Anda di halaman 1dari 5

Nama : Riny Rianti Safitri

Kelas : I B (Merpati)
Nim : 1140970120075
Dosen : Muhammad Husni, S.Kep.,Ns.,M.Kes

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI


(Maag)

Kondisi Pasien : Ny. Dinda (38) adalah seorang ibu rumah tangga yang mengidap
penyakit maag. Klien sering datang ke rumah sakit TPT untuk
berobat. Namun beliau masih menyeluh nyeri pada ulu hatinya.
Dan klien sudah banyak meminum obat.
Diagnosis Keperawatan : masih merasa nyeri pada ulu hatinya dan pedih pada
perutnya.
Rencana Keperawatan : pengkajian terhadap gangguan yang dihadapi pasien.

Tujuan :

 Klien mengetahui dan paham mengenai penyakitnya


 Klien dapat mengetahui apa yang menjadi faktor pemicu
timbulnya maag.
 Klien bisa mengetahui bagaimana mengatasi dan
mengendalikan diri ketika penyakitnya kambuh.
 Klien semangat untuk menuju kesembuhan

SP Komunikasi

1. Fase Orientasi :

1. Salam terapeutik

Perawat     :“Selamat pagi, bu. Perkenalkan nama saya Riny Rianti Safitri, biasa
dipanggil Riny. Saya mahasiswa dari DIII Keperawatan Akper Kesdam yang
sedang praktek di RS ini. Saya yang akan membantu dan melayani ibu selama ibu
disini. Maksudnya saya disini untuk melakukan diskusi tentang penyakit ibu dan
keluhan atau gangguan yang dialami ibu. Oh ya sebelumnya benar ini dengan ibu
Dinda ?”
Klien         : “Iya benar mbak.

Perawat     : “Ibu lebih ingin dipanggil apa ? nama saja ? ibu Dinda ? ibu saja? ?

Klien         : “Ibu aja mbak,hehe .”

Perawat     : “ibu tadi sudah sarapan?”

Klien         : “Sudah mbak.”

Perawat     : “Obat sudah diminum ya bu ?

Klien         : “Sudah saya minum mbak.”

Perawat     : “iya bagus bu .”

2. Evaluasi/validasi

Perawat     : “Bagaimana keadaan ibu sekarang ? Apakah masih ada keluhan atau
bagaimana ? Saya dengar ibu masih merasa nyeri pada perut ibu ?”

Klien         : “Iya mbak. Saya masih seirng merasakan nyeri pada ulu hati dan
perut saya”

3. Kontrak : topik, waktu dan tempat

Perawat     : “Oke. Seperti maksud awal saya tadi, saya dan ibu akan melakukan
diskusi tentang penyakit ibu dan mengatasi gangguan yang dialami ibu.
Diskusinya ± 30 menit. Bagaimana ibu bersedia ?”

Klien         : “Iya mbak, saya bersedia.”

Perawat     : “Tempatnya ibu mau dimana ? Disini apa kita keluar mencari tempat
yang sejuk ?”

Klien         : “Di sini aja ya mbak.”

Perawat     : “Oke baik, bu ”


Fase Kerja :

Perawat     : “Langsung saja kita mulai diskusinya ya bu. Santai saja seperti
ngobrol biasa. Tidak ada salah dan benar. Oke, sebelumnya ibu tahu tidak sakit
apa ? ”

Klien         : “Tahu mbak. Saya mempunyai penyakit maag.”

Perawat     : “ibu tahu tidak penyakit maag itu apa ?”

Klien         : “Sakit maag adalah salah satu penyakit pada sistem pencernaan.”

Perawat     : “Iya bu, benar sekali. Nah tadi ibu bilang masih seriny merasakan
nyeri pada perut. Apa sih  penyebabnya ibu tau tidak? ?”

Klien         : “Tahu mbak. Saya sering makan makanan pedas dan asam.”

Perawat     : “Oke berarti ibu sudah paham. Jadi, saya berharap ibu bisa
menghindari makan makanan yang pedas dan asam. Sekarang, kita diskusi
mengenai masalah ibu yang masih merasakan sakit nyeri pada perutnya. Saya
disini ingin memberi tau ibu bagaimana agar ibu bisa mengurangi atau
menghindari makanan pedas dan asam, ibu mau?”

Klien         : “Iya mbak, mau. Soalnya saya sangat menyukai makan makanan
pedas dan asam.”

Perawat     : “Oke. Saya  paham gimana rasanya. Dulu saya juga sangat menyukai
makanan pedas dan asam bu. Lalu apa saya lakukan ? saya mencoba untuk
mengurangi nya sedikit demi sedikit, saya memulai mengkonsumsi coklat hitam,
makan permen karet setiap ingin makan makanan pedas dan yang paling penting
saya mengubah pola hidup saya,bu .”

Klien         : “baik mbak, saya akan mulai mengubah pola hidup saya dan
mengikuti saran mbak.”

Perawat     : “Baik. Ada yang mau ditanyakan lagi bu ?”

Klien         : “Oh, tidak ada mbak.”


Fase Terminasi :

1. Evaluasi subjektif

Perawat     : “Baiklah bu, setelah kita berbincang-bincang bagaimana perasaan ibu


sekarang ?”

Klien         : “Saya merasa lebih tenang dan segera mempraktikan saran mbak tadi.
Saya lebih bersemangat untuk sembuh.”

2. Evaluasi objektif

Perawat     : “Saya sangat senang bu sudah memahami apa penyakitnya dan faktor
pemicu penyebab timbulnya maag. Dan sekarang ibu sudah tahu bagaimana
mengatasi masalah atau gangguan yang ibu alami.”

3. Tindak lanjut

Perawat     : “Oke setelah pertemuan ini, coba dipraktekkan apa yang telah kita
diskusi kan tadi. Ketika ibu berhasil melakukannya, akan sangat bermanfaat
bukan hanya bagi diri ibu namun bagi keluarga ibu.”

Klien         : “Iya mbak.” (tersenyum lebar)

4. Kontrak yang akan datang : topik, waktu dan tempat

Perawat     : “Tak terasa ya bu kita sudah 30 menit berdiskusi, untuk pertemuan
kali ini cukup. Bagaimana kalau untuk pertemuan selanjutnya kita berdiskusi
mengenai perkembangan ibu setelah 2 minggu. Jadi untuk pertemuan selanjutnya,
2 minggu lagi ± 30 menit seperti tadi. Untuk tempatnya ibu mau dimana dan jam
berapa ? ”

Klien         : “Di sini lagi aja ya mbak. Untuk waktu pukul 09.00 ya mbak.”

Perawat     : “Oh..Iya. 2 minggu lagi ibu datang kesini ya bu, pukul 9 pagi kita
mulai diskusinya. Mari saya antar keluar bu.”

Klien         : “Baik mbak, terima kasih”

Perawat     : “Baiklah. Saya pamit dulu, selamat pagi.”


Klien         : “Selamat pagi mbak.”

Anda mungkin juga menyukai