang besar dan mempunyai yang bisa dilakukan diantaranya dengan
nilai kepentingan yang besar menggunakan data gempa yang sudah
harusmenggunakan metode analisis ada, User Loads dan metode User
dinamik. Selain itu, analisis dinamik Coefficient. User Loads merupakan
juga harus dilkakukan untuk struktur pembebanan gempa statis yang
yang mempunyai kekakuan atau massa dilakukan pada pemodelan ETABS
yang berbeda-beda tiap tingkatnya. dimana gaya gempa yang di-assign ke
Namun, pemilihan metode dalam program merupakan hasil
analisis antara analisis statik dan hitungan secara manual dan diletakkan
dinamik umumnya ditentukan dalam pada pusat massa setiap lantai dengan
peraturan perencanan yang berlaku. mengasumsikan eksentrisitas 0,05.
Pemilihan metode analisis tergantung User Coefficient merupakan
pada bangunan tersebut apakah pembebanan gempa statis yang
termasuk struktur gedung beraturan atau dilakukan pada ETABS dimana gaya
tidak beraturan. Jika suatu bangunan gempa tidak dihitung langsung secara
termasuk struktur bangunan beraturan manual tetapi cukup dengan mengisi
yang didefinisikan dalam peraturan nilai koefisien gempa (c) dan faktor
perencanan, maka analisis gempa ketinggian tingkat (k) pada user
dilakukan dengan analisis statik. coefficient saja dan selanjutnya gaya
Sebaliknya, jika suatu struktur termasuk

25
Zebua, A.W., / Analisis Gaya Gempa Bangunan Rumah Tinggal/ pp. 23 – 35

gempa dihitung secara otomatis oleh bekerja pada bangunan diperhitungkan.


perangkat lunak. Penentuan beban gempa disesuaikan
dengan SNI 1726:2012.
5. Perangkat Lunak ETABS
ETABS (Extended 3D Analysis of C. DATA DAN ANALISA DATA
Building Systems) adalah program 1. Data
komputer yang digunakan khusus untuk Pada penelitian ini akan ditinjau
analisis dan desain bangunan gedung. satu model struktur gedung yaitu
Konsep ini sudah dipikirkan sejak 35 struktur gedung beraturan berlantai 4.
tahun yang lalu oleh para ahli dibidang Adapun data-data teknis yang
Teknik Sipil. Dengan menggunakan digunakan dalam analisis adalah sebagai
program ETABS, pembuatan atau berikut:
perubahan model, melakukan analisis, a. Lokasi bangunan
merancang atau mendesain dan : Kota Gunungsitoli
mengoptimalkan desain, semuanya b. Jenis bangunan
langsung dapat dikerjakan melalui : Rumah Tinggal
single interface yang terintergrasi c. Konstruksi bangunan
dengan Microsoft Windows. : Struktur beton bertulang
Hasil keluaran berupa tampilan d. Sistem struktur
grafis yang meliputi hasil analisis gaya- : Sistem rangka pemikul momen
gaya elemen atau tegangan, desain khusus (SRPMK)
struktur baja atau beton, displacement e. Dimensi struktur :
langsung dapat diketahui. Hasil analisis 1). Plat lantai = 12 cm
dan desain dapat dipilih untuk sebagian 2). Plat atap = 10 cm
atau keseluruhan elemen, kemudian 3). Balok = 30 x 50 cm
dicetak melalui printer, atau disimpan 4). Kolom lantai 1 dan 2
ke dalam file. Program ETABS = 55 x 55 cm
menyediakan empat fasilitas untuk 5). Kolom lantai 3 dan 4
analisis dan desain struktur, ialah = 45 x 45 cm
membuat model, memodifikasi, f. Gambar Struktur
menganalisis, dan mendesain struktur.
Untuk menganalisis bangunan
2. Distribusi Gaya Gempa
diperlukan tahapan perhitungan beban
struktur, setelah itu dilakukan analisis Distribusi beban gempa pada
struktur. Perhitungan beban struktur masing-masing lantai dapat dilihat pada
telah disampaikan pada bagian tabel 1.
sebelumnya. Beban-beban standar yang

Tabel 1. Distribusi Beban Gempa Masing-Masing Lantai


Kelas Situs
Lantai SD SC SE
Fi (Kg) Fi (KN) Fi (Kg) Fi (KN) Fi (Kg) Fi (KN)
4 72,971.70 729.72 63,242.14 632.42 116,754.73 1,167.55
3 84,583.36 845.83 73,305.58 733.06 135,333.37 1,353.33
2 57,742.84 577.43 50,043.80 500.44 92,388.55 923.89
1 26,579.30 265.79 23,035.39 230.35 42,526.87 425.27
0 0 0 0 0 0 0

26
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No. 1, April 2018

500 500 500 500

600

600

600

B
Gambar 1. Denah Model Struktur

500 500 500 500

400

380

380

380

Gambar 2. Potongan A-A

27
Zebua, A.W., / Analisis Gaya Gempa Bangunan Rumah Tinggal/ pp. 23 – 35

600 600 600

400

380

380

380

Gambar 3. Potongan B-B

Gambar 4. Perspektif Model Stuktur

28
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No. 1, April 2018

D. HASIL DAN PEMBAHASAN stuktur dilihat pada story data. Besaran


Analisis struktur dilakukan gaya geser statik yang terjadi diperoleh
dengan menggunakan software ETABS dari auto seismic calculation result
Nonlinear Version 9.7.0. Hasil analisis 1.082,64 KN. Besaran gaya geser
struktur dapat dilihat pada Gambar 5-14. dinamik diperoleh dari total reactive
forces (recovered loads) at origin, Fx =
1.057 KN dan Fy = 983,5 KN. Besaran
1. Summary Report
perpindahan yang terjadi pada tiap lantai
Summary report dapat dilihat pada dapat dilihat pada story drift.
hasil analisis. Elevasi tiap lantai model

Gambar 5. Perpindahan Akibat Pengaruh Beban Gempa Statik Arah-X

Gambar 6. Perpindahan Akibat Pengaruh Beban Gempa Statik Arah-Y

29
Zebua, A.W., / Analisis Gaya Gempa Bangunan Rumah Tinggal/ pp. 23 – 35

Gambar 7. Perpindahan Akibat Pengaruh Beban Gempa Dinamik Arah-X

Gambar 8. Perpindahan Akibat Pengaruh Beban Gempa Dinamik Arah-Y

Gambar 9. Diagram Beban Normal Akibat Beban Gempa Dinamik Arah-X

30
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No. 1, April 2018

Gambar 10. Diagram Gaya Geser Akibat Beban Gempa Dinamik Arah-X

Gambar 11. Diagram Momen Akibat Beban Gempa Dinamik Arah-X

Gambar 12. Diagram Beban Normal Akibat Beban Gempa Dinamik Arah-Y

31
Zebua, A.W., / Analisis Gaya Gempa Bangunan Rumah Tinggal/ pp. 23 – 35

Gambar 13. Diagram Gaya Geser Akibat Beban Gempa Dinamik Arah-Y

Gambar 14. Diagram Momen Akibat Beban Gempa Dinamik Arah-Y

2. Element Forces MinValue, maksudnya adalah


Besaran gaya-gaya yang terjadi besaran gaya terkecil yang terjadi pada
pada elemen-elemen (balok dan kolom) elemen kolom lantai dimaksud, Max
dapat dilihat pada lampiran element Value adalah besaran gaya terbesar yang
forces. Kombinasi pembebanan terjadi pada elemen kolom lantai
disampaikan sesuai dengan masukan dimaksud. Min Case adalah beban atau
yang diberikan. Besaran gaya yang kombinasi pembebanan yang
terjadi pada elemen kolom pada masing- mengakibatkan besaran gaya terkecil
masing lantai dapat dilihat pada column yang dialami elemen, sedangkan Max
force envelope. Sebagai contoh pada Case adalah beban atau kombinasi
STORY4 C1, maksudnya adalah kolom pembebanan yang mengakibatkan
1 pada lantai keempat. Besaran gaya besaran gaya terbesar yang dialami
yang ditampilkan adalah: elemen. Besaran nilai Min Value dan
a. Gaya aksial (P), KN Max Value disesuaikan dengan arah
b. Gaya geser (V2), KN gaya yang terjadi sesuai dengan
c. Momen (M3), KNm perjanjian tanda pada ketiga jenis gaya.

32
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No. 1, April 2018

Besaran gaya aksial (P), gaya terjadi pada masing-masing lantai


geser (V2) dan momen (M3) yang disampaikan pada Tabel 2 dan 3.
diperoleh akan digunakan sebagai dasar
perencanaan dimensi struktur yang 3. Perpindahan Titik Buhul
dibutuhkan. Pada masing-masing lantai Besaran nilai perpindahan titik
dipilih nilai terbesar gaya yang terjadi buhul disampaikan pada point
pada elemen kolom. displacement envelopes. Nilai
Besaran gaya yang terjadi pada perpindahan disampaikan pada tiga arah
elemen balok pada masing-masing sumbu X, Y dan Z serta berotasi pada
lantai dapat dilihat pada beam force masing-masing sumbu tersebut. Besaran
envelope. Pada model stuktur yang nilai perpindahan titik buhul pada
dianalisis, gaya-gaya maksimum yang masing-masing lantai disampaikan pada
tabel 4.

Tabel 2. Besaran Gaya Elemen Kolom


Lantai ke- P (KN) V2 (KN) M3 (KN-m)
4 341,75 41,83 75,681
3 773,23 57,52 99,422
2 1216,55 79,47 151,403
1 1663,12 76,92 215,584

Tabel 3. Besaran Gaya Elemen Balok


Lantai ke- P (KN) V2 (KN) M3 (KN-m)
4 8,30 106,38 127,452
3 4,35 147,60 197,630
2 3,67 159,04 226,164
1 7,77 157,31 221,848

Tabel 4. Besaran Perpindahan Titik Buhul Tiap Lantai


Lantai Ke- Ux (m) Uy (m) Uz (m)
4 0,0249 0,0287 0,0002
3 0,0204 0,0234 0,0001
2 0,0126 0,0144 0,0001
1 0,0052 0,0057 0,0001
0 0 0 0

4. Building Method 5. Simpangan Antar Lantai


Building modal info memberikan Simpangan antar lantai
informasi mengenai modal bangunan menunjukkan kekakuan model struktur.
pada analisis dinamik dengan Dari hasil analisis struktur diperoleh
menggunakan respon spektrum. Dari simpangan yang terjadi dan diperiksa
modal participating mass ratios dapat apakah simpangan yang terjadi
dilihat bahwa pada mode 5 partisipasi memenuhi standar peraturan gempa
massa telah mencapai lebih besar dari Indonesia.
90%.

33
Zebua, A.W., / Analisis Gaya Gempa Bangunan Rumah Tinggal/ pp. 23 – 35

Tabel 5. Simpangan Antar Lantai


Lantai hx (mm) δxe (mm) Cd δxe/I (mm) Δ (mm) Δa ijin (mm)
4 3800 24.9 136.95 24.75 76
3 3800 20.4 112.2 42.9 76
2 3800 12.6 69.3 40.7 76
1 4000 5.2 28.6 28.6 80

Gambar 15. Simpangan Antar Lantai Terjadi dengan Simpangan Ijin

E. KESIMPULAN BSN, 2013, Beban minimum untuk


Analisis model struktur dengan perancangan bangunan gedung
menggunakan software ETABS dan struktur lain SNI 1726:2013,
Nonlinear Version 9.7.0., dapat BSN, Jakarta.
memberikan data yang diperlukan Departemen Pekerjaan Umum, 1983,
berupa gaya aksial, geser dan momen Peraturan Pembebanan
untuk perencanaan struktur bangunan Indonesia Untuk Gedung,
lebih lanjut. Simpangan antar lantai Bandung.
yang terjadi pada model struktur yang Dewobroto W., 2007, Aplikasi
dianalisis memenuhi standar yang Rekayasa Konstruksi dengan
ditetapkan oleh pemerintah sesuai SAP 2000 Edisi Baru, Gramedia,
dengan SNI 1726:2012. Jakarta.
Hartuti ER., 2009, Buku Pintar Gempa
DAFTAR PUSTAKA Mengenal Seluk Beluk Gempa,
Jenis-jenisnya, Penyebab-
Arfiadi Y., 2011, Analisis Struktur penyebabnya, Dampak-
dengan Metode Matriks dampaknya, DIVA Press,
Kekakuan, Cahaya Atma Yogkarta.
Pustaka. Kusuma G., dan Andriono T., 1993,
BSN, 2012, Tata cara perencanaan Desain Struktur Rangka Beton
ketahanan gempa untuk Bertulang di Daerah Rawan
struktur bangunan gedung dan Gempa, Erlangga, Jakarta.
non gedung SNI 1726:2012, Lumantarna B., 2000, Pengantar
BSN, Jakarta. Analisis Dinamis dan Gempa,
Andi Offset, Yogyakarta.

34
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 4, No. 1, April 2018

Pawirodikromo W., 2012, Seismologi Wigroho HY., 2006, Analisis dan


Teknik & Rekayasa Kegempaan, Desain Struktur menggunakan
PUSTAKA PELAJAR, ETABS versi 8.4.5, FT-UAJY,
Yogyakarta. Yogyakarta.
Purwono R., 2005, Perencanaan Winter G., dan Nilson AH., 1993,
Struktur Beton Bertulang Tahan Perencanaan Struktur Beton
Gempa sesuai dengan SNI-1726 Bertulang, PT Pradnya
dan SNI-2847 Terbaru, ITS Paramita.
Press, Surabaya. Zebua AW., 2016, Penentuan Besaran
Suharyanto, 2013, Rekayasa Gempa Beban Gempa Bangunan
(Dilengkapi Dengan Analisis Rumah Tinggal di Kota
Beban Gempa Sesuai SNI – 03 – Gunungsitoli Kepulauan Nias
1726 – 2002), Kepel Press, (statik ekivalen) sesuai dengan
Yogyakarta. SNI 1726:2012, Jurnal
Tjokrodimuljo K., Teknik Gempa, DIDAKTIK, Volume 10, Nomor
Nafia Offset, Yogyakarta. 1, April 2016, ISSN : 1978-144x
: 1701-1714.

35

Anda mungkin juga menyukai